Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

CEPAT RAMBAT GELOMBANG TRANSVERSAL


DALAM DAWAI

Disusun oleh :
Evita Yulianti (XII IA 6 / 19)

SMA Negeri 2 Yogyakarta


Tahun 2014

DAFTAR ISI

A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.

Tujuan....................................................................................1
Alat dan Bahan.......................................................................1
Dasar Teori.............................................................................1
Cara Kerja..............................................................................4
Hasil Percobaan Praktikum....................................................5
Pembahasan...........................................................................5
Kesimpulan............................................................................8
Pustaka..................................................................................9

CEPAT RAMBAT GELOMBANG TRANSVERSAL


DALAM DAWAI

A. Tujuan
a. Menunjukkan gelombang transversal stasioner pada tali.
b. Mengetahui hubungan antara cepat rambat gelombang (v) dengan gaya
ketegangan tali (F) dan tegangan pada setiap satuan panjang senar ().
c. Menentukan cepat rambat gelombang pada tali.
B. Alat dan Bahan
1. Katrol dengan penjepit
1 buah
2. Vibrator (pompa udara ikan)
1 buah
3. Beban gantung 25 gr, 50 gr, 75 gr, 100 gr
1 buah
4. Benang nilon
1 buah
5. Penggaris 1 meter
1 buah
C. DasarTeori
Gelombang adalah getaran yang merambat. Di dalam perambatannya
tidak

diikuti

oleh

berpindahnya

partikel-partikel

perantaranya.

Pada

hakekatnya, gelombang merupakan rambatan energi (energi getaran).


Menurut mediumnya, gelombang dapat dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu gelombang elektromagnetik dan gelombang mekanik. Gelombang
elektromagnetik adalah gelombang yang merambat tanpa melalui medium atau
perantara. Contoh gelombang elektromagnetik adalah gelombang cahaya dan
gelombang bunyi. Sedangkan gelombang mekanik adalah gelombang yang
merambat melalui suatu medium atau perantara.
Terdapat dua jenis gelombang mekanik, berdasarkan arah gerakan
partikel terhadap arah perambatan gelombang, yaitu :
- Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah perambatannya
searah dengan arah getaran partikelnya. Contoh gelombang longitudinal
-

adalah gelombang pada pegas.


Gelombang transversal adalah gelombang yang arah perambatannya
tegak lurus dengan arah getaran partikelnya. Contoh gelombang
transversal adalah gelombang pada tali.

Gelombang stasioner biasa juga disebut gelombang tegak, gelombang


berdiri atau gelombang diam, adalah gelombang yang terbentuk dari perpaduan
atau interferensi dua buah gelombang yang mempunyai amplitudo dan
frekuensi yang sama, tapi arah rambatnya berlawanan. Amplitudo pada
gelombang stasioner tidak konstan, besarnya amplitudo pada setiap titik
sepanjang gelombang tidak sama. Pada simpul amplitudo nol, dan pada perut
gelombang amplitudo maksimum.

Periode gelombang (T) adalah waktu yang diperlukan oleh gelombang


untuk menempuh satu panjang gelombang penuh. Panjang gelombang ()
adalah jarak yang ditempuh dalam waktu satu periode. Frekuensi gelombang
adalah banyaknya gelombang yang terjadi tiap satuan waktu. Cepat rambat
gelombang (v) adalah jarak yang ditempuh gelombang tiap satuan waktu.
Secara umum, cepat rambat gelombang dapat dirumuskan sebagai berikut :

v = cepat rambat gelombang (m/s)


= panjang gelombang (m)
f = frekuensi (Hz)
HUKUM MELDE

Bila seutas tali dengan tegangan tertentu digetarkan secara terus


menerus maka akan terlihat suatu bentuk gelombang yang arah getarnya tegak
lurus dengan arah rambat gelombang. Gelombang ini dinamakan gelombang
transversal. Jika kedua ujungnya tertutup, gelombang pada tali itu akan
terpantul-pantul dan dapat menghasilkan gelombang stasioner yang tampak
berupa simpul dan perut gelombang.
Dari gambar di atas diketahui bahwa amplitudo adalah jarak antara
perut gelombang dengan arah cepat rambatnya. Sedangkan panjang gelombang
adalah jarak satu perut dan satu lembah yang terdiri dari tiga simpul.
Melde merumuskan bahwa :
v = cepat rambat gelombang (m/s)
F = gaya ketegangan tali (N)
= rapat massa linier tali
(massa tali/panjang tali) (kg/m)
l = panjang tali (m)

Dengan

m
l

D. Cara Kerja
a. Mengukur panjang tali.
b. Menyiapkan massa beban yang digantungkan pada katrol.
c. Merangkai alat seperti pada gambar di bawah ini.

d. Mencatat frekuensi yang dipakai.


e. Menghidupkan vibrator dengan menghubungkannya dengan sumber
tegangan.
f. Mengukur panjang gelombang yang terjadi.
g. Mencatat data yang diperoleh.
h. Mengulagi langkah b sampai g dengan memvariasi massa beban.

E. Hasil Percobaan Praktikum

No

Massa Beban

m (kg)

1.
2.
3.
4.

25 x 10-3
50 x 10-3
75 x 10-3
100 x 10-3

Panjang

Frekuensi

Gelombang

Sumber

(m)

Getar f (Hz)

62 x 10-2
72 x 10-2
92 x 10-2
102 x 10-2

50
50
50
50

Cepat
Rambat

Tegangan

Gelombang

v2
(m2/s2)

v (m/s)
31
36
46
51

961
1296
2116
2601

Tali T=F=
m.g (N)
25 x 10-2
50 x 10-2
75 x 10-2
100 x 10-2

No

Massa Beban

m (kg)

1.
2.
3.

50 x 10-3
50 x 10-3
50 x 10-3

Cepat Rambat
(kg/m)

(m)

Gelombang v

v2
(m2/s2)

1/ (kg/m)

1296
676
256

2592
1352
512

(m/s)
1
2
3

72 x 10-2
52 x 10-2
32 x 10-2

36
26
16

F. Pembahasan
Tabel 1
Cepat rambat gelombang secara umum/sinusoidal diperoleh dengan rumus :

1)
2)
3)
4)

v1 = 1.f1
= 62 x 10-2 m.50 Hz = 31 m/s
v2 = 2.f2
= 72 x 10-2 m.50 Hz = 36 m/s
v3 = 3.f3
= 92 x 10-2 m.50 Hz = 46 m/s
v4 = 4.f4
= 102 x 10-2 m.50 Hz = 51 m/s

Tegangan tali diperoleh dengan rumus :


T = F = m.g
1. F1= m1.g
= 25 x 10-3 kg.10 m/s2
= 25 x 10-2 N
2. F2= m2.g
= 50 x 10-3 kg.10 m/s2
= 50 x 10-2 N
3. F3= m3.g
= 75 x 10-3 kg.10 m/s2

= 75 x 10-2 N
4. F4= m4.g
= 100 x 10-3 kg.10 m/s2
= 100 x 10-2 N
Tabel 2

v=

v=

1)

0,5
1

= 0,7 m/s

v=

2)

0,5
2

= 0,5 m/s
v=

3)

0,5
3

= 0,4 m/s
1

v2
F

1.

v2
F

0,5
0,5

= 1 kg/m
1

2.

v2
F

0,25
0,5

= 0,5 kg/m
1

3.

v2
F

0,17
0,5

= 0,3 kg/m
Terdapat kesalahan dalam mencari cepat rambat gelombang pada table 2.
Saat melaksanakan praktikum, kita mencari cepat rambat gelombang (v) pada
table 2 dengan menggunakan rumus v = .f. Padahal dalam percobaan 2 tidak
diketahui nilai f. Dan kita mengambil nilai f dari table 1. Hal itu sebenarnya
tidak boleh dilakukan, karena data pada table 1 dan table 2 berbeda.
Seharusnya untuk mencari cepat rambat gelombang (v), kita menggunakan
rumus :
v=

Seharusnya nilai

pada akhir percobaan adalah konstan. Tetapi

pada data hassil percobaan kami nilai

tidak konstan. Kesalahan yang

terjadi bisa diakibatkan oleh beberapa faktor. Faktor yang pertama adalah
belum memahami secara mendalam konsep dasar sebelum melakukan
percobaan, sehingga kemungkinan salah menggunakan rumus sangat besar.

Faktor yang kedua adalah kurang teliti dan cermat dalam melakukan
percobaan, misalnya dalam mengukur panjang gelombang.
G. Kesimpulan
Dalam percobaan Melde, dapat disimpulkan bahwa :
1.Jika seutas tali digetarkan secara terus menerus, maka akan menimbulkan
gelombang transversal pada tali. Jika kedua ujung tali tertutup, maka
gelombang transversal itu akan bersifat stasioner atau diam.
2.Semakin besar gaya ketegangan tali (F), maka semakin besar pula cepat rambat
gelombang (v). Cepat rambat gelombang (v) berbanding lurus dengan akar
kuadrat gaya ketegangan tali (F).
3.Semakin besar rapat massa linier tali (), semakin kecil cepat rambat
gelombang (v). Cepat rambat gelombang (v) berbanding terbalik dengan akar
kuadrat rapat massa linier tali ().
4.Cepat rambat gelombang secara sinusoidal dapat ditentukan dengan persamaan
:
v=f
Cepat rambat gelombang secara sinusoidal dapat ditentukan dengan
persamaan Melde yaitu :
F
v=

H. Pustaka
http://d-lastone05.blogspot.com/2009/10/Percobaan-Melde.html.
http://gudangmateri.blogspot.com/2009/03/gelombang-tali-melde_29.html.
http://fisikasmk2kendal.blogspot.com/2008/03/getaran-gelombang-danbunyi.html
http://omegacourse.webs.com/documents/percobaan1percobaanmeldenolampi
ran-1.docx

Anda mungkin juga menyukai