Pendahuluan
Menurut The International Association for the Study of Pain(IASP), nyeri adalah pengalaman
sensoris dan emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan
jaringan atau potensial akan menyebabkan kerusakan jaringan. Persepsi yang disebabkan oleh
rangsangan yang potensial dapat menimbulkan kerusakan jaringan disebut nosiseption.
Nyeri dapat menyebabkan impairment dan disabilitas dimana impairment adalah
abnormalitas atau hilangnya struktur atau fungsi anatomik, fisiologis, maupun psikologis.
Sedangkan disabilitas adalah hasil dari impairment yaitu keterbatasan atau gangguan
kemampuan untuk melakukan aktivitas normal.
pagi hari saat bangun tidur atau pada siang hari atau pada malam hari? Apakah ada
kaku sendi? Nyeri saaat pertama kali digerakan? Apakah menghilang setelah
beraktivitas? Apakah membaik setelah pagi hari atau siang hari atau malam hari?
Apakah nyeri sepanjang hari?
2. Kaku sendi
Merupakan rasa seperti diikat, sukar untuk menggerakkan sendi, hal ini disebabkan
karena desakan cairan yang berada dijaringan yang mengalami inflamasi.
3. Bengkak sendi dan deformitas
Apakah ada perubahan warna, perubahan bentuk atau perubahan posisi struktur
ekstremitas.
4. Diasabilitas dan handicap
Diasabilitas terjadi jika suatu jaringan, organ atau sistem tidak dapat berfungsi secara
adekuat. Handicap terjadi jika disabilitas menganggu aktivitas sehari-hari, aktivitas
sosial atau menganggu pekerjaan.
5. Gejala sistemik
Apakah ada demam? Penurunan berat badan? Kelelahan? Lesu?
6. Gangguan tidur dan depresi
Apakah ada gangguan tidur karena nyeri kronik? Apakah ada gejala depresi
terselubung, seperti mudah menangis? Konstipasi?
b. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
- Pada saat diam/istirahat
- Pada saat bergerak
Antalgic gait (anti = against, algic = pain) Nyeri waktu menapak sehingga langkah
memendek
Deformitas
Genu Varus, Genu Valgus, Genu varum
Dapat disebabkan oleh akumulasi cairan, jaringan lunak atau tulang. Bulge sign pada efusi
sendi dengan jumlah cairan yang sedikit sedangkan Baloon sign sebaliknya. Perubahan kulit
biasanya da deskuamasi pada daerah yang mengalami deformitas dan kemerahan.
a. Pada efusi lutut, cairan mengisi cekungan medial dan kantung supra patelar, yang
mengakibatkan pembengkakan diatas dan disekitar patela.
b. Pada sendi interfalang pembengkakan terjadi pada posterolateral diantara tendon
ekstensor dan ligamen kontralateral bagian lateral.
c. Efusi sendi pergelangan kaki pembengkakan terjadi pada sisi anterior.
b. Palpasi
1. Pergerakan
Nilai luas pergerakan sendi pada keadaan pasif dan aktif dan bandingkan kiri dan
kanan.
2. Krepitus
Merupakan bunyi derak yang dapat diraba sepanjang gerakan struktur yang terserang.
3. Atrofi dan penurunan kekuatan otot
4. Ketidakstabilan/goyah
Bisa diakibatkan proses trauma atau radang pada ligamen atau kapsul sendi.
5. Nodul
Sering ditemukan pada berbagai artropati,umumnya ditemukan pada permukaan
ekstensor (punggung tangan, siku, tumit belakang, sakrum).
6. Perubahan kuku
Clubbing finger yang berhubungan dengan osteoartrofi hipertrofik pulmoner dan
alveolitis fibrotik. Thimble pitting onycholysis pada reiter kronik
7. Gangguan mata
Episkleritis dan skleritis pada artritis reumatoid, vaskulitis dan polikondritis. Iritis
III.
bekuan, volume.
- Pemeriksaan mikroskopis : jumlah leukosit, hitung jenis leukosit.
Khusus :
Mikrobiologi : dengan pewarnaan (PAS,ziehl nielsen), kultur bakteri, jamur, virus,
PCR.
Serologi :
Kadar komplemen hemolitik (CH50), kadar komplemen (C3 dan C4), autoantibodi
(RF,ANA, antiCCP).
Kimiawi :
Glukosa, protein total, pH, pO2, asam organik.
3. Pemeriksaan CRP (protein fase akut)
4. Pemeriksaan faktor reumatoid, merupakan antibodi sendiri terhadap determinan
antigenik pada fragmen Fc dari imunoglobulin. (IgG, IgM, IgE)
5. Pemeriksaan pencitraan (foto polos, tomografi, CT scan, MRI,dll)
IV.
1.
Diagnosis Banding
Rematoid Artritis (poliartritis simetrik yang mengenai sendi-sendi kecil pada