Anda di halaman 1dari 21

Sekenario 2

Bronkopneumonia

Insiden penyakit ini pada negara berkembang

hampir 30% pada anak-anak di bawah umur 5


tahun dengan resiko kematian yang tinggi,
sedangkan di Amerika pneumonia menunjukkan
angka 13% dari seluruh penyakit infeksi pada
Laporan WHO 1999 menyebutkan bahwa
penyebab kematian tertinggi akibat penyakit
infeksi di dunia adalah infeksi saluran napas
akut termasuk bronkopneumonia dan influenza.

BAB 1
DEFINISI
Merupakan peradangan
pada paru yang biasanya
terdapat di broncioli
terminal, karena sumbatan
oleh adanya sekret
mukopurulen yang
membentuk bercak-bercak
konsolidasi dilobuli terdekat

ETIOLOGI
Adanya penurunan mekanisme petahanan tubuh

terhadap virulensi organisme patogen


patogen penyebab pnemonia pada anak
bervariasi tergantung :
Usia
Status imunologis
Status lingkungan
Kondisis lingkungan (epidemiologi setempat, polusi

udara)
Status imunisasi
Faktor pejamu (penyakit penyerta, malnutrisi)

Lanjutan ETIOLOGI
Etiologi pnemonia ada neonatus dan bayi kecil

meliputi streptococcus grup B dan bakteri


gram negatif seperti E.colli, pseudomonas sp,
atau klebsiella sp. Pada bayi yang lebih besar
dan balita pnemoni sering disebabkan oleh
Streptococcus pnemonia, H. Influenza,
Streptococcus grup A, S. Aureus, sedangkan
pada anak yang lebih besar dan remaja,
selain bakteri tersebut, sering juga ditemukan
infeksi Mycoplasma pnemoniae.

Problem klinis
Demam Tinggi :
Hipertermi : berhubungan dengan

proses inflamasi T= 39,3oC, HR =


122 x/ menit, RR = 30 x/ menit
Dehidrasi : muntah saat minum
susu, tidak nafsu makan, T= 39,3oC,
HR = 122 x/ menit, RR = 30 x/
menit

Resiko Tinggi Penyebaran Infeksi :

berhubungan dengan penurunan kerja silia,


perlengketan sekret pernafasan hidung
tersumbat terdapat discharge ber air bewarna
kehijauan. Anak tidak mau makan dan muntah
saat mengonsumsi susu. Foto X ray :
Bronkopnemonia.

Ketidakseimbangan Nutrisi : berhubungan

dengan kehilanhgan nafsu makan, masukan


nutrisi tidak adekuat.

Pembersihan jalan Nafas Tidak efektif:

berhubungan dengan proses inflamasi,


peningkatan produksi sputum takipnea, ronki
kasar, terdapat discharge berair berwarna
kehijauan.

Diagnosis Banding
Bronkiolitis
Gagal Jantung
Aspirasi Benda Asing
Atelektasis
Abses Paru
Tuberkulosis

Patofisiologis
Inhalasi mikroba penyebaran

hematogen dari focus infeksi yang


jauh mikroba masuk ke bronkioli dan
alveoli menimbulkan peradangan
cairan edem yang kaya protein dalam
alveoli dan jaringan intersitial

Patofisiologis
Terjadinya pneumonia tergantung kepada virulensi MO, tingkat

kemudahan dan luasnya daerah paru yang terkena serta


penurunan daya tahan tubuh. Pneumonia dapat terjadi pada
orang normal tanpa kelainan imunitas yang jelas. Factor
predisposisi antara lain berupa kebiasaan merokok, pasca infeksi
virus, penyakit jantung kronik, diabetes mellitus, keadaan
imunodefisiensi, kelainan atau kelemahan struktur organ dada
dan penurunan kesadaran. Juga adanya tindakan invasife: infuse,
intubasi, trakeostomi, pemasangan ventilator. Lingkungan tempat
tinggal, misalnya dip anti jompo, penggunaan antibiotic, dan obat
suntik IV serta keadaan alkoholik meningkatkan kemungkinan
terinfeksi kuman gram negative.
Pneumonia diharapkan akan sembuh setelah terapi 2-3 minggu.
Bila lebih lama perlu dicurigai adanya infeksi kronik oleh bakteri
anaerob atau non bakteri seperti oleh jamur, mikrobakterium
atau parasit.

Patogenesis
Secara patologis, terdapat 4 stadium

pneumonia, yaitu:
1.Stadium I (4-12 jam pertama atau
stadium kongesti)
2.Stadium II (48 jam berikutnya)
3.Stadium III (3-8 hari berikutnya)
4.Stadium IV (7-11 hari berikutnya)

Penatalaksanaan
Pemberian antibotik berdasarkan derajat

penyakit
Pemberian antibiotik berdasarkan umur
penatalaksanaa suportif
Penatalaksanaan bedah
Penatalaksanaan rawat paisen
Penatalaksanaan rawat jalan

Bab 3
Anilsa kasus

Management terapi
Penatalaksanaan rawat jalan
Pengobatan suportif / simtomatik

Pemberian terapi oksigen


Pemasangan infus untuk rehidrasi, koreksi kalori
& elektrolit
Pemberian obat simtomatik antara lain
antipiretik, mukolitik
Pengobatan antibiotik harus diberikan kurang
dari 4 jam bila ada
indikasi penderita dipasang ventilator mekanik

Farmakoterapi : Antibiotik golongan

penicillin: amoxicillin syrup, diminum tiap


8 jam dengan cara minum 1 sendok the
dan diminum hingga habis. Jika terjadi
sesak nafas diperlukan cairan intravena
dan oksigen.

Terapi edukasi
Memberi konseling bagi ibu dengan

menilai cara pemberian makan balita


termasuk pemberian asi, memberi
anjuran pemberian makan yang baik
serta kapan harus membawa anaknya
kembali ke fasilitas kesehatan.

Resep
R/ Amoxicillin dry syr fl No.I
t. dd. Cth 1
Pro: An.x (1 th)
Alamat:jl.n

BB: 9kg

Kesimpulan
Usia pasien merupakan peranan

penting pada perbedaan dan kekhasan


pnemonia anak, terutama dalam
spectrum etiologi, gambaran klinis dan
strategi pengobatan.

DAFTAR PUSTAKA
A, Fadhila. 2013. Penegakan Diagnosis Dan Penatalaksanaan
Bronkopneumonia Pada Pasien Bayi Laki-laki Berusia 6 bulan.
Medulla Unila. 1 (2) : 1-10.
Anonim. 2010. Iso farmakologi volume 43. Jakarta : PT. ISFI.
Staff Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. 2010. Buku Kuliah Ilmu

Kesehatan Anak. Jakarta : IN Infomedika.


Bennete M.J. 2013.Pediatric PneumoniaAvailable at

http://emedicine.medscape.com/article/967822-overview.Accessed 9
th March 2013
Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2012. Panduan Pelayanan Medis Ilmu
Kesehatan Anak. Jakarta : Penerbit IDAI

Anda mungkin juga menyukai