Anda di halaman 1dari 25

Tragedi Berdarah

Diposkan oleh SATYA DARMA BHAKTI di 14.34 0 komentar


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Label: Materi pramuka


Photo Album

Kegiatan Pramuka Penegak


Ada beberapa tingkatan dalam Penegak yaitu :
* Penegak bantara
* Penegak laksana
dimana tingkatan tersebut penegak laksana ialah tingkatan tertinggi dalam Golongan Penegak.
Selain itu bagi pramuka penegak yang belum mendapatkan tanda pengenal Penegak Bantara,
disebut dengan Penegak Tamu.
Satuan terkecil Pramuka Penegak disebut Sangga yang terdiri atas 7 sampai 10 orang Penegak.
Sangga dipimpin salah seorang Penegak yang disebut Pimpinan Sangga (Pinsang). Setiap 4
Sangga dihimpun dalam sebuah Ambalan, yang dipimpin Pradana. Ambalan dipimpin oleh
seorang Ketua yang disebut Pradana, seorang sekretaris yang disebut Kerani, seorang Bendahara,
dan seorang Pemangku Adat. Setiap Ambalan mempunyai nama yang bermacam-macam, bisa
nama pahlawan, tokoh pewayangan dan lain sebagainya yang disesuaikan dengan karakter
ambalan tersebut. Contohnya adalah nama Ambalan SMA Negeri 1 Purwokerto adalah
"Pandawa" (Ambalan Putra) dan "Srikandi" (Ambalan Putri), selain itu juga ada ambalan yang
putra dan putrinya jadi satu, misalnya Ambalan Soeringgit dengan pasukan intinya

Kode Kehormatan
Kode Kehormatan untuk Pramuka Penegak terdiri atas Satya(janji) dan Ketentuan Moral
(Dharma)
Janji Pramuka Penegak disebut Trisatya. Bunyi Trisatya Pramuka Penegak berbeda dengan
Trisatya Penggalang. Berikut bunyi Trisatya Penegak:
Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku terhadap
Tuhan Yang Maha Esa dan negara kesatuan Republik IndonesiaMengamalkan Pancasila,
menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat, menepati Dasa Darma.
Ketentuan Moral Pramuka penegak disebut Dasa Dharma. Berikut isi Dasa Dharma Penegak:
DASA DHARMA
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta alam dan kasih sayang kepada manusia
3. Patriot yang sopan dan ksatria
4. patuh dan suka bermusyawarah
5. rela menolong dan tabah

6. Rajin, trampil dan gembira


7. Hemat cermat dan bersahaja
8. Disiplin, berani dan setia
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan

Kegiatan yang dapat diikuti semua golongan Pramuka

Jamboree On The Air (JOTA) dan Jambore On The Internet (JOTI), adalah pertemuan
Pramuka melalui udara, bekerjasama dengan Organisasi Amatir Radio Indonesia
(ORARI) dan pertemuan Pramuka melalui internet. Kedua kegiatan ini dilaksanakan
secara serentak. Kegiatan ini diselenggarakan di tingkat nasional dan internasional.

Estafet Tunas Kelapa ETK, adalah kirab Pramuka secara estafet dengan membawa obor,
Bendera Merah Putih dan Panji Kepramukaan yang dilaksanakan oleh Kwartir Daerah
dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Pramuka. Estafet dimulai dari beberapa titik
pemberangkatan dan berakhir di arena Upacara HUT tingkat Daerah. Petugas ETK
biasanya dari Pramuka Penggalang, Pramuka penegak dan Pramuka Pandega.

Perkemahan dan/atau upacara Hari Ulang Tahun Pramuka.

Raimuna
Raimuna adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pandega dalam bentuk perkemahan besar
yang diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka, seperti Raimuna Ranting, Raimuna
Cabang, Raimuna Daerah, Raimuna Nasional. Kata Raimuna berasal dari bahasa suku Asli di
wilayah Yapen Waropen-papua, yang berasal dari kata Rai dan Muna yang artinya pertemuan
ketua suku dalam suatu forum yang menghasilkan suatu tujuan suci untuk kepentingan bersama.
Raimuna Nasional VIII yang diadakan pada tahun 2003 merupakan Raimuna Nasional pertama
yang diadakan diluar "kebiasaan" , Raimuna Nasional VIII diadakan di Taman Candi
Prambanan-Yogyakarta , biasanya Raimuna Nasional diselenggarakan di BUPERTA
WILADATIKA - CIbubur-Jakarta. Untuk Raimuna Nasional yang akan datang (Raimuna
Nasional IX tahun 2008), akan dilaksanakan kembali di BUPER WILADATIKA - CibuburJakarta Timur .

Gladian Pimpinan Satuan


Gladian Pimpinan Satuan, adalah kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega bagi
Pemimpin Sangga Utama, Pemimpin Sangga, dan Wakil Pemimpin Sangga, yang bertujuan
memberikan pengetahuan di bidang manajerial dan kepemimpinan. Dianpinsat diselenggarakan
oleh gugusdepan, kwartir ranting atau kwartir cabang. Kwartir daerah dan Kwartir Nasional

dapat menyelenggarakan Dianpinsat bila dipandang perlu.kwatir daerah suk ,kwatir


nasional................

Perkemahan
Perkemahan, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang diselenggarakan
secara reguler untuk mengevaluasi hasil latihan di gugusdepan dalam satu periode, seperti
Perkemahan Sabtu Minggu (Persami), Perkemahan Jumat Sabtu Minggu (Perjusami),
perkemahan hari libur, dan sejenisnya.

Perkemahan Wirakarya
Perkemahan Wirakarya (PW), adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
berbentuk perkemahan besar, dalam rangka mengadakan integrasi dengan masyarakat dan ikut
serta dalam kegiatan pembangunan masyarakat. PW diselenggarakan oleh semua jajaran kwartir
secara reguler, khusus untuk PW Nas, diselenggarakan apabila dipandang perlu.

[sunting] Perkemahan Bhakti


Perkemahan Bakti (Perti), adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk
perkemahan besar, dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan dan pengalamannya selama
mengadakan pembinaan, baik di gugusdepan maupun di Satuan karya Pramuka (Saka) dalam
bentuk bakti kepada masyarakat. kemah bhakti harus dilaksanakan.dengan ketentuan kemah ter
sebut dengan mendirikan tenda

PERAN SAKA (Perkemahan Antar Saka)


Perkemahan Antar (Peran) Saka, adalah Kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang
menjadi anggota Satuan Karya Pramuka (Saka), berbentuk perkemahan besar, yang
diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka. Saat ini Gerakan Pramuka memiliki delapan
Saka. Peran Saka diselenggarakan apabila diikuti minimal oleh dua Satuan Karya Pramuka.

Pengembaraan
Pengembaraan, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk
penjelajahan, dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan tentang ilmu medan, peta, kompas dan
survival.

Latihan Pengembangan Kepemimpinan


Latihan Pengembangan Kepemimpinan, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka
Pandega untuk menanamkan dan mengembangkan jiwa kepemimpinan bagi generasi muda agar
dapat ikut serta dalam mengelola kwartir dan diharapkan di kemudian hari mampu menduduki
posisi pimpinan dalam Gerakan Pramuka.

PPDK
Pelatihan Pengelola Dewan Kerja (PPDK), adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka
Pandega yang menjadi anggota Dewan Kerja untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman
mengenai pengelolaan Dewan Kerja, sehingga para anggota Dewan Kerja di wilayah binaannya
dapat mengelola dewan kerjanya secara efektif dan efisien.

Kursus Instruktur Muda


Kursus Instruktur Muda, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
pengembangan potensi Pramuka, baik sebagai Pribadi, kelompok maupun organisasi untuk
mensukseskan pelaksanaan upaya Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pengentasan
Kemiskinan dan Penanggulangan Bencana.

Penataran, Seminar dan Lokakarya


Penataran, Seminar, dan Lokakarya, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
untuk mengkaji suatu permasalahan dan merumuskan hasil kajian serta memecahkan masalah
secara bersama, sebagai bahan masukan bagi perkembangan Gerakan Pramuka.

Sidang Paripurna
Sidang Paripurna, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang tergabung
dalam Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyusun program
kerja/kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dalam satu tahun dan akan dijadikan
bahan dalam Rapat Kerja Kwartir.

Musppanitera
Musyawarah Pramuka Penegak dan Pandega Puteri dan Putera (Musppanitera), adalah
pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyusun perencanaan pembinaan
bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega di wilayah kwartir dalam satu masa bakti
kwartir/dewan kerja dan akan dijadikan bahan pada musyawarah kwartirnya.

Ulang Janji
Ulang Janji adalah upacara pengucapan ulang janji (Trisatya) bagi Pramuka Penegak, Pandega
dan Anggota Dewasa yang dilaksanakan pada malam tanggal 14 Agustus dalam rangka Hari
Ulang Tahun Pramuka.

Kegiatan Pramuka Dewasa


Pramuka Dewasa adalah Pembantu Pembina, Pembina, Intruktur, Andalan dan anggota Majlis
Pembimbing. Kegiatannya antara lain:

1. Kursus Pembina Pramuka Mahir Dasar (KMD)


2. Kursus Pembina Pramuka Mahir Lanjutan (KML)
3. Kursus Pelatih Pembina Pramuka Dasar (KPD)
4. Kursus Pelatih Pembina Pramuka Lanjutan (KPL)
5. Musyawarah Gugusdepan (Mugus), Musyawarah Ranting (Musran), Musyawarah
Cabang (Muscab), Musyawarah daerah (Musda) dan Musyawarah Nasional (Munas)
6. Ulang Janji
Diposkan oleh SATYA DARMA BHAKTI di 11.41 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Materi pramuka
Photo Album

Minggu, 05 Juni 2011


materi api unggun
Api unggun adalah api di luar ruang yang didapat dari sengaja menyalakan kayu bakar,
potongan kayu, atau kumpulan dahan, ranting, jerami, atau daun-daun kering. Pramuka, pecinta
alam, atau peminat kegiatan alam bebas sering membuat api unggun sewaktu berkemah atau
melakukan kegiatan di alam terbuka.
Api unggun dinyalakan dengan maksud untuk menjaga diri dari binatang buas, menghangatkan
diri, isyarat keadaan bahaya, bagian dari upacara keagamaan atau perayaan, atau sebagai
perapian untuk memasak makanan. Sewaktu berkemah, orang sering berkumpul di sekitar api
unggun untuk menyanyi, menari, atau bermain kembang api. Bahan makanan seperti ubi jalar,
singkong, atau jagung bisa dimasak dengan cara dibakar dengan api unggun. Makanan juga bisa
ditusuk dengan ranting kayu atau tongkat besi sebelum dipanggang. Alat masak seperti panci dan
wajan juga bisa digunakan di atas perapian dengan bantuan penumpu dari batu atau kayu.
Potongan kayu atau ranting disusun ke atas dengan memberi ruang di antara susunan kayu agar
api cukup mendapat oksigen, dan api unggun bisa menyala hingga kayu habis. Angin kencang,
kabut, kondisi kayu yang basah, udara yang sangat lembab, dan lokasi yang tipis oksigen
merupakan penyebab api unggun sulit menyala.

Bahaya kebakaran
Api unggun yang menyala secara tidak terkendali bisa menyebabkan kebakaran hutan atau
gambut. Percikan bara api atau lelatu yang terbawa angin bisa menjadi salah satu penyebab
kebakaran. Daun kering di permukaan tanah dan semak-semak yang turut terbakar menjadikan

api cepat menjalar.


Bahaya kebakaran dapat dihindari dengan membuat api unggun di tempat terbuka yang jauh dari
pepohonan, semak-semak, tenda, atau benda-benda yang mudah terbakar. Lokasi sekitar api
unggun harus bebas dari rumput, daun, atau ranting kering yang mudah terbakar. Api unggun
sebaiknya tidak dinyalakan di atas tanah yang dibawahnya terdapat akar-akar pohon atau gambut
untuk menghindari kebakaran di bawah tanah yang tidak terlihat. Kebakaran dapat dicegah
dengan menutupi bagian dasar api unggun dengan tanah atau pasir sebelum menyusun kayu atau
ranting untuk api unggun. Selain itu, air dan tanah perlu disediakan secukupnya untuk
memadamkan api unggun. Walaupun sudah dipadamkan, api harus betul-betul dipastikan sudah
padam dengan disiram air dan ditutup dengan tanah atau pasir.

Api unggun di berbagai negara


Dalam bahasa Inggris, api unggun yang dibuat sewaktu berkemah disebut campfire, sedangkan
api unggun yang lebih besar disebut bonfire. Istilah bonfire digunakan untuk api yang dinyalakan
sebagai bagian dari upacara keagamaan atau perayaan. Asal-usul kata bonfire adalah tradisi
orang Kelt membakar tulang-tulang hewan yang disebut bone fire (api tulang) untuk mengusir
arwah jahat. Setiap bulan November di Britania Raya dilangsungkan perayaan api unggun dan
kembang api yang disebut Malam Guy Fawkes. Di Irlandia Utara, Pertempuran Boyne 12 Juli
1690 diperingati dengan menyalakan api unggun.
Diposkan oleh SATYA DARMA BHAKTI di 20.38 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Materi pramuka
Photo Album

Rabu, 01 Juni 2011


Cita - Cita Gerakan Pramuka

STRATEGI GERAKAN PRAMUKA


1. Meningkatkan citra Pramuka.
Hal ini diperlukan untuk dapat lebih dipahami dan sekaligus diminati oleh kaum muda untuk dapat ikut
berpartisipasi didalamnya dan sekaligus dapat menjawab tantangan dan permasalahan yang dihadapi secara internal
dan eksternal Gerakan Pramuka
2. Mengembangkan kegiatan kepramukaan yang sesuai karakteristik dan minat kaum muda.
Hal ini diperlukan karena Gerakan Pramuka pada hakekatnya kegiatan kaum muda yang memiliki karakteritik dan
minat yang khas, dan sekaligus sebagai motivasi bagi anggota Pramuka dalam mengisi diri untuk selanjutnya
dikembangkan melalui program Pramuka peduli sebagai bagian dari penjabaran program Pramuka secara

menyeluruh.
3. Mengembangkan program Pramuka Peduli
Bahwa program kegiatan Pramuka Peduli, dimaksudkan untuk menciptakan kader yang memiliki watak dan jiwa
patriotisme, memiliki integritas, moralitas dan ketrampilan sebagai bekal bagi kader Pramuka yang juga diarahkan
pada pemantapan Pramuka sebagai kader bangsa.
4. Memantapkan organisasi, kepemimpinan dan sumberdaya Pramuka.
Bahwa untuk meningkatkan peran dan fungsi organisasi secara struktural diperlukan adanya konsolidasi yang baik
dan teratur dan mendapatkan penyegaran organisasi sehingga dengan sendirinya akan berpengaruh pada
kepemimpinan dan kesiapan sumber daya pramuka.

Diposkan oleh SATYA DARMA BHAKTI di 21.30 0 komentar


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Materi pramuka
Photo Album

Selasa, 31 Mei 2011


Tekpram Patriot

TEKNIK PENYEBERANGAN SUNGAI


Jika melakukan perjalanan (jalan kaki menyusuri sungai, rawa, dan pantai) pada suatu saat kita akan
dihadapkan pada keadaan yang mengharuskan untuk menyeberang. Sebab itu seorang penjelajah harus
mempunyai kemampuan untuk menyeberangi sungai dan rawa
Teknik menyeberangi sungai dapat dikategorikan menjadi dua teknik yaitu : teknik penyeberangan sungai
tanpa alat dan teknik penyeberangan sungai dengan alat.
Teknik penyeberangan sungai tanpa alat
Di daerah pegunungan dapat terjadi perubahan yang sangat cepat pada keadaan air sungai. Air hujan
dapat mengakibatkan sungai kecil seketika menjadi buas dan berbahaya, karena itu bila kita melihat
cuaca yang buruk dan kemudian ragu-ragu untuk menyeberangi sungai maka penyeberangan itu
sebaiknya ditunda sampai keadaan memungkinkan untuk di seberangi. Namun bila kita memutuskan
untuk tetap melakukan penyeberangan sebaiknya perhatikan beberapa hal berikut :
Hal pertama yang harus kamu perhatikan adalah keadaan tempat penyeberangan secermat mungkin
sebelum memilih tempat menyeberang yang terbaik. Pada sungai yang bermuara ke danau, lebih mudah
menyeberang dekat muaranya. Kira-kira 0,5 km dari muara biasanya sungai menjadi dalam, tapi arusnya
menjadi tidak begitu deras. Setelah tempat teraman ditemukan lantas jangan pernah berpikir untuk
mencoba kuatnya arus tanpa pengamanan dari pinggir sungai karena itu akan membahayakan dirimu
sendiri.
Pada saat menyeberang jangan membelakangi arus, karena arus dapat membengkokan lutut dan

menjatuhkan sehingga kita terseret arus. Selain itu perhatikan pula setiap langkahmu, pastikan satu kaki
telah menempati posisi tumpuan yang baik dan jangan berjalan dengan menyilangkan kaki. Pada sungai
berarus agak deras dan dalam, jika menyeberang hendaknya berjalanlah dengan posisi badan serong
mengikuti arus sungai dan akan sangat menolong bila pinggang membentuk sudut 45 derajat dengan arah
arus. Jangan menyeberang dengan cara melompat dari batu yang satu ke batu yang lain, sebab perbuatan
ini akan memperbesar kemungkinan tergelincir dan dapat menyebabkan kecelakaan yang fatal. Selain itu
tempatkanlah ransel setinggi-tingginya di punggung. Di arus yang deras, batu atau benda berat yang lain
dapat ditambahkan kedalam ransel untuk mendapatkan kestabilan. Hal berikutnya adalah sebaiknya
jangan melepas sepatu sekalipun menyeberangi sungai kecil dan berhati-hatilah dalam menyeberang
apabila berada dalam kelompok yang tidak bisa berenang.
Teknik penyeberangan sungai dengan alat
Teknik ini biasanya dipergunakan jika melibatkan banyak orang dalam kelompok yang melakukan
perjalanan dan telah direncanakan terlebih dahulu sebelum melakukan perjalanan. Ada dua macam teknik
penyeberangan dengan alat yaitu: penyeberangan basah yaitu penyeberangan yang sebagian badan
penyeberang tercelup disungai dan penyeberangan kering dimana seluruh bagian badan penyeberang ada
diatas permukaan air.
Penyeberangan basah
Penyeberangan basah dapat dilakukan dengan beberapa teknik yang salah satunya adalah renang survival.
Dasar dari renang adalah kemampuan dan kelincahan kita bermain di air, dengan ditunjang oleh
pengetahuan tentang sifat air. Dalam renang survival ini kita dapat menggunakan alat yang selalu kita
bawa dalam suatu perjalanan atau penjelajahan seperti ponco atau jerigen dan botol air minum.
Ponco
Ponco yang kita kenal sebagai pelindung di waktu hujan, ternyata banyak sekali kegunaanya karena
memang direncanakan untuk itu. Salah satu kegunaan ponco pada renang survival adalah sebagai alat
pelampung yang dapat dibuat dengan cara mengisi ponco dengan rumput kering, alang-alang atau
ranting, dibentuk seperti sebuah bantal kemudian diikat dengan tali. Usahakan mengikat tali serapi
mungkin sehingga tidak ada celah yang dapat dimasuki air. Dengan bahan yang baik dan ikatan tali yang
rapi akan menghasilkan pelampung yang baik dan tahan lama mengambang di air.
Pada penyeberangan dengan ponco di sungai berarus sedang, kita harus selalu mengusahakan agar posisi
ponco tetap mengarah serong ke hilir, supaya kita dapat memanfaatkan arus sungai. Tetapi jangan sampai
melepaskan atau menaiki pelampung ini, karena sifatnya hanya sebagai tumpuan sementara, jadi berat
badan kita tidak sepenuhnya ditumpukan pada pelampung tersebut.
Jerigen dan botol air minum
Seperti halnya pelampung dari ponco, maka kita juga dapat membuat pelampung dari beberapa buah
jerigen dan botol yang biasanya sebagai tempat wadah air minum. Cara membuat pelampung dengan
jerigen kecil tidak diikat menjadi satu melainkan di pisah menjadi dua. Jerigen yang satu dihubungkan
dengan jerigen yang kedua menggunakan tali, yang gunanya untuk berpegangan sementara untuk jerigen
besar (20 liter) dapat dibuat sejenis rakit kecil. Jerigen ini diatur telentang dan ujungnya diikat menjadi
satu dengan yang lain.
penyeberangan kering
Penyeberangan kering dapat dilakukan dengan menggunakan rakit atau perahu dan menggunakan tali.
Jika sungai yang akan diseberangi terlalu lebar, cara yang paling aman untuk menyeberangi sungai adalah
menggunakan rakit atau perahu. Cara berikutnya adalah dengan menggunakan rentangan tali dimana cara
ini digunakan jika sungai yang di seberangi terdapat pada celah sempit dan dalam. Walau cara ini jarang
dipakai dalam suatu perjalanan ada baiknya untuk di pelajari.

Penyeberangan dengan satu rentangan tali


Pada prinsipnya pemasangan dan simpul-simpul yang dipakai seperti biasa, dengan catatan tali itu tegang
dan kuat. Cara menyeberang dapat dilakukan dengan merayap diatas tali atau menggantung pada tali, tali
tubuh di hubungkan pada tali penyeberangan dengan menggunakan carabiner.
Penyeberangan dengan dua rentangan tali
Dengan dua rentangan tali akan lebih mudahkan kita bergerak, karena kita bisa berjalan pada salah satu
tali dan berpegangan pada tali lainnya. Posisi tali tidak terhimpit, tetapi letaknya berjarak sekitar satu
meter, satu diatas dan satu dibawah sehingga memudahkan kita berjalan ditali.
Seberangilah sungai dengan berhati-hati, meskipun menurut perkiraan bahwa sungai tersebut tidak
membahayakan. Amati juga cuaca, ada kemungkinan anda harus menginap sambil menunggu air surut.
Bagaimanapun juga safety tetap diutamakan, apabila belum mampu melakukan sendiri tehnik tersebut
sebaiknya didampingi orang yang ahli.

Diposkan oleh SATYA DARMA BHAKTI di 21.45 0 komentar


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Materi pramuka
Photo Album

P3K Patriot

KETRAMPILAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN


PENDAHULUAN
1. Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) merupakan salah satu kegiatan kepramukaan yang
memberikan bekal peserta didik dalam hal pengalaman :
a. Kewajiban diri untuk mengamalkan kode kehoramatan pramuka
b. Kepeduliannya terhadap masyarakat/orang lain
c. Kepeduliannya terhadap usaha meningkatkan citra Gerakan Pramuka di masyarakat
2. Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan merupakan seperangkat ketrampilan dan pengetahuan kesehatan
yang praktis dalam memberikan bantuan pertama kepada orang lain yang sedang mengalami musibah, antara lain
pada pasien yang :
a. Berhenti bernafas
b. Pendarahan parah
c. Shok
d. Patah tulang
3. Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan dan Pengetahuan Praktis tentang Kesehatan merupakan alat
pendidikan bagi para pramuka sesuai selaras dengan perkembangannya agar mampu menjaga kesehatan dirinya dan
keluarga serta lingkunganny, dan mempunyai kemampuan yang mantap untuk menolong orang lain yang mengalami
kecelakaan.

MATERI POKOK
1. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
a. P3K bagi pasien yang berhenti bernafas
Kalau seseorang tiba-tiba napasnya berhenti, apapun latar belakangnya, harus segera dilakukan nafas buatan.
Cara yang paling praktis dan efisien untuk menyelamatkan nyawa orang tersebut adalah dengan jalan : meniupkan
nafas ke paru-paru korban.
Langkah-langkah pertolongan dengan napas buatan dari mulut ke mulut/hidung sebagai berikut :
1) Kepala korban diletakkan dengan posisi dagu mendongak ke atas
2) Rahang ditarik sampai mulut terbuka
3) Penolong membuka mulut lebar-lebar dan ditempelkan ke mulut korban rapat-rapat dan pencet hidung atau tutup
hidung korban dengan pipi, atau dapat juga dengan jalan tutup mulut korban rapat-rapat selanjutnya penolong
menempelkan mulutnya ke hidung korban dan meniupnya.
4) Tiup ke mulut/hidung korban, kepada :
a) Orang dewasa secara teratur dan kuat ditiupkan 12 kali tiupan pada setiap menit.
b) Anak-anak ditiupkan 20 kali tiap menit
b. P3K bagi korban Sengatan Listrik
1) Penolong hendaknya berdiri di atas karet, karton, papan, atau karpet yang dalam keadaan kering
2) Gunakan tongkat kering/papan kering untuk menarik atau mendorong kawat beraliran listrik yang menempel pada
tubuh korban
3) Setelah kontak dengan aliran listrik tiada lagi, selanjutnya segera dilakukan nafas buatan sampai bantuan medis datang
c. P3K bagi pasien yang menderita pendarahan parah
1) Luka hendaknya ditutup kain kasa kompres yang steril, selanjutnya kain kasa kompres tersebut ditekan kuat-kuat
dengan tangan sampai pendarahan berhenti.
Untuk menutup luka biasa juga menggunakan bahan yang bersih lainnya, misalnya kasa steril, saputangan bersih
lainnya, handuk atau sobekan sprei yang semuanya sudah dicuci dan disetrika.
Kalau tidak tersedia peralatan yang steril, jangan ragu-ragu lagi menggunakan baju kotor atau tangan telanjang
untuk menekan bagian yang luka agar darah tidak terus menerus mengucur karena kehilangan darah dari tubuh
korban lebih berbahaya daripada resiko infeksi.
2) Luka yang sudah berdarah tidak boleh dibersihkan karena pendarahan akan membersihkan luka itu sendiri, yang boleh
dibersihkan adalah kulit di sekitar luka, dengan air sabun atau air ledeng biasa atau air yang sudah dimasak.
3) Pada semua kasus pendarahan serius, penderita selalu diancam shok, untuk itu diselimuti dan letakkan penderita pada
posisi yang paling menyenangkan dan semua yang mengikat pada tubuh harus dilepaskan termasuk ikat pinggang.
d. Pertolongan Pertama Mengurangi Shok
1) Setiap kecelakaan, kebakaran, keracunan yang parah, sering kali disertai dengan shok baik ringan atau parah, bahkan
sampai fatal, karena shok merupakan reaksi tubuh yang ditandai oleh melambatnya atau terhentinya peredaran darah
dan berakibat penurunan persediaan darah pada organ-organ penting.
2) Tanda-tanda Shok
a) Denyut nadi cepat tapi lemah
b) Merasa lemas
c) Muka pucat
d) Kulit dingin, kerinagt dingin di kening dan telapak tangan, kadang-kadang pasien menggigil
e) Merasa haus
f) Merasa mual
g) Nafas tidak teratur
h) Tekanan darah sangat rendah
3) Pertolongan Pertama Mengurangi Shok antara lain dilakukan dengan cara :
a) Menghentikan pendarahan
b) Meniadakan hambatan-hambatan pada saluran nafas
c) Memberi nafas buatan

d) Menyelimuti dan meletakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan


4) Langkah - langkah Pelaksanaan Pertolongan Pertama Mengurangi Shok :
a) Baringan korban dengan posisi kepala sama datar atau lebih rendah dari tubuh, dengan tujuan untuk menambah aliran
darah ke jantung dan otak.
Bila kaki tidak patah, tungkai dapat ditinggikan 30-45 cm di atas posisi kepala.
b) Selimuti pasien dan hindarkan dari lantai serta udara dingin
c) Usahakan pasien tidak melihat lukanya
d) Pasien/penderita yang sadar, tidak muntha dan tidak mengalami luka di perut, dapat diberi larutan shok yang terdiri
dari :
- 1 sendok teh garam dapur
- sendok teh tepung soda kue
- 4-5 gelas air
- dan bisa juga ditambah air kelapa/kopi kental/teh
e) perlakukan pasien dengan lemah lembut, sebab rasa nyeri akibat penanganan yang kasar bisa menjerumuskan korban
pada shok yang lebih parah.
f) Cepat-cepat panggil dokter

KETRAMPILAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN


e. P3K patah tulang
1) Tanda-tanda patah tulang
a) Penderita tidak dapat menggerakkan bagian yang luka
b) Bentuk bagian yang terkena tampak tidak normal
c) Ada rasa nyeri kalau digerakkan
d) Kulit tidak terasa kalau disentuh
e) Pembengkakkan dan warna biru di sekitar kulit yang luka
2) Pedoman umum pertolongan pertama terhadap patah tulang
a) Pada umumnya patah tulang tidak pernah sebagai kasus darurat yang membutuhkan pertolongan segera, kecuali demi
penyelamatan jiwa korban. Sebaiknya jangan menggerakkan atau mengganggu penderita, tunggu saja sampai dokter
atau ambulans datang.
b) Kalau korban harus dipindahkan dari tempat yang membahayakan, pindahkan korban dengan cara menarik tungkai
atau ketiaknya, sedang tarikannya harus searah dengan sumbu panjang badan
c) Kemudian lakukan memeriksa apakah ada luka-luka lainnya :
- hentikan pendarahan serius yang terjadi
- usahakan korban terhindar dari hambatan pernapasan
- upayakan lalu lintas udara tetap lancer
- jika diperlukan buatlah nafas buatan
- jangan meletakkan bantal di bawah kepala, tapi letakkanlah di kiri kanan kepala untuk menjaga agar leher tidak
bergerak
d) Kalau bantuan medis terlambat, sedang penderita harus diangkat, jangan mencoba memperbaiki letak tulang.
Pasanglah selalu pembelat (bidai) sebelum menggerakkan atau mengangkat penderita.
3) Macam-macam patah tulang dan pertolongan pertamanya
a) Patah lengan bawah Pergelangan Tangan
Letakkan perlahan-lahan lengan bawah tersebut ke dada hingga lengan membentuk sudut 90 derajat dengan lengan
atas, sedang telapak tangan rata di dada
Siapkan 2 pembelat ( bidai ) yang dilengkapi dengan kain pengempuk, satu untuk membelat bagian dalam, sedang
yang lain untuk membelat bagian luar
Usahakan pembelat merentang dari siku sampai ke punggung jemari
Aturlah gendongan tangan ke leher sedemikian rupa sehingga ketinggian ujung-ujung jari hanya 7,5-10 cm dari siku
Patah Tulang lengan Atas (siku ke bahu)
Letakkan tangan perlahan-lahan ke samping tubuh dalam posisi sealamiah mungkin

Letakkan lengan bawah di dada dengan telapak tangan menempel perut


Pasang satu pembelat (bidai) yang sudah berlapis bahan empuk di sebelah luar lengan dan ikatlah dengan 2 carik
kain di atas dan di bawah bagian yang patah

Buatlah gendongan ke leher, tempelkan ke lengan atas yang patah ke tubuh dengan handuk atau kain yang
melingkari dada dan belatan (bidai)
c) Patah Tulang Lengan Bawah
Letakkan pembelat (bidai) berlapis di bawah telapak tangan, dari dekat siku sampai lewat ujung jemari.
d) Patah Tulang di paha
Patah tulang di paha sangat berbahaya, tanggulangi shok dulu dan segera panggil dokter
Luruskan tungkai dan tarik ke posisi normal
Siapkan 7 pembalut panjang dan lebar
Gunakan 2 pembelat papan lebar 10-15 cm yang dilapisi dengan kain empuk
Panjang pembelat untuk bagian luar harus merentang dari ketiak sampai lutut, sedangkan pembelat untuk bagian
dalam sepanjang dari pangkal paha sampai ke lutut.

KETRAMPILAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN


f. Pembalut dan Pembalutan
1) Pembalut
Macam-macam pembalut :
a) Pembalut kasa gulung
b) Pembalut kasa perekat
c) Pembalut penekan
d) Kasa penekan steril (beraneka ukuran)
e) Gulungan kapas
f) Pembalut segi tiga (mitella)
2) Pembalutan
a) Pembalutan segitiga pada kepala, kening
b) Pembalutan segitiga untuk ujung tangan atau kaki
c) Pembungkus segitiga untuk membuat gendungan tangan
d) Membalut telapak tangan dengan pembalut dasi

e) Pembalutan spiral pada tangan


f) Pembalutan dengan perban membentuk angka 8 ke tangan atau pergelangan tangan yang cidera.

2. Budaya Hidup Sehat


Dalam kehidupan sehari-hari pramuka hendaknya memiliki budaya hidup sehat, dengan jalan mendidik agar mereka
dibiasakan untuk :
1) Selalu menjaga kebersihan badan, misalnya pemeliharaan kuku, tangan, kaki, pentingnya mandi, pemeliharaan gigi,
dsb.
2) Menjaga dan menciptakan kesegaran jasmani dan kesehatan badan, dengan jalan : secara rutin melaksanakan senam
pagi, jogging, melatih pernapasan, minum air putih, dsb.
3) Menjaga ketahan tubuh, ketrampilan dan ketangkasan jasmani dengan berolahraga, mendaki gunung, berenang,
terbang laying, dsb.
4) Menjaga kebesihan makanan dan minuman, serta meningkatkan pengetahuan tentang gizi.
5) Selalu menciptakan kebersihan rumah dan peralatannya, kebersihan perkemahan pada saat berkemah
6) Memahami berbagai macam penyakit dan penanggulangannya.

PENUTUP
Kegiatan Ketrampilan P3K bagi peserta didik merupakan alat pendidikan watak yang akan dapat meningkatkan
ketahanan mental-moral-spiritual, pisik, intelektual, emosional, dan social; serta dapat menambah rasa percaya diri,
tanggung jawab dan kepedulian kpada orang lain.

Baca selengkapnya
Diposkan oleh SATYA DARMA BHAKTI di 21.43 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Materi pramuka
Photo Album

Sabtu, 28 Mei 2011


Pramuka Indonesia Patriot
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
I. Pendahuluan
1. Faktor-faktor yang melatar belakangi penyusunan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga Gerakan Pramuka (Kepres RI No. 34 Tahun 1999 dan SK Kwarnas 107 Tahun 1999)
adalah :
a. Jiwa-ksatria yang patriotik dan semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang adil
dan
makmur
material
maupun
spiritual,
dan
beradab.
b. Kesadaran bertanggung jawab atas kelestarian Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan
Pancasila
dan
UUD
1945.
c. Upaya pendidikan bagi kaum muda dalam mewujudkan masyarakat madani dan melestarikan
kebutuhan :
- Negara Kesatuan Republik Indonesia
- Ideologi Pancasila
- Kehidupan rakyat yang rukun dan damai
- Lingkungan hidup di bumi Nusantara
2. Fungsi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka sebagai :
a. Landasan hukum dalam pengambilan kebijakan Gerakan Pramuka.
b. Pedoman dan petunjuk pelaksanaan kegiatan kepramukaan.
II. Materi Pokok
1. Gerakan Pramuka merupakan kependekan Gerakan Kepanduan Praja Muda Karana.
2. Gerakan Pramuka didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan dan ditetapkan dengan
Keputusan Presiden No. 238 tahun 1961 pada tanggal 20 Mei 196, sebagai kelanjutan dan
pembaharuan Gerakan Kepanduan Naional Indonesia.

3. Tujuan Gerakan Pramuka Nasional mendidik dan membina kaum muda Indonesia dengan
tujuan agar mereka menjadi :
a. Manusia berkepribadian, berwatak, dan berbudi pekerti luhur, yang :
- Beriman dan ber-taqwa kepada Tuhan YME, kuat mental, dan tinggi moral.
- Tinggi kecerdasan dan mutu keterampilan
- Kuat dan sehat jasmaninya.
b. Warga negara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang
dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas
pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam
lingkungan, baik lokal, nasional, maupun internasional (pasal 4 AD Gerakan Pramuka).
4. Tugas Pokok Gerakan Pramuka ialah menyelenggarakan kepramukaan bagi kaum muda guna
menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih baik, yang sanggup bertanggung
jawab dan mampu membina serta mengisi kemerdekaan (Pasal 5 AD Gerakan Pramuka).
5. Sifat Gerakan Pramuka :
a.
Gerakan
Pramuka
adalah
Gerakan
Kepanduan
Indonesia
b. Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan yang keanggotaannya bersifat sukarela, tidak
membedakan
suku,
ras,
golongan
dan
agama.
c. Gerakan Pramuka bukan organisasi kekuatan sosial politik, bukan bagian dari salah satu
organisasi kuatan sosial politik dan tidak menjalankan kegiatan politik praktis.
d. Gerakan Pramuka ikut serta membantu masyarakat dalam melaksanakan pembangunan di
bidang pendidikan khususnya pendidikan di luar sekolah dan di luar keluarga.
e. Gerakan Pramuka menjamin kemerdekaan tiap-tiap anggotanya memeluk agama dan
kepercayaan masing-masing dan beribadat menurut agama dan kepercayaan masing-masing
(pasal 7 AD Gerakan Pramuka).
6. Gerakan Pramuka dalam mencapai tujuan melakukan usaha :
a. Menanamkan dan menumbuhkan budi pekerti luhur dengan cara memantapkan mental, moral,
fisik,
pengetahuan,
keterampilan,
dan
pengalaman
melalui
kegiatan
:
- keagamaan, untuk meningkatkan iman dan ketakwaan kepada Tuhan YME, menurut agamanya
masing-masing.
- kerukunan hidup beragama antar umat seagama dan antar pemeluk agama yang satu dengan
pemeluk
agama
yang
lain.
- penghayatan dan pengamalan Pancasila untuk memantapkan jiwa Pancasila dan mempertebal
kesadaran sebagai warga negara yang bertanggung jawab terhadap kehidupan dan masa depan
bangsa
dan
negara.
kepedulian
terhadap
sesama
hidup
dan
alam
seisinya.
- pembinaan dan pengembangan minat terhadap kemajuan teknologi dengan keimanan dan
ketaqwaan.
b. Memupuk dan mengembangkan rasa cinta dan setia kepada tanah air dan bangsa
c. Memupuk dan mengembangkan persatuan dan kebangsaan.
d. Memupuk dan mengembangkan persaudaraan dan persahabatan baik nasional maupun
internasional.
e. Menumbuhkan pada para anggota rasa percaya diri, sikap dan perilaku yang kreatif, inovatif,
rasa
bertanggung
jawab
dan
disiplin.

f.
Menumbuh
kembangkan
jiwa
dan
sikap
kewirausahaan.
g.
Memupuk
dan
mengembangkan
kepemimpinan.
h. Membina, kemandirian dan sikap otonom, keterampilan dan hasta karya (pasal 8 AD Gerakan
Pramuka).
III. Penutup
1. Pasal-pasal 1,4,5,7 dan 8 merupakan pasal yang harus difahami secara sungguh-sungguh
karena pasal-pasal tersebut merupakan pokok pedoman dari Gerakan Pramuka.
2.
Pasal-pasal
lain
dapat
dipelajari
sendiri.
3. Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka (SK Kwarnas No. 107 Tahun 1999) merupakan
pedoman operasional Gerakan Pramuka dalam pengelolaan menuju tercapainya tujuan Gerakan
Pramuka.
Diposkan oleh SATYA DARMA BHAKTI di 22.25 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Materi pramuka
Photo Album
Seragam Harian Penegak/ Pandega Putra
Pakaian Seragam Harian, adalah pakaian yang dikenakan oleh semua anggota Gerakan Pramuka
pada waktu melakukan kegiatan kepramukaan harian. Pakaian seragam harian juga digunakan
pada waktu mengikuti upacara.
Pakaian Seragam Harian Pramuka Penegakdan Pandega.
1) Tutup kepala:
a) berbentuk baret berwarna coklat tua.
b) dikenakan dengan tepi mendatar, bagian atasnya ditarik miring ke kanan
c) tanda topi terletak di sebelah kiri
2) Baju pramuka/kemeja:
Sama seperti Pakaian seragam harian Pramuka Penggalang.
3) Celana pramuka:
a) dibuat dari bahan warna coklat tua
b) bentuk celana panjang
c) memakai dua saku samping kiri dan kanan serta dua saku dibagian belakang dengan memakai
tutup dan buah baju (kancing)
d) memakai ikat pinggang, berwarna hitam
e) pada bagian ban celana dibuat tempat ikat pinggang
f) pada bagian depan celana memakai retsleting
4) Setangan leher:
a) dibuat dari bahan berwarna merah dan putih
b) berbentuk segitiga sama kaki
c) (1) sisi panjang 120 130 cm dengan sudut 90
(2) panjang sisi setangan leher dapat disesuaikan dengan tinggi badan pemakai.
d) dikenakan dengan cincin (ring) setangan leher
e) dikenakan di bawah kerah baju
f) setangan leher dilipat sedemikian rupa sehingga warna merah putih tampak dengan jelas, dan
pemakaian tampak rapih
g) cara melipat setangan leher sama dengan setangan leher Pramuka Siaga

5) Kaos kaki:
a) kaos kaki pendek
b) warna hitam
6) Sepatu:
a) model tertutup
b) warna hitam
c) bertumit rendah
Diposkan oleh SATYA DARMA BHAKTI di 20.49 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Materi pramuka
Photo Album

Blog Uje Anas


ARTI LAMBANG WOSM ( The World Organization of the Movement )
1. Kompas : Melambangkan suatu peringatan bagi Pandu/ Pramuka agar selalu berbuat
kebenaran dan dapat dipercaya seperti fungsi kompas, serta tetap menjaga cita-citanya dan
perannya sebagai penunjuk jalan.
2. Treefoil / Bunga dengan Tiga Ujung : Melambangkan tiga janji Pandu / Scout Promise
3. Dua Bintang : melambangkan anggota Pandu/ Pramuka berupaya untuk dapat memberi
penerangan dan menolong dalam kebenaran dan pengetahuan.
4. Tali melingkar dengan ujung membentuk simpul mati : melambangkan bahwa sesama Pandu/
Pramuka mengadakan hubungan persahabatan dan persaudaraan antar Pramuka di seluruh dunia.
5. Warna : Putih melambangkan jiwa yang berhati suci, sedangkan warna dasar ungu
melambngkan bahwa Pandu/ Pramuka memiliki ketrampilan kepemimpinan dan suka menolong
orang lain.
ARTI LAMBANG WAGGGS ( The World Association of Girl Guide and Girl Scout )
1. Simbol berwarna emas dengan latar belakang biru cemerlang, melambangkam matahari yang
menyinari anak di dunia.
2. Tiga daun melambngkan tiga Janji Pandu/ Pramuka Puteri.
3. Tangkai berbentuk melingkar melambangkan cinta kemanusiaan.
4. Jarum kompas, melambangkan selalu mentaati janji dan ketentuan moral.
5. Motto WAGGGS adalah Sedia / Be Prepare
Diposkan oleh SATYA DARMA BHAKTI di 20.39 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Materi pramuka
Photo Album

Kamis, 26 Mei 2011


Uje Pramuka
Morse

Morse sebenarnya nama orang Amerika yang menemukan sebuah cara agar setiap manusia dapat saling berhubungan. Cara tersebut
ditemukannya pada tahun 1837 tetapi baru dapat diterima untuk dipergunakan di seluruh dunia tahun 1851 dalam Konferensi Internasional.
Semboyan morse dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain :
1.
Suara, yaitu dengan menggunakan peluit
2.
Sinar yaitu dengan menggunakan senter
3.
Tulisan yaitu dengan menggunakan titik (.) dan setrip (-)
4.
Bendera yaitu dengan bendera morse.
Berikut ini adalah kode morse yang telah disepakati bersama.

Diposkan oleh SATYA DARMA BHAKTI di 23.35 0 komentar


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Materi pramuka
Photo Album

Uje Pramuka
Kompas
Kompas adalah alat bantu untuk menentukan arah mata angin. Bagian-bagian kompas yang penting antara lain :
1. Dial, yaitu permukaan di mana tertera angka dan huruf seperti pada permukaan jam.
2. Visir, yaitu pembidik sasaran
3. Kaca Pembesar, untuk pembacaan pada angka
4. Jarum penunjuk
5. Tutup dial dengan dua garis bersudut 45
6. Alat penggantung, dapat juga digunakan sebagai penyangkut ibu jari untuk menopang kompas pada saat membidik.

Angka-angka yang ada di kompas dan istilahnya


North
North East
East
South East
South
South West
West
North West

=
=
=
=
=
=
=
=

Utara
Timur Laut
Timur
Tenggara
Selatan
Barat Daya
Barat
Barat Laut

=
=
=
=
=
=
=
=

0
45
90
135
180
225
270
325

Cara Menggunakan Kompas


1. Letakkan kompas anda di atas permukaan yang datar. setelah jarum kompas tidak bergerak lagi, maka jarum tersebut menunjuk ke arah utara
magnet.
2. Bidik sasaran melalui visir dengan kaca pembesar. Miringkan sedikit letak kaca pembesar, kira-kira 50 di mana berfungsi untuk membidik
ke arah visir dan mengintai angka pada dial.
3. Apabila visir diragukan karena kurang jelas dilihat dari kaca pembesar, luruskan saja garis yang terdapat pada tutup dial ke arah visir, searah
dengan sasaran bidik agar mudah dilihat melalui kaca pembesar

Diposkan oleh SATYA DARMA BHAKTI di 23.34 0 komentar


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Materi pramuka
Photo Album

Uje Pramuka
TEKNIK PENYEBERANGAN SUNGAI

Jika melakukan perjalanan (jalan kaki menyusuri sungai, rawa, dan pantai) pada suatu saat kita akan
dihadapkan pada keadaan yang mengharuskan untuk menyeberang. Sebab itu seorang penjelajah harus
mempunyai kemampuan untuk menyeberangi sungai dan rawa
Teknik menyeberangi sungai dapat dikategorikan menjadi dua teknik yaitu : teknik penyeberangan sungai
tanpa alat dan teknik penyeberangan sungai dengan alat.
Teknik penyeberangan sungai tanpa alat
Di daerah pegunungan dapat terjadi perubahan yang sangat cepat pada keadaan air sungai. Air hujan
dapat mengakibatkan sungai kecil seketika menjadi buas dan berbahaya, karena itu bila kita melihat cuaca
yang buruk dan kemudian ragu-ragu untuk menyeberangi sungai maka penyeberangan itu sebaiknya
ditunda sampai keadaan memungkinkan untuk di seberangi. Namun bila kita memutuskan untuk tetap
melakukan penyeberangan sebaiknya perhatikan beberapa hal berikut :
Hal pertama yang harus kamu perhatikan adalah keadaan tempat penyeberangan secermat mungkin
sebelum memilih tempat menyeberang yang terbaik. Pada sungai yang bermuara ke danau, lebih mudah
menyeberang dekat muaranya. Kira-kira 0,5 km dari muara biasanya sungai menjadi dalam, tapi arusnya
menjadi tidak begitu deras. Setelah tempat teraman ditemukan lantas jangan pernah berpikir untuk
mencoba kuatnya arus tanpa pengamanan dari pinggir sungai karena itu akan membahayakan dirimu
sendiri.
Pada saat menyeberang jangan membelakangi arus, karena arus dapat membengkokan lutut dan
menjatuhkan sehingga kita terseret arus. Selain itu perhatikan pula setiap langkahmu, pastikan satu kaki
telah menempati posisi tumpuan yang baik dan jangan berjalan dengan menyilangkan kaki. Pada sungai
berarus agak deras dan dalam, jika menyeberang hendaknya berjalanlah dengan posisi badan serong
mengikuti arus sungai dan akan sangat menolong bila pinggang membentuk sudut 45 derajat dengan arah
arus. Jangan menyeberang dengan cara melompat dari batu yang satu ke batu yang lain, sebab perbuatan
ini akan memperbesar kemungkinan tergelincir dan dapat menyebabkan kecelakaan yang fatal. Selain itu
tempatkanlah ransel setinggi-tingginya di punggung. Di arus yang deras, batu atau benda berat yang lain
dapat ditambahkan kedalam ransel untuk mendapatkan kestabilan. Hal berikutnya adalah sebaiknya
jangan melepas sepatu sekalipun menyeberangi sungai kecil dan berhati-hatilah dalam menyeberang
apabila berada dalam kelompok yang tidak bisa berenang.
Teknik penyeberangan sungai dengan alat
Teknik ini biasanya dipergunakan jika melibatkan banyak orang dalam kelompok yang melakukan
perjalanan dan telah direncanakan terlebih dahulu sebelum melakukan perjalanan. Ada dua macam teknik
penyeberangan dengan alat yaitu: penyeberangan basah yaitu penyeberangan yang sebagian badan
penyeberang tercelup disungai dan penyeberangan kering dimana seluruh bagian badan penyeberang ada
diatas permukaan air.
Penyeberangan basah
Penyeberangan basah dapat dilakukan dengan beberapa teknik yang salah satunya adalah renang survival.
Dasar dari renang adalah kemampuan dan kelincahan kita bermain di air, dengan ditunjang oleh
pengetahuan tentang sifat air. Dalam renang survival ini kita dapat menggunakan alat yang selalu kita
bawa dalam suatu perjalanan atau penjelajahan seperti ponco atau jerigen dan botol air minum.
Ponco
Ponco yang kita kenal sebagai pelindung di waktu hujan, ternyata banyak sekali kegunaanya karena
memang direncanakan untuk itu. Salah satu kegunaan ponco pada renang survival adalah sebagai alat
pelampung yang dapat dibuat dengan cara mengisi ponco dengan rumput kering, alang-alang atau ranting,
dibentuk seperti sebuah bantal kemudian diikat dengan tali. Usahakan mengikat tali serapi mungkin

sehingga tidak ada celah yang dapat dimasuki air. Dengan bahan yang baik dan ikatan tali yang rapi akan
menghasilkan pelampung yang baik dan tahan lama mengambang di air.
Pada penyeberangan dengan ponco di sungai berarus sedang, kita harus selalu mengusahakan agar posisi
ponco tetap mengarah serong ke hilir, supaya kita dapat memanfaatkan arus sungai. Tetapi jangan sampai
melepaskan atau menaiki pelampung ini, karena sifatnya hanya sebagai tumpuan sementara, jadi berat
badan kita tidak sepenuhnya ditumpukan pada pelampung tersebut.
Jerigen dan botol air minum
Seperti halnya pelampung dari ponco, maka kita juga dapat membuat pelampung dari beberapa buah
jerigen dan botol yang biasanya sebagai tempat wadah air minum. Cara membuat pelampung dengan
jerigen kecil tidak diikat menjadi satu melainkan di pisah menjadi dua. Jerigen yang satu dihubungkan
dengan jerigen yang kedua menggunakan tali, yang gunanya untuk berpegangan sementara untuk jerigen
besar (20 liter) dapat dibuat sejenis rakit kecil. Jerigen ini diatur telentang dan ujungnya diikat menjadi
satu dengan yang lain.
penyeberangan kering
Penyeberangan kering dapat dilakukan dengan menggunakan rakit atau perahu dan menggunakan tali.
Jika sungai yang akan diseberangi terlalu lebar, cara yang paling aman untuk menyeberangi sungai adalah
menggunakan rakit atau perahu. Cara berikutnya adalah dengan menggunakan rentangan tali dimana cara
ini digunakan jika sungai yang di seberangi terdapat pada celah sempit dan dalam. Walau cara ini jarang
dipakai dalam suatu perjalanan ada baiknya untuk di pelajari.
Penyeberangan dengan satu rentangan tali
Pada prinsipnya pemasangan dan simpul-simpul yang dipakai seperti biasa, dengan catatan tali itu tegang
dan kuat. Cara menyeberang dapat dilakukan dengan merayap diatas tali atau menggantung pada tali, tali
tubuh di hubungkan pada tali penyeberangan dengan menggunakan carabiner.
Penyeberangan dengan dua rentangan tali
Dengan dua rentangan tali akan lebih mudahkan kita bergerak, karena kita bisa berjalan pada salah satu
tali dan berpegangan pada tali lainnya. Posisi tali tidak terhimpit, tetapi letaknya berjarak sekitar satu
meter, satu diatas dan satu dibawah sehingga memudahkan kita berjalan ditali.
Seberangilah sungai dengan berhati-hati, meskipun menurut perkiraan bahwa sungai tersebut tidak
membahayakan. Amati juga cuaca, ada kemungkinan anda harus menginap sambil menunggu air surut.
Bagaimanapun juga safety tetap diutamakan, apabila belum mampu melakukan sendiri tehnik tersebut
sebaiknya didampingi orang yang ahli.

Diposkan oleh SATYA DARMA BHAKTI di 23.33 0 komentar


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke
FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Materi pramuka
Photo Album

Uje Pramuka
Bikin Proposal
CONTOH BIKIN PROPOSAL PRAKTIS
Jika kamu mau adakan kegiatan kepramukaan terutama Ambalan/ Racana tentunya harus bisa bikin pengajuan
usulan kegiatan kepada pembinanya. Berikut ini contoh draf sederhana bagaimana cara buat proposal tentang
kegiatan persami, di suatu gugus depan yang berpangkalan di sekolah. Nah, sekarang selamat belajar dan bikin
proposal sebanyak banyaknya.

PROPOSAL
PERKEMAHAN SABTU MINGGU ( PERSAMI )
Penerimaan anggota Penegak Ambalan Diponegoro
Gugus Depan Kota Samarinda 11.077 11.078
----------------------------------------------------------------------------------I.

Pendahuluan. ( Latar Belakang Penyelenggaraan Kegiatan)


Gerakan Pramuka adalah pendidikan kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas bangasa agar
menjadi generasi yang lebih baik, sanggup bertanggung jawab dan mampu membina dan membangun sebagai
penerus generasi selanjutnya.
Dalam mencapai tujuannya, antara lain dalam upaya menanamkan dan menumbuhkan budi pekerti luhur dengan
cara memantapkan mental, moral, fisik, pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman melalui berbagai kegiatan.
Untuk hal tersebut perlu memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan bagi para anggota Pramuka
ambalan Diponegoro dalam upaya pembentukan watak dan mental menjadi manusia yang berkepribadian dan
berjiwa Pancasila.
Kegiatan tersebut selain merupakan upaya pembinaan anggota Amabalan, juga merupakan program kerja tahunan
yang telah ditetapkan melalui musyawarah ambalan.

II.
1.
2.
3.
III.
1.
2.
3.

Dasar Kegiatan. ( Landasan / dasar penyelenggaraan)


Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
Program Kerja Ambalan Diponegoro tahun 2004/2005.
Rapat Dewan Ambalan pada tanggal 4 September 2004.
Tujuan. ( Tujuan kegiatan yang hendak dicapai )
Pembekalan materi pengetahuan dan ketrampilan kepramukaan bagi anggota Pramuka Gugus Depan 11.077
11.078.
Menanamkan disiplin dan mental yang lebih baik.
Penerimaan dan pelantikan anggota Ambalan Pramuka Penegak Gugus Depan 11.077 11.078.

IV.

Motto. ( Semboyan selama pelaksanaan kegiatan )


Disiplin Setia Persaudaraan

V.

Nama Kegiatan.( Beri nama kegiatan sesuai kegiatan yang dimaksud )


Perkemahan Sabtu Minggu (Persami)
Jenis Kegiatan :
Penjelajahan/ Haiking,
Pembekalan dan Pemantapan Materi Kepramukaan.
Penerimaan dan Pelantikan anggota.
Out Door Games.
Api Unggun.
Diskusi.
Upacara.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
VI.

Waktu dan Tempat. ( Menjelaskan waktu,tempat/ lokasi kegiatan, )


Hari/ Tanggal
: Sabtu-Minggu, 2-3 Oktober 2004.
(Sabtu mulai 07.30 s/d Minggu 12.00)
Tempat
: Bumi Perkemahan ............................

VII.

Sistim Penyelenggaraan. ( Sistem/ Tehnis pelaksanaan, jadwal )


Kegiatan diselenggarakan dengan cara berkemah/ mendirikan tenda, dengan dibentuk tiap kelompok/ Sangga.
Jadwal Kegiatan Terlampir.

VIII.
1.

Peserta.( Siapa yang ikut, syarat, persyaratan lainnya )


Peserta adalah siswa-siswi kelas 1, atau anggota Pramuka yang telah memenuhi usia Penegak.

2.
3.
4.

Sehat Jasmani dan Rohani serta mendapatkan ijin dari Orang tua.
Membawa perlengkapan berkemah dan keperluan Pribadi.
Memenuhi Persyaratan yang telah ditetapkan Panitia.
Daftar Peserta dan Persyaratan Terlampir.

IX.

Kepanitiaan. ( Siapa yang jadi panitia, pelindung, penasehat dll )


Penyelenggaraan kegiatan telah dibentuk kepanitiaan yang terdiri dari Anggota Pramuka Ambalan Diponegoro.
Kepanitian tersebut dibentuk pada tanggal 4 September 2004.
Daftar susunan kepanitiaan terlampir.

X.

Anggaran.( Sunber, besar iuran dan rencana pembiayaan )


Anggaran kegiatan bersumber dari ;
1. Iuran anggota/ Peserta.
2. Kas Ambalan.
3. Bantuan/ Subsidi pihak Sekolah.
Perincian anggaran dan kebutuhan terlampir.

XI.

Penutup.
Demikian proposal ini diajukan untuk menjadikan periksa. Selanjutnya atas kebijakan dan dukungan dari berbagai
pihak sangat kami harapkan.
Atas perhatuiannya diucapkan terima kasih.

Samarinda, 11 September 2004.


Ambalan Diponegoro
Gugus Depan 11.077 11.078
Pradana Putra,
_______________
Pembina Gudep 11.077.
...............................

Pradana Putri,
_______________
Pembina Gudep 11.078,
...............................
Mengetahui,
Kepala Sekolah ....................
Selaku Ka Mabigus Gerakan Pramuka

Anda mungkin juga menyukai

  • Bahaya Narkoba
    Bahaya Narkoba
    Dokumen8 halaman
    Bahaya Narkoba
    Ferdiansyah Ulam Panjaitan
    Belum ada peringkat
  • Cara Membersihkan CPU Komputer Dari Debu Dan Kotoran Step by Step
    Cara Membersihkan CPU Komputer Dari Debu Dan Kotoran Step by Step
    Dokumen4 halaman
    Cara Membersihkan CPU Komputer Dari Debu Dan Kotoran Step by Step
    EDP
    Belum ada peringkat
  • Cover Kti Man Tja
    Cover Kti Man Tja
    Dokumen1 halaman
    Cover Kti Man Tja
    Ferdiansyah Ulam Panjaitan
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Motivasi Guru
    Jurnal Motivasi Guru
    Dokumen11 halaman
    Jurnal Motivasi Guru
    Ferdiansyah Ulam Panjaitan
    Belum ada peringkat
  • Nar Koba
    Nar Koba
    Dokumen6 halaman
    Nar Koba
    Ferdiansyah Ulam Panjaitan
    Belum ada peringkat
  • Data Sort
    Data Sort
    Dokumen1 halaman
    Data Sort
    Ferdiansyah Ulam Panjaitan
    Belum ada peringkat
  • Presentation 1
    Presentation 1
    Dokumen14 halaman
    Presentation 1
    Ferdiansyah Ulam Panjaitan
    Belum ada peringkat
  • Latihan Kkpi 5
    Latihan Kkpi 5
    Dokumen6 halaman
    Latihan Kkpi 5
    Ferdiansyah Ulam Panjaitan
    Belum ada peringkat
  • Program Kegiatan OSIS SMK Negeri 1
    Program Kegiatan OSIS SMK Negeri 1
    Dokumen52 halaman
    Program Kegiatan OSIS SMK Negeri 1
    Ferdiansyah Ulam Panjaitan
    Belum ada peringkat
  • Latihan 4
    Latihan 4
    Dokumen5 halaman
    Latihan 4
    Ferdiansyah Ulam Panjaitan
    Belum ada peringkat
  • Latihan 4
    Latihan 4
    Dokumen5 halaman
    Latihan 4
    Ferdiansyah Ulam Panjaitan
    Belum ada peringkat
  • Soal Latihan Ms Word
    Soal Latihan Ms Word
    Dokumen29 halaman
    Soal Latihan Ms Word
    Rachmawati Wawa
    100% (1)
  • Presentation 1
    Presentation 1
    Dokumen14 halaman
    Presentation 1
    Ferdiansyah Ulam Panjaitan
    Belum ada peringkat
  • Latihan 3
    Latihan 3
    Dokumen6 halaman
    Latihan 3
    Ferdiansyah Ulam Panjaitan
    Belum ada peringkat
  • 3 Silabus Geografi Sma
    3 Silabus Geografi Sma
    Dokumen55 halaman
    3 Silabus Geografi Sma
    alwi
    Belum ada peringkat
  • Cerdas Cermat
    Cerdas Cermat
    Dokumen6 halaman
    Cerdas Cermat
    Ferdiansyah Ulam Panjaitan
    Belum ada peringkat
  • Program Kegiatan OSIS SMK Negeri 1
    Program Kegiatan OSIS SMK Negeri 1
    Dokumen52 halaman
    Program Kegiatan OSIS SMK Negeri 1
    Ferdiansyah Ulam Panjaitan
    Belum ada peringkat
  • Kebudayaan Aceh Dan Sejarahnya
    Kebudayaan Aceh Dan Sejarahnya
    Dokumen10 halaman
    Kebudayaan Aceh Dan Sejarahnya
    Ferdiansyah Ulam Panjaitan
    Belum ada peringkat
  • Kolom
    Kolom
    Dokumen5 halaman
    Kolom
    Ferdiansyah Ulam Panjaitan
    Belum ada peringkat
  • Cerdas Cermat
    Cerdas Cermat
    Dokumen6 halaman
    Cerdas Cermat
    Ferdiansyah Ulam Panjaitan
    Belum ada peringkat
  • Lat Access
    Lat Access
    Dokumen5 halaman
    Lat Access
    Ferdiansyah Ulam Panjaitan
    Belum ada peringkat
  • Kata Mutiara Cinta
    Kata Mutiara Cinta
    Dokumen18 halaman
    Kata Mutiara Cinta
    Ferdiansyah Ulam Panjaitan
    Belum ada peringkat
  • Menghitung Gaji Karyawan
    Menghitung Gaji Karyawan
    Dokumen4 halaman
    Menghitung Gaji Karyawan
    Ferdiansyah Ulam Panjaitan
    Belum ada peringkat
  • Go To Hell
    Go To Hell
    Dokumen1 halaman
    Go To Hell
    Ferdiansyah Ulam Panjaitan
    Belum ada peringkat
  • Surat Perjanjian Jual Beli
    Surat Perjanjian Jual Beli
    Dokumen1 halaman
    Surat Perjanjian Jual Beli
    Ferdiansyah Ulam Panjaitan
    Belum ada peringkat
  • Program Ekstrakurikuler
    Program Ekstrakurikuler
    Dokumen12 halaman
    Program Ekstrakurikuler
    Ferdiansyah Ulam Panjaitan
    Belum ada peringkat
  • Analisa Jurnal
    Analisa Jurnal
    Dokumen4 halaman
    Analisa Jurnal
    Ferdiansyah Ulam Panjaitan
    Belum ada peringkat