Anda di halaman 1dari 1

PREPARASI SEDIAAN KERING OBAT TETES MATA SERUM OTOLOGUS

DENGAN METODE LIOFILISASI DENGAN PENAMBAHAN LIOPROTEKTAN


SUKROSA

Wisnu Anggriawan, Iman Permana Maksum, Toto Subroto


Laboratorium Biokimia, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Padjadjaran
anggriawan.kimia.unpad@gmail.com

ABSTRAK

Serum

METODE
Kulit Batang E. poeppigiana (3,7 Kg)
PENELITIAN
- Dihaluskan

Terapi
serum
autologus
digunakan
pada
pengobatan sindrom mata kering sejak lama.
Namun serum otologus harus disimpan pada suhu
- Dimaserasi dengan metanol
o
4 C untuk mempertahankan aktivitasnya selama 1
bulan atau pada suhu -20oC untuk dapat bertahan
Ekstark Pekat Metanol (205,15 g)
selama 3 bulan. Penyimpanan ini menyulitkan
pasien,
sehingga
diperlukan
suatu
metode
- dipartisi dengan n-heksana ,
preparasi agar waktu penyimpanan menjadi lebih
etil asetat, dan n- butanol
panjang.
Tujuan
dari
penelitian
ini
adalah
menganalisis kestabilan struktur dan kadar protein
EGF setelah proses liofilisasi dengan penambahan
lioprotektan sukrosa. Metode yang digunakan yaitu
Fraksi
Fraksi
Fraksi
liofilisasi untuk memformulasikan serum dalam
n-heksana
etil asetat
n-butanol
bentuk bubuk, ELISA untuk mengukur kadar,
(32,25 g)
(49,80 g)
(10,15 g)
spektroskopi
inframerah
untuk
menentukan
struktur sekunder dan filtrasi gel untuk mendeteksi
agregasi. Hasil yang diperoleh berdasarkan analisis
data ELISA diketahui bahwa tidak ada perbedaan
nyata antara kadar EGF serum native dengan kadar
EGF
setelah
liofilisasi
dengan
penambahan
Serum pada
lioprotektan sukrosa yang disimpan pada suhu Serum Hari ke-0
suhu ruang
ruang selama 60 hari. Tetapi diketahui terdapat
-ELISA
perbedaan nyata antara kontrol dengan perlakuan
-Masing-masing
perlakuan
-Filtrasi Gel
penambahan sukrosa pada penyimpanan pada suhu
o
penyimpanan
pada
suhu
4
C
-FTIR
ruang selama 60 hari. Sementara itu filtrasi gel dan
dan suhu ruang dianalisis
spektroskopi
inframerah
tidak
memberikan Hasil
dengan ELISA, Filtrasi Gel,
informasi yang memadai dalam menentukan
dan FTIR pada penyimpanan
stabilitas EGF karena serum yang dianalisis bukan
30 dan 60 hari
protein EGF murni. Kesimpulan penelitian ini,
Hasil
lioprotektan
sukrosa
beperan
dalam
mempertahankan kestabilan struktur EGF khusunya
setelah proses liofilisasi pada penyimpanan suhu
ruang selama 60 hari, dimana ini merupakan
kondisi penyimpanan optimum.
Diagram Kadar EGF

700
600
Kata kunci : mata kering, liofilisasi, EGF
500

HASIL
PENELITIAN

400
300
200
100
0

Konsentrasi EGF (pg/ mL)

Serum
otologus

darah

KESIMPULAN
1. Liofilisasi tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kadar protein EGF.
2.
Bila dibandingkan dengan perlakuan serum tanpa penambahan sukrosa, perlakuan
penambahan lioprotektan sukrosa tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
kadar protein kecuali pada perlakuan setelah 60 hari penyimpanan pada suhu ruang.
Kestabilan struktur sekunder protein EGF tidak dapat ditentukan dengan spektroskopi infra
merah karena serum masih berupa campuran protein dan gula darah. Agregasi protein tidak
teridentifikasi selama penyimpanan.
Quinto, G Goulart, M Campos, A Behrens. 2008. Autologous Serum for Ocular Surface Disease. Arq
Bras Oftalmol. 71: 47-54.
Tsubota, K & A Higuchi . 1999. Serum Application for The Treatment of Ocular Surface Disorder. Int.
Ophthalmol Clin Br J Ophthalmol. 83: 390395.

DAFTAR
PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai