Anda di halaman 1dari 16

KASUS

EMERGENSI
Oleh : Muminah 110.2009.192
Pembimbing : dr.Yeppy, AN., Sp.B,
FINACS, MM.

PENDAHULUAN
Kejadian gawat darurat dapat diartikan sebagai
keadaan
dimana
seseorang
membutuhkan
pertolongan
segera
karena
apabila
tidak
mendapatkan pertolongan dengan segera maka
dapat mengancam jiwanya atau menimbulkan
kecacatan permanen.

GAWAT
Mengancam
nyawa namun
tidak
memerlukan
penanganan
Biasanya
yang segera
keadaan
gawat
dapat dijumpai
pada penyakitpenyakit yang
sifatnya kronis.

DARURAT
ase

Memerlukan penanganan
yang segera. Meskipun
keadaan darurat tidak
selalu mengancam nyawa,
namun penanganan yang
lambat bisa saja
berdampak pada
terancamnya
nyawa
Biasanya
keadaan
darurat
dapatseseorang
dijumpai pada
penyakit-penyakit yang
sifatnya akut.

KONSEP DASAR
KEGAWATDARURATAN

A. PRINSIP
KEGAWATDARURATAN
PRINSIP DARI KEGAWATDARURATAN ADALAH
MEMPERSIAPKAN PELAYANAN EFEKTIF UNTUK
PASIEN YANG MEMBUTUHKAN PERAWATAN
SEGERA.

Berikut prinsip-prinsip kasus


kegawatdaruratan yang harus
dipertimbangkan :
1. Apakah pasien akan segera mati?
2. Langkah apa sajakah yang harus
diambil untuk menstabilisasi pasien?
3. Apa saja penyebab paling serius yang
membuat pasien dalam keadaan
tersebut?
4. Apakah ada kausa multipel yang
membuat pasien dalam keadaan
tersebut?
5. Dapatkah pengobatan membantu
dalam menegakkan diagnosis penyakit
dengan gejala yang sama?
6. Apakah pasien butuh rawat inap di
rumah sakit?

1. Apakah pasien akan segera mati?


Pasien mempunyai gejala yang konsisten
dengan penyakit yang mengancam jiwa
atau cedera dengan probabilitas tinggi
Urgent kematian apabila intervensi cepat tidak
segera diberikan.
Pasien
mempunyai
gejala
dengan
penyakit atau cedera yang dapat
Emerge menjadi parah jika intervensi tidak
nt
segera diberikan.
Pasien dengan gejala yang mempunyai
Nonurg kemungkinan rendah dari progresif
menjadi penyakit yang serius.
ent

2. Langkah apa sajakah yang harus


diambil untuk menstabilisasi pasien?
Fokus pada primary survey seperti :
a. Airway maintenace dengan cervival spine
protection
b. Breathing dan ventilasi
c. Circulation dengan kontrol perdarahan
d. Exposure/Environmental
control:
dengan
membuka baju pasien, tapi tetap mencegah
hypothermia
e. Neurologic deficits

3. Apa saja penyebab paling serius


yang membuat pasien dalam keadaan
tersebut?

Pikirkan dari skenario terburuk pada pasien


kembangkan penyebab paling mematikan dari
tanda dan gejala pada pasien dengan berpikir
seperti apa saja yang dapat mematikan pasien
paling cepat?.
Tanda vital, riwayat penyakit, pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang harus diidentifikasi
atau konfirmasi penyebab paling utama dari
kemungkinan-kemungkinan tersebut.

4. Apakah ada kausa multipel yang


membuat pasien dalam keadaan
tersebut?
Perlu dilakukan penilaian ulang atau reevaluasi dan
repriotisasi dalam diagnosis banding dengan
berpikir apakah semua ini ada? sangat penting
dalam mempertimbangkan kondisi pasien.

5. Dapatkah pengobatan membantu


dalam menegakkan diagnosis penyakit
dengan gejala yang sama?
Respon terapi dapat juga memberikan diagnosis.
Dapat diberikan terapi empiris pada beberapa
penyakit berguna sebagai diagnostik terapetik.

6. Apakah pasien butuh rawat inap di


rumah sakit?
Setelah pasien mendapatkan diagnosis pasti
setelah penilaian dan terapi, putuskan apakah
pasien gawat darurat ini harus mendapatkan
perawatan intensif.
Apakah pasien membutuhkan follow up lebih
lanjut?
Apakah jarak pasien dari tempat tinggal ke rumah
sakit jauh untuk follow up?

7. Jika pasien tidak butuh rawat inap di


rumah sakit, apakah pasien pada
posisi aman dan dalam keadaan
adekuat?

Jika pasien tidak membutuhkan rawat inap di


rumah sakit :
- Informed consent kan masalah yang akan terjadi
apabila pasien tidak di rawat inap di rumah sakit,
- Instruksikan kepada pasien evaluasi lebih lanjut
gejala dan tanda yang dapat memperburuk dan
perubahan nya.
- Sediakan obat-obatan yang perlu.
Jika pasien menolak untuk rawat inap, tetap
lakukan informed consent serta dokter bersedia

B. Advanced Trauma Life Support


(ATLS)
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Persiapan
Triage
Primary Survey (ABCDE)
Resusitasi
Primary survey tambahan dan resusitasi
Secondary survey (Evaluasi dari kepala sama
ujung kaki dan riwayat penyakit)
7. Secondary survey tambahan
8. Monitoring postresusitasi lanjutan dan reevaluasi
9. Definitive care

Anda mungkin juga menyukai