Anda di halaman 1dari 22

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bidan adalah seseorang yang telah menjalani program pendidikan
bidan, diakui oleh negara tempat ia tinggal, dan telah berhasil menyelesaikan
studi terkait kebidanan serta memenuhi persyaratan untuk terdaftar dan/atau
memiliki izin formal untuk praktik bidan. Dalam memberikan pelayanan
kebidanan bidan memiliki tugas penting dalam konseling dan pendidikan
kesehatan tidak hanya untuk wanita tapi juga keluarga dan masyrakat. Tugas
merupakan

wujud

pertanggungjawaban

individu

ataupun

organisasi

sedangkan tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah


keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Tugas, tanggung jawab, dan
kewenangan profesi bidan telah diatur dalam beberapa peraturan dan
keputusan Menteri Kesehatan (Suryani, 2007: 2-3).
Suatu komunitas (community) merupakan sekumpulan masyarakat
terbatas (individu, keluarga) yang mempunyai persamaan nilai, perhatian,
tinggal pada suatu wilayah dengan batas geografis yang jelas serta memiliki
nilai dan norma yang telah melembaga. Komunitas merupakan sasaran
bagi pelayanan

kebidanan

dimana

pelayanan

yang

diberikan

lebih

menekankan kepada aspek-aspek psikososial budaya yang ada di masyarakat.


Dalam memberikan pelayanan kebidanan komunitas yang menjadi sasaran
utama adalah ibu dan anak, karena masih tingginya angka kematian ibu dan
bayi. Kemudian dari uraian tersebut kita bisa menilai bahwa bidan di
komunitas adalah bidan yang bekerja memberikan pelayanan kepada keluarga
dan masyarakat, khususnya pada ibu dan anak di suatu wilayah tertentu (Rita
& Tri johan, 2011).

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja tugas bidan di komunitas?
2. Apa saja tugas tambahan bidan komunitas?
3. Apa saja peran dan tugas bidan praktek swasta?
4. Tugas manakah yang lebih berat antara bidan komunitas dan praktek
swasta?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tugas bidan di komunitas.
2. Untuk mengetahui tugas tambahan bidan komunitas.
3. Untuk mengetahui peran dan tugas bidan praktek swasta.
4. Untuk mengetahui perbandingan tugas bidan komunitas dan bidan praktek
swasta.
D. Manfaat
1. Pihak Terkait
a. Untuk menjalin kerjasama dan membantu menambah pengetahuan
mahasiswa.
b. Untuk sebagai sarana sharing pengetahuan dan pengalaman bidan
komunitas kepada mahasiswa.
2. Mahasiswa
a. Untuk menyelesaikan tugas komunitas kebidanan.
b. Untuk melatih kemandirian mahasiswa untuk dapat terjun ke
masyarakat.
c. Untuk mempelajari tugas-tugas bidan komunitas.

BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Tugas Utama Bidan di Komunitas
Menurut Suryani (2007) tugas utama bidan di komunitas disesuaikan
dengan peran bidan sebagai pelaksana, pengelola, pendidik dan peneliti,
tugas tersebut.
Menurut Safrudin & Hamidah (2007) tugas pokok bidan adalah
memberi pelayanan kebidanan di komunitas. Bidan komunitas bertindak
sebagai pelaksana pelayanan kebidanan. Sebagai pelaksana, bidan harus
mengetahui dan menguasai pengetahuan dan teknologi kebidanan yang selalu
berkembang serta melakukan kegiatan sebagai berikut:
1.

Bimbingan terhadap kelompok remaja masa pra-perkawinan.

2. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, nifas, menyusui, dan masa interval


antara dua persalinan dalam keluarga.
3.

Pertolongan persalinan di rumah.

4.

Tindakan pertolongan pertama pada kasus kegawatan obstetri di


keluarga.

5.

Pemeliharaan kesehatan kelompok wanita dengan gangguan reproduksi.

6.

Pemeliharaan kesehatan anak balita.

B. Tugas Tambahan Bidan di Komunitas


Menurut Eny & Y. Sriati (2009) tugas tambahan bidan di komunitas
adalah:
1. Upaya perbaikan kesehatan lingkungan dengan cara:
a.

Mengenal wilayah kerjanya meliputi struktur kemasyarakatan dan


komposisi penduduk serta sistim pemerintahan desa.

b.

Mengumpulkan dan menganalisis data serta mengidentifikasi masalah


kesehatan untuk merencanakan penanggulangannya

2. Mengelola dan memberikan obat-obatan sederhana sesuai dengan


kewenangannya.
3. Survailance penyakit yang timbul dimasyarakat.
4. Menggunakan tehnologi tepat guna kebidanan.
C. Tanggung Jawab Bidan
Rita & Tri Johan (2011), tanggung jawab seorang bidan adalah:
1. Menjaga agar pengetahuannya tetap up-to-date. Terus mengembangkan
pengetahuan, keterampilan dan kemahirannya agar bertambah luas serta
mencakup semua aspek dari peran seorang bidan. Dengan mengikuti
pendidikan informal maupun formal. Pendidikan informal meliputi:
pelatihan, workshop, seminar tentang kesehatan atau kebidanan.
Sedangkan pendidikan formal meliputi: pendidikan D4, S1, S2 yang
terkait dengan kesehatan atau kebidanan.
2. Mengenali batas-batas pengetahuan, keterampilan pribadinya dan tidak
berupaya melampaui wewenangan dalam praktek kliniknya. Batas-batas
tersebut

dijabarkan

Indonesia Nomor

pada Keputusan

Menteri

Kesehatan

369/MENKES/SK/III/2007 Tentang Standar

Republik
Profesi

Bidan.
3. Menerima tanggung jawab untuk mengambil keputusan serta konsekwensi
dari keputusan itu.
4. Berkomunitas dengan pekerja kesehatan professional lainnya (bidan, okter,
dan perawat) dengan bias hormat dan martabat. Melakukan kolaborasi
dalam memberikan asuhan kebidanan pada kasus patologis atau
kegawatdaruratan.
5. Memelihara kerja sama yang baik dengan staf kesehatan dan rumah sakit
pendukung untuk memastikan sistem penyuluhan yang optimal.
6. Kegiatan memantau mutu, yang bisa mencakup penilaian sejawat,
pendidikan berkesinambungan, kaji ulang kasus-kasus, dan audit
maternal/perinatal.

7. Bekerja sama dengan masyarakat dimana ia berpantau meningkatkan aksis


dan mutu asuhan kesehatan.
8. Menjadi bagian dari upaya untuk meningkat status wanita serta kondisi
hidup mereka serta menghilangkan prakte-praktek kultur yang sudah
terbukti merugikan kaum wanita.
Menurut Niken dkk (2009), tugas dan tanggung jawab bidan di
komunitas adalah:
1. Melaksanakan kegiatan puskesmas berdasarkan urutan prioritas masalah
sesuai dengan kewenangan bidan
2. Menggerakkan dan membina masyarakat dengan berperilaku hidup sehat
D. Bidan Praktek Mandiri
1. Pengertian Bidan Praktek Mandiri
Menurut satuan kredit perolehan organisasi IBI, bidan praktik swasta
(mandiri) adalah bidan yang diberi izin untuk menjalankan praktik
perorangan setelah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan (Suryani,
2007 : 129).
Bidan praktek Mandiri adalah suatu institusi pelayanan kesehatan
secara mandiri yang memberi asuhan dalam lingkup praktik kebidanan
(Safrudin, 2007)
2. Persyaratan Bidan Praktek Mandiri
Menurut Suryani (2007 : 125), persyaratan untuk menjadi bidan
praktek Mandiri adalah:
a. Bidan adalah seseorang yang telah menjalani program pendidikan
bidan, yang diakui oleh negara tempat ia tinggal, dan telah berhasil
menyelesaikan studi terkait kebidanan serta memenuhi persyaratan.
b. Registrasi

adalah

proses

pendaftaran,

pendokumentasian,

dan

pengakuan terhadap bidan setelah dinyatakan memenuhi kompetensi


inti atau standar penampilan minimal yang ditetapkan sehingga secara
fisik dan mental mampu melaksanakan praktik profesinya.

c. Surat izin bidan (SIB)atau Surat tanda Registrasi (STR) adalah bukti
tertulis pemberian kewenangan untuk menjalankan pelayanan asuhan
kebidanan di seluruh wilayah Republik Indonesia.
d. Praktik bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh bidan kepada pasien (individu, keluarga, dan
masyarakat) sesuai dengan wewenang dan kemampuannya.
e. Bidan yang baru lulus mengajukan permohonan dan mengirimkan
kelengkapan registrasi kepada dinas kesehatan provinsi institusi
pendidikan berada guna memperoleh SIPB selambat-lambatnya 1 (satu)
bulan setelah menerima ijasah bidan.
f. Kelangkapan registrasi antara lain, meliputi:
1) Foto copy ijasah bidan 2 lembar
2) Foto copy transkrip nilai akademik
3) Surat keterangan sehat dari dokter
4) Pas foto ukuran 4 x 6 cm sebanyak 2 lembar
5) Persyaratan lain sesuai kebijakan IBI daerah
6) Rekomendasi yang diberikan organisasi profesi sebagaimanan
dimaksud setelah terlebih dahulu dilakukan uji kemampuan
keilmuan dan keterampilan, kepatuhan kepada kode etik profesi,
serta kesanggupan melakukan praktik bidan
g. Bidan dalam menjalankan praktiknya harus sesuai dengan kewenangan
yang diberikan berdasarkan pendidikan dan pengalaman, sedangkan
dalam memberikan pelayanan harus berdasarkan standar profesi.
h. Bidan dalam melaksanakan praktik sesuai dengan kewenangannya
harus:
1) Menghormati hak pasien.
2) Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani.
3) Menyimpan rahasia sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

4) Memberikan informasi tentang pelayanan yang akan diberikan.


5) Meminta persetujuan tindakan yang akan dilakukan.
6) Melakukan rekam medis (medical record) dengan baik
i. SIB berlaku selama 5 tahun dan dapat di perbarui serta merupakan
dasar untuk menerbitkan SIPB.
j. Bidan yang menjalankan praktik harus memiliki SIPB.
3. Ciri Bidan Praktik Mandiri yang Berkualitas
Menurut Suryani (2007 : 127), ciri bidan praktek Mandiri yang
berkualitas adalah:
a. Mampu memberi pelayanan yang cepat dengan menggunakan fasilitas
dan peralatan standar, bersih, dan aman.
b. Memberi pelayanan yang kompeten dan efektif dan memberi saran
kepada pasien.
c. Mudah ditemui dan mampu menjawab semua pertanyaan.
d. Berpengalaman, tahu apa yang dilakukan, mengerti dan memahami
keadaan pasien, serta siap menolong kapanpun dibutuhkan.
e. Mampu menjaga rahasia dari setiap masalah pasien.
f. Mampu memberi pelayanan berkualitas terbaik secara konsisten dari
waktu ke waktu.
g. Dapat menyesuaikan diri dalam keadaan apa pun dan dimana pun
berada.
4. Kewajiban Bidan Praktek Mandiri
Menurut Suryani (2007 : 128), dalam menjalankan praktek bidan
memiliki kewajiban sebagai berikut:
a. Selama menjalankan BPS, bidan wajib menaati semua peraturan
perundang-undangan yang berlaku, baik dari dinas maupun dari profesi
(IBI).
b. Bidan dalam menjalankan praktik harus membantu program pemerintah
dalam

meningkatkan

derajat

kesehatan

masyarakat

kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana.

khususnya

c. Setiap bidan yang menjalankan praktek berkewajiban meningkatkan


kemampuan keilmuan dan keterampilannya melalui pendidikan dan
pelatihan.
d. Bidan dalam menjalankan prakteknya memiliki kewenangan untuk
memberikan pelayanan yang meliputi:
1) Pelayanan kebidanan
2) Pelayanan keluarga berencana
3) Pelayanan kesehatan masyarakat
e. Bidan dalam menjalankan praktiknya wajib melakukan pencatatan dan
pelaporan sesuai dengan pelayanan yang diberikan dan dilampirkan ke
puskesmas.
f. Mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilakukan organisasi profesi (IBI).
g. Kepala dinas kesehatan kabupaten/kota dan/atau organisasi terkait
melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap bidan yang melakukan
praktik diwilayahnya. Bidan berkewajiban menerima pembinaan
tersebut.
h. Bidan yang menjalankan praktik harus mencantumkan surat izin
praktek bidan atau fotokopi izin praktik di ruang praktik atau tempat
yang mudah dilihat.
5. Hak Bidan Praktek Mandiri
Menurut Suryani (2007 : 129), hak bidan praktek Mandiri adalah:
a. Berhak mendapatkan izin praktek
b. Berhak mendapatkan perlindungan dari organisasi profesi
c. Berhak mendapatkan keterampilan/pengetahuan baru yang berkaitan
dengan bidan praktek Mandiri (bidan delima).

BAB III
ISI WAWANCARA
A. Profil Bidan

Nama

: Ara Dwiyanti, Amd. keb

Pendidikan Terakhir

: DIII Kebidanan

Alamat

: Desa Sidomulyo Kecamatan Karanganyar

Wilayah Kerja

: Desa Sidomulyo Kecamatan Karanganyar sejak


tahun 2010

10

B. Daftar Pertanyaan dan Jawaban Hasil Wawancara Tugas Utama Bidan


dan Tugas Tambahan Bidan di Komunitas
1. Apa saja tugas utama bidan didalam komunitas?
Jawaban :
a. Sebagai pelaksana pelayanan kebidanan.
b. Melayani masyarakat.
c. Pemeriksaan terhadap kelompok bayi dan balita, dan lansia.
d. Pemeriksaan kesehatan ibu hamil, nifas, menyusui, dan bersalin.
e. Menjalankan kegiatan posyandu rutinan setiap satu bulan sekali, PKD
setiap hari Senin dan Jumat.
f. Mengetahui kondisi kesehatan masyarakat dan lingkungan.
g. Melakukan kunjungan rumah dan menanyakan mengapa tidak datang
ke poliklinik serta menyarankan untuk memeriksakannya ke
pelayanan kesehatan.
h. Melakukan pendekatan pada masyarakat.
i. Mengajak peran serta masyarakat dalam kesehatan dengan cara
penyuluhan.
j. Menjalin kerjasama antara kader dan aparatur desa.
2. Apa saja strategi pendekatan dan promosi kesehatan agar masyarakat lebih
berperan aktif dalam asuhan kebidanan komunitas pada masyarakat itu
sendiri?
Jawaban :
a. Mendekatkan diri pada klien apabila masyarakat atau klien yang
bercerita kita dengarkan dan memberikan perhatian khusus baik secara
bahasa tubuh (dengan sentuhan) maupun dengan perkataan karena
dengan seperti itu masyarakat akan percaya pada bidan.
b. Mendahulukan kepentingan masyarakat sehingga tercipta suasana yang
baik.
c. Bertingkah laku baik karena bidan desa merupakan ujung tombak yang
akan menjadi sorotan warga desa.
d. Menghormati nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.
3. Bagaimana pelaksanaan asuhan dan pelayanan kebidanan di komunitas?
Jawaban :
a. Mengkaji status kesehatannya.
b. Menentukan diagnosa.
c. Menyusun rencana.
d. Melaksanakan tindakan.

11

e. Mengevaluasi.
f. Mengisi jadwal kunjungan, laporan kelahiran, dan kelengkapan surat
kelahiran.
g. Membuat catatan atau pelaporan
4. Apa saja upaya yang sudah dilakukan untuk peningkatan dan
pemeliharaan KIA, remaja dan lansia?
Jawaban :
a. Promosi kesehatan.
b. Menjalin kerjasama dengan kader.
c. Diadakan penyuluhan yang dibantu kader.
d. Diberikan media/fasilitas tentang kesehatan.
e. Mengadakan konseling kesehatan.
f. Melakukan pencataan dan pengkajian data terfokus sehingga dapat
diketahui baik jumlah, penyakit, evaluasi, dan penanggulangannya di
masyarakat.

5. Apa saja hambatan atau kendala yang dirasakan oleh bidan komunitas?
Jawaban :
a. Tanggung jawab yang berat dan jauh dari tempat konsultasi.
b. Keterbatasan fasilitas transportasi dan komunikasi.
c. Penghasilan dan kompensasi tidak sesuai dengan tanggung jawab.
6. Bagaimana cara melakukan pengumpulan data, analisa, identifikasi, serta
menentukan rencana penanggulangan masalah yang terjadi?
Jawaban :
Untuk permasalahan yang terjadi dapat kita lihat dan catat dari
buku KIA/KMS/register kohort ibu dan balita dan hasil pemeriksaan,
melakukan diagnosa dapat dilakukan dari keluhan dan pemeriksaan klien,
jika penyakit atau keluhan bertambah berat maka harus dilakukan rujukan
ke pelayanan kesehatan dengan perlengkapan yang memadai.
7. Apa sajakah tugas-tugas tambahan dalam bidan komunitas itu sendiri?
Jawaban :
a. Memberikan pertolongan dan mempunyai kewenangan dalam
mengambil keputusan mengadakan konsultasi atau rujukan.
b. Menjalankan ketentuan dan pelayanan sesuai pemerintah.

12

c. Ikut partisipasi dan menyumbangkan pemikiran kepada pemerintah


untuk meningkatkan mutu jangkauan pelayanan kesehatan.
d. Menyerahkan pelaporan dan pencatatan ke sektor kesehatan yang lebih
tinggi.
8. Apa saja program-program di desa sidomulyo terkait dengan peran bidan?
Jawaban :
a. Desa siaga kurang aktif karena aparatur desa sulit diajak bekerjasama
dalam menjalankan.
b. Program posyandu dalam kegiatan pemantauan tumbuh kembang
balita, pencegahan penyakit, serta konseling dan penyuluhan.
9. Apa saja peran kader dalam membantu tugas bidan dalam komunitas?
Jawaban :
a. Memastikan sasaran seperti jumlah bayi baru lahir, bayi, balita, ibu
hamil, ibu menyusui, ibu nifas dan pasangan usia subur. Selanjutnya,
mengajak sasaran untuk datang ke posyandu dengan tokoh masyarakat
atau tokoh agama setempat. Fasilitas umum dapat dijadikan sarana
untuk menyebarluaskan informasi posyandu.
b. Mempersiapkan tempat pelaksanaan posyandu.
c. Mempersiapkan sarana posyandu sepeti KMS/buku KIA, alat timbang,
obat gizi, alat bantu penyuluhan, buku pencatatan dan pelaporan.
d. Melakukan pembagian tugas seperti pendaftaran, penimbangan,
penyuluhan dan sebagainya.
e. Mempersiapkan bahan PMT penyuluhan dengan bahan makanan yang
bergizi.
10. Dukungan apa saja yang diberikan oleh pemerintah atau desa dalam
tercapainya kesehatan masyarakat di Desa Sidomulyo Kecamatan
Karangayar?
Jawaban :
a. Memberikan dana sebagai anggaran belanja untuk peralatan dan
pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan.
b. Pembuatan MCK umum oleh pemerintah agar masyarakat dapat
memanfaatkannya dengan baik sesuai kebutuhan.
11. Apa sajakah laporan-laporan yang harus dipenuhi oleh seorang bidan
komunitas?
Jawaban :

13

a. Laporan nama kepala keluarga (KK), ibu hamil, balita, bayi, dan
pasangan usia subur.
b. Laporan jumlah ibu hamil resiko tinggi, ibu hamil yang telah mendapat
imunisasi TT, Fe, ibu hamil yang dirujuk dan yang meninggal.
c. Laporan jumlah pertolongan persalinan di desa, di rujuk, dan ibu
meninggal karena bersalin.
d. Laporan jumlah pelayanan akseptor KB, jenis, kasus kejadian efek
samping dan penanggulangannya.
e. Laporan jumlah pelayanan bayi dan BBLR, kunjungan bayi, KMS,
bayi lahir mati, bayi dengan kecacatan, gizi buruk, jenis imunisasi,
bayi yang di rujuk, dan bayi yang meninggal.
12. Bagaimana cara melakukan pengelolaan laporan bidan komunitas?
Jawaban :
a. Kader menyerahkan laporan-laporan pada bidan
b. Bidan tinggal melakukan rekapan dan di laporkan ke Dinkes.
13. Apa sajakah tugas dari bidan praktik swasta?
Jawaban :
a. Melakukan pelayanan kebidanan pada umumnya.
b. Melakukan pelayanan rawat jalan oleh klinik mandiri.
14. Tugas manakah yang paling beat antara tugas bidan di polindes, di
puskesmas, dan BPM ?
Jawaban :
Tugas yang paling berat ya bidan desa, karena bidan desa
merupakan ujung tombak dari segala aspek. Tidak hanya dilihat dari
masalah kesehatan tapi juga menjadi sorotan dan perhatian masyarakat.

BAB III
ANALISA

14

Analisa hasil wawancara tugas utama bidan dan tugas tambahan bidan di
komunitas
1.

Tugas utama bidan didalam komunitas


Teori
Tanggung

Praktek
Sudah

Pembahasan
Tanggung jawab bidan tersebut sudah terlaksana

jawab bidan di dilaksanakan

dengan baik misalkan sebagai bidan pelaksana,

komunitas

sesuai

dengan beliau

sudah

melaksanakan

semua

asuhan

adalah sebagai penjelasan yang kebidanan yang sesuai wewenangnya. Namun,


bidan

diberikan.

untuk kegiatan remaja beliau kurang aktif karena

pelaksana,

sudah ada wadah tersendiri contohnya ada

pengelola,

kegiatan karang taruna dan remaja islam. Sebagai

pendidik

dan

bidan pengelola data sudah dikelola yang dibantu

peneliti.

kader. Sebagai pendidik, sudah diadakan berbagai


penyuluhan. Sebegai peneliti, beliau mengatakan
harus mencari berbagai data dan mengetahui
kesehatan warga.
Kesimpulannya : Teori yang dicantumkan dengan
pelaksanaannya pada kenyataannya sama, tinggal
mungkin ada beberapa sedikit perbedaan.

2.

Strategi pendekatan dan promosi kesehatan agar masyarakat lebih


berperan aktif dalam asuhan kebidanan komunitas pada masyarakat
Teori
Peran
bidan

Praktek
fungsi Sudah
sebagai dilaksanakan

Pembahasan
Melakukan strategi pendekatan pada masyarakat
harus disesuaikan dengan tugas bidan sebagai

pelaksana dibagi sesuai dengan pelaksana.


menjadi

3 penjelasan

katagori
yaitu

tugas yang
mandiri, diberikan.

kolaborasi,

dan

ketergantungan
3.

Menjalankan

praktik

sesuai

kewenangannya. Jika menjalankan sesuai prinsip


dan wewenang dengan penyampaian yang baik
maka masyarkat akan percaya dan yakin pada kita.
15
Kesimpulannya : Teori yang dicantumkan dengan
pelaksanaannya pada kenyataannya.

Pelaksanaan asuhan dan pelayanan kebidanan di komunitas

15

Teori

Praktek

Pembahasan

Menjalankan

Sudah

Tugas dan kewajiban bidan mengintegrasikan

dan dilaksanakan

komponen proses pemecahan masalah, melakukan

tugas
kewajiban

bidan sesuai dengan asuhan kebidanan individu, mendemonstrasikan

di komunitas.

penjelasan

praktek, berkomunikasi dan bekerjasama dengan

yang

teknis,

diberikan.

keterampilan.

serta

meningkatkan
Dalam

hal

pengetahuan
ini,

dan

mengkaji,

mendiagnosa, rencana, pelaksanaan, dan evaluasi


masuk dalam kegiatan asuhan kebidanan individu.
Belum dijelaskan untuk poin lainnya.
Kesimpulannya : Teori yang dicantumkan dengan
pelaksanaannya pada kenyataannya.
4.

Upaya yang sudah dilakukan untuk peningkatan dan pemeliharaan KIA,


remaja dan lansia
Teori
Kewajiban

Praktek
bidan Sudah

Pembahasan
Untuk hal ini masih ada pernyataan yang belum

adalah

dilaksanakan

terlaksana dengan baik di lahan. Karena, terkadang

memberikan

sesuai

ditemukan beberapa kendala pada poin-poin tertentu

asuhan

yang dengan

misalnya keluarga, pengambil keputusan masih

bermutu tinggi dan penjelasan

pada keluarga sehingga mungkin dapat terjadi

komprehensif pada yang

kelambatan dalam mengambil keputusan. Sehingga

keluarga,

harus ditingkatkan dalam segi pengetahuan warga

kelompok,

diberikan.
dan

tentang tanda bahaya dan sebagainya atau kadang

masyarakat sesuai

budaya yang mengahambat pemberian asuhan yang

budaya setempat.

baik.
Kesimpulannya : Teori yang dicantumkan dengan
pelaksanaannya pada kenyataannya sama tetapi
belum terlaksana sepenuhnya.

5.

Hambatan atau kendala yang dirasakan oleh bidan komunitas


Teori
Tidak

Praktek
Sudah

Pembahasan
Hambatan tentu saja ada, tinggal bagaimana unsur-

16

dijelaskan.

dilaksanakan
sesuai

unsur seperti masyarakat, bidan, dan aparatur desa

dengan meminimalisir kendala atau hambatan tersebut.

penjelasan

yang

diberikan.
6.

Cara melakukan pengumpulan data, analisa, identifikasi, serta menentukan


rencana penanggulangan masalah yang terjadi
Teori
Tidak

Praktek
Sudah

Pembahasan
Pengumpulan

dijelaskan.

dilaksanakan

ditanyakan langsung atau dengan diperhatikan dan

sesuai

data

dapat

dilakukan

dengan

dengan dengan pemeriksaan langsung. Selanjutnya maka

penjelasan

yang akan diberikan diagnosa yang sesuai serta rencana

diberikan.

tindakan serta tindakan yang sudah diberikan


dengan disesuaikan dengan wewenangnya.

7.

Tugas tambahan dalam bidan komunitas itu sendiri.


Teori
Praktek
Pemantauan PWS- Sudah

Pembahasan
Untuk pembinaan dan pelatihan dukun bayi di desa

KIA, Pelatihan dan dilaksanakan

sudah tidak ada dukun bayi, sehingga meringankan

Pembinaan dukun sesuai

pekerjaan

bayi, Pengelolaan dengan

kenyataanya bidan juga harus berkaitan dengan

dan

pemberian penjelasan

pemerintahan tidak hanya penjelasan seperti teori.

obat

sesuai yang

Bidan sudah memberikan obat sesuai kewenangan.


Kesimpulannya : Teori yang dicantumkan dengan

kewenangannya

diberikan.

dan menggunakan
teknologi

tepat

komunitas.

Meskipun

pada

pelaksanaannya pada kenyataannya tetapi di Didesa


Sidomulyo Kecamatan Karangayar tidak ada sudah
tidak ada dukun bayi.

guna.
8.

bidan

Program-program di Desa Sidomulyo Kecamatan Karangayar terkait


dengan peran bidan.
Teori
Tidak

Praktek
Pembahasan
Sudah dilaksanakan Kegiatan desa harusnya lebih sering diagendakan

dijelaskan.

sesuai

dengan dan akti dilaksanakan agar semua kegiatan

17

penjelasan

yang terealisasi dengan baik. Sehingga jika terjadi

diberikan.

sesuatu yang tidak diinginkan maka akan


terkoordinasi dengan baik.

9.

Peran kader dalam membantu tugas bidan dalam komunitas.


Teori
Tidak

Praktek
Pembahasan
Sudah dilaksanakan Kader menjalankan tugas sesuai arahan dari

dijelaskan.

sesuai

dengan bidan.

penjelasan

yang

diberikan.
10.

Dukungan apa saja yang diberikan oleh pemerintah atau desa dalam
tercapainya kesehatan masyarakat di Desa Sidomulyo Kecamatan Karangayar
Teori
Tidak

Praktek
Pembahasan
Sudah dilaksanakan sesuai Sudah ada kerjasama yang baik dengan

dijelaskan.

dengan

penjelasan

yang pemerintah.

diberikan.
11.

Laporan-laporan yang harus dipenuhi oleh seorang bidan komunitas.


Teori
Tidak

Praktek
Pembahasan
Sudah dilaksanakan Laporan dibantu oleh kader dan dikelola kembali

dijelaskan.

sesuai
penjelasan

dengan oleh bidan yang selanjutnya akan dilaporkan


yang kepada sektor kesehatan yang lebih tinggi

diberikan.
12.

sebagai tindak lanjut kegiatan.

Cara melakukan pengelolaan laporan bidan komunitas.


Teori
Tidak

Praktek
Pembahasan
Sudah dilaksanakan Laporannya berupa PWS-KIA dan pelayanan,

dijelaskan.

sesuai
penjelasan

dengan kelahiran dan kematian dan sebagainya.


yang

diberikan.
13.

Tugas dari bidan praktik swasta.


Teori
Praktek
Bidan dalam menjalankan Sudah

Pembahasan
Tugas beliau sudah dilaksanakan sesuai

praktiknya harus sesuai dilaksanakan

teori yang dipaparkan dan pengalaman

18

dengan kewenangan yang sesuai dengan yang sudah ada. Namun, mungkin ada
diberikan

berdasarkan penjelasan

pendidikan
pengalaman,
dalam

beberapa

yang

harus

ditingkatkan

dan yang diberikan. keterampilannya serta pengetahuan yang


sedangkan

terbaru.

memberikan

pelayanan
berdasarkan

harus
standar

profesi.

14.

Tugas yang paling berat antara tugas bidan di polindes, di puskesmas, dan
BPM .
Teori
Tidak dijelaskan.

Praktek
Pembahasan
Sudah
dilaksanakan Setiap tugas dan pekerjaan memiliki
sesuai

dengan tingkat kesulitan dan resiko masing-

penjelasan

yang masing tergantung bagaimana seseorang

diberikan.

menanggapi pekerjaannya. Dalam hal ini,


dikatakan lebih berat dan beresiko karena
bidan desa sebagai pusat perhatian dan
sorotan warga dengan berbagai aspek.

19

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bidan adalah suatu profesi yang dinamis. Berhubung perubahanperubahan terjadi begitu cepat, maka para bidan harus terus menerus
meningkatkan

dan

memperbarui

keterampilan,

pengetahuan,

dan

kemampuannya sehingga menjadikan bidan kompeten menjadi seorang


praktisi yan aman saat bidan melakukan tugasnya.
Tugas utama bidan di komunitas disesuaikan dengan peran bidan
sebagai pelaksana, pengelola, pendidik dan peneliti, tugas tersebut. tugas
tambahan bidan di komunitas adalah Upaya perbaikan kesehatan lingkungan,
mengelola

dan

memberikan

obat-obatan

kewenangannya,

survailance

penyakit

sederhana

yang

timbul

sesuai

dengan

dimasyarakat,

menggunakan tehnologi tepat guna kebidanan.


Bidan praktik swasta (mandiri) adalah bidan yang diberi izin untuk
menjalankan praktik perorangan setelah memenuhi persyaratan yang telah
ditentukan. Bidan praktik swasta dalam menjalankan praktiknya harus sesuai
dengan kewenangan yang diberikan berdasarkan pendidikan dan pengalaman,
sedangkan dalam memberikan pelayanan harus berdasarkan standar profesi.
B. Saran
1. Pihak Terkait
a. Meningkatkan pelayanan dan kerjasama agar tercipta Indonesia Sehat.
b. Saling berkoordinasi dengan pihak-pihak tertentu.
c. Mampu membuka diri dalam pengetahuan, keterampilan terkini.
d. Mampu memanfaatkan teknologi tepat guna.

20

2. Institusi
a. Ikut membantu meningkatkan21
kesehatan desa.
b. Berpartisipasi dan bekerjasama meringankan beban desa.

DAFTAR PUSTAKA
Anam.

2009.
Makalah
Tugas
Bidan
Komunitas.
[pdf].
(http://anysws.blogspot.com/2015/03/makalah-tugas-tambahan-bidandi.html, diunduh tanggal 05 Juli 2015, 3:20 pm)

Karunia, Nofia. 2011. Tugas dan Tanggung Jawab Bidan. [online].


(http://nofiakarunia.blogspot.com/p/tugas-dan-tanggung-jawab-bidandi.html, diunduh tanggal 05 Juli 2015, 3:20 pm)
Saleha. 2009. Asuhan Kebidanan Komunitas (hlm: 1-17). Jakarta: Salemba
Medika

21

Sofyan, Mustika. 2008. 50 Tahun IBI Bidan Menyongsong Masa Depan. Jakarta:
Pengurus Pusat IBI
Suherni. 2007. Perawatan Pada Masa Nifas (hlm: 83-84). Yogyakarta: Fitramaya
Sumarah, dkk. 2009. Kebidanan Komunitas. Jakarta: Fitramaya
Syafrudin. 2007. Kebidanan Komunitas. Jakarta: Tiara Putra
Wulandari, Diah. 2008. Kebidanan Komunitas (hlm: 8-15). Yogyakarta: Mitra
Cendikia Press

LAMPIRAN - LAMPIRAN
A. Lampiran Dokumentasi

22

Foto Bersama Bidan 1

Foto Bersama Bidan 2

Anda mungkin juga menyukai