Anda di halaman 1dari 22

REFERAT

Hemangioma dan
Limfangioma

Disusun oleh :
Muhamad Nurul Yakin
107103001758
Pembimbing :
dr. Elida Sari Siburian, Sp BP

Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah RSUP Fatmawati


Program Studi Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta

2012

LEMBAR PERSETUJUAN

Referat dengan Judul


Hemangioma dan Limfangioma
Telah diterima dan disetujui oleh pembimbing, sebagai syarat
untuk menyelesaikan kepaniteraan klinik ilmu bedah di RSUP
Fatmawati periode 14 Mei 2012 20 Juli 2012

Jakarta, Juli 2012

( dr. Elida Sari Siburian, Sp BP )

BAB I

PENDAHULUAN
Seorang dokter sebagai klinisi, seyogyanya harus dapat
membedakan kelainan pada pembuluh darah dari anamnesis dan
pemeriksaan lesi untuk
tentang

kemungkinan

adanya

komplikasi

kepentingan edukasi kepada pasien


penyebabnya,

apabila

tidak

terapi,

prognosis

dilakukan

dan

tatalaksana.

Pemeriksaan penunjang dibutuhkan apabila lesi terletak terlalu


dalam dan dicurigai adanya lesi di organ dalam. Seorang dokter
umum

juga

harus

dapat

menilai,

apakah

ada

komplikasi

berbahaya dan bersifat gawat darurat akibat kelainan pembuluh


darah.1, 2
Anomali vaskular hampir selalu terlihat sama dan sulit
dibedakan, dari bentuk bisa datar ataupun menonjol diatas
permukaan kulit, dari warna bisa bervariasi dari biru, merah
muda, ungu atau merah tua. Lebih dari 100 tahun, deskripsi dan
bentuk histologi anomali vaskular bercampur aduk dan tidak
jelas. Oleh karena itu, saat ini diagnosis yang akurat diperlukan
agar terapi yang diberikan sesuai. Saat ini anomali vaskular
dibedakan menjadi jenis tumor atau hemangioma dan bukan
tumor

atau

malformasi.

Hemangioma

merupakan

bentuk

neoplasma yang paling umum ditemukan pada bayi. Merupakan


hasil proliferasi jinak dari sel endotel dermis superfisial, dermis
dan subkutis. Onset dari tumor ini adalah 30% pada saat lahir
dan 70% nya pada saat anak usia 2- 4 tahun. 80-95%
hemangioma mengalami involusi dan regresi meninggalkan
jaringan parut atrofik atau hipotrofik.1, 2, 4, 5, 7
Penyebab hemangioma belum diketahui dengan pasti,
walaupun telah banyak teori dikembangkan, sebagian masih
banyak pertentangan, risiko meningkat paada bayi imatur dan

bblr, Lokasi yang tersering adalah di daerah kepala dan leher


dengan prevalensi 60% dan bisa juga mengenai organ dalam
contohnya hepar.1, 2, 6
Pada hemangioma, terdapat proliferasi sel-sel mast yang
diperkirakan menyebabkan angiogenesis. Infiltrasi dari sel-sel
lemak,

fibrosis,

dan

kaya

akan

jaringan

pembuluh

darah

menyebabkan suatu lesi yang padat, teraba seperti karet. Pada


wanita lebih sering terkena dibandingkan laki-laki dengan
perbandingan 3 : 1.3, 4, 6, 7
Pada umumnya hemangioma tidak memerlukan terapi
tergantung lokasi lesi. Hemangioma yang terletak diatas mata,
telinga, hidung, mulut, uretra, atau anus mungkin memerlukan
terapi disebabkan gangguan fungsi dan mempunyai risiko besar
terjadinya infeksi dan cidera. Pengetahuan tentang morfologi,
patogenesis dan perjalanan penyakit hemangioma merupakan
petunjuk penting untuk mengetahui kemungkinan komplikasi
yang dapat terjadi. Terapi terhadap penyakit ini pun sangat
ditentukan oleh diagnosis, klasifikasi, ukuran, lokasi lesi, serta
ada atau tidaknya komplikasi.1, 2, 7
Limfangioma

adalah

suatu

hamartoma

yang

jarang,

merupakan salah satu bentuk dari malformasi pembuluh limfe.


Limfangioma sirkumskripta merupakan bentuk yang lebih sering
dijumpai, disebabkan oleh proliferasi superfisial dari pembuluh
limfatik berukuran kapiler. 50-60% dari kelainan pembuluh limfe
terdeteksi saat lahir dan 90% terdeteksi pada tahun kedua
kelahiran. Komplikasi yang ditakutkan jika terjadi di daerah leher
adalah obstruksi saluran napas karena tekanan sistem limfatik
yang membengkak.

1, 8

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Anomali vaskular
Anomali vaskular dahulu susah dibedakan dan sering
bercampur aduk karena klasifikasi dan penamaan yang tidak
jelas. Keadaan mulai membaik saat datang istilah oma sebagai
dasar dari suatu proliferasi atau pertumbuhan jaringan tubuh,
sehingga muncul istilah Hemangioma yang didasari suatu
tumor dan malformasi vaskular dengan penyebabnya yang
bukan tumor.

1, 2

Saat pasien datang dengan curiga hemangioma saat masih


bayi, diagnosis banding utama yang harus ddipertimbangkan
adanya malformasi kongenital, sebaliknya apabila ada pasien
dewasa datang dengan suatu kelainan vaskular, diagnosis
banding hemangioma sangat kecil dan sudah bisa disingkirkan.
Hal yang harus dikuasai adalah membedakan keduanya dari
anamnesis dan pemeriksaan lesi serta pemeriksaan penunjang
untuk memastikan diagnosis jika diperlukan. Berikut adalah
perbedaan antara hemangioma dengan malformasi vaskular.
Tabel

2.1

perbedaan

hemangioma

dengan

1, 2, 7

malformasi

vaskular

Kelainan

Malformasi

Kriteria
Asal
Proliferasi
endotel
Pertumbuhan

Hemangioma

vaskular
Endotel matur

Endotel imatur

Tidak

Ya

Membesar perlahan
mengikuti
pertumbuhan anak

Cepat membesar
pada tahun pertama
usia penderita

Regresi

Tidak

Ya

Masa Dorman

Ya/ tidak

Tidak

1. Malformasi Vaskular (MV)


Hemangioma bukanlah satu-satunya kelainan vaskular
yang dapat diderita oleh pasien neonatus dan bayi karena
terdapat entitas lain yang penampilan klinisnya dapat serupa
dengan hemangioma, yaitu Malformasi Vaskular (MV). MV adalah
lesi benigna yang pada dasarnya merupakan kelainan kongenital.
Sebagai kesimpulan, esensi perbedaan MV dengan hemangioma
adalah: (1) riwayat perjalanan penyakit, (2) pergantian dan
pertumbuhan sel endotel, (3) histologi sel endotel (hemangioma
merupakan sel imatur, sementara MV sel matur).1, 2
Klasifikasi yang paling mudah diikuti dari MV adalah
berdasarkan kecepatan aliran cairan yang berada di dalam
pembuluh-pembuluh lokal (lesi). Dibedakan menjadi tipe cepat
(fast flow type) dan tipe lambat (low flow type). Lesi beraliran
cepat bermakna mengandung unsur arterial (contoh: malformasi
arteriovenous);

sedangkan

lesi

beraliran

lambat

tidak

mengandung unsur arterial dan dapat mengandung unsur


kapiler, vena, limf, baik tunggal maupun campuran (malformasi
kapiler atau venular yang disebut port wine stain atau nevus
flameus).

Gambar 1. Lesi Port wine stein

2. Hemangioma dan Limfangioma


2.1. Definisi dan Klasifikasi
Hemangioma adalah suatu bentuk tumor jinak pembuluh
darah yang ditemukan pada bayi atau anak-anak, karena adanya
proliferasi endotel imatur yang umumnya bisa mengalami regresi
tanpa terapi. Hemangioma bisa tampak sebagai lesi yang
menonjol di atas permukaan kulit ataupun lesi datar yang sejajar
dengan kulit dengan letaknya yang berada di dalam dermis.
a. Hemangioma

kongenital

1, 2, 7

dan

hemangioma

munculnya,

hemangioma

infantil.
Berdasarkan

saat

tergolongkan

menjadi

hemangioma

infantil.

hemangioma
Hemangioma

kongenital
kongenital

dan
sudah

terbentuk lengkap pada saat penderita lahir dan jumlahnya


mencapai 30% dari seluruh lesi. Hemangioma infantil
menempati 70% dari semua lesi dan baru muncul 4 minggu
pertama setelah kelahiran. Lesi infantil biasanya berawal
sebagai bercak merah yang timbul lebih tinggi dari kulit

normal di sekitarnya atau sebagai bidang kecil datar


kebiruan.1
b. Hemangioma

superfisial,

profundus,

campuran

dan segmental.
Berdasarkan penampilan fisik lesi, hemangioma terbagi
menjadi

tipe

superfisial,

tipe

profundus,

serta

tipe

segmental. Tipe superfisial merupakan tipe yang biasa


dikenal sebagai sebagai hemangioma stroberi yang tampak
berwarna merah segar. Lesi ini disebut sebagai stroberi
karena penampilannya seperti kulit buah stroberi. Tipe
profundus

(dulu

disebut

tipe

kavernosum)

merupakan

hemangioma yang berlokasi dibawah kulit dan tampak


kebiruan. Tipe campuran atau mixed type hemangioma
merupakan tipe campuran antara yang superfisial dan
profundus. Hemangioma disebut bertipe segmental bila lesi
luas, baik yang tampak mendatar maupun muncul tinggi di
permukaan kulit, serta tumbuh sangat cepat dan sulit
diterapi. 1, 2, 3, 7
Jenis-jenis tersebut perlu dibedakan satu sama lain
untuk kepentingan prognostik dan terapetik. Tabel berikut
adalah perbedaan hemangioma berdasarkan penampilan
fisik lesi dan lokasi :1, 2, 3
Tabel 2.2 : perbedaan hemangioma superfisial dan profunda

Hemangioma
Kriteria

Superfisial

Profunda

Warna Lesi

Merah terang

Kebiruan

Tinggi lesi

Selalu lebih tinggi Sejajar atau agak


dari permukaan

lebih tinggi dari

kulit

permukaan kulit

Letak

Papila dermis

Retikular dermis
atau subkutan

Nama dulu

Kapilar

/ Kavernosa

Strawberry
Limfangioma

merupakan

salah

satu

bentuk

dari

malformasi pembuluh limfe, yang terdiri dari pembuluh limfatik


berukuran kecil atau besar dan limfatik kavernosus, tampak
sebagai tonjolan bening pada kulit.

1, 8

Limfangioma dapat terjadi di mana saja di kulit dan


membran mukosa. Lokasi yang paling umum adalah kepala dan
leher, diikuti oleh ekstremitas proksimal, bokong, dan batang
tubuh. Namun, lesi kadang-kadang dapat ditemukan di usus,
pankreas, dan mesenterium. Lesi yang lebih dalam biasanya
terjadi pada daerah jaringan longgar dan areolar, biasanya leher,
ketiak, dan lipatan paha. Keterlibatan kulit berkisar dari kecil,
daerah yang berbatas tegas, hingga daerah difus dengan batas
tidak jelas.

2, 8

Limfangioma sirkumskripta, bentuk umum dari limfangioma


kulit, ditandai dengan beberapa kelompok vesikel bening yang
biasanya

berisi

cairan

getah

bening

yang

jelas

(sering

dibandingkan dengan telur katak). Vesikel ini menampakan


pembesaran saccular superfisial dari pembuluh limfatik yang
bersangkutan yang menempati papilla dan mendorong ke atas
melawan epidermisnya. Setiap lesi kulit dapat berkisar dari
vesikel kecil sampai bula berukuran kecil. Vesikel ini bisa
berwarna jernih atau bervariasi dari pink ke merah gelap karena
cairan

serosanguinosa

dan

perdarahan.

Vesikel

ini

sering

dihubungkan dengan perubahan verukosa, yang mirip seperti


kutil.

Dalam

kasus

limfangioma

sirkumskripta,

lesi

yang

mendasari merupakan pembuluh getah bening abnormal yang


melebar melibatkan bagian atas dermis. Tempat predileksinya

adalah ekstremitas proksimal, batang tubuh, ketiak, dan rongga


mulut, terutama lidah. Keterlibatan di daerah lain, seperti
skrotum, tidak

jarang. Limfangioma Sirkumskripta memiliki

tingkat kekambuhan tinggi setelah eksisi karena letaknya yang


dalam.

Limfangioma kavernosa juga jarang dan biasanya timbul


pada masa infantil. Tempat yang paling umum adalah kepala dan
daerah leher, dan lebih jarang di bagian ekstremitas. Lesi ini
terletak di dalam dermis, membentuk pembengkakan yang
sedikit sakit atau penebalan kulit, membran mukosa, dan
jaringan subkutan. Tidak seperti limfangioma sirkumskripta, kulit
di atasnya biasanya tidak terlibat. Kadang-kadang, pasien
melaporkan nyeri ketika daerah terlibat ditekan. Daerah yang
terlibat adalah 1 cm, diameternya bisa sama atau lebih beberapa
sentimeter,

atau

mungkin

melibatkan

seluruh

ekstremitas.

Setelah pemeriksaan dan palpasi, bisa teraba seperti lipoma atau


kista.

Banyak penulis setuju bahwa higroma kistik adalah bentuk


limfangioma kavernosa di mana tingkat keterlibatan dan sifatnya
ditentukan oleh lokasinya. Lesi kongenital ini terletak jauh di
dalam daerah jaringan ikat areolar atau longgar. Lesi muncul di
awal kehidupan sebagai massa jaringan lunak yang luas,
biasanya di ketiak, leher, atau selangkangan. Lesi ini lunak,
bervariasi dalam ukuran dan bentuk, dan cenderung tumbuh
secara luas jika tidak dilakukan pembedahan. Lesi tipikal berupa
kista multilokular berisi cairan getah bening yang jernih atau
kuning. Biasanya, higroma kistik didiagnosa secara klinis dengan
ukurannya yang luas, lokasi, dan sifatnya yang tembus cahaya.

Gambar 2. Cystic hygromas pada lidah

2.2. Epidemiologi
Hemangioma mulai muncul 1-2.6% pada bayi yang baru
lahir pada semua ras. Sekitar 30% hemangioma ditemukan pada
perawatan bayi baru lahir. Prevalensi ini meningkat pada
kelahiran dengan usia kehamilan < 37 minggu dengan berat
kurang dari 1000 gram dan anak kulit putih berusia kurang dari 1
tahun. Hemangioma infantil terjadi pada sekitar 3 % bayi batu
lahir dan dapat ditemukan hampir 10 % pada usia 1 tahun. Dari
semua hemangioma, sekitar 30% merupakan jenis kongenital
dan 70% adalah jenis infantil. Sekitar 20% pasien memiliki lesi
yang multipel. Rasio terjadinya pada laki-laki dan perempuan
adalah 3:1.

1, 2, 3, 7

Gambar 2. Hemangioma Infantil


Pada limfangioma, jenis sirkumskripta merupakan bentuk
yang lebih sering dijumpai, disebabkan oleh proliferasi superfisial
dari pembuluh limfatik berukuran kapiler. 50-60% dari kelainan
pembuluh limfe terdeteksi saat lahir dan 90% terdeteksi pada
tahun kedua kelahiran. Angka kejadian pada pria dan wanita
tidak signifikan berbeda. Angka kejadiannya sekitar 1-2 kejadian
per 1000 kelahiran.8
2.3. Etiologi
Hemangioma
Etiologi

pasti

tidak

diketahui,

pada

pewarnaan

imunohistokimia, menunjukkan tingginya pewarnaan terhadap


transporter glukosa GLUT1, yaitu suatu protein permukaan sel-sel
endotel embrionik dan fetus. Hal lain menunjukkan bahwa
hemangioma mungkin berasal dari emboli sel plasenta atau
keterlibatan imunofenotipik yang terganggu pada sel primitif
pembentuk

tumor.

Terdapat

sejumlah

bukti

bahwa

gen-

hemangioma berasal dari mutasi somatik sel endotel tunggal,


yang berlanjut menjadi sel yang berlipat ganda. Pewarnaan
antigen

spesifik

mengungkapkan

sejumlah

progenitor

sel

hemangioma yang berproliferasi dini. Kemungkinan mutasi sel


induk ditunjukkan oleh transmisi hemangioma yang bersifat
herediter. Boye et al 2001, membuktikan pada keluarga dengan
beberapa anggota terjadi hemangioma, terdapat abnormalitas
pada kromosom 5q, namun hal ini tidak bisa dibuktikan pada
pasien dengan hemangioma sporadis.

1, 2, 5, 6

Limfangioma
Pada limfangioma penyebab pastinya tidak diketahui.
Pembentukan limfangioma mungkin menunjukkan kegagalan dari
pembuluh limfe untuk berhubungan dengan sistem vena selama
proses embriogenesis, penyerapan abnormal struktur limfatik
atau

keduanya.

Terdapat

beberapa

faktor

pertumbuhan

pembuluh darah yang mungkin berperan dalam pembentukkan


limfangioma.7, 8
2.4. Patogenesis
Hemangioma
Patogenesis hemangioma terdiri dari beberapa fase, yaitu:
1.) Proliferating phase; 2.) Involuting phase; 3.) Involuted phase.1,
2

Pada proliferating phase sel-sel endotel berproliferasi


dengan cepat dan perisit membentuk kanal yang tebal sehingga
terbentuk suatu penonjolan massa. Didapatkan sel endotel telah
menunjukkan marker fenotipik dari maturitas dan perlekatan
molekular sel spesifik. Regulasi angiogenesis ditunjukkan oleh
ekspresi 2 growth faktor yaitu vascular endothelial growth factor
(VEGF) dan basic fibroblast growth factor (bFGF). Pada fase ini,
adanya GLUT1 imunopositif pada hemangioma dan negatif pada
tumor lain dan malformasi vaskular.1, 2, 6
Pada involuting phase ditandai dengan kemunduran secara
perlahan dari aktifitas sel endotel. Endotelial berdegenerasi;
apoptosis terjadi sebelum usia 1 tahun dan maksimal di usia 2

tahun. Terjadi deposit

yang progresif dari jaringan fibrosa

perivaskular dan intralobular.2


Kemudian pada involuted phase, merupakan akhir dari
siklus perjalanan hemangioma yang menunjukkan pembuluh
darah kapiler dan vena yang mengering. Parenkim sel digantikan
oleh jaringan fibrotik padat dengan kolagen serta serat retikuler.2
Limfangioma
Pada minggu keenam masa kehamilan, celah sistem
mesenkim leher telah berkembang membentuk saluran getah
bening. Saluran ini membentuk kantung getah bening dari leher
menjadi KGB dan limfatik yang mengalir ke sistem vena jugularis
internal.8
2.5. Diagnosis
2.5.1. Anamnesis
Hemangioma muncul pada masa neonatus, biasanya
pada

usia

minggu

pertama.

Jika

yang

terjadi

adalah

hemangioma profunda atau hemangioma viseral mungkin tidak


akan muncul sampai 2 hingga 3 bulan usia kelahiran.1, 7
Pada proliferating phase, hemangioma muncul dengan
cepat pada usia 6 hingga 8 bulan. Pada involuting phase,
hemangioma mencapai puncak sebelum usia 1 tahun, bahkan
bisa berlanjut hingga anak berusia 5 -10 tahun. Sedangkan pada
involuted phase, regresi sempurna terjadi pada 50% anak yang
berusia 5 tahun dan 70% pada anak yang berusia 7 tahun, dapat
berlanjut hingga anak berusia 10-12 tahun.1, 2
Limfangioma sering muncul pada 65% setelah lahir, 80%
semasa tahun pertama kelahiran, dan 90% baru terdiagnosis
pada

tahun

kedua

kelahiran.

Seringkali

berupa

lesi

yang

asimptomatik dan dapat ditemukan dimanapun di tubuh pasien.


Kadang kala dapat ditemukan keluhan perdarahan.8

2.5.2. Pemeriksaan Fisik


Sebesar

80%

dari

hemangioma

tersusun

soliter,

sedangkan 20% nya merupakan lesi multipel. Pada proliferating


phase, kulit mulai tampak meninggi, dan merah menyala. Jika
tumbuh pada dermis bagian bawah dan subkutis, kulit akan
hanya sedikit meninggi dengan warna yang kebiruan. Pada
involuting phase, warna merah menyala semakin memudar dan
warna menjadi keunguan, kulit tampak mulai pucat bahkan
keabu-abuan. Sedangkan pada involuted phase, sejmlah anak
mulai menunjukkan kulit yang tampak normal, namun sebagian
lainnya masih menunjukkan warna yang masih kemerahan
disebut telangiektasis. Kulit mulai semakin rata dan sama
dengan permukaan.1, 2
Pada klasifikasi malformasi vaskular, dapat dibedakan
dengan pemeriksaan fisik yang sederhana, yaitu melihat tanda
kompresi. Bila lesi dikompresi secara manual hingga pembuluhpembuluh di dalamnya menjadi kempis karena kehilangan
sebagian atau seluruh isinya dan selanjutnya kompresi dibuka,
akan tampak aliran balik ke dalam lesi. Lesi yang beraliran cepat
bermakna mengandung unsur arterial, sedangkan lesi beraliran
lambat tidak.1
Pada

limfangioma

yang

mengalami

perdarahan

memperbesar kemungkina lesi tersebut akan mengalami infeksi


ataupun tampak sebagai area selulitis atau abses. Biasanya
mulai muncul keluhan berupa nyeri atau rasa tidak nyaman. Pada
lesi di bayi yang baru lahir dapat menimbulkan gangguan jalan
nafas atau obstruksi esofagus dan faring. Biasanya 10% dari
malformasi limfatik yang ada di leher menyebar ke dada.8
2.5.3. Pemeriksaan Radiologi
Hemangioma

USG pada hemangioma proliferating phase, menunjukkan


pola yang bermakna, terlihat berkurangnya resistensi arteri dan
peningkatan kecepatan aliran vena. MRI dengan kontras tetap
merupakan gold standar, namun tetap membutuhkan sedasi
berupa general anestesi jika anak berusia kurang dari 6 tahun.2, 7
Limfangioma
MRI dengan kontras merupakan cara yang biasa dipakai
dan terbaik untuk mengevaluasi pasien yang diduga malformasi
limfatik.

Pada

sebuah

malformasi

menunjukkan

gambaran

hiperintens. Dari tampilannya yang berupa ruang limfatik, ukuran


dari

ruang

limfatik

tersebutlah

yang

kemudian

menjadi

kategorisasi. Pada kategorisasi lanjut, malformasi limfatik dibuat


berdasarkan

lokasi

lesi,

dimana

keterlibatan

wajah

dan

orofaringeal dikaitkan dengan prognosis yang buruk.8


Penggunaan
mendiagnosis

USG

malformasi

pada

masa

limfatik,

kehamilan

menimbulkan

untuk
dilema

pengobatan pada tahap awal kehidupan. Penggunaan USG


membutuhkan ahli radiologi yang telah berpengalaman dan
membutuhkan USG berulang, terutama pada malformasi limfatik
bawaan yang masif.8
2.6. Penatalaksanaan
Hemangioma
Kebanyakan

hemangioma

infantil

tidak

membutuhkan

konsultasi oleh seorang spesialis. Kelainan ini hanya butuh


pengawasan oleh ahli pediatrik karena lesi akan hilang dengan
normal. Penderita hemangioma yang dirujuk biasanya memang
membutuhkan terapi yang berdasarkan indikasi.1, 2
Perawatan lokalis diperlukan jika lesi menimbulkan luka
yang

biasanya

berdarah.

Terjadi

pada

sekitar

5%

hemangioma, biasanya pada daerah bibir dan anogenital.2

kasus

Sekitar 10% dari angka kejadian hemangioma mengalami


komplikasi seperti ulkus, distorsi jaringan dan obstruksi dari
struktur vital. Pemberian kortikosteroid lokal pada hemangioma
diberikan

secara

intralesi.

Sedangkan

pemberian

secara

parenterla dapat meningkatkan risiko terjadinya oklusi emboli


dari arteri retina.2
Baik
secara

kortikosteroid

nyata

oral,

mempercepat

parenteral,
regresi

ataupun
dan

intralesi

menstabilkan

perkembangan pada 85% kasus hemangioma yang ada.2, 3


Limfangioma
Banyak pengobatan telah ditujukkan untuk pengelolaan
lesi, namun belum ada yang menunjukkan hasil yang efektif.
Pengobatan diberikan pada lesi yang lokal dan menyebar
terpisah. Lesi tidak berespon baik terhadap radioterapi maupun
steroid. Propanolol merupakan pilihan. Jika ingin dilakukan
pembedahan, dilakukan eksisi komplit.8

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Seorang anak atau dewasa yang datang dengan anomali
pembuluh darah, harus dapat dibedakan apakah termasuk
hemangioma

atau

malformasi

kongenital.

Hemangioma

merupakan proliferasi dari endotel yang imatur, sedangkan


malformasi kongenital bukan tumor dan jenis sel bersifat matur.
Seseorang dengan dugaan hemangioma, harus dibedakan jenis
superfisial

atau

profunda,

campuran

dan

maligna,

untuk

kepentingan terapi dan prognosis. Limfangioma merupakan


proliferasi dari pembuluh limfatik.
Penyebab hemangioma dan limfangioma belum dapat
dipastikan, namun terdapat beberapa teori yang sudah menjadi
hipotesis terjadi keduanya.
Penegakkan diagnosis dilakukan melalui anamnesis dan
pemeriksaan fisik serta penunjang, bisa dilakukan pemeriksaan
MRI dengan menggunakan kontras yang menjadi pilihan dan
dapat

memberikan

hasil

terbaik

yang

dapat

membantu

penegakkan diagnosis apabila terdapat keraguan dan untuk


memastikan keduanya.
Pada

penatalaksanaan,

hemangioma

umumnya

tidak

memerlukan perawatan atau pengawasan yang khusus, namun


pemberian

kortikosteroid

hemangioma
pemberian

dapat

itu

sendiri.

agen

sclerocis

mempercepat

Sedangkan
cukup

pada

memberikan

regresi

dari

limfangioma,
hasil

yang

memuaskan.
Perdarahan dan infeksi serta malfungsi jaringan yang
terkena

adalah

komplikasi

pada

hemangioma

yang

butuh

penanganan. Sedangkan ancaman obstruksi saluran napas

adalah hal yang harus diwaspadai jika limfangioma terletak di


sistem yang bersangkutan.

DAFTAR PUSTAKA

1. De Jong W, Sjamsuhidajat R. Kelainan Vaskular dalam Buku


Ajar Ilmu Bedah. Ed. 3. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC, 2010. p. 409-12
2. Mulliken JB. Vascular Anomali, in Grabb & Smiths Plastic
Surgery. 6th e.d. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins,
2007. p. 191-200
3. Lalwani

K.

Malformation:

Hemangiomas
Introduction,

of

in

Infancy
Current

&

Vascular

Diagnosis

&

Treatment Otolaryngology Head and Neck Surgery. 2nd e.d.


New York: Mc Graw Hill Company, 2007. Chapter 6
4. McCall CO, Cropley TG. Hamartomas, Vascular malformation,
and Congenital Defects, in Oxford Textbook of Surgery. 3rd
e.d. USA: Oxford University Press, 2009
5. Aiken J, Oldham K. Pediatric Head and Neck Surgery, in
Greenfields Surgery: Scientific Principles and Practice. 5th
e.d. Philadelphia: Lippincott Williams & Walkins, 2010.
Chapter 108
6. Marchuk,

D A.

Pathogenesis of Hemangioma. North

Carolina: Duke University Medical Centre, p. 665-6


7. Emedicine.medscape.com
Update

21

March

[homepage
2011;

on

the

Availabel

Internet].
from:

http://emedicine.medscape.com/article/1018071
8. Emedicine.medscape.com
Update

21

March

[homepage
2011;

on

the

Available

http://emedicine.medscape.com/article/1086806

Internet].
from

Anda mungkin juga menyukai