Anda di halaman 1dari 11

KASUS 3.

DIARE
Seorang pasien datang ke tempat praktek anda di klinik 24 jam Abadi, dengan keluhan
diare sejak 2 hari yang lalu, > 5x/hari. Pada pemeriksan fisik ditemukan pasien dalam
keadaan dehidrasi berat.
Diagnosis Kerja : Diare akut dehidrasi berat Buatlah resep lengkap untuk rehidrasi bila
pasien
1. Tanjung, umur 10 bulan, BB 9 kg
2. Takwa, umur 24 bulan, BB 12 kg
Catatan: Klinik 24 jam Abadi mempunyai stok obat gawat darurat yang terbatas sehingga
segera setelah Anda memberikan terapi rehidrasi, keluarga pasien diminta segera membeli
cairan infus yang digunakan (dengan resep) di apotek yang tidak jauh dari klinik.
JAWABAN
1. Tanjung, umur 10 bulan, BB 9 kg (<12 kg)
Pertama, 30 ml/ Kg/ jam 30 x 9 = 270 ml/ jam
Selanjutnya, 70 ml/kg / 5 jam 70 x 9 = 630 ml/ 5 jam
Sediaan RL (Ringer laktat) 1 botol = 500 ml
Pada kasus, total yang diperlukan adalah 270+630 = 900 ml
Jadi, perlu 2 botol RL.

dr. Risa Margaretta


SIP. 110 020
Jl. Borneo, Palangka Raya
Palangkaraya, 12 Juli 2013
R/
R/
R/

Infus Ringer Laktat No.II


pro infus
------------------------
Abocate no. 24 No.I
pro infus
-----------------------
Infus set mikrodrip No.I
pro infus
-----------------------

Pro
: An. Tanjung
Umur : 10 bulan
Alamat : Jl. Letnan Ope

2. Takwa, 24 bulan, BB 12 kg (>12)


Pertama 30x 12 = 360 ml / 30 menit
Selanjutnya 70 x 12 = 840 ml/ jam
Total = 360 + 840 = 1200 = 3 botol RL

dr. Risa Margaretta


SIP. 110 020
Jl. Borneo, Palangka Raya
Palangkaraya, 12 Juli 2013
R/
R/
R/

Infus Ringer Laktat No.III


pro infus
------------------------
Abocate no. 24 No.I
pro infus
-----------------------
Infus set mikrodrip No.I
pro infus
-----------------------

Pro
: An. Takwa
Umur : 24 bulan
Alamat : Jl. Cut Nyak Dien

Alasan pemilihan obat yaitu :


Karena ringer laktat merupakan Sediaan parenteral volume besar umumnya
diberikan lewat infus intravena untuk menambah cairan tubuh, elektrolit, atau
untuk memberi nutrisi.

KASUS 4. MALARIA
Pasien diantar oleh keluarganya ke puskesmas tempat anda bekerja. Pasien mengalami
demamdisertai menggigil dan kemudian timbul keringat yang banyak sejak 5 hari yang lalu,
demamdirasakan terus menerus. Seminggu yang lalu pasien bepergian ke Nusa Tenggara
Timur.Pemeriksaan apusan darah positif Malaria.
Buatlah resep lengkap untuk kasus tersebut bila pasien
a. Pada pemeriksaan fisik kesadaran baik, Diagnosis kerja: Malaria Falciparum, pasien
akandirawat jalan
1. An. Mutiara, umur 5 tahun, BB 18 kg

dr. Risa Margaretta


SIP. 110 020
Jl. Borneo, Palangka Raya
Palangkaraya, 12 Juli 2013
R/

R/

R/

R/

Artesunat 72 mg
Sacch. Lactis q.s
mf. Pulv. Dtd No. III
1 dd pulv I
------------------------
Amodiakuin 180 mg
Sacch. Lactis q.s
mf. Pulv. Dtd No. III
1 dd pulv. I
-----------------------
Primakuin 13,5 mg
Sacch. Lactis q.s
mf. Pulv. Dtd No. I
1 dd pulv. I
-----------------------
Paracetamol 500 mg No. X
3 dd tab. prn
-----------------------

Pro
: An. Mutiara
Umur : 5 tahun
Alamat : Jl. Letnan Ope

Alasan pemilihan obat yaitu :


Pengobatan untuk anak Mutiara diberikan berdasarkan pada pedoman
penatalaksanaan kasus malaria di Indonesia, dimana Artesunat, Amodiakuin dan primakuin
merupakan obat kombinasi artemesinin (ACT) lini pertama yang memang diperuntukkan
untuk kasus malaria yang disebabkan oleh Plasmodium falciparum. Pengobatan kombinasi
ini diberikan untuk mencegah resistensi beberapa obat anti malaria (MDR), untuk mencegah
timbulnya kekambuhan (rekrudesensi), dimana nantinya akan ditemukan gejala klinis yang
tidak memburuk tetapi parasit aseksual tidak berkurang (persisten) didalam tubuh hospes atau
penderita.
Untuk mengatasi demam yang dialami anak Mutiara, dipilih paracetamol karena
paracetamol sangat aman untuk anak-anak dan wanita hamil, dimana obat ini tidak
mempengaruhi sistem kardiovaskular, respirasi, platelet ataupun GIT (Gastrointestinal
tractus) dibandingkan
obat-obatan antipiretik lainnya.

Cara perhitungan obat pada resep diatas yaitu :


Artesunat

= 4 mg/kgBB/dosis tunggal
= 4 x 18 = 72 mg/dosis tunggal

Amodiakuin

= 10 mg basa/kgBB/dosis tunggal
= 10 x 18=180 mg

Primakuin

= 0,75 mg basa/kgBB/dosis tunggal


= 0,75 x 18 = 13,5 mg/dosis tunggal

Paracetamol

= 10 15 mg/kgBB/kali
= (10 -15) x 18 = 180 270 mg

2. Tn. Bintang, umur 40 tahun, BB 60 kg


dr. Risa Margaretta
SIP. 110 020
Jl. Borneo, Palangka Raya
Palangkaraya, 12 Juli 2013
R/
R/
R/

Artesunat 50 mg No. XV
1 dd V tab
------------------------
Amodiakuin 153 mg No. XII
1 dd IV tab
-----------------------
Paracetamol 500 mg No. X
3 dd 1 tab. Prn. Demam
-----------------------

Pro
: Tn.Bintang
Umur : 40 tahun
Alamat : Jl. Cut Nyak Dien

Alasan pemilihan obat yaitu :


Pengobatan untuk tuan Bintang diberikan berdasarkan pada pedoman penatalaksanaan kasus
malaria di Indonesia, dimana Artesunat dan Amodiakuinmerupakan obat kombinasi
artemesinin (ACT) lini pertama yang memang diperuntukkan untuk kasus malaria yang

disebabkan oleh Plasmodium falciparum pada orang dewasa. Pengobatan kombinasi ini
diberikan untuk mencegah resistensi beberapa obat anti malaria (MDR).
Untuk mengatasi demam yang dialami tuan Bintang, dipilih paracetamol karena paracetamol
sangat aman untuk semua golongan umur, dimana obat ini tidak mempengaruhi sistem
kardiovaskular, respirasi, platelet ataupun GIT (Gastrointestinal tractus) dibandingkan
obat-obatan antipiretik lainnya.
Cara perhitungan obat pada resep diatas yaitu :
Artesunat = 4 x 60 mg = 240 mg / dosis tunggal.
Amodiakuin = 10 x 60 mg = 600 mg / dosis tunggal
Parasetamol 500 mg / kali minum.
b. Pada pemeriksaan fisik kesadaran baik, diagnosis kerja : Malaria vivax, pasien akan
dirawat jalan.
1. An. Mutiara, umur 5 tahun, BB 18 kg
dr. Risa Margaretta
SIP. 110 020
Jl. Borneo, Palangka Raya
Palangkaraya, 12 Juli 2013
R/
R/
R/
R/

Artesunat 50 mg No. V
1 dd 1 1/2 tab
------------------------
Selfadoxin- Pirimetamin (sp) 500 mg No. III
1 dd 1 tab
-----------------------
Primakuin 15 mg No. V
1 dd 1/3 tab
------------------------
Paracetamol 500 mg No. X
3 dd 1/2 tab. prn. demam
-----------------------

Pro
: An. Mutiara
Umur : 5 tahun
Alamat : Jl. Letnan Ope

Alasan pemilihan obat :


Untuk kasus malaria yang disebabkan oleh Plasmodium vivax, maka pengobatan yang
diberikan untuk anak ini yaitu artesunat yang merupakan golongan salah satu obat

artemisinin terapi kombinasi (ACT) lini pertama. Dosis obat artesunat ini sama dengan
dosis obat artesunat pada kasus malaria yang disebabkan oleh Plasmodium falcifarum.
Obat ini merupakan obat yang paling efektif , aman dan kerjanya cepat untuk kasus
malaria berat yang resisten terhadap klorokuin dan obat-obat malaria lainnya. Sedangkan
obat selfadoxin-pirimetamin (SP) dipilih karena obat ini efektif untuk mengobati pasien
malaria yang sudah resisten terhadap klorokuin. Obat ini digunakan sebagai terapi
tambahan untuk kina (lini kedua pengobatan P.vivax) dalam mengatasi serangan akut
malaria.Untuk mencegah kekambuhan maka dipilih primakuin karena obat ini merupakan
obat lini kedua yang biasanya dikombinasikan dengan kina.
Sama seperti pada kasus Plasmodium falcifarum diatas, untuk mengatasi demam yang
dialami anak Mutiara, dipilih paracetamol karena paracetamol sangat aman untuk
anak-anak dan wanita hamil, dimana obat ini tidak mempengaruhi sistem kardiovaskular,
respirasi, platelet ataupun GIT (Gastrointestinal tractus) dibandingkan obat-obatan
antipiretik lainnya.
Cara perhitungan obat pada resep diatas yaitu :
Artesunat 4x18 = 72 mg/dosis tunggal
Sulfadoxin 25 x 18 = 450 mg/dosis tunggal
Parasetamol 10-15 x 18 = 180- 270 mg
Pirimetamin 1,25 x 18 = 22,5 mg
Primakuin basa 0,25 x 18 = 4,5 mg
2. Tn. Bintang, umur 40 tahun, BB 60 kg
Dr. Risa Margaretta
SIP. 110 020
Jl. Borneo, Palangkaraya
Palangkaraya, 12 Juli 2013
R/
R/
R/
R/

Dehidroartemisinin 40 mg No. IX
1 dd 3 tab
------------------------
Piperakuin 320 mg No. IX
1 dd 3 tab
-----------------------
Primakuin 15 mg No. XIV
1 dd 1 tab
------------------------
Paracetamol 500 mg No. X
3 dd 1 tab. prn. demam
-----------------------

Pro
: Tn. Bintang
Umur : 40 tahun
Alamat : Jl. Cut Nyak Dien

Alasan pemilihan obat yaitu :


Obat dehidroartemisinin dan piperakuin dipilih karena obat ini merupakan obat yang
sering digunakan untuk daerah Papua dan wilayah tertentu seperti Nusa Tenggara Timur.
Pengobatan untuk tuan Bintang ini diberikan berdasarkan dengan pedoman
penatalaksanaan malaria diindonesia. Pemberian primakuin bertujuan untuk membunuh
hipnozoid di sel hati dan parasit aseksual di eritrosit. Manfaat klinik dar Primakuin adalah
dalam penyembuhan radikal malaria vivaks dan ovale. Pemberian parasetamol merupakan
obat antipiretik yang paling aman dengan efek samping yang lebih ringan dibanding
dengan golongan obat antipiretik lainnya.
Cara perhitungan obat tersebut adalah sebagai berikut :
Dosis Dehidroartemisinin 2-4 x 60 = 120 240
Dosis Piperakuin 16-32 x 60 = 960 1920
Dosis Paracetamol 500 mg/hari
Dosis Primakuin 1,25 x 60 = 15 mg

c. Kesadaran menurun. Diagnosis kerja : Malaria berat, pasien akan dirawat. Buat resep untuk
satu hari rawat.
1. An. Mutiara, umur 5 tahun, BB 18 kg

Dr. Risa Margaretta


SIP. 110 020
Jl. Borneo, Palangkaraya
Palangkaraya, 12 Juli 2013
R/Inj. Artemeter 40 mg/vial No. II
2 dd. pro. inj.
------------------------
Pro
: An. Mutiara
Umur : 5 tahun
Alamat : Jl. Letnan Ope

2. Tn. Bintang, umur 40 tahun, BB 60 kg


Dr. Risa Margaretta
SIP. 110 020
Jl. Borneo, Palangkaraya
Palangkaraya, 12 Juli 2013
R/Inj. Artemeter 80 mg/vial No. III
2 dd. pro. inj.
------------------------
Pro
: Tn. Bintang
Umur : 40 tahun
Alamat : Jl. Cut Nyak Dien
Alasan pemilihan obat yaitu :
Sesuai dengan pedoman Penatalaksanaan malaria untuk malaria berat, pengobatan untuk
lini pertama adalah artemer injeksi. Dari beberapa uji klinik, pemberian artemeter terlihat
cepat sekali mengatasi parasitemia pada malaria ringan maupun berat.

Cara perhitungan obat tersebut adalah sebagai berikut :


Lini pertama Artemeter, dengan dosis :
-

Hari pertama 3,2 mg/kgBB/hari


Hari kedua sampai kelima 1,6 mg/kgBB/hari
Hari pertama 160 mg (2 ampul)
Hari kedua sampai kelima 80 mg (1 ampul)

Ana
k

Sediaan dan kemasan artemeter injeksi : Ampul 40 mg/1mL dan ampul 80 mg/1mL
a. Mutiara, umur 5 tahun dan BB 18 kg
Dosis = 3,2 mg x 18 kgBB/hari
= 57,6 mg
= 1 ampul /hari
Diberikan 2 kali sehari (setiap 12 jam)
b. Tn. Bintang, umur 40 tahun dan BB 60 kg
Dosis = 3,2 mg x 60 kgBB/hari
= 192 mg/hari
= 2 ampul (200mg)
Diberikan 1 ampul untuk setiap pemberian, dimana dalam satu hari diberikan sebanyak
2 kali.

Anda mungkin juga menyukai