Edisi 23
Edisi 23
Bertepatan pada hari Jumat besok merupakan hari libur nasional di Indonesia, maka WAO edisi 21 Januari 2005 akan hadir di
hadapan anda lebih awal dari sebelumnya. Kita patut bersyukur oleh karena lindungan-Nya kepada kita masing-masing sehingga
masih diberi kesempatan untuk mengetahui lebih banyak lagi akan berita-berita keselamatan yang terdapat pada edisi minggu ini.
Dalam renungan buka Sabat, Bpk. Wilson Sagala mengambil topik mengenai Ujian Iman Kita. Sejauh manakah iman dan
pengorbanan kita dapat ditingkatkan untuk berbuat lebih lagi membantu saudara-saudara kita yang kurang beruntung dibanding
kita? Editorial minggu ini masih menyinggung kabar seputar bencana yang terjadi di kawasan Asia, khususnya di Aceh dan
Sumatera Utara. Pintu Kasihan Segera Tertutup? Demikian topik Serial Akhir Zaman yang sudah memasuki minggu ketiga
pembahasannya dengan memberikan bukti-bukti kuat dan relevan akan kedatangan Tuhan yang tidak lama lagi. Kemudian juga
ada laporan kegiatan dari Aceh, di mana relawan-relawan Advent yang bergabung dengan ADRA turut bekerja keras
menyelesaikan misi kemanusiaan di Serambi Mekah tersebut. Artikel Hukum akan membantu dan menambah wawasan kita,
apakah diperlukan orang-orang Advent sebagai pengacara? Dan masih ada beberapa topik baik lainnya yang kami yakin akan
dapat membuka hati dan pikiran kita bahwa banyak rahasia Tuhan yang tidak terjangkau oleh alam pikiran manusia.
Kami selalu berusaha untuk berbenah diri dan memberikan topik-topik, artikel-artikel maupun berita-berita yang up to date dan
bermutu bagi anda. Dukungan doa dan partisipasi anda akan sangat kami harapkan demi kemajuan media ini dan kami sangat
menghargai setiap masukan yang diberikan.
Apabila anda ingin berlangganan WAO secara rutin, anda dapat mengirim email kosong ke: advent-subscribe@yahoogroups.com,
maka secara otomatis alamat email anda akan terdaftar sebagai pelanggan dan akan menerima WAO setiap minggu penerbitan.
Anda juga dapat mengirim e-mail kepada kami kapan saja ke: redaksi@wartaadvent.org atau kunjungi website kami di
http://www.wartaadvent.org. Anda dan keluarga sahabat dapat juga men-download WAO edisi yang lalu dan memberikan
masukan pada buku tamu di website WAO.
Akhir kata, selamat membaca dan nantikan selalu Warta Advent On-line! Doakan kami agar pelayanan melalui media WAO ini
dapat menjangkau jiwa-jiwa untuk datang kepada Tuhan!
Kiranya Tuhan menolong kita untuk tetap setia sampai Maranatha! Amin!
Salam WAO!
GAMBAR SAMPUL
21 Januari 2005
Ilustrasi gambar : Ketika Yesus memberikan amaran dan nasehat kepada kita umat manusia agar lebih setia dalam
menanti kedatangan-Nya.
RENUNGAN
4
EDITORIAL
6
REDAKSI
2
KOLOM TETAP
12 Jadwal Buka/Tutup Sabat (Sunset)
7
Terjemahan BC
SERIAL AKHIR ZAMAN
16 Pintu Kasihan Segera Tertutup?
PENDALAMAN ALKITAB
8
KOLOM PEMBACA
3
Jawaban Pertanyaan Cicilia tentang Reformasi Kesehatan dan hubungannya dengan 144.000
ARTIKEL HUKUM
11 Apakah Kita Membutuhkan Orang- orang Advent sebagai Pengacara ?
SAINS DAN TEKNOLOGI
13 Mitigasi Bencana Alam Tsunami di
Indonesia
LAPORAN KEGIATAN
15 Tim Relawan R.S Advent Lampung
PENTING!
- Redaksi berhak menentukan tulisan
dan/atau berita untuk dimuat atau tidak
dengan/tanpa pemberitahuan kepada
sumber/pengirim berita.
- Redaksi berhak memeriksa keaslian dari
tulisan/sumber tulisan/berita.
- Redaksi berhak mengedit kata atau
kalimat dalam berita untuk tujuan
mempertegas makna, kesantunan
bahasa dan tujuan positif lainnya.
- Photo/gambar yang masuk menjadi hak
WAO.
Penanggung Jawab
Philip C. Wattimena
Pemimpin Redaksi
Bonar Panjaitan
Dewan Redaksi
Pdt. Berlin Samosir
Philip C. Wattimena
Bonar Panjaitan
Wilhon Silitonga
Jeffrey E.R. Kiroyan
21 Januari 2005
Frederik J. Wantah
Pdt. Richard A. Sabuin
Samuel Pandiangan
Pdt. Samuel Simorangkir
Yusran Tarihoran
Albert Panjaitan
Ramlan Sormin
Pdt. Heince Rusli
Pdt. Sweneys Tandidio
Tata Letak:
Wilhon Silitonga
Samuel Pandiangan
Webmasters:
Yusran Tarihoran
Albert Panjaitan
Tapson Manik
Kontributor Khusus:
Dr. Albert Hutapea
Dr. Ronny Kountur
Dr. Jonathan Kuntaraf
Dr. Kathleen Kuntaraf-Liwidjaja
Max W. Langi
Hans Mandalas
Joice Manurung
Dr. R.A. Nainggolan
Edy Nurhan
Pieter Ramschie
Dr. Rudolf Sagala
Dave Sampouw
Dr. Praban Saputro
Dr. H.S.P. Silitonga
Andrey Sitanggang
Dirjon Sitohang
Dr. E.H. Tambunan
Joppy Wauran
Dr. Tommy Wuysang
144.000 (WAO
EDISI
17
Reformasi Kesehatan yang hamba Allah Ellen G. White nyatakan di buku Nasihat Bagi Sidang jilid 4 mulai dari halaman 9-59 tentunya tidak
bertentangan dengan tulisannya di Ellen G. White, Manuscript 26, 1901, yang dikutip dari Selected Messages 1:174-175 dan juga di Review and Herald,
March 9, 1905 tentang ciri-ciri Alkitabiah bagi UMAT 144.000. Perlu dipahami bahwa REFORMASI KESEHATAN adalah lebih luas daripada hanya
vegetaris. Bahkan seorang vegetaris yang fanatik belum tentu sudah benar-benar memiliki REFORMASI KESEHATAN.
Pengertian ini dapat dibaca di buku Renungan pagi tahun 2004 di Indonesia yang ditulis oleh George R. Knight, Walking with Paul through the
Book of Romans, 332, 334. Knight menegaskan dan mengomentari Roma 14:17 yang isinya: Bahwa Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman,
tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. Knight menyatakan bahwa Makanan dan kesehatan yang baik adalah ALAT UNTUK
KESEIMBANGAN ROHANI, [dengan demikian] janganlah mengacaukannya dengan AGAMA ITU SENDIRI. Makanan dan kesehatan adalah SARANA
UNTUK MENCAPAI TUJUAN [maksudnya tabiat Kristiani yang berbelas kasihan] dan BUKANNYA TUJUAN ITU SENDIRI. [Itulah sebabnya terjadi]
kebingunan besar [yang] telah muncul di gereja gara-gara mereka yang mengacaukan antara TUJUAN AGAMA DAN SARANA PENCAPAIAN TUJUAN
ITU. Selanjutnya, Knight meneruskan komentarnya pada tanggal 14 Nopember sebagai berikut: Kesehatan adalah soal berharga. Gerakan pembaharuan
[reformasi] kesehatan adalah SALAH SATU BERKAT ALLAH.
Bacalah buku Pertarakan bab VIII tentang Sidang Petarakan Yang Luas, bahkan yang paling baik seluruh buku itu dengan seksama. Ellen G.
White mendefinisikan bahwa Prinsip-prinsip pertarakan harus dilaksanakan lebih jauh daripada hanya menjauhkan diri dari penggunaan minuman-minuman
keras. Penggunaan bahan makanan yang merangsang dan sulit untuk dicerna sering sama bahayanya kepada kesehatan, dan di dalam banyak hal menaburkan
benih-benih kemabukan. PERTARAKAN YANG SEJATI MENGAJARKAN KEPADA KITA SUPAYA MENJAUHKAN DIRI SELURUHNYA DARI
SEGALA SESUATU YANG MEMBAHAYAKAN, DAN MENGGUNAKAN DENGAN BIJAKSANA SEGALA APA YANG MENYEHATKAN.
Pernyataan hamba Allah ini tentunya didasarkan atas pernytaan Alkitab di 1 Korintus 9:25 yang menegaskan agar menguasai dirinya [BERTARAK] dalam
segala hal. Dengan demikian, budaya hidupnya dalam REFORMASI KESEHATAN adalah: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika
21 Januari 2005
engkau melakukan sesuatu yang lain, LAKUKANLAH SEMUANYA ITU UNTUK KEMULIAAN ALLAH [Kemuliaan Allah yang dimaksudkan adalah
tabiat-Nya yang penuh kasih sayang] (1 Kor 10:31).
Berbicara tentang REFORMASI KESEHATAN berdasarkan Alkitab yang diarahkan di dalam tulisan hamba Allah untuk zaman akhir di semua bukunya,
SEMUANYA BERSIFAT PERORANGAN DAN BUKAN BERSIFAT LEMBAGA. Masing-masing harus bertanggungjawab kepada Yang Mahakuasa
dan Mahakasih secara pribadi, karena soal keselamatan berdasarkan Yohanes 3:16 adalah PERORANGAN, sebab Firman Allah berkata: BARANGSIAPA
YANG PERCAYA BEROLEH HIDUP KEKAL. Singkatnya, bila membaca tulisan Ellen G. White, JANGANLAH BUAT ITU JADI STANDAR
KEBENARAN, karena berdasarkan Dasar Kepercayaan MAHK no. 17 tentang Karunia Nubuat, bahwa ALKITABLAH UKURAN KEBENARAN DAN
STANDAR TABIAT (Lihat juga SDA Believes no. 1 tentang Kitab Suci).
Pdt. H.S.P. Silitonga
KONTRIBUTORT WAO UNAI, BANDUNG
Pelanggan Yth,
-Kami akan memuat surat pembaca yang lain pada edisi akan datang. Dalam penerbitannya WAO juga menyediakan file dalam
bentuk format PDF yang dapat anda download di situs: www.wartaadvent.org
Terima kasih dan selamat membaca!
-Redaksi
Cover Edisi Minggu Lalu
21 Januari 2005
E N U
N G A N
Wilson Sagala
ANGGOTA JEMAAT JAKASAMPURNA BEKASI
E D I T O
Itulah
sebabnya,
sekiranyapun
ada hal yang
patut
disesalkan
dalam
menyikapi
bantuanbantuan
yang
bergulir,
namun
sebagai
dermawan
sejati tidak
perlu
berkecil
hati,
apalagi
sampai
mengurungkan
niat untuk
memberikan
pertolongan,
sejauh itu
bertujuan
untuk
R I A L
meringankan beban orang lain dengan hati nurani yang
murni. Melalui seorang Abdi Allah yang arif dan bijaksana
Tuhan berfirman, Lemparkanlah rotimu ke air,
maka engkau akan mendapatinya kembali lama setelah
itu.
Berikanlah bahagian kepada tujuh, bahkan kepada
delapan orang, karena engkau tidak tahu malapetaka apa
yang akan terjadi di atas bumi. Pengkhotbah 11:1,2
Kemudian dalam kitab Perjanjian Baru dinyatakan,
Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada
kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus
membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat
perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah
mengatakan: adalah lebih berbahagia memberi daripada
menerima. Kis. 20:35. Dari pernyataan Firman Tuhan ini
amat jelas ketentuannya. Apabila memberi akan
membahagiakan mereka yang di tolong, akan tetapi lebih
berbahagia lagi yang menolong. Kita harus mengacungkan
jempol kepada para relawan yang terjun langsung ke medan
penderitaan tanpa pamrih. Namun juga tidak kalah
pentingnya donatur-donatur dengan berbagai jenis bantuan
yang disalurkan. Tidak terkecuali apakah itu unsur-unsur
pribadi, pengusaha, kelompok organisasi dan lain-lain, yang
telah mengulurkan tangan. Pastikan bahwa kemurahan hati
itu akan mempertumbuhkan rasa sukacita dalam kehidupan.
Kini saatnya bagi kita untuk memupuk rasa solidaritas
antar sesama. Mengapa??? Gelombang tsunami yang
memporakporandakan Aceh, Nias, Thailand dan di tempat
lain, adalah sebagian dari realita bencana alam yang akan
terjadi secara beruntun di depan kita. Mari menelusuri lebih
spesifik akan nubuatan Alkitab dalam Yesaya 55:11,
demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia
tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia
akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan
berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.
Ayat ini harus dapat dicerna secara tersurat
sebagaimana tersirat juga di dalamnya, demi menghindari
kesalahan penafsiran. Makna firman ini dalam kaitannya
dengan akhir zaman ialah amaran (warning). Jika Matius
24:7 menubuatkan akan ada kelaparan dan gempa bumi
di berbagai tempat, itu pasti terjadi. Karena itu adalah
firman Tuhan yang tidak pernah kembali dengan sia-sia.
Bukan berarti Tuhan menghendaki gempa bumi, tidak!!!
Yang Tuhan kehendaki dalam hal ini adalah mengamarkan
umat manusia bahwa inilah akhir zaman dengan tujuan agar
manusia mempersiapkan diri bertemu dengan Dia, setiap saat
tanpa ada yang menghalangi. Itulah korelasi dari ayat-ayat
tersebut.
Hampir semua mata dapat melihat liputan kamera
professional yang ditayangkan ketika gelombang tsunami
menerjang. Rumah mewah, gedung bertingkat, saranasarana mutahir seperti mobil yang sering dibanggakan
menjadi alat kesombongan ternyata tidak berarti apa-apa.
Malahan setara dengan sampah disapu oleh arus
gelombang. Nyawa manusia, kecil besar kaya miskin,
orang terpandang rakyat jelata, melayang seketika dengan
mengenaskan tanpa pandang bulu. Biarlah apa yang kita
miliki hanya mempersiapkan diri kita dan orang lain,
untuk bertemu dengan Tuhan hingga MARANATHA!
S DA B I B L E C O M M E N T A R Y
Ibrani 5:7-9
Dalam hidup-NYA sebagai manusia, Ia telah
mempersembahkan doa dan permohonan dengan
ratap tangis dan keluhan terhadap DIA, yang
sanggup menyelamatkan-NYA dari maut, dan karena
kesalehan-NYA Ia telah didengarkan. Dan sekalipun
Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi menjadi taat
dari apa yang telah diderita-NYA, dan sesudah Ia
mencapai kesempurnaan-NYA, Ia menjadi pokok
keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat
kepada-NYA.
Ada beberapa kata di ayat-ayat ini yang menarik
perhatian kita untuk lebih diperhatikan agar kita
lebih mengerti kasih, pengorbanan dan penebusan
Yesus Kristus di dalam kehidupan kita:
1. Menjadi manusia.
Jika kita bandingkan dengan Yohanes 1:14 &
Filipi 2:7, jelas kita melihat pengorbanan
Kristus untuk menjelma atau menjadi sama
atau mengambil rupa manusia. Ini
merupakan wujud pengorbanan dan kasihNYA yang begitu besar bagi anak-anakNYA. Untuk menebus manusia yang
berdosa, Ia menjelma menjadi manusia tetapi
Ia tidak berbuat dosa.
2. Doa dengan tangis dan keluhan.
Seperti kita ketahui bersama arti doa secara
umum adalah meminta atau memohon, ini
menunjukkan penyerahan diri yang total
kepada Allah. Jika kita mengingat doa Yesus
di taman Getsemani, dengan segenap
kesungguhan hati dan kepasrahan diri, Ia
menyerahkan segala kehidupan-NYA di
tangan Bapa. Walaupun injil tidak
menyebutkan air mata tapi doa yang
dipanjatkan-NYA
disertai
dengan
penderitaan yang mendalam.
3. Sanggup
kematian.
menyelamatkanNYA
dari
P E N D A L A M A N A L K I T A B
PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.
PEMBAHASAN KHUSUS
A. Peribadatan Total (Roma 12:1-2)
YHWH
KESANGGUPAN ANDA
(Talenta)
KEKAYAAN ANDA
(Harta)
(3)
(4)
A R T I K E L
H U K U M
Profesi
hukum telah ada
sejak
permulaan
dunia ini, nikmati
lelucon berikut ini.
Seorang
dokter,
seorang insinyur
dan
seorang
pengacara
sedang
memperdebatkan mengenai profesi siapakah
yang tertua.
Sang dokter menegaskan
bahwa tentu saja profesi dokter yang tertua
karena dokterlah yang memindahkan tulang
rusuk Adam untuk menciptakan Hawa.
Sang insinyur membantah, Tentulah
seorang insinyur karena insinyurlah yang
pastinya merancang Taman Eden. Kalian
semua salah, kata sang pengacara dengan
bangga.
Sebelum Adam dan Hawa,
sebelum Taman Eden, sebelum penciptaan,
terjadi suatu kekacauan, dan menurut kalian
siapa
yang
menciptakan
kekacauan
tersebut? Suatu ketika Kaisar Perancis
Napoleon pernah berkata bahwa praktek
hukum merupakan siksaan yang terlalu
berat bagi umat manusia yang lemah ini.
Manusia yang menyesuaikan dirinya dengan
kebenaran-kebenaran
yang
telah
diselewengkan, dan kepada perasaan
gembira
akan
keberhasilan
dari
ketidakadilan, pada akhirnya hampir tidak
dapat mengetahui yang benar dan yang
salah. Bukankah William Shakespeare
pernah berkata dalam Henry VI Mari kita
binasakan seluruh pengacara! Adakah
keraguan mengapa beberapa di antara kita
yang terlibat dalam praktek hukum
menghadapi tantangan-tantangan yang sama
seperti yang kita hadapi atau mengapa yang
lainnya, yang tidak terhitung jumlahnya
berhasil dianjurkan untuk tidak memasuki
profesi tersebut karena takut kehilangan
iman dan hati nurani mereka?
(Bersambung)
Buka/Tutup Sabat
(Sunset Table)
Diolah Oleh P.C. Wattimena
KOTA KOTA
BUKA
SABAT
TUTUP
SABAT
PILIHAN
21 Jan. 05
22 Jan. 05
Medan
18:34
18:35
Pekanbaru
18:28
18:28
Palembang
18:19
18:20
Jakarta
18:16
18:17
Semarang
18:03
18:04
Surabaya
17:55
17:55
Denpasar
18:47
18:47
Mataram
18:43
18:43
Pontianak
17:57
17:58
Banjarmasi
18:41
18:41
Balikpapan
18:28
18:29
Makassar
18:24
18:24
Kendari
18:10
18:10
Manado
17:53
17:53
Ambon
18:47
18:47
Tembagapu
18:13
18:13
Jayapura
17:56
17:56
Manila
17:49
17:49
Andrews
17:44
17:46
GC at DC*
17:15
17:16
Loma
17:07
17:08
Seattle*
16:52
16:53
Delft*
17:08
17:10
Edison, N.J.
17:01
17:02
ra
Univ.*
Linda*
S AI N S D AN T E K N O L O G I
(Lanjutan)
3. Persiapan
Kegiatan kategori ini tergantung pada
penilaian bahaya dan peringatan. Persiapan
yang layak terhadap peringatan bahaya
tsunami membutuhkan pengetahuan tentang
daerah yang kemungkinan terkena bahaya
(peta inundasi tsunami) dan pengetahuan
tentang sistem peringatan untuk mengetahui
kapan harus mengevakuasi dan kapan
saatnya kembali ketika situasi telah aman.
Tanpa kedua pengetahuan akan muncul
kemungkinan kegagalan mitigasi bahaya
tsunami. Tingkat kepedulian publik dan
pemahamannya terhadap tsunami juga
sangat penting. Jenis persiapan lainnya
adalah perencanaan tata ruang yang
menempatkan lokasi fasilitas vital
masyarakat seperti sekolah, kantor polisi
dan pemadam kebakaran, rumah sakit
berada di luar zona bahaya. Usaha-usaha
keteknikan untuk membangun struktur yang
Penutup
Referensi:
Federal EmergencyManagement
Agency (FEMA)., 2000, What Is
Mitigation?, Mitigation:
Reducing Risk through Mitigation.
Washington.
LAP O R AN K E G I ATAN
Team
S E R I A L
A K H I R
Z A M A N
7.
Reaksi Vatikan Apakah komentar dari Paus
sehubungan dengan peristiwa WTC? Jakarta Post, 1
Oktober 2001.
US economy: in
need of rescue?
Bilamana
kita
perhatikan tabel
ini, maka akan
terlihat
bahwa
berbagai indikator
ekonomi AS telah
menunjukkan
grafik
menurun
sejak awal tahun
2000. Kenyataan
ini menunjukkan
bahwa
perekonomian AS
sedang
menuju
kebangkrutan dan
kecepatannya
semakin tinggi menyusul peristiwa WTC. Negara ini
pada saatnya harus berpaling kepada Vatikan, satusatunya institusi yang dapat menolong AS. But there is
no such thing as free lunch. Tetapi tidak ada makan
siang yang gratis. Semua harus dibayar dan Vatikan akan
menggunakan hal ini untuk menegosiasikan penerapan
UUHM di AS.
Selain perang (pengejaran terhadap anggota-anggota AlQaeda) masih terus berlangsung di Afghanistan, mari kita
perhatikan ada sebuah perang lagi yang sudah lama
berlangsung. Perang ini tidak terlihat di mata awam,
tetapi sesungguhnya merupakan perang besar yang
mencakup seluruh dunia dan yang akan turut menentukan
akhir sejarah dunia.
Anda
mungkin
berpikir bahwa ini
adalah perang antara
Kepausan
dengan
umat Tuhan. Bukan.
Ini adalah perang yang
mendahului
perang
tersebut. Untuk lebih
jelasnya mari kita lihat
kutipan yang terdapat
di dalam buku The
Keys of This Blood.
BONAR PANJAITAN
PEMIMPIN REDAKSI WAO
JAKARTA