Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

PERENCANAAN DAN ANALISA PLTS DARI ASPEK TEKNIS DAN EKONOMIS


4.1 Perencanaan Pada PLTS
Adapun tahap-tahap perencanaan pada meliputi :
4.1.1 Survey Lokasi
- Kordinat /garis lintang
Letak geografis pusdiklat ESDM berada di posisi 6,100LS - 6,370LS
dan 106,490BT - 106,350BT yang berarti ini menunjukkan Jakarta Timur
berada di belahan bumi selatan (dibawah garis khatulistiwa). Jadi
pemasangan panel surya yang ingin dipasangkan diarahkan condong ke
utara dengan sudut 150, selain untuk mendapatkan pencahayaan yang baik,
agar air hujan tidak menggenang di atas permukaan panel.

Insolasi/Iradiasi matahari perbulan selama satu tahun

Gambar 4.1 Kurva Insolasi Matahari Bulanan Untuk Daerah Jakarta sumber dari

4.1.2 Desain
4.1.2.1 Daya yang Ingin di Bangkitkan PLTS
Daya yang ingin dipasok oleh PLTS adalah adalah sebesar 48 kW.
4.1.2.2 Menetukan Sistem PLTS
PLTS yang akan dikembangkan di PUSDIKLAT ESDM KBETKE direncanakan
untuk mensuplai energi listrik adalah sebesar 48 kW tanpa baterai yang terhubung
dengan jaringan PLN.
4.1.2.3. Menghitung Kapasitas Komponen PLTS
a. Spesifikasi Modul dan Effisiensi Modul Surya

Gambar 4.1Panel Surya SHARP NU-1851H


Modul surya yang digunakan adalah jenis monocrystalline silicone,
kapasitas 185 W, terdiri dari minimum 48 sel surya yang dirangkai serial. Sel
surya akan menghasilkan listrik arus searah jika terkena cahaya matahari,
karena terjadinya pelepasan kembali energy yang diserap electron ketika
melompat ke orbit yang lebih luar saat terkena cahaya matahari. Energi ini
dikumpulkan dari seluruh sel surya, dan bermuara pada terminal koneksi yang
terdapat di bagian belakang modul surya (junction box).
Tabel 4.1 Data Teknis
Data Teknis
Manufacturer
SHARP
Model
NU-1851H
Asal negara
Jepang
Type
Monocrystalline sillicone
Jumlah cell
48 cell
Ukuran
1318 (P) x 994 (L) x 46 (T) mm
Berat
16 kg
Temp. Coefficient of Pmax
-0.485 % / 0C
Tabel 4.2 Karakteristik Elektrik

Karakteristik Elektrik
Rated power (Pmax)
185 W
Tegangan pada pmax (Vmp) 24 V
Arus pada pm (Imp)
7,71 A
Tegangan open circuit (Voc) 30,2 V
Arus short circuit (Isc)
8,54 A
Max system voltage
DC 1000 V
Certifications:

IEC

6121

Sertifikasi
SNI No. 04-3850.2-1995 dari B2TE-BPPT, IEC 61215 & IEC 61730, ISO 9001
certified factories.
Pada Kondisi STC (Standart Test Condition) radiasi 1000 W/m 2 dan suhu
250C
=

Pmax = Voc . Ioc . FF


Untuk menghitung nilai Fill Factor (FF) digunakan persamaan sebagai berikut:
FF =

= 0,717

Pmax = Pmax = Voc . Ioc . FF 30,2 V . 8,54 A . 0,717 = 184,92 Watt


Pin = Intensitas cahaya Luas area modul
= 1000 W/m2 1,31 m2
= 1310 Watt
Menghitung Efisiensi :
=

100% = 14,116 %

b. Menghitung Jumlah Panel Surya


Ada bebera hal yang menyebabkan output daya panel berkurang
(losses), diantaranya :
1) Derating
Suatu modul surya outputnya mengalami losses karena derating,
biasanya

di

karenakan

oleh

pabrikan,

penumpukan

kotoran

pada

permukaan modul, dan temperature.

Pabrikan (fman)
Toleransi dari suatu modul surya keluaran pabrik pada kondisi
terburuk adalah 3 % (Peter Konings- APEG).
Output modul pada kondisi STC adalah 185 W.
fman = 185 W 0,97 = 179,45 W

Penumpukan Kotoran (fdirt)


Output modul dapat berkurang akibat dari penumpukan kotoran
pada permukaan modul asumsinya adalah 5% (Peter Konings- APEG).
fdirt = 179.45 W 0,95 = 170,4775 W
Temperatur (ftemp)
Suhu Standat Test Condition adalah 25 0 C, jika 10 derajat naik
atau turun maka akan terjadi losses sebesar 0,485 %. Asumsi dari suhu
dilingkungan adalah 300 C, untuk itu sel efektif pada temperature
300 C + 250 C = 550 C.
Temperatur loss = 300 C 0,485 % / 0C = 14,55 %
ftemp = 170,4775 W 0,8545 =145,673 W

Jadi P derating

2) Jumlah Modul Surya


Daya yang ingin di pasang adalah 48 kW

Modul yang dibutuhkan =

= 259,46~260 modul

3) DC output dari Array


Assumsi PSH( peak sun hour) dalam harian adalah 5 jam/hari
Energi DC dari array = P derating jumlah modul PSH harian
= 145,673 W 260 5
= 189.375 Wh = 189,375 kWh
4)

Anda mungkin juga menyukai