Anda di halaman 1dari 9

PROFIL INDUSTRI

Brawijaya Paper
A. Sejarah
Brawijaya Paper adalah produsen kertas kemasan terkemuka di Indonesia. Perusahaan
didirikan dengan akta notaris pada bulan Juni 1987 dan disahkan oleh Menteri Kehakiman
pada bulan Februari 1988. Perusahaan mulai beroperasi di tahun 1989. Fasilitas produksi
perusahaan berlokasi di Jl Mayjend Haryono No. 165 Malang, Jawa Timur.
Awalnya Brawijaya Paper hanya memiliki satu divisi produk, yaitu divisi kertas yang
menghasilkan kertas kemasan (containerboard) dalam bentuk gulungan kertas. Namun,
dalam rangka mengembangkan industrinya dan tingginya permintaan pasar, pada tahun 2001
perusahaan menambah satu divisi lagi yaitu divisi kemasan yang merupakan divisi khusus
yang memproduksi kemasan sesuai dengan permintaan pelanggan. Perusahaan memproduksi
dan menjual kertas kemasan baik di dalam negeri maupun di pasar ekspor. Saat ini,
Brawijaya Paper menguasai sekitar 30% pangsa pasar industri containerboard di Indonesia.

B. Visi dan Misi


Dalam menjalankan usaha, Brawijaya Paper tentu memiliki landasan dan arah yang
akan dicapai guna kesuksesan usahanya. Landasan dan arah tersebut tertuang dalam visi dan
misi perusahaan.
Visi Brawijaya Paper adalah menjadi produsen kertas kemasan berskala dunia yang
menghasilkan nilai dan produk berkualitas melalui daur ulang dan siklus produksi
berkesinambungan.
Misi Brawijaya Paper adalah mempertahankan posisi perusahaan sebagai salah satu
produsen kertas kemasan terkemuka di Indonesia dengan memanfaatkan peluang dan
permintaan produk konsumen dan industri yang meningkat baik di Indonesia maupun
kawasan sekitarnya.

C. Struktur Organisasi Perusahaan

D. Informasi Perusahaan
Brawijaya Paper hanya memfokuskan diri pada bidang industri kertas kemasan, agar
dapat terus menghasilkan produk berkualitas serta mempertahankan efisiensi, memenuhi
kebutuhan pasar dalam negeri yang terus meningkat, peningkatan layanan kepada pelanggan
dan pengendalian biaya. Penjualan produk perusahaan dilakukan terutama untuk memenuhi
kebutuhan pasar lokal. Kertas hasil produksi digunakan untuk membuat kardus, karton lipat
dan kemasan lain, yang kemudian dijual ke produsen barang konsumen untuk mengemas
produk maupun untuk melindungi isinya saat pengiriman. Selain itu kertas jenis ini
digunakan pula sebagai kemasan display untuk keperluan penjualan barang ritel. Produk
perusahaan umumnya dijual ke sektor makanan dan minuman, barang rumah tangga dan
kebutuhan pribadi, alas kaki, mainan, obat-obatan, barang elektronik dan alat tulis.
Konsumen pengguna akhir termasuk perusahaan besar dan multinasional seperti: Unilever,
Indofood, Nestle, Aqua Danone, Mayora, Wings, Kao, Kalbe Farma, Samsung, Panasonic,
LG, Toshiba, Mattel dan berbagai perusahaan barang konsumsi lainnya.
Perusahaan

yakin

bahwa

dengan

mempertahankan

biaya

produksi

rendah

memudahkan kami untuk mengikuti permintaan, tren dan perkembangan pasar. Perusahaan
mampu membukukan biaya produksi rendah melalui pemanfaatan bahan baku kertas bekas
yang kebanyakan diperoleh dari pemasok di dalam negeri dengan harga kertas bekas sekitar
30% dari harga bubur kertas (virgin pulp). Dengan menggunakan kertas bekas, perusahaan
ikut mencegah kerusakan hutan yang menjadi bahan baku pembuatan bubur kertas (pulp)
ditengah dampak pemanasan global. Secara tidak langsung perusahaan juga berperan

mengurangi jumlah limbah yang dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir, dan upaya
pemanfaatan kertas bekas memberikan nilai tambah secara langsung sebagai sumber
penghasilan bagi para pengumpul kertas bekas.
Perusahaan memiliki pendekatan bisnis yang mengarah ke masa depan dalam
melakukan penghematan energi dan pelestarian lingkungan hidup, tidak saja karena setiap
produk perusahaan memulai siklusnya dari kertas daur ulang namun juga karena kelima
mesin kertas perusahaan dioperasikan dengan pembangkit tenaga listrik milik sendiri
berbahan bakar gas alam. Selain itu perusahaan juga mengoperasikan dua incinerator untuk
membakar limbah padat yang berasal dari kertas bekas yang dibeli perusahaan, seperti
plastik dan kawat sehingga perusahaan ikut mengurangi emisi karbon hasil dekomposisi
limbah. Incinerator tidak hanya dipakai untuk membakar limbah padat yang tidak terpakai,
namun panas dari hasil pembakaran dimanfaatkan memproduksi uap untuk keperluan
produksi dengan gratis karena incinerator yang digunakan bertipe fluidized-bed yang
mampu membakar dengan bahan bakar minimum. Perusahaan juga mengoperasikan sistem
pengolahan air limbah berkapasitas 58.000 m3/hari dapat meningkatkan efisiensi karena
lebih sedikit menggunakan air untuk proses pembuatan kertas, serta mengurangi dampak
limbah buangan terhadap lingkungan.
Dengan keinginan yang tinggi untuk terus berkembang, perusahaan terus berusaha
untuk meningkatkan kapasitas produksinya demi memenuhi permintaan pelanggan yang
meningkat dan meningkatkan pangsa pasar. beberapa cara untuk meningkatkan kapasitas
produksinya adalah dengan penambahan lokasi baru di daerah Surabaya dan melakukan
modifikasi pada mesin kertas serta menambah mesin kertas dalam beberapa tahun
mendatang.
Perusahaan juga melakukan pengendalian biaya di semua bagian, dengan menjalin
komunikasi antara jajaran manajemen dan jajaran dibawahnya langsung dan terus-menerus,
serta mengoptimalkan produksi dan menghemat biaya dengan melakukan modifikasi mesin
kertas kami. Perusahaan mengelola secara ketat belanja investasinya dan terus melakukan
pengawasan terhadap fasilitas produksi secara terpadu demi menjaga stabilitas pasokan
energi.
Departemen SDM diberi tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan akan
kesejahteraan dan pengembangan ketrampilan karyawan sesuai bidang pekerjaannya serta

memastikan perusahaan mempekerjakan personil yang cakap. Sejak awal tahun 2010,
perusahaan telah menambah 604 oang karyawan di bagian produksi dan engineering. Hal ini
dilakukan untuk mengantisipasi penambahan kapasitas di masa mendatang, sekaligus
memberikan pelatihan kepada karyawan baru dalam rangka alih pengetahuan kepada
generasi yang lebih muda dan meningkatkan keahlian mengenai kertas yang tersedia di
pasar.
Perusahaan menyelenggarakan 43 program pelatihan untuk berbagai bidang, baik
pelatihan manajemen maupun pelatihan teknis. Sejumlah karyawan juga berpartisipasi
dalam program pelatihan di luar negeri yang diadakan oleh pemasok dan pabrik kertas di
Singapura dan sejumlah negara lain.

E. Pembagian Plant

Brawijaya Paper membagi area perusahaannya menjadi beberapa bagian dalam satu
area tanah yang sama yaitu dua plant divisi produksi, empat plant departemen pembantu dan
satu kantor yang apabila digambarkan seperti gambar di bawah ini:

60 m

80 m

60 m

Pemeliharaan

50 m

Kantor
90 m

30 m

25 m

Listrik

40 m

45 m

Quality Control

30 m

80 m

20 m

Divisi
Kemasan

35 m

150 m

Divisi Kertas

Pengelolaan Limbah

F. Hasil Produksi
1.

Divisi Kertas
a. Corrugated medium Paper adalah fluting Paper (kertas bergelombang) berkualitas
tinggi yang digunakan dalam pembuatan kotak kemasan.
b. Linerboard, yang juga dibuat dari 100% bahan daur ulang, adalah kertas kemasan
berwarna coklat dan berkualitas tinggi, yang dipakai sebagai pelapis sisi luar
maupun dalam kotak kemasan. Kertas ini mampu melindungi dengan baik isi
kemasan, dan permukaannya yang licin memudahkan proses pencetakan bermutu
tinggi.
c. Containerboard merupakan kombinasi atau gabungan dari Corrugated medium dan
Linerboard sebagai dasar pembuatan kardus karton.

2.

Divisi Kemasan
Hasil produksi divisi kemasan adalah kertas kemasan atau karton box yang
spesifikasinya sesuai dengan permintaan pelanggan.

G. Profil Divisi Kertas


Divisi kertas merupakan divisi produksi utama perusahaan yang memproduksi kertas
gulungan containerboard. Bahan baku utama yang digunakan dalam proses produksi adalah
kertas bekas. Sekitar 50% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu dari pengumpul kertas
bekas, pembuat kardus boks, converter dan juga dari pengguna akhir produk. Sisanya
diimpor dari Singapura, Amerika Serikat, Eropa, Timur Tengah, Australia dan Selandia
Baru. Kertas yang di daur ulang yang digunakan sebagai bahan baku terutama adalah jenis
Old Corrugated Carton (OCC), dan sisanya meliputi Mixed Waste (MW), Old Newsprint
(ONP) dan Sorted White Ledger (SWL). Divisi kertas memiliki tiga departemen produksi,
yaitu departemen persiapan, departemen pencetakan, dan departemen penyelesaian.
Aktivitas dalam divisi kertas adalah sebagai berikut:
1.

Departemen persiapan

Penanganan bahan baku

Penanganan bahan baku meliputi pengumpulan bahan baku dari pemasok, proses
memilah benda-benda selain kertas bekas (misal plastik dan kawat), dan
pemindahan bahan baku dari gudang ke lantai produksi.

Pemasakan kertas (pulping)


Merupakan proses pemasakan kertas ke dalam mesin getser. Proses ini juga sering
disebut dengan pembuburan kertas, karena bahan baku diolah dan dimasak hingga
menyerupai bentuk bubur.

Stock praparation
Dalam tahap ini, bubur kertas yang dihasilkan ditambahkan dengan bahan-bahan
kimia lainnya seperti zat retensi, air, dan lain-lain. Bahan yang keluar dari bagian
ini disebut stock.

2.

Departemen pencetakan

Proses pembersihan
Dari stock preparation, sebelum masuk ke mesin pencetak (headbox), stock
dibersihkan terlebih dahulu dengan alat yang disebut cleaner.

Pencetakan dan dewatering


Setelah stock dibersihkan, barulah kemudian dimasukkan ke dalam headbox untuk
membentuk ukuran lembaran kertas diatas fourdinier table. Fourdinier berfungsi
untuk membuang air yang berada dalam stock (dewatering). Hasil yang keluar
disebut dengan web (kertas basah) yang memiliki kadar padat sekitar 20 persen.

3.

Departemen penyelesaian

Press part
Kertas basah yang dihasilkan di tahap sebelumnya dimasukkan ke dalam mesin
press untuk membuang kadar air tersisa dan meningkatkan kepadatan kertas
menjadi 50 persen. Proses yang dilakukan adalah dengan memasukkan kertas
diantara dua buah roll besar yang berputar dan diberi tekanan sehingga air yang
tersisa dibuang keluar.

Pengeringan
Di bagian pengeringan, kertas yang memiliki kepadatan 50 persen dikeringkan lagi
dengan mesin dryer agar kadar air yang tersisa hanya mencapai 6 persen saja. Hasil
yang telah melalui proses ini dapat dikatakan sebagai kertas jadi.

Penggulungan
Kertas yang sudah jadi kemudian digulung ke dalam sebuah alat penggulung (pop
reel) sehingga berbentuk gulungan kertas yang besar (Paper roll). Paper roll ini
kemudian dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang diinginkan dan dikirimkan
ke konsumen.

H. Profil Divisi Kemasan


Divisi kemasan merupakan divisi dalam perusahaan Brawijaya Paper yang memiliki
tugas utama untuk memproduksi dan melayani pesanan-pesanan khusus dari konsumen
dimana pesanan-pesanan tersebut merupakan produk turunan dari kertas yaitu kardus
kemasan. Selama ini dalam proses pembuatan kemasan, divisi kemasan selalu menggunakan
bahan baku yang dipilih melalui proses seleksi yang ketat sesuai standar yang telah
ditetapkan di internal perusahaan. Bahan baku yang terpilih harus memenuhi syarat agar
dapat memberikan hasil berupa kemasan yang berkualitas.
Dalam divisi kemasan, proses produksi dibagi ke dalam dua departemen utama, yaitu
departemen pengolahan dan departemen penyelesaian. Sedangkan untuk menunjang kinerja
dari tiga departemen produksi yang ada, divisi ini juga didukung oleh empat departemen
pembantu, yaitu departemen listrik, departemen pemeliharaan, departemen pengelolaan
limbah dan departemen quality control.
Aktivitas utama departemen produksi di divisi kemasan adalah sebagai berikut:
1. Departemen Pengolahan
Dalam proses pengolahan semua jenis dilakukan converting yaitu suatu proses
pembuatan kemasan untuk merubah kertas corrugated menjadi kemasan dengan tiga
perlakuan yaitu pencetakan, pembuatan slotter dan lidah box, serta pembuatan creasing
dengan menggunakan mesin flexo. Slotter adalah lubang potongan simetris yang
memisahkan antara bagian panjang I, lebar I, panjang II dan lebar II dalam karton box.
creasing adalah bakal lipatan pada lembaran karton yang berupa cekungan lurus
sepanjang garis yang nantinya akan dijadikan lipatan. Flexo merupakan suatu teknik
cetak yang menggunakan acuan cetak berupa pelat yang terbuat dari karet, photopolymer
atau bahan flexible lainnya.
a. Pada proses pencetakan, bahan baku disiapkan terlebih dahulu untuk kemudian
diletakkan di atas mesin Flexo dengan posisi yang benar.

b. Mesin dijalankan untuk melakukan proses mencetak tulisan sesuai yang dikehendaki
c. Melalui mesin ini juga akan terbentuk creasing vertikal

2. Departemen Penyelesaian
Dalam proses ini akan dilakukan 2 tahapan yaitu proses folding (melipat) dan
penyambungan dengan menggunakan mesin stiching
a. Karton yang hasil pengolahan diletakkan di atas mesin.
b. Mesin dijalankan untuk melakukan proses melipat dan menyambung.
c. Setelah itu, kemasan yang telah selesai diikat per bundle dan
d. Selanjutnya, kemasan dibungkus dengan plastic dan dimasukkan ke dalam gudang.

I.

Profil Divisi Pembantu


Divisi pembantu adalah divisi jasa yang mendukung aktivitas divisi produksi. Terdiri
dari tiga departemen, yaitu:
1.

Departemen listrik
Sumber energi listrik perusahaan dalam melakukan kegiatan operasional pabrik baik
pabrik kertas maupun pabrik kemasan. Pada awalnya perusahaan hanya bertumpu pada
penggunaan sumber listrik dari jaringan PLN. Namun, karena kebutuhan listrik untuk
proses produksi dan administrasi kantor dari tahun ke tahun terus meningkat seiring
meningkatnya permintaan pasar serta untuk mengatasi masalah terputusnya pasokan

listrik dari PLN secara temporer, maka pada tahun 1995 perusahaan melakukan instalasi
pembangkit listrik tenaga uap pertama (Cogen 1) berkapasitas 32,5 MW dan
pembangkit listrik kedua (Cogen2) berkapasitas 35 MW di tahun 2006.
2.

Departemen pengelolaan limbah


Departemen ini bertanggung jawab atas pengelolaan limbah yang dihasilkan dari
aktivitas produksi pabrik, baik limbah padat maupun limbah cair.

3.

Departemen pemeliharaan
Tugas dari departemen ini adalah menyediakan tenaga pemeliharaan untuk melakukan
aktivitas pemeliharaan peralatan produksi yang digunakan baik di pabrik kertas maupun
pabrik kemasan. Pemeliharaan dilakukan setiap hari dengan memberikan pasokan bahan
bakar, pelumas, serta pengecekan secara berkala terhadap mesin produksi. Jika selama
proses pemeliharaan ditemukan kerusakan pada mesin produksi ataupun peralatan
produksi lainnya, maka perusahaan dapat segera menerjunkan tim ahli untuk melakukan
perbaikan.

4.

Departemen quality control


Departemen ini bertugas untuk melakukan serangkaian kegiatan inspeksi produk, baik
pada divisi kertas maupun divisi kemasan dalam rangka memastikan kualitas produk
perusahaan sesuai dengan spesifikasi yang diminta pelanggan maupun dengan standar
internasional, dari segi kekuatan, ketahanan dan kualitas lainnya. Inspeksi dilakukan
sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP) yang telah ditentukan dan menjadi
kebijakan manajemen perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai