Anda di halaman 1dari 36

REFERAT SINDROM

KORONER AKUT
Preseptor:
dr. Arina Widya Murni, SpPD
dr. Saptino Miro, SpPD

Oleh:
Maya Ramadhani NT 0810313232
Monica Vidian 0810313190
Chemy Wiryawan C 0810313226

BAB I
PENDAHULUA
N

Latar Belakang
Sindrom koroner akut adalah sekumpulan
keluhan gejala dan tanda klinis yang sesuai
dengan iskemia miokard akut
Sindrom koroner akut (SKA) merupakan
keadaan darurat jantung dengan manifestasi
klinis rasa tidak enak didada atau gejala lain
sebagai akibat iskemia miokardium
SKA ini merupakan suatu masalah
kardiovaskular yang utama karena
menyebabkan angka perawatan rumah sakit
dan angka kematian yang tinggi.

Batasan

Masalah
Pembahasan pada referat ini akan
dibatasi
pada
diagnosis
dan
penatalaksanaan sindrom koroner
akut.

Tujuan

Penulisan
Adapun tujuan penulisan referat ini
adalah sebagai berikut :
Menjelaskan dasar penegakan
diagnosis sindrom koroner akut.
Menjelaskan penatalaksanaan
sindrom koroner akut.

Metode

Penulisan
Metode yang dipakai pada penulisan
referat ini adalah tinjauan
kepustakaan yang merujuk pada
beberapa literatur.

Tinjauan pustaka

Definisi Sindrom Koroner Akut

Klasifikasi SKA

Plak ruptur

Intrapalque
hemorrhage

Pelepasan
factor jaringan

Disfungsi endotel

Atherosclerosis

Subendotel
kolagen

efek anti
trombosis

efek
vasodilator

Turbulent
blood flow

Aktivasi platelet
dan agregasi
vessel lumen
diameter

Activation of the
coagulation
cascade

vasokontriksi

coronary thrombosis

Small
trhombus

Partially occlusive
thrombus

Occlusive
thrombus
Transient
iskemi

No ECG
changes

ST segment
depresi dan
/atau gel T
inversion
Serum
biomarker
(-)

Healing and
Plaque
enlargement

Prolonge
d iskemi

ST elevasi (Q
waves later)

serum
biomarker
(+)

serum
biomarke
r (+)

Unstabel
Angina
NSTEMI

STEMI

Manisfestasi Klinis

Mekanisme Nyeri Dada

Gambar . Persarafan jantung dan


cabang-cabang persarafannya.

Diagnosis
Gejala

Klinis
Hasil EKG
Pemeriksaan serial petanda jantung

Unstable Angina

Myocardial infarction
NSTMI

Tipe Gejala

STEMI

Cresendo, istirahat, Rasa tertekan yang lama dan nyeri dada


atau onset baru

Serum Biomarker

Tidak

EGC

ST

depresi

gelombang
invasi

Iya
atau ST

Iya
depresi

T gelombang
invasi

atau ST-elevasi
T (gelombang
later)

Diagnosis Banding

Penatalaksanaan
NEW ACLS - ACS ALGORITHM ACC /
AHA
Update 2007

MONA- co

ACC/AHA ACLS ACS Algorithm 2006


1

Nyeri dada (kecurigaan


ischemia)
Diagnosa, penatalaksanaan dan persiapan/ pre hospital oleh EMS:
- Monitor, support ABC. Persiapan untuk CPR dan defibrilasi
- Berikan oksigen, aspirin, nitroglycerin dan morphine bila
dibutuhkan
- Jika tersedia, periksa ECG 12 lead, jika terdapat ST-Elevasi :
Hubungi rumah sakit yang dituju dengan DX pasien
Mulai membuat fibrinolytic checklist
- RS yang dituju harus menyaiapkan Mobilize Hospital Resources
untuk merespon pasien STEMI

Diagnosa cepat oleh Emergency Departemen


cepat oleh E.D
(<10min)
- Check vital signs, evaluasi saturasi O2
dengan
- Pasang IV line
nitroglycerin

Penatalaksanaan umum

Morphin IV jika nyeri tidak berkurang

O2 4 L/mnt, pertahankan saturasi O2 > 90%


- Anamnese singkat, terarah, pemeriksaan fisik
- Nitroglycerin SL atau spray
- ECG 12 lead

atau IV
- Periksa awal level cardiac marker, elektrolit

Aspirin 160 samapai 325 mg (jika

Ulang pemeriksaan ECG 12


lead
5

ST Elevasi atau LBBB baru


atau diasumsikan baru;
dicurigai kuat ST-Elevasi MI
(STEMI)

ST depresi atau T inverted;


dicurigai kuat suatu ischemia
Resiko tinggi unstable angina /
Non ST Elevation MI
(AU/NSTEMI)
10

Mulai terapi tambahan sesuai


indikasi. Jangan menunda
reperfusi

- lopidogrel
-Nitroglycerin
--adrenergic reseptor blockers
-Heparin (UFH or LMWH)
-Glycoprotein IIb/IIIa inhibitor
11

Opname di ruangan dgn


monitoring bed
Tentukan status resiko

Onset gejala < 12 jam


8

12

Strategi reperfusi:
Terapi ditetapkan
berdasarkan keadaan
pasien dan center
criteria
Menyadari tujuan terapi
reperfusi:
Door-to-balloon inflation
(PCI) = 90 mnt
Door-to-needle
(fibrinolysis) = 30 mnt
Lanjutkan dengan
terapi:
ACE inhibitor/angiotensi
receptor blocker (ARB)
24 jam dari onset

Berlanjut memenuhi kriteria


sedang atau tinggi (tabel
3,4)atau troponin positive?

Pasien High-risk:
Refractory ischemic chest pain
Recurrent/persistent ST deviation
Ventricular tachycardia
Hemodynamic tachycardia
Signs of pump failure
Strategi invasive awal termasuk
kateterisasi & revaskularisasi
penderita IMA dgn syok dlm 48
jam
Lanjutkan pemberian ASA,
heparin & terapi lain sesuai
indikasi:
ACE inhibitor / ARB
HMG CoA reductase inhibitor
(statin therapy)
Tidak pada resiko tinggi:
penentuan penggolongan resiko

Normal atau tidak ada perubahan


segmen ST atau gelombang T
Resiko rendah atau sedang untuk
unstable angina

14

Mulai terapi tambahan sesuai


indikasi

- lopidogrel
--adrenergic reseptor blockers
-Heparin (UFH or LMWH)

13

15

Pertimbangkan opname di ED
chest paint unit atau monitored
bed di ED
Lanjutkan dengan :
Serial cardiac marker (termasuk
troponin)
Ulang ECG, monitor segmen ST
Pertimbangan stress test
16

Berlanjut memenuhi
kriteria resiko tinggi atau
sedang (tabel 3,4) atau
troponin-positive
17

Jika tidak ada ischemia


atau infare, maka dapat
pulang dengan rencana
kontrol
21

ACC/AHA 2007 Guidelines Update untuk UA / NSTEMI


Rekomendasi untuk Antiplatelet dan Anticoagulant

Low Risk ACSIntermediate Risk ACS


High Risk ACS
Early Conservative
Management
Aspirin* (Class IA)

Early Invasive
Management
Aspirin* (Class IA)

Clopidogrel# (Class IA)


LMWH (enoxaparin)/UFH (Class
IA)

Clopidogrel (Class IA)


LMWH (enoxaparin)/UFH
(Class IA)

r Clopidogrel if contraindicated (IA)


or at least 1 month (IA) and for up to 9 months (IB)
Gibler, WG, et al. Circul. 2005; 111: 2699-2710
22

ESC Guidelines 2007


ASA

(Kelas 1 A)

Direkomendasikan pada semua pasien NSTE-ACS


bila tidak ada kontra indikasi, dengan initial LD 160325 (non enteric) dan dosis pemeliharaan 75 100
mg untuk jangka panjang
Clopidogrel

(Kelas 1A)

Untuk semua pasien ACS, SEGERA berikan


Clopidogrel 300mg LD, dilanjutkan dengan 75mg/
hari, Clopidogrel harus dilanjutkan hingga 12 bulan,
kecuali ada resiko tinggi perdarahan.
Untuk pasien yang kontra indikasi terhadap ASA,
Clopidogrel harus digunakan sebagai penggantinya
(1B)
23

AUSSIE

(Australia & New Zealand)


- Non STEMI
- In Hospital (Early Initiation)
Pengobtan awal segera harus dimulai
dengan ASA dan Clopidogrel ( 300 mg
LD and 75 mg/hari) dengan
mempertrimbangkan:
Clopidogrel harus dihindari pada pasien
yang akan menjalani emergency coronary
bypass surgery
Jika memungkinkan, clopidogrel, harus
dihenti-kan 5 hari sebelum coronary
bypass surgery.
24

- Long-term management (Discharge


Medication)

Semua pasien harus diberikan ASA 75 150


mg/hari kecuali kontra indikasi
Clopidogrel harus diberikan selama 12 months
setelah diagnosa ACS, khususnya setelah
pemasangan stent, dengan lamanya therapy
tergantung tipe stent dan keadaan lokasi
pemasangan
Clopidogrel juga dapat diberikan sebagai
alternative kontraindikasi thd ASA, atau
sebagai tambahan ASA, pada pasien UA atau
kejadian Kardiovaskular berulang
25

AUSSIE

(Australia & New Zealand)

STEMI
Semua pasien yang mendapatkan
reperfusion therapy pada STEMI (PCI atau
Fibrinolysis ) harus diberikan ASA dan
CLOPIDOGREL kecuali ada kontra indikasi.

Fibrinolytic Therapy
Pada pasien dengan fibrinolytic therapy,
Clopidogrel (300 mg LD ) harus
ditambahkan pada ASA, kecuali
kontraindikasi, Clopidogrel (75mg/hari )
harus dilanjutkan paling tidak 1 bulan
setelah fibronolytic therapy
26

Learning from Guidelines


1. Clopidogrel di indikasikan pada pasien
dengan UA, NSTEMI, dan STEMI dan
diberikan bersama ASA. Clopidogrel
diberikan tunggal
jika ASA kontraindikasi.
Mona_C
o dan memberikan
2. Efek yang cepat
perlindungan yang lebih besar jika
pemberian clopidogrel therapy dimulai
loading
dose 300-mg. dosis
3.dengan
Clopidogrel
direkomendasikan
sebagai
antiplatelet Class 1 untuk penanganan ACS
baik STEMI maupun NON STEMI. ( ACCAHA / ESC / AUSSIE )
27

Balon Angioplasty

28

Stenting (Cincin)

29

Pemeriksaan Marker Jantung

EKG
Rekaman

iskemia

EKG abnormal selama

EKG Abnormal pada Unstable Angina

Perubahan EKG selama ST elevasi


Miokardium Infark

Metode diagnostik untuk mendeteksi plak


yang resisten

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai