Referat Iugr Pertumbuhan Janin Terhambat
Referat Iugr Pertumbuhan Janin Terhambat
PENDAHULUAN
Zaman dahulu, bayi dengan berat lahir rendah kecil masa kehamilannya
(KMK) disebut menderita retardasi pertumbuhan intrauteri (IUGR). Untuk
menghindari kesalahpahaman dimana orang tua menganggap istilah retardasi
sebagai fungsi mental yang abnormal, atau gangguan perkembangan mental.
Sehingga istilah tersebut diganti menjadi pertumbuhan janin terhambat 1. Dalam 5
tahun terakhir, istilah Retardation pada Intra Uterine Growth Retardation (IUGR)
telah berubah menjadi Restriction oleh karena Retardasi lebih ditekankan untuk
mental.
Pertumbuhan Janin Terhambat atau (IUGR) merupakan gangguan
pertumbuhan janin dan bayi baru lahir yang meliputi beberapa parameter (lingkar
kepala, berat badan, panjang badan). Banyak istilah yang digunakan untuk
menunjukkan pertumbuhan janin terhambat (PJT) seperti pseudomature, small for
date, dysmature, fetal malnutrition syndrome, chronic fetal distress, IUGR dan
small for gestational age (SGA).
Batasan yang diajukan oleh Lubchenco (1963) adalah setiap bayi yang
berat badan lahirnya sama dengan atau lebih rendah dari presentil ke-10 untuk
masa kehamilan pada Denver Intrauterine Growth Curves adalah bayi SGA. Ini
dapat terjadi pada bayi yang prematur, matur, ataupun postmatur.
Di negara berkembang, angka kejadian PJT berkisar antara 2%-8% pada
bayi dismature, pada bayi mature 5% dan pada postmature 15%. Sedangkan angka
kejadian untuk SGA adalah 7% dan 10%-15% adalah janin dengan PJT.
Tidak semua bayi dengan berat lahir kurang dari persentil ke-10 terhambat
pertumbuhannya secara patologis, beberapa diantaranya kecil hanya karena faktor
konstitusional. Bahkan, Manning dan Hohler (1991) serta Gardosi, dkk (1992)
menyimpulkan bahwa 25-60% bayi yang secara konvensional didiagnosis sebagai
KMK sebenarnya tumbuh secara baik jika determinan berat lahir seperti
kelompok
etnis
ibu,
paritas,
berat
dipertimbangkan.2,3,4
badan
dan
tinggi
badan
ikut
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. DEFINISI
Menurut WHO (1969), janin yang mengalami pertumbuhan yang
terhambat adalah janin yang mengalami kegagalan dalam mencapai berat standard
atau ukuran standard yang sesuai dengan usia kehamilannya.
Pertumbuhan Janin Terhambat adalah gangguan pertumbuhan pada janin
dan bayi baru lahir yang meliputi semua parameter (lingkar kepala, berat badan,
panjang badan), yang beratnya dibawah 10 persentil untuk usia gestasionalnya.
Bayi-bayi antara persentil 10 dan 90 diklasifikasikan sebagai kelompok dengan
berat sesuai usia gestasional. 5
Pertumbuhan Janin Terhambat atau Intra Uterine Growth Restriction
adalah suatu keadaan dimana terjadi gangguan nutrisi dan pertumbuhan janin
yang mengakibatkan berat badan lahir dibawah standar berat dari usia
kehamilannya.
Menurut Gordon (2005), pertumbuhan janin terhambat (Intrauterine
growth restriction) diartikan sebagai suatu kondisi dimana janin berukuran lebih
kecil dari standar ukuran biometri normal pada usia kehamilan. Kadang pula
istilah PJT sering diartikan sebagai kecil untuk masa kehamilan-KMK (small for
gestational age). Umumnya janin dengan PJT memiliki taksiran berat dibawah
persentil ke-10. Artinya janin memiliki berat kurang dari 90 % dari keseluruhan
janin dalam usia kehamilan yang sama. Janin dengan PJT pada umumnya akan
lahir prematur (<37 minggu) atau dapat pula lahir cukup bulan (aterm, >37
minggu). Bila berada di bawah presentil ke-7 maka disebut small for gestational
age (SGA), di mana bayi mempunyai berat badan kecil yang tidak menimbulkan
kematian perinatal.
Gambar 1. Bayi dengan PJT (kiri) dan bayi dengan pertumbuhan normal
sesuai usia gestasi sumber : www.mountsinai.on.
2.
Simetris
Etiologi: faktor genetik dan infeksi
frekuensi : 20%
Mulai dari awal kehamilan
Organ terganggu mikrosefalus
Asimetris
Insufisiensi plasenta kronik
80%
Trimester ketiga
Berat>panjang
Timus>hati>jantung> otak
Normal
tanpa
komplikasi
baik
buruk
prognosisnya
Evaluasi USG : BPD pertumbuhan Pertumbuhan datar
lambat
AC, lingkar perut kecil
Kecil
HC-AC sama dengan SMK fetus, no Lebih besar dari 1 setelah 37 minggu
biasanya dengan relative brain sparing
brain sparing.
Tabel 1. Perbandingan PJT Simetris dan Asimetris
INCLUDEPICTURE "mhtml:file://E:\\IUGR What is IUGR.mht!
http://www.fetal.com/IUGR/Images/iugr-def-graphic.gif" \*
MERGEFORMATINET INCLUDEPICTURE "mhtml:file://E:\\IUGR What is
IUGR.mht!http://www.fetal.com/IUGR/Images/iugr-def-graphic.gif" \*
MERGEFORMATINET INCLUDEPICTURE "mhtml:file://E:\\IUGR What is
IUGR.mht!http://www.fetal.com/IUGR/Images/iugr-def-graphic.gif" \*
MERGEFORMATINET INCLUDEPICTURE "mhtml:file://E:\\IUGR What is
IUGR.mht!http://www.fetal.com/IUGR/Images/iugr-def-graphic.gif" \*
MERGEFORMATINET INCLUDEPICTURE "mhtml:file://E:\\IUGR What is
IUGR.mht!http://www.fetal.com/IUGR/Images/iugr-def-graphic.gif" \*
MERGEFORMATINET INCLUDEPICTURE "mhtml:file://E:\\IUGR What is
IUGR.mht!http://www.fetal.com/IUGR/Images/iugr-def-graphic.gif" \*
MERGEFORMATINET INCLUDEPICTURE "mhtml:file://E:\\IUGR What is
IUGR.mht!http://www.fetal.com/IUGR/Images/iugr-def-graphic.gif" \*
MERGEFORMATINET INCLUDEPICTURE "mhtml:file://E:\\IUGR What is
IUGR.mht!http://www.fetal.com/IUGR/Images/iugr-def-graphic.gif" \*
MERGEFORMATINET INCLUDEPICTURE "mhtml:file://E:\\IUGR What is
IUGR.mht!http://www.fetal.com/IUGR/Images/iugr-def-graphic.gif" \*
MERGEFORMATINET INCLUDEPICTURE "mhtml:file://E:\\IUGR What is
IUGR.mht!http://www.fetal.com/IUGR/Images/iugr-def-graphic.gif" \*
MERGEFORMATINET INCLUDEPICTURE "mhtml:file://E:\\IUGR What is
IUGR.mht!http://www.fetal.com/IUGR/Images/iugr-def-graphic.gif" \*
MERGEFORMATINET INCLUDEPICTURE "mhtml:file://E:\\IUGR What is
IUGR.mht!http://www.fetal.com/IUGR/Images/iugr-def-graphic.gif" \*
MERGEFORMATINET INCLUDEPICTURE "mhtml:file://E:\\IUGR What is
IUGR.mht!http://www.fetal.com/IUGR/Images/iugr-def-graphic.gif" \*
MERGEFORMATINET INCLUDEPICTURE "mhtml:file://E:\\IUGR What is
IUGR.mht!http://www.fetal.com/IUGR/Images/iugr-def-graphic.gif" \*
MERGEFORMATINET INCLUDEPICTURE "mhtml:file://E:\\IUGR What is
IUGR.mht!http://www.fetal.com/IUGR/Images/iugr-def-graphic.gif" \*
MERGEFORMATINET INCLUDEPICTURE "mhtml:file://E:\\IUGR What is
IUGR.mht!http://www.fetal.com/IUGR/Images/iugr-def-graphic.gif" \*
MERGEFORMATINET
Gambar 3. Perbandingan Ukuran antara bayi PJT kanan dengan bayi normal
(kiri)8
Sumber : www.fetal.com
Ada pula tipe campuran dimana terjadi pada kehamilan 20-28 minggu, yaitu
gangguan potensi tumbuh kombinasi hyperplasia dan hipertrofi sel, misalnya pada
malnutrisi ibu, kecanduan obat atau keracunan.
2.5. ETIOLOGI
PJT merupakan hasil dari suatu kondisi ketika ada masalah atau
abnormalitas yang mencegah sel dan jaringan untuk tumbuh atau menyebabkan
ukuran sel menurun. Hal tersebut mungkin terjadi ketika janin tidak cukup
mendapat nutrisi dan oksigen yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan organ dan jaringan, atau karena infeksi. Meskipun beberapa bayi
kecil karena genetik (orang tuanya kecil), kebanyakan PJT disebabkan oleh sebab
lain.
Penyebab dari PJT dapat dibedakan menjadi tiga faktor, yaitu:
1. Maternal
Diabetes Melitus
Infeksi
3. Janin
Janin kembar
10
Infeksi
intrauterine
adalah
penyebab
lain
dari
hambatan
infeksi
intrauterin
meninggikan
kecepatan
Kelainan kongenital
virus,
Listeria),
Rubella,
Cytomegalovirus,
Herpes
11
b. Infeksi janin
Virus, bakteri, protozoa dan spirochete terlibat pada pertumbuhan
janin terhambat, infeksi yang terkenal rubella insuffisiensi
vaskuler dan cytomegalovirus sitolisis langsung + penghilangan
sel fungsional.
-
perivaskuler.
Toxoplasmosis infeksi protozoa gangguan pertumbuhan janin,
dan malaria kongenital juga mengakibatkan hal yang sama.
c. Malformasi kongenital
Sebuah penelitian >13000 bayi dengan anomaly structural berat,
22% diantaranya mengalami hambatan pertumbuhan berat,
semakin parah malformasi semakin rentan janin mengalami KMK.
d. Kelainan kromosom
Aneuploidy kromosomal, seperti trisomy autosomal plasenta
dengan penurunan jumlah arteri yang berotot kecil di batang vili
tersier.
12
antikonvulsan,
antineoplastik,
imunosupresan
ekspresi
enzim
metabolisme kafein.
b. Malnutrisi berat
13
fenotipik
yang
memperlambat
2.6. EPIDEMIOLOGI
Di negara berkembang angka PJT kejadian berkisar antara 2%-8% pada
bayi dismature, pada bayi mature 5% dan pada postmature 15%. Sedangkan angka
kejadian untuk SGA adalah 7% dan 10%-15% adalah janin dengan PJT.
Pada 1977, Campbell dan Thoms memperkenalkan ide pertumbuhan
simetrik dan pertumbuhan asimetrik. Janin yang kecil secara simetrik diperkirakan
mempunyai beberapa sebab awal yang global (seperti infeksi virus, fetal alcohol
syndrome). Janin yang kecil secara asimetrik diperkirakan lebih kearah kecil yang
sekunder karena pengaruh restriksi gizi dan pertukaran gas. Dashe dkk
mempelajari hal tersebut diantara 1364 bayi PJT (20% pertumbuhan asimetris,
80% pertumbuhan simetris) dan 3873 bayi dalam presentil 25-75 (cukup untuk
usia kehamilan).
2.7. PATOFISIOLOGI
Pada kelainan sirkulasi uteroplasenta akibat dari perkembangan
plasenta yang abnormal, pasokan oksigen, masukan nutrisi dan pengeluaran
hasil metabolic menjadi abnormal. Janin menjadi kekurangan oksigen dan
nutrisi pada trimester akhir sehingga timbul PJT yang asimetrik yaitu lingkar
perut jauh lebih kecil dari pada lingkar kepala. Pada keadaan yang parah
mungkin akan terjadi kerusakan tingkat seluler berupa kelainan nucleus dan
mitokondria.2
Pada keadaan hipoksia, produksi radikal bebas di plasenta menjadi
sangat banyak dan antioksidan relative kurang ( misalnya : preeklamsia ) akan
menjadi lebih parah. Soothil dan kawan-kawan (1987) telah melakukan
pemeriksaan gas darah pada PJT yang parah dan menemukan asidosis dan
hiperkapnia, hipoglikemi dan eritroblastosis. Kematian pada jenis asimetris
lebih parah jika dibandingkan dengan simetris.2
Penyebab PJT simetrik adalah factor janin atau lingkungan uterus
yang kronik (diabetes, hipertensi ). Factor janin ialah kelainan genetic
(aneuploidy), umumnya trisomy 21, 13, dan 18. Secara keseluruhan PJT
14
ternyata hanya sekitar 20 % saja yang asimetrik pada penelitian terhadap 8722
di Amerika.2
2.8. MANIFESTASI KLINIS
Bayi-bayi yang dilahirkan dengan PJT biasanya tampak kurus, pucat, dan
berkulit keriput. Tali pusat umumnya tampak rapuh dan layu dibanding pada bayi
normal yang tampak tebal dan kuat. PJT muncul sebagai akibat dari berhentinya
pertumbuhan jaringan atau sel. Hal ini terjadi saat janin tidak mendapatkan nutrisi
dan oksigenasi yang cukup untuk perkembangan dan pertumbuhan organ dan
jaringan, atau karena infeksi. Meski pada sejumlah janin, ukuran kecil untuk masa
kehamilan bisa diakibatkan karena faktor genetik (kedua orangtua kecil),
kebanyakan kasus PJT atau Kecil Masa Kehamilan (KMK) dikarenakan karena
faktor-faktor lain. Beberapa diantaranya sbb:
PJT dapat terjadi kapanpun dalam kehamilan. PJT yang muncul sangat
dini sering berhubungan dengan kelainan kromosom dan penyakit ibu. Sementara,
PJT yang muncul terlambat (>32 minggu) biasanya berhubungan dengan problem
lain. Pada kasus PJT, pertumbuhan seluruh tubuh dan organ janin menjadi
terbatas. Ketika aliran darah ke plasenta tidak cukup, janin akan menerima hanya
sejumlah kecil oksigen, ini dapat berakibat denyut jantung janin menjadi
abnormal, dan janin berisiko tinggi mengalami kematian. Bayi-bayi yang
dilahirkan dengan PJT akan mengalami keadaan berikut :
15
16
17
Asfiksia
Hipoglikemi
Aspirasi mekonium
DIC
Hipotermi
18
Polisitemia
Hiperviskositas sindrom
Gangguan gastrointestinal
b. Tidak langsung
Pada simetris PJT keterlambatan perkembangan dimulai dari
lambat dari sejak kelahiran, sedangkan asimetris PJT dimulai sejak
bayi lahir di mana terdapat kegagalan neurologi dan intelektualitas.
Tapi prognosis terburuk ialah PJT yang disebabkan oleh infeksi
kongenital dan kelainan kromosom.
2. Ibu
Preeklampsi
Penyakit jantung
Malnutrisi
2.13. PENATALAKSANAAN
Berbagai komplikasi bisa terjadi pada fetus atau neonatus yang
menderita hambatan pertumbuhan intrauterin maka kehamilan/persalinan
berisiko menghendaki dilakukannya beberapa prinsip dasar berikut:
1. Deteksi dini (skrining)
Deteksi dini kasus-kasus berisiko tinggi akan hambatan pertumbuhan
intrauterin perlu dikerjakan karena akan memberi cukup waktu untuk
merencanakan dan melakukan suatu intervensi yang diperlukan atau
membuat rencana kerja sebelum terjadi kerusakan pada janin. Perlu
perhatian yang serius pada pasien hamil risiko tinggi seperti hipertensi,
ibu perokok atau peminat alkohol atau narkoba, keadaan gizi jelek karena
malnutrisi, ibu dengan penambahan berat badan yang minimal dalam
kehamilan, pernah melahirkan bayi dengan hambatan pertumbuhan
1
19
darah
Oleh
20
ketuban
dan
hambatan
pertumbuhan
kepala
dengan
memantau
darah
miometrium
akan
yang mengandung
b.
Memberi
infus
larutan
encer
oksitosin
(disebut
Oxytocin
21
waktu
fungsi
yang
plasenta. Uji
beban
kontraksi
memberatkan hipoksia pada janin. Kedua hal ini tidak terdapat pada
uji tanpa beban.
ditetapkan
tidak
ada
kelainan
janin,
perlu
22
23
SC.3,5
Di daerah terpencil, petugas kesehatan harus menentukan
apakah pasien harus dilakukan terminasi kehamilan atau dirujuk. 3
Aspirin dosis rendah direkomendasikan pada wanita dengan
insufisiensi plasenta sebelumnya, termasuk IUGR dan preeklamsi.
Harus dimulai saat usia kehamilan 12-16 minggu, dilanjutkan sampai
36 minggu.3,5
Aspirin dosis rendah direkomendasikan pada wanita dengan 2
atau lebih factor risiko termasuk hipertensi gestasional, obesitas, usia
> 40 tahun, riwayat ART (assisted repro tech), pregestasional DM,
kehamilan multiple, riwayat solusio plasenta, riwayat infark plasenta.
Dimulai antara usia 12-16 minggu, dilanjutkan sampai 36 minggu. 3,5
Pemeriksaan tambahan
Pasien dengan IUGR, skrining maternal untuk mencari
etiologic infeksi dapat dipertimbangkan. Saat ditegakkan diagnosis
IUGR lakukan surveilans. Lakukan USG serial setiap 2 minggu dan
lakukan doppler a. umbilikalis. Bias lakukan juga pemeriksaan
doppler MCA ( middle cerebral artery ), v. umbilikalis.
9. Monitoring intrapartum
Dalam persalinan perlu dilakukan pemantauan terus menerus sebab
fetus dengan hambatan pertumbuhan intrauterin mudah menjadi
hipoksia dalam masa ini. Oligohidramnion bisa menyebabkan tali
pusat terjepit sehingga rekaman jantung janin menunjukkan deselerasi
variabel. Keadaan ini diatasi dengan memberi infus kedalam rongga
amnion
(amnioinfusion).
Pemantauan
dilakukan
dengan
24
kecepatan
I/menit,
dan
his
dihilangkan
dengan
cream, cake)
Hipoglikemia berat :
1. Tergantung tingkat kesadaran Pasien
2. Bila Pasien tak sadar jangan berikan makanan
atau minuman aspirasi
Pilihan terapi hipoglikemi
Glukosa oral
Glukosa intravena
Glucagon 1 mg (SC/IM)
Thiamine 100 mg (IV/IM) pada Pasien alcoholic (Wernicke
encephalopathy)
Monitoring
25
akibat
gangguan
pertumbuhan
intrauterin,
hipomagnesemia,
hiperbilirubinemia;
gangguan
26
2.14. PENCEGAHAN
Beberapa penyebab dari PJT tidak dapat dicegah. Bagaimanapun juga,
faktor seperti diet, istirahat, dan olahraga rutin dapat dikontrol. Untuk mencegah
komplikasi yang serius selama kehamilan, sebaiknya seorang ibu hamil mengikuti
nasihat dari dokternya; makan makanan yang bergizi tinggi; tidak merokok,
minum alkohol dan menggunakan narkotik; mengurangi stress; berolahraga
teratur; serta istirahat dan tidur yang cukup. Suplementasi dari protein, vitamin,
mineral, serta minyak ikan juga baik dikonsumsi. Selain itu pencegahan dari
anemia serta pencegahan dan tatalaksana dari penyakit kronik pada ibu maupun
infeksi yang terjadi harus baik.
27
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk mencegah PJT pada janin untuk
setiap ibu hamil sebagai berikut :
1. Usahakan hidup sehat
Konsumsilah makanan bergizi seimbang.
Untuk kuantitas,
28
BAB III
KESIMPULAN
PJT adalah gangguan pertumbuhan pada janin dan bayi baru lahir yang
meliputi semua parameter (lingkar kepala, berat badan, panjang badan), yang
beratnya dibawah 10 persentil untuk usia gestasinya. Banyak istilah yang
dipergunakan untuk menunjukkan pertumbuhan janin terhambat (PJT) seperti
pseudomature, small for date, dysmature, fetal malnutrition syndrome, chronic
fetal distress, IUGR dan small for gestational age (SGA).
PJT diklasifikasikan menjadi PJT simetris, asimetris, dan kombinasi
keduanya. Etiologinya dapat berasal dari ibu, uteroplasenta, maupun dari janin itu
sendiri. Bayi-bayi yang dilahirkan dengan PJT biasanya tampak kurus, pucat, dan
berkulit keriput. Tali pusat umumnya tampak rapuh dam layu dibanding pada bayi
normal yang tampak tebal dan kuat. PJT muncul sebagai akibat dari berhentinya
pertumbuhan jaringan atau sel.
Diagnosis PJT dapat ditegakkan berdasarkan anamnesa, riwayat penyakit
ibu (factor resiko), pemeriksaan fisik (TFU yang tidak sesuai dengan usia
kehamilan), dan pemeriksaan penunjang (Dopler, NST, USG).
PJT dapat menyebabkan komplikasi baik pada janin maupun pada ibu,
mulai dari yang ringan hingga yang paling berat, nahkan dapat menyebabkan
kematian janin.
Dengan penatalaksanaan yang baik, mulai dari pemeriksaan antenatal
sampai setelah bayi dilahirkan, dapat mengurangi resiko kematian ibu dan janin.
Beberapa penyebab dari PJT tidak dapat dicegah. Faktor seperti diet, istirahat, dan
olahraga rutin dapat dikontrol. Menghindari cara hidup berisiko tinggi, makan
makanan bergizi, dan lakukan kontrol kehamilan (prenatal care) secara teratur
dapat menekan risiko munculnya PJT.
29
DAFTAR PUSTAKA
1. Cunninghan FG, Gant NF, Leveno KJ, et al, Obstetri Williams Vol 1/Edisi 21.
EGC. Jakarta. 2005.
2. Alkalay A, IUGR. http://pdfcontact.com/ebook/pengertian_iugr.html 2008.
3. Chatelain F, 2010. Children Born With IUGR. Diunduh tanggal 17 februari
2015 dari situs www.sav.sk/journals/endo/full/er0100f.pdf.
4. Harper T, 2008. Fetal Growth Restriction. Diakses tanggal 17 Februari 2015
dari situs www.emedicine.com
5. Wikjosastro H, Ilmu Kandungan Edisi ke 2 Cetakan ke 4. YBB-SP. Jakarta.
2005.
6. JamesWD,
2009.
IUGR.diakses
tanggal
16
Februari
dari
situs
www.freedownloadbooks.net/-IUGR-pdf.
7. Sasongko W, 2009. Pertumbuhan Janin Terhambat. Diakses tanggal 16
Februari 2015 dari situs www.botefilia.com
8. Sharoon C, 2010. Intrauterine Growth Restriction. Diakses tanggal 16
Februari
2015
dari
situs
www.imagingpathways.health.wa.gov.au
/includes/pdf/ iugr.pdf9. Gomella TL, Cunningham MD, Eyal FG. A Lange clinical manual
neonatologi: management, procedures, on call problems, diseases, and drugs.
Edisi ke-5. USA: 2004.
10. Levene MI, Tudehope DI, Sinha S. Essential neonatal medicine. Edisi ke-4.
Massachusetts: Blackwel: 2008.
30