Anda di halaman 1dari 7

FISIKA DASAR 1

DIMANIKA PARTIKEL

OLEH :
KELOMPOK VI
Eko Aprianto L
14 042

F 121 14 007 Fakhrizal Mulya P

Restiningtyas Purwanti

F 121 14 008 Moh. Edwin

F 121 14 051

Ikra Nugraha

F 121 14 021 Abdul Wahid

F 121 14 053

Hardianti Kamaluddin
14 057

F 121 14 032 Bayu Gilang Ramadhan

Muh. Imran Syam


14 061

F 121 14 036 Yefta Rappa P

DOSEN PEMBIMBING:
ABDUL MUKADDAS, S.Si. MT

PROGRAM STUDI GEOLOGI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO

F 121

F 121
F 121

2014

DINAMIKA PARTIKEL
Dinamika partikel adalah cabang mekanika yang mempelajari gerak suatu partikel dengan
meninjau penyebab geraknya. Gerak dari suatu partikel dipengaruhi oleh sifat-sifat dan susunan benda
lain yang ada disekitarnya. Persoalan pengaruh lingkungan yang mempengaruhi gerak suatu partikel telah
dipecahkan oleh Issac Newton (1642-1727) yang digambarkan dengan menggunakan hanya tiga hukum
sederhana yang dinamakan dengan hukum Newton tentang gerak.

A. HUKUM HUKUM NEWTON

1. Hukum I Newton
Hukum pertama Newton menyatakan bahwa Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan
nol, maka benda yang diam akan tetap diam dan benda yang bergerak akan tetap bergerak dengan
kecepatan tetap. Dirumuskan sebagi berikut :
F = 0
a= 0
Keterangan :
F = Resultan Gaya (N)
a = percepatan (m/s2)
Jika F = 0, percepatan 0 artinya kecepatan tetap . Apabila benda semula diam (v = 0) ,
selamanya akan tetap diam. Apabila benda bergerak dengan kecepatan v, benda akan bergerak dengan
kecepatan yang tetap v0.
Kecenderungan dari sifat benda seperti itu disebutkan bahwa benda mempunyai kelembaman,
sehubungan dengan itu, hukum I Newton sering disebut hukum kelembaman/inersia.

2. Hukum II Newton
Persamaan F = ma dapat diterjemahkan dalam 2 pernyataan :

- Bila sebuah benda dengan massa m mendapat percepatan a, maka gaya sebesar ma

bekerja

pada benda tersebut. Bila sebuah benda bermassa m


- Mendapat gaya F, maka benda tersebut akan dipercepat sebesar F/m.

3. Hukum III Newton


Hukum ketiga Newton kadang-kadang dinamakan hukum interaksi atau aksi reaksi. Hukum ini
menggambarkan sifat penting dari gaya, yaitu bahwa gaya selalu terjadi bersama-sama.
Misalkan F12 adalah gaya yang dikerjakan oleh partikel 1 pada partikel 2, dan F 21 adalah gaya
oleh partikel 2 pada partikel 1.
Persamaan ini dikenal dengan Hukum kekekalan momentum, dengan penjelasan jika resultan
gaya eksternal yag bekerja pada sistem sama dengan nol, maka vektor momentum total sistem tetap
konstan.

B. PEMAKAIAN HUKUM NEWTON


Hukum kedua Newton , F = m a, merupakan bagian yang penting di dalam menyelesaikan
masalah-masalah mekanika. Ada beberapa langkah yang berguna untuk membantu menyelesaikan
masalah-masalah mekanika. Gaya Termasuk Vektor penjumlahan gaya = penjumlahan vektor.
FR =

2
1

+ F 22+ 2 F 1 F 2 cos

Untuk menjumlahkan beberapa vektor gaya maka gaya-gaya tersebut harus diuraikan pada sumbu
koordinatnya (x,y), jadi:
FR =
Keterangan :
FX=jumlah komponen gaya pada sb-x
FY=jumlah komponen gaya pada sb-y

2
x

+F 2y

FR= resultan gaya

a. Identifikasi obyek/benda yang menjadi pusat perhatian.


Yang menjadi pusat perhatian : balok

b. Gambar gaya-gaya yang bekerja pada obyek / benda tersebut secara vektor .

c. Pilih sistem koordinat pada obyek/benda tersebut dan proyeksikan gaya-gaya yang bekerja
pada sumbu koordinat.

d. Tulis hukum keduan Newton dalam F = ma, dan jumlahkan F total yang bekerja pada
obyek/benda tersebut secara vektor.

komponen x
Fx= m ax
F cos = m ax

Komponen y
Fy= m ay
F sin+ N- mg = m ay

e. Selesaikan permasalahannya secara simbolik (dengan notasi simbol, misal m, a, F dsb).


Dari dua persamaan dalam komponen x dan komponen y tersebut variabel yang ditanyakan dapat
dicari.
f. Masukkan nilai tiap-tiap variabel ke dalam persamaan yang sudah diperoleh.

C. JENIS JENIS GAYA


Gaya merupakan dorongan atau tarikan yang akan mempercepat atau memperlambat
gerak suatu benda. Pada kehidupan sehari-hari gaya yang Anda kenal biasanya adalah gaya
langsung. Artinya, sesuatu yang memberi gaya berhubungan langsung dengan yang dikenai gaya.
Selain gaya langsung, juga ada gaya tak langsung. Gaya tak langsung merupakan gaya yang
bekerja di antara dua benda tetapi kedua benda tersebut tidak bersentuhan. Contoh gaya tak
langsung adalah gaya gravitasi.
1. Gaya Berat
Pada kehidupan sehari-hari, banyak orang yang salah mengartikan antara massa dengan berat.
Misalnya, orang mengatakan Doni memiliki berat 65 kg. Pernyataan orang tersebut keliru

karena sebenarnya yang dikatakan orang tersebut adalah massa Doni. Anda harus dapat
membedakan antara massa dan berat.
Massa merupakan ukuran banyaknya materi yang dikandung oleh suatu benda. Massa (m)
suatu benda besarnya selalu tetap dimanapun benda tersebut berada, satuannya kg. Berat (w)
merupakan gaya gravitasi bumi yang bekerja pada suatu benda. Satuan berat adalah Newton (N).
Hubungan antara massa dan berat dijelaskan dalam hukum II New ton. Misalnya, sebuah
benda yang bermassa mdilepaskan dari ketinggian tertentu, maka benda tersebut akan jatuh ke
bumi. Jika gaya hambatan udara diabaikan, maka gaya yang bekerja pada benda tersebut
hanyalah gaya gravitasi (gaya berat benda). Benda tersebut akan mengalami gerak jatuh bebas
dengan percepatan ke bawah sama dengan percepatan gravitasi. Jadi, gaya berat (w) yang dialami
benda besarnya sama dengan perkalian antara massa (m) benda tersebut dengan percepatan
gravitasi (g) di tempat itu.
Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.
w=mxg
Keterangan :
w : gaya berat (N)
m : massa benda (kg)
g : percepatan gravitasi (ms-2)
2. Gaya Normal
Anda ketahui bahwa benda yang dilepaskan pada ketinggian tertentu akan jatuh bebas.
Bagaimana jika benda tersebut di letakkan di atas meja, buku misalnya? Mengapa buku
tersebut tidak jatuh? Gaya apa yang menahan buku tidak jatuh? Gaya yang menahan buku
agar tidak jatuh adalah gaya tekan meja pada buku. Gaya ini ada karena permukaan buku
bersentuhan dengan permukaan meja dan sering disebut gaya normal. Gaya normal (N)
adalah gaya yang bekerja pada bidang yang bersentuhan antara dua permukaan benda, yang
arahnya selalu tegak lurus dengan bidang sentuh. Jadi, pada buku terdapat dua gaya yang
bekerja, yaitu gaya normal (N) yang berasal dari meja dan gaya berat (w). Kedua gaya
tersebut besarnya sama tetapi berlawanan arah, sehingga membentuk keseimbangan pada
buku.Ingat, gaya normal selalu tegak lurus arahnya dengan bidang sentuh. Jika bidang sentuh
antara dua benda adalah horizontal, maka arah gaya normalnya adalah vertikal. Jika bidang

sentuhnya vertikal, maka arah gaya normalnya adalah hori-zontal. Jika bidang sentuhya
miring, maka gaya normalnya juga akan miring.
3. Gaya Gesekan
Jika Anda mendorong sebuah almari besar dengan gaya kecil, maka almari tersebut dapat
dipastikan tidak akan bergerak (bergeser). Jika Anda mengelindingkan sebuah bola di
lapangan rumput, maka setelah menempuh jarak tertentu bola tersebut pasti berhenti.
Mengapa hal-hal tersebut dapat terjadi? Apa yang menyebabkan almari sulit di gerakkan
dan bola berhenti setelah menempuh jarak tertentu? Gaya yang melawan gaya yang Anda
berikan ke almari atau gaya yang menghentikan gerak bola adalah gaya gesek. Gaya gesek
adalah gaya yang bekerja antara dua permukaan benda yang saling bersentuhan. Arah
gaya gesek berlawanan arah dengan kecenderungan arah gerak benda. Untuk benda yang
bergerak di udara, gaya geseknya bergantung pada luas permukaan benda yang bersentuhan
dengan udara. Makin besar luas bidang sentuh, makin besar gaya gesek udara pada benda
tersebut sedangkan untuk benda padat yang bergerak di atas benda padat, gaya geseknya
tidak tergantung luas bidang sentuhnya.
Gaya gesekan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu gaya gesekan statis dan gaya gesekan
kinetis. Gaya gesek statis (fs) adalah gaya gesek yang bekerja pada benda selama benda
tersebut masih diam. Menurut hukum I Newton, selama benda masih diam berarti resultan
gaya yang bekerja pada benda tersebut adalah nol. Jadi, selama benda masih diam gaya gesek
statis selalu sama dengan yang bekerja pada benda tersebut. Secara matematis dapat ditulis
sebagai berikut.

Keterangan:
fs : gaya gesekan statis maksimum (N)
s : koefisien gesekan statis
Gaya gesek kinetis (fk) adalah gaya gesek yang bekerja pada saat benda dalam keadaan
bergerak. Gaya ini termasuk gaya dissipatif, yaitu gaya dengan usaha yang dilakukan akan
berubah menjadi kalor. Perbandingan antara gaya gesekan kinetis dengan gaya normal
disebut koefisien gaya gesekan kinetis (ms). Secara matematis dapat di tulis sebagai berikut.

Anda mungkin juga menyukai