Anda di halaman 1dari 2

I.

PENDAHULUAN
Ilmu Biologi molekuler berkembang pesat sejak struktur DNA ditemukan. Biologi
molekuler telah lama menjadi salah satu penyokong utama dalam berbagai sektor.
Kedokteran, pertanian, dan lingkungan hidup merupakan sektor-sektor utama yang banyak
terbantu oleh biologi molekuler. Berkat bantuan biologi molekuler, maka berbagai penyakit
manusia, hewan, dan tumbuhan dapat dideteksi oleh alat diagnostik termodern, seperti PCR
dan agen terapetik dan prevensinya juga dapat dikembangkan. Biologi molekuler juga
berperan dalam lingkungan hidup, sebab sudah mulai dikembangkan metode penapisan
bakteri, untuk menyimpan informasi genetik mereka (Watson et al, 2008).
Sejalan dengan perkembangan biologi molekuler yang pesat tersebut, maka data hasil
eksperimen laboratorium/basah semakin lama menjadi berlimpah. Diperlukan suatu ilmu
baru, untuk mengolah data tersebut menjadi informasi yang berguna (Claverie et al, 2006).
Ilmu bioinformatika lahir atas dasar kebutuhan tersebut. Bioinformatika merupakan kajian
yang memadukan disiplin biologi molekul, matematika dan teknik informasi (TI). Ilmu ini
didefinisikan sebagai aplikasi dari alat komputasi dan analisa untuk menangkap dan
menginterpretasikan data-data biologi molekuler. Biologi molekuler sendiri juga merupakan
bidang interdisipliner, mempelajari kehidupan dalam level molekul (Aprijani, 2004).
Untuk mengakomodir data biologi molekuler yang jumlahnya banyak, maka dibuatlah
sistem informasi berupa database online. Database online berfungsi sebagai sumber informasi
terkait DNA, Protein, Senyawa aktif, dan taksonomi suatu organisme (Widodo, 2010).
Adapun database online yang tersedia adalah Gen Bank dari Amerika Serikat
(http://www.ncbi.nlm.nih.gov), DDBJ dari Jepang (http://www.ddbj.nig.ac.jp/), dan EBI dari
Uni Eropa (http://www.ebi.ac.uk/). Data base ini terus menerus di update sesuai dengan
penemuan-penemuan terkini (Claverie et al, 2006). Pengambilan data molekuler dalam
makalah ini mengacu pada NCBI (National Center for Biotechnology Information) dari
Amerika Serikat karena merupakan bank data terlengkap yang diacu oleh banyak peneliti
dunia.
Analisa bioinformatika yang akan dibahas dalam makalah ini adalah tentang titik
isoelektrik, hidropatiplot, phylogenetik tree, dan homology modeling. Dalam analisa ini juga
melibatkan software komputer yang berfungsi untuk mengintepretasikan data biomolekuler
yaitu software MEGA. Analisa biomolekuler pada makalah ini akan terfokus pada enzim
kitinase. Haliza et al (2012) kitinase merupakan enzim yang mengkatalisis degradasi
hidrolitik kitin. Berbagai organisme termasuk mikrobia dari tanah dan perairan diketahui

mampu mensekresi kitinase dan memiliki peran sangat beragam. Kitinase terlibat dalam
menginduksi pertahanan tanaman terhadap serangan jamur pathogen. Enzim ini juga
dapatdigunakan untuk memproduksi kitin-oligosakarida dan diaplikasikan untuk industri
makanan dan obat-obatan.

Daftar Pustaka
Aprijani, Dwi Astuti dan M. Abdushshomad Elfaizi. 2004. BIOINFORMATIKA:
Perkembangan, Disiplin Ilmu dan Penerapannya di Indonesia. Jakarta
Claverie, Jean Michel., Notredame, Cedric. 2006. Bioinformatics for Dummies. New Jersey:
John Willey and Sons
Haliza, Winda dan Maggy Thenawidjaya S. 2012. Karakteristik Kitinase dari Mikrobia.
Buletin Teknologi Pascananen Pertanian Vol 8 (1).

Watson, Alexandra A,. Brown, James,. Harlos, Karl,. Eble, Johannes A,. Walter, Thomas S,.
O`Callaghan, Chirstopher A. 2006. The Crystal Structure and Mutational Binding
Analysis of the Extracellular Domain of the Platelet-activating Receptor CLEC-2.
The Journal of Biological Chemistry Vol 282 No 5: 3165-3172
Widodo dan Miftakhunnafisah. 2010. Pengenalan Ncbi Untuk Analisis DNA, Protein Dan
Senyawa Kimia. Laboratorium Biosistem Fakultas Matematika Dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya Malang. Malang

Anda mungkin juga menyukai