Anda di halaman 1dari 6

Tugas Nyeri Sendi

Merry Cristiani Olivia (FAA 110 009)


Rusthavia Afrilianti (FAA 110 001)
I.

Pendahuluan
Menurut The International Association for the Study of Pain(IASP), nyeri adalah pengalaman
sensoris dan emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan
jaringan atau potensial akan menyebabkan kerusakan jaringan. Persepsi yang disebabkan oleh
rangsangan yang potensial dapat menimbulkan kerusakan jaringan disebut nosiseption.
Nyeri dapat menyebabkan impairment dan disabilitas dimana impairment adalah
abnormalitas atau hilangnya struktur atau fungsi anatomik, fisiologis, maupun psikologis.
Sedangkan disabilitas adalah hasil dari impairment yaitu keterbatasan atau gangguan
kemampuan untuk melakukan aktivitas normal.

II. Anamnesis dan pemeriksaan fisik


a. Anamnesis
Keluhan Utama
Ada tiga keluhan utama yang sering dikeluhkan penderita yang mengalami gangguan
muskuloskeletal yaitu :
1. Deskripsi Nyeri PQRST
- Position dapat menentukan posisi dan lokasi nyeri
- Quality adalah derajat kualitas nyeri seperti rasa menusuk, panas, dan lain-lain
- Radiation penjalaran nyeri
- Severity tingkat beratnya nyeri (sering dihubungkan dengan gangguan Activity
Daily Living (ADL)
- Timing kapan timbulnya nyeri, apakah siang, malam, waktu istirahat, dan lain-lain
2. Perubahan bentuk (Deformitas)
- Bengkak biasanya karena radang, tumor, pasca trauma, dan lain-lain
- Bengkok Varus, Valgus, Genu varum
- Pendek dapat dibandingkan dengan kontralateral yang normal
3. Gangguan Fungsi (Disfungsi)
- Penurunan / hilangnya fungsi
- Afungsi
- Kaku (stiffnesss)
- Cacat (disability)
- Gerakan tak stabil (instability)
Keluhan yang biasa dikeluhkan pasien :
1. Nyeri sendi
Perlu ditanyakan lokasi nyerinya dimana? Punctum maksimumnya? Nyerinya timbul
setelah melakukan aktivitas? Apakah menghilang setelah beraktivitas? Timbulnya

pagi hari saat bangun tidur atau pada siang hari atau pada malam hari? Apakah ada
kaku sendi? Nyeri saaat pertama kali digerakan? Apakah menghilang setelah
beraktivitas? Apakah membaik setelah pagi hari atau siang hari atau malam hari?
Apakah nyeri sepanjang hari?
2. Kaku sendi
Merupakan rasa seperti diikat, sukar untuk menggerakkan sendi, hal ini disebabkan
karena desakan cairan yang berada dijaringan yang mengalami inflamasi.
3. Bengkak sendi dan deformitas
Apakah ada perubahan warna, perubahan bentuk atau perubahan posisi struktur
ekstremitas.
4. Diasabilitas dan handicap
Diasabilitas terjadi jika suatu jaringan, organ atau sistem tidak dapat berfungsi secara
adekuat. Handicap terjadi jika disabilitas menganggu aktivitas sehari-hari, aktivitas
sosial atau menganggu pekerjaan.
5. Gejala sistemik
Apakah ada demam? Penurunan berat badan? Kelelahan? Lesu?
6. Gangguan tidur dan depresi
Apakah ada gangguan tidur karena nyeri kronik? Apakah ada gejala depresi
terselubung, seperti mudah menangis? Konstipasi?
b. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
- Pada saat diam/istirahat
- Pada saat bergerak

Bentuk dan penampilan tubuh sewaktu datang


a. Bentuk tubuh
Normal
Athletic
Cebol
Bongkok
Miring
b. Cara penderita datang
Normal
- Pincang
- Digendong
Cara berjalan penderita yang normal dan kelainan cara berjalan
- fase jalan normal :

1. Meletakkan tumit Heel strike


2. Fase menapak Stance Phase
3. Ujung jari bertumpu Toe Off
4. Mengayun langkah Swing Phase

Kelainan Cara Berjalan


1.

Antalgic gait (anti = against, algic = pain) Nyeri waktu menapak sehingga langkah
memendek

2. Tredelenberg gait (paralise n. ischiadicus)


3. Stepage gait (langkah pendek-pendek)

Deformitas
Genu Varus, Genu Valgus, Genu varum

Tangan: Boutonniere finger, swan neck finger, ulnar deviation, dll


Kaki : charcot food

Bengkak sendi dan perubahan kulit

Dapat disebabkan oleh akumulasi cairan, jaringan lunak atau tulang. Bulge sign pada efusi
sendi dengan jumlah cairan yang sedikit sedangkan Baloon sign sebaliknya. Perubahan kulit
biasanya da deskuamasi pada daerah yang mengalami deformitas dan kemerahan.
a. Pada efusi lutut, cairan mengisi cekungan medial dan kantung supra patelar, yang
mengakibatkan pembengkakan diatas dan disekitar patela.
b. Pada sendi interfalang pembengkakan terjadi pada posterolateral diantara tendon
ekstensor dan ligamen kontralateral bagian lateral.
c. Efusi sendi pergelangan kaki pembengkakan terjadi pada sisi anterior.
b. Palpasi
1. Pergerakan
Nilai luas pergerakan sendi pada keadaan pasif dan aktif dan bandingkan kiri dan
kanan.
2. Krepitus
Merupakan bunyi derak yang dapat diraba sepanjang gerakan struktur yang terserang.
3. Atrofi dan penurunan kekuatan otot
4. Ketidakstabilan/goyah
Bisa diakibatkan proses trauma atau radang pada ligamen atau kapsul sendi.
5. Nodul
Sering ditemukan pada berbagai artropati,umumnya ditemukan pada permukaan
ekstensor (punggung tangan, siku, tumit belakang, sakrum).
6. Perubahan kuku
Clubbing finger yang berhubungan dengan osteoartrofi hipertrofik pulmoner dan
alveolitis fibrotik. Thimble pitting onycholysis pada reiter kronik
7. Gangguan mata
Episkleritis dan skleritis pada artritis reumatoid, vaskulitis dan polikondritis. Iritis
III.

pada spondilitis ankilosis dan penyakit reiter kronik.


Pemeriksaan penunjang
1. Artrosentesis (aspirasi cairan sendi)
Indikasi :
Diagnostik : membantu diagnisis artritis, evaluasi pengobatan, penegakan
diagnosis
Terapeutik : evakuasi kristal untuk mengurangi inflamasi pada pseudogout akut
dan crystal induced artritis lainnya., evakuasi serial pada ertritis septik untuk
mengurangi destruksi sendi, pemberian kortikosteroid intraartikular.
Kontraindikasi :
Diagnostik : infeksi jaringan lunak yang menutupi sendi, bekterimia, pasien tidak
kooperatif.
Terapeutik : kontraindikasi diagnosis, instabilitas sendi, nekrosis avaskular,
aertritis septik.
2. Analisis cairan sendi
Rutin :

Pemeriksaan makroskopis: warna, jernih, viskositas, potensi terbentuknya

bekuan, volume.
- Pemeriksaan mikroskopis : jumlah leukosit, hitung jenis leukosit.
Khusus :
Mikrobiologi : dengan pewarnaan (PAS,ziehl nielsen), kultur bakteri, jamur, virus,
PCR.
Serologi :
Kadar komplemen hemolitik (CH50), kadar komplemen (C3 dan C4), autoantibodi
(RF,ANA, antiCCP).
Kimiawi :
Glukosa, protein total, pH, pO2, asam organik.
3. Pemeriksaan CRP (protein fase akut)
4. Pemeriksaan faktor reumatoid, merupakan antibodi sendiri terhadap determinan
antigenik pada fragmen Fc dari imunoglobulin. (IgG, IgM, IgE)
5. Pemeriksaan pencitraan (foto polos, tomografi, CT scan, MRI,dll)
IV.
1.

Diagnosis Banding
Rematoid Artritis (poliartritis simetrik yang mengenai sendi-sendi kecil pada

tangan dan kaki).


2. Felty syndrome jarang terjadi, merupakan nmanifestasi sistemik dari RA. Biasanya
ditemukan adanya hepatosplenomegali, leukopenia, dan ulkus pada daerah
ekstremitas.
3. Sjorgen sindrom (penyakit sistemik autoimun yang mengenai kelenjar eksokrin)
4. Juvenile chronic artritis
5. Ankylosing spondilitis (terdiri atas artritis psoriatik, artritis reaktif, dan artritis
enteropati).
6. Psoriatic artritis
7. Reaktif artritis
8. Demam reumatik
9. Gout
10. Pseudogout
11. Wilson disease
12. osteoartritis

Anda mungkin juga menyukai