Anda di halaman 1dari 41

GAMBARAN RADIOLOGI

TUMOR METASTASE KE
PARU ARI BANDANA
TASRIF
KHUSNUL AMRA
ROSSI MONISA
VONA NURUL
ANNISA

dr. ISKANDAR ZAKARIA,


Sp. Rad

BAB I
PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

BAB II
LAPORAN
KASUS

IDENTITAS PASIEN
Nama

Tn. UA

Umur

63 Tahun

Jenis Kelamin

Laki-laki

Suku

Aceh

Agama

Islam

Alamat

Doy, Uleekareng, Banda Aceh

No. CM

0-87-80-98

Tanggal
Pemeriksaan

11 Mei 2015

ANAMNESIS
KU

KT

RPS

Sesak napas

Batuk berdahak, nyeri dada kiri, demam hilang


timbul.
Pasien datang berobat dengan keluhan sesak
napas yang dirasakan sejak 1 tahun yang lalu
dan memberat sejak 2 bulan terakhir. Sesak
napas seperti ditekan, dipicu oleh aktivitas dan
diperingan oleh istirahat, tidak dipengaruhi oleh
cuaca, suhu dan kondisi lingkungan lain. Pasien
juga mengeluhkan batuk berdahak sejak 2
bulan terakhir, dirasakan secara terus-menerus
dan hilang dengan obat batuk yang diperoleh
dari puskesmas. 1 bulan terkahir pasien
mengalami batuk darah sebanyak 1 kali.
Keluhan lain berupa nyeri pada dada sebelah
kiri dan demam yang bersifat hilang timbul.
Penurunan berat badan dan keringat pada

ANAMNESIS
RPD

Riwayat sakit tumor atau cancer di sangkal,


kemoterapi disangkal, hipertensi sejak 10
tahun.

RPK

Disangkal.

RPO

RKS

Obat darah tinggi amlodipine 5 mg dan


valsartan 80 mg. Dari poli paru salbutamol 2
mg, sohobion 1x1, symbicort inhaler. Obat dari
puskesmas pasien lupa.
Riwayat merokok sejak umur 10 tahun dan baru
berhenti 1 tahun yang lalu, pasien bekerja
sebagai montir.

PEMERIKSAAN FISIK
STATUS PRESENT
Keadaan Umum

Compos Mentis

Tekanan Darah

140/790 mmHg

Nadi

88 x/menit

Respiratory Rate

22 x/menit

Temperature

Afebris

PEMERIKSAAN FISIK
Kulit
Kepala
Mata

: Coklat
: Normochepali, rambut rontok (+)
: Konj. Palp. Inf anemis (+/+)
sklera ikterik (-/-)
RCL (+/+), RCTL +/+)
Telinga
: Sekret (-/-), serumen (-/-)
Hidung
: NCH (-/-), sekret (-/-)
Mulut
: Ulkus di daerah oral (perbaikan)
Leher
: TVJ (-), pembesaran KGB (-)

PEMERIKSAAN FISIK
PARU
Inspeksi: Simetris, Retraksi (-), bentuk dada normal,
pernafasan
thorakoabdominal KANAN
DEPAN
KIRI
Palpasi

Fremitus (N)

Fremitus (lemah)

Perkusi

Sonor

Sonor memendek

Vesikuler (+)

Vesikuler (+)

Rhonchi (-)

Rhonchi (-)

Wheezing (-)

Wheezing (-)

Belakang

Kanan

Kiri

Palpasi

Fremitus (N)

Fremitus (lemah)

Perkusi

Sonor

Sonor memendek

Vesikuler (+)

Vesikuler (+)

Rhonchi (-)

Rhonchi (-)

Auskultasi

Auskultasi

PEMERIKSAAN FISIK
JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V linea midclavicula (S),
HR
84 x/menit, reguler, kuat angkat, isi cukup
Perkusi : Batas atas jantung : Intercostal III
Batas kanan jantung : Linea Parasternal dektra
Batas kiri jantung : Linea Midclavicularis (S)
Auskultasi : BJ I > BJ II, bising (-)

PEMERIKSAAN FISIK
ABDOMEN
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi

: Simetris
: Soepel, Hepar/Lien/Ren tidak teraba
: Tymphani
: Peristaltik (+) kesan normal

EKSTREMITAS
Superior : Edema (-/-), Pucat (-/-)
Inferior
: Edema (-/-), Pucat (-/-)

PEMERIKSAAN
FOTO THORAKS
PENUNJANG
PA

30/4/2015

Cor : Bentuk dan ukuran


normal
Pulmo : Nodul 3 buah,
pada hilus kiri, parahiler
dan suprahiler kiri
Sinus costophrenicus
tajam
Kesimpulan : Metastase
paru

DIAGNOSA KERJA
CA PARU METASTASE

TERAPI
Salbutamol 2 mg

Sohobion 1x1

Symbicort inhaler

Amlodipine 1 x 5 mg

Valsartan 1 x 80 mg

PROGNOSIS
QUO AD
VITAM

QUO AD
FUNCTIONAM

DUBIA AD
MALAM

DUBIA AD
MALAM

QUO AD
SANACTIONA
M
DUBIA AD
MALAM

BAB III
TINJAUAN
PUSTAKA

ANATOMI

ANATOMI

ANATOMI

DEFINISI METASTASE
Metastasis
didefinisikan
sebagai
suatu
pertumbuhan sel tumor yang memisahkan diri
dari tumor primernya. Metastasis ini merupakan
kemampuan suatu jaringan tumor yang
menempel serta hidup dan berkembang lebih
lanjut pada jaringan tubuh yang lain.

PROSES METASTASE
Invasi
Angiogenesis
Intravasasi
Sirkulasi
Penempelan
Ekstravasasi
Pertumbuhan

JALUR METASTASE
Pembuluh
darah

Secara
langsung

Pembuluh
limfe

Rongga
pleura

Rongga
serebrospin
al

Endobronkh
ial

GAMBARAN KLINIS
Gejala biasanya muncul pada
pasien-pasien yang mengalami
metastasis multiple (80-95%).
Pasien hampir selalu memiliki
gejala akibat tumor primer yang
dideritanya.

Dispneu
Batuk kering
Wheezing
Nyeri pleura
Hemoptisis
Pneumothor
aks

BAB IV
MODALITAS
RADIOLOGI

MODALITAS RADIOLOGI
Foto XRay
dada
CT Scan
MRI
Nuclear
Imaging

FOTO XRAY DADA


Foto X-Ray dada biasanya merupakan pemeriksaan pertama
yang dilakukan untuk mendeteksi adanya metastasis paru.
Namun dapat juga metastasis paru ditemukan secara tidak
sengaja waktu dilakukan pemeriksaan dengan foto X-Ray.

Foto thoraks PA
Sering dilakukan
untuk pemeriksaan
rutin.

Foto thoraks lateral


Untuk melihat kelainan
mediastinum, kelainan yang
tidak jelas pada posisi PA,
mencari diagnosis yang pada
proyeksi PA masih belum

CT SCAN
Modalitas pilihan untuk mendeteksi metastasis
tumor dan untuk perencanaan pembedahan dan
follow-up pasien dengan metastasis paru.

Sebagian lesi pada apeks dan basal yang


dekat dengan jantung, mediastinum dan
pleura dapat tidak terlihat hanya dengan foto
thoraks biasa, namun dengan CT Scan,
gambaran tersebut dapat terlihat.
Sensitivitasnya lebih tinggi daripada foto
thoraks biasa, maupun tomografi linear
dihasilkan dari kurangnya superimposisi dari
strukturnya dan tingginya resolusi kontras dari
nodul-nodul jaringan lunak di parenkim paru.

INDIKASI CT SCAN
Jika dicurigai adanya neoplasma yang menyebar di
paru, dan untuk melihat kemajuan setelah
dilakukan pengobatan.

Jika pada foto polos biasa memperlihatkan adanya


gambaran metastasis, maka CT Scan tidak diperlukan
untuk menunjukkan adanya lesi tambahan.
Jika pada pemeriksaan foto polos tampak normal pada
pasien dengan teratoma atau osteosarkoma dan tanpa
gejala metastasis dimanapun, maka penelusuran
terhadap metastasis paru dapat merubah pengobatan
pasien.
Jika foto polos mendeteksi adanya metastasis yang
soliter maupun jika ada rencana untuk pembedahan
terhadap metastasis paru, maka CT Scan menjadi
indikasi.

MRI

MRI dapat
mendeteksi adanya
nodul disekitar
pembuluh darah,
yang hampir selalu
tidak terlihat
dengan CT Scan.

Nodul yang terletak


dekat dengan
diafragma
terkadang luput
juga dengan MRI
karena adanya
gerakan selama
respirasi.

Terkadang terjadi
false positif MRI
karena gerakan
diafragma,
khususnya pada
lobus bawah paru.
Sampai saat ini, CT
Scan masih menjadi
suatu alat pilihan.

NUCLEAR IMAGING
Kedokteran nuklir biasanya tidak digunakan sebagai teknik imaging
primer untuk mendeteksi metastasis pulmonal.

Fluorodeoxyglucose-positron emission tomography (FDG-PET)


memiliki peranan penting dalam mengevaluasi dan mengatasi
kelainan paru, termasuk nodul soliter pada paru, Ca paru, dan
penyakit pleura.

Meskipun pemeriksaan radiologis konvensional seperti foto polos


dan CT Scan masih esensial untuk mendeteksi metastasis paru,
namun FDG-PET berguna untuk membedakan nodul jinak pada
paru dengan adanya keganasan paru.

FDG-PET berguna untuk membedakan nodul jinak pada paru dengan


adanya keganasan paru.

GAMBARAN METASTASE PARU


Multipel nodul

Kavitas

Nodul soliter

Efusi pleura

Canon ball

Lymphangitis
carcinomatosis

Metastasis militer

Gambaran seperti
pneumonia

NODUL MULTIPEL

NODUL SOLITER

CANON BALL

METASTASIS MILIER

KAVITAS

EFUSI PLEURA

LYMPHANGITIS CARCINOMATOSIS

GAMBARAN SEPERTI PNEUMONIA

T.E.R.I.M.A.K.A
.S.I.H

Anda mungkin juga menyukai