Anda di halaman 1dari 3

Nama : Justhesya Fitriani F.

P
NIM : 03007128
Universitas Trisakti
Pembimbing : dr. Beta Ahlam Gizela, Sp. F, DFM

REFLEKSI KASUS MATI

Identitas

Nama

: Sdr. S

Umur

: 20 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki


Agama

: Islam

Pekerja

: Swasta

Alamat

: Magelang

Tanggal pemeriksaan : 2 juli 2015


Jam pemeriksaan

: 21.00 22.50 WIB

Kronologis

Pada hari rabu tanggal 1 juli 2015 jam 19.00 sampai 20.00 korban beserta ketiga orang
temannya mengkonsumsi minuman keras oplosan di daerah irigasi bendungan kali tengsi.
Minuman keras oplosan berisi alkohol 70% yang dicampur dengan aqua dan 2 sachet
hemaviton yang kemudian dicampur dalam botol aqua 1,5 liter yang selanjutnya dikonsumsi
bersama. Setelah itu korban dan teman-temannya pulang kerumah masing-masing.
Pada hari kamis tanggal 2 juli 2015 pada pagi harinya korban mengeluh sakit perut. Lalu
korban dibawa ke RS Magelang oleh ibu, kakak dan kepala dusun. Sekitar pukul 13.00
korban dinyatakan meninggal dunia oleh pihak RS tersebut. Kemudian kepala dusun
melaporkan ke polsek salaman, pihak polsek kemudian menjemput korban di rumah duka dan
pada jam 19.00 korban dibawa ke RS Sardjito Yogyakarta.

Kesimpulan hasil pemeriksaan :


Jenazah laki-laki, panjang badan 166,4 cm dan berat badan 64 kg

Terdapat tanda-tanda mati lemas

Masalah

Pada kasus ini hanya terjadi intoksikasi pada korban sedangkan ke tiga temannya
tidak mengalaminya, faktor-faktor apa sajakah yang dapat mempengaruhi intoksikasi alkohol
seseorang?

Apakah pada korban dapat terjadi intoksikasi etanol? Bagaimana metode


pemeriksaannya?

Analisa dan pembahasan

Pada kasus intoksikasi alkohol, beberapa faktor yang dapat mempengaruhi ambang
batas toleransi seseorang dalam mengkonsumsi alkohol ialah :
Umur
Orang tua dan anak-anak lebih sensitif
Kondisi tubuh pengonsumsi
Penderita penyakit ginjal umumnya lebih mudah mengalami keracunan. Pada
penderita demam dan penyakit lambung, absorbsi dapat terjadi dengan lambat.
Bentuk fisik dan kondisi fisik misalnya lambung berisi atau kosong.
Kebiasaan konsumsi alkohol
Kebiasaan sangat berpengaruh pada racun golongan alkohol dan morfin sebab dapat
terjadi toleransi tetapi toleransi tidak dapat menetap, jika pada suatu ketika
dihentikan maka toleransi akan menurun lagi.
Waktu pemberian
Untuk racun yang ditelan, jika ditelan sebelum makan absorbsi terjadi lebih baik
sehingga efek akan timbul lebih cepat.
Idiosinkrasi
Pengaruh langsung racun tergantung pada takaran. Makin tinggi takaran, makin cepat
keracunan.

Kesimpulan
Pada kasus ini, mengapa korban dapat mengalami intoksikasi alkohol dikarenakan
faktor-faktor sebagai berikut : umur, kondisi tubuh korban, kebiasaan korban
mengkonsumsi alkohol, waktu pengkonsumsian alkohol, dan jumlah takaran alkohol
yang dikunsumsi oleh korban itu sendiri.

Referensi
1.
2.

Dimaio VJ, Dimaio Dominick. Forensik patology 2nd ed. New York: CRC Press.
2001
Soemirat. Toksikologi Lingkungan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
2005

Anda mungkin juga menyukai