BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Skabies
2.1.1 Definisi
sebagai lesi papular, pustul, vesikel, kadang-kadang erosi serta krusta dan
Skabies disebut juga dengan the itch (Inggris), gale (Prancis), kratze
(Jerman)27. Di Indonesia skabies lebih dikenal dengan nama gudik, kudis, buduk,
kerak, penyakit ampere dan gatal agogo6. Dalam masyarakat Aceh, penyakit
2.1.2 Epidemiologi
tropis dan subtropis. Penyakit ini dapat mempengaruhi semua jenis ras di dunia,
oleh karena berbagai laporan yang ada hanya berdasarkan catatan kunjungan
pasien rawat jalan di rumah sakit27. Skabies dapat terjadi pada kedua jenis
kelamin, pada semua umur, pada semua ras dan pada semua tingkatan sosial
ekonomi dan sering pada tempat yang padat penduduknya dengan hygiene yang
jelek3. Penyakit ini banyak dijumpai pada anak dan dewasa muda, tetapi dapat
6
7
sungai Ucayali, Peru tahun 1983 menemukan bahwa di beberapa desa semua anak
penduduk asli telah mengidap skabies. Penelitian lain di India tahun 1985
100%. Hasil survei di Kuna tahun 1986 menemukan 61% dari 756 penderita
skabies berusia 1-10 tahun dan 84% pada bayi kurang 1 tahun. Di daerah Malawi,
suatu penelitian memperlihatkan bahwa insiden tertinggi terdapat pada usia 0-9
tahun27. Hasil penelitian di Fiji pada tahun 2006 dan 2007 didapatkan prevalensi
skabies 18,5% pada anak sekolah dasar dan 14% pada bayi25.
2.1.3 Etiologi
Skabies ditularkan oleh tungau betina sarcoptes scabiei yang telah dibuahi
melalui kontak fisik yang erat30. Sarcoptes scabiei var.hominis termasuk filum
tungau kecil, berbentuk oval, punggungnya cembung dan bagian perutnya rata.
Tungau ini translusen, berwarna putih kotor dan tidak bermata 27. Ukurannya, yang
betina berkisar antara 330-450 mikron x 250-350 mikron, sedangkan yang jantan
mempunyai 4 pasang kaki, 2 pasang kaki di depan sebagai alat untuk melekat dan
2 pasang kaki kedua pada betina berakhir dengan rambut, sedangkan pada yang
jantan pasangan kaki ketiga berakhir dengan rambut dan keempat berakhir dengan
alat perekat20.
8
tinggi, tingkat hygiene yang buruk, kurangnya pengetahuan dan kesalahan dalam
2.1.4 Transmisi
melalui kontak langsung (kontak kulit), misalnya berjabat tangan, tidur bersama
dan hubungan seksual. Selain itu juga dapat melalui kontak tidak langsung
(melalui benda), misalnya pakaian, handuk, sprei, bantal dan lain-lain 6. Tungau
dapat bertahan hidup selama 24 sampai 36 jam pada suhu kamar dan kelembaban
Setelah kopulasi (perkawinan) yang terjadi di atas kulit, yang jantan akan
yang digali oleh yang betina. Tungau betina yang telah dibuahi menggali
terowongan dalam stratum korneum, dengan kecepatan 2-3 milimeter sehari dan
sambil meletakkan telurnya 2 atau 4 butir sehari sampai mencapai jumlah 40 atau
50. Bentuk betina yang dibuahi ini dapat hidup sebulan lamanya. Telur akan
menetas, biasanya dalam waktu 3-5 hari dan menjadi larva yang mempunyai 3
pasang kaki. Larva ini dapat tinggal dalam terowongan, tetapi dapat juga keluar.
Setelah 2-4 hari larva akan menjadi nimfa yang mempunyai 2 bentuk, jantan dan
memerlukan waktu antara 8-12 hari6. Pada suhu kamar 21C dengan kelembaban
relatif 40-80% tungau masih dapat hidup di luar pejamu selama 24-36 jam9.
2.1.6 Patogenesis
Kelainan kulit dapat disebabkan tidak hanya oleh tungau skabies, tetapi
juga oleh penderita sendiri akibat garukan. Gatal yang terjadi disebabkan oleh
sensitisasi terhadap sekreta dan ekskreta tungau yang memerlukan waktu kira-kira
sebulan setelah infestasi. Pada saat itu kelainan kulit menyerupai dermatitis
dengan ditemukannya papul, vesikel, urtika, dan lain-lain. Dengan garukan dapat
timbul erosi, ekskoriasi, krusta, dan infeksi sekunder6. Sekret dan eksreta yang
Gambaran klinis khas skabies adalah gatal 21. Gatal biasanya muncul dalam
enam minggu setelah pajanan pertama. Gatal paling hebat terjadi pada malam
hari1. Terdapat dua tipe utama lesi kulit pada skabies, yaitu terowongan dan ruam 2.
Lokasi kulit yang sering mengalami infestasi sarcoptes adalah daerah sela jari,
1. Pruritus nokturna, artinya gatal pada malam hari yang disebabkan karena
aktivitas tungau ini lebih tinggi pada suhu yang lebih lembab dan panas.
keluarga biasanya seluruh anggota keluarga terkena infeksi. Begitu pula dalam
putih atau keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok, rata-rata panjang 1
cm pada ujung terowongan itu ditemukan papul atau vesikel. Jika timbul
infeksi sekunder ruam kulitnya menjadi polimorf (pustul, ekskoriasi dan lain-
korneum yang tipis, yaitu: sela-sela jari tangan, pergelangan tangan bagian
volar, siku bagian luar, lipat ketiak bagian depan, areola mammae (wanita),
umbilikus, bokong, genitalia eksterna (pria) dan perut bagian bawah. Pada bayi
tersebut.
Bentuk ini ditandai dengan lesi berupa papul dan terowongan yang sedikit
jumlahnya hingga sangat sukar ditemukan. Kutu biasanya hilang akibat mandi
secara teratur.
11
b. Skabies in cognito
sehingga gejala dan tanda klinis membaik. Tetapi tungau tetap ada dan penularan
c. Skabies nodularis
Merupakan manifestasi yang unik pada bayi dan anak-anak. Lesi berupa
nodus berwarna cokelat kemerahan dan gatal yang terdapat pada daerah tertutup,
terutama genitalia laki-laki, inguinal dan aksila. Tungau jarang ditemukan pada
nodus. Nodulus dan noduli mungkin timbul akibat reaksi hipersensitivitas, lesi ini
dapat bertahan beberapa bulan hingga satu tahun walaupun penderita telah
d. Skabies dihidrosiform
Jenis ini ditandai oleh lesi berupa kelompok vesikel dan pustul pada
tangan dan kaki yang sering berulang dan selalu sembuh dengan obat antiskabies
topikal. Tidak dapat ditemukan tungau pada lesi dan dapat sembuh sendiri secara
bertahap dalam beberapa bulan sampai lebih dari satu tahun. Skabies jenis ini
Bentuk skabies ini ditandai dengan dermatosis berkrusta pada tangan dan
kaki, kuku yang distrofik dan squama yang generalisata. Bentuk ini sangat
menular, tapi rasa gatalnya sangat sedikit. Tungau dapat ditemukan dalam jumlah
2.1.9 Diagnosis
2.1.9.1 Anamnesis
a. Biodata
b. Keluhan utama
f. Psikososial
berupa:
benang.
Lokasi biasanya pada tempat dengan stratum korneum yang tipis seperti:
sela-sela jari tangan, pergelangan tangan bagian volar, siku bagian luar, lipat
ketiak bagian depan dan belakang, areola mammae (wanita), umbilikus, bokong,
genitalia eksterna (pria), perut bagian bawah, pantat bagian bawah dan lipat
13
pantat. Pada bayi dapat menyerang telapak tangan dan kaki bahkan diseluruh
permukaan kulit, sedangkan pada remaja dan dewasa dapat timbul pada kulit
Sifat-sifat lesi kulit berupa papula dan vesikel milier sampai lentrikuler
disertai ekskoriasi. Bila terjadi infeksi sekunder tampak pustul lentrikuler. Lesi
yang khas adalah terowongan (kanalikulus) milier, tampak berasal dari salah satu
papula atau vesikel, panjang kira-kira 1 cm, berwarna putih abu-abu. Ujung
1. Kerokan kulit
Minyak mineral diteteskan di atas papul atau terowongan baru yang masih
atap papul atau terowongan, lalu diletakkan di atas gelas objek, di tutup dengan
gelas penutup dan diperiksa di bawah mikroskop. Hasil positif apabila tampak
digerakkan secara tangensial. Tungau akan memegang ujung jarum dan dapat
diangkat keluar.
14
Mencari terowongan atau papul yang dicurigai pada sela jari antara ibu jari
dan jari telunjuk, lalu dengan hati-hati diiris pada puncak lesi dengan skalpel
no.16 yang dilakukan sejajar dengan permukaan kulit. Biopsi dilakukan sangat
Spesimen kemudian diletakkan pada gelas objek, lalu ditetesi minyak mineral dan
Papul skabies dilapisi dengan tinta pena, kemudian segera dihapus dengan
alkohol. Jejak terowongan akan tampak sebagai garis yang karakteristik berbelok-
5. Kuretasi terowongan
6. Tetrasiklin tropikal
terowongan tampak dengan penyinaran lampu Wood sebagai garis lurus berwarna
kuning kehijauan.
15
7. Apusan kulit
dilekatkan pada lesi dan diangkat. Selotip lalu diletakkan di atas gelas objek dan
Teknik ini memeriksa kulit secara rinci mulai dari lapisan atas sampai ke
2.1.10 Penatalaksanaan
Pada pasien dianjurkan untuk menjaga kebersihan dan mandi teratur setiap
hari. Semua pakaian, sprei dan handuk yang telah digunakan harus dicuci secara
teratur dan bila perlu direndam dengan air panas. Demikian pula halnya dengan
anggota keluarga yang beresiko tinggi untuk tertular, terutama bayi dan anak-
anak, juga harus dijaga kebersihannya dan untuk sementara waktu menghindari
1. Semua anggota keluarga harus diperiksa dan mungkin semua harus diberi
sikat untuk menyikat badan. Sesudah mandi pakaian yang akan dipakai harus
disetrika.
16
3. Semua perlengkapan rumah tangga seperti bangku, sofa, sprei, bantal, kasur,
selimut harus dibersihkan dan dijemur dibawah sinar matahari selama beberapa
jam.
1. Belerang endap (sulfur presipitatum), dengan kadar 4-20% dalam bentuk salap
atau krim. Kekurangannya ialah berbau dan mengotori pakaian dan kadang-
kadang menimbulkan iritasi. Dapat dipakai pada bayi berumur kurang dari 2
tahun.
setiap malam selama tiga hari. Obat ini sulit diperoleh, sering memberi iritasi
krim, termasuk obat pilihan karena efektif terhadap semua stadium, mudah
digunakan dan jarang memberi iritasi. Pemberiannya cukup sekali, kecuali jika
4. Krotamiton 10% dalam krim juga merupakan obat pilihan, mempunyai dua
efek sebagai anti skabies dan anti gatal. Harus dijauhkan dari mata, mulut dan
uretra.
jam. Bila belum sembuh diulangi setelah seminggu. Tidak dilanjutkan pada
2.1.11 Prognosis
2.1.12 Pencegahan
kebersihan dan lingkungan yang kurang baik, oleh karena itu untuk mencegah
b. Mencuci pakaian, sprei, sarung bantal, selimut dan lainnya secara teratur
e. Hindari kontak dengan orang atau kain serta pakaian yang dicurigai
2.2 Pengetahuan
Pengetahuan (knowledge) merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah
a. Tahu (know)
kembali (recall) terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini
b. Memahami (comprehension)
secara benar.
c. Aplikasi (application)
d. Analisis (analysis)
e. Sintesis (synthesis)
Dengan kata lain, sintesis itu merupakan suatu kemampuan untuk menyusun
f. Evaluasi (evaluation)
sebaliknya.
langsung.
aspek fisik dan psikologis (mental). Pada aspek psikologis atau mental
baru.
2.3 Penyuluhan
2.3.1 Definisi
sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang
1. a. Mengenal masalah
b. Mengenal masyarakat
21
1. Jumlah penduduk.
c. Mengenal wilayah
Berikut ini dua hal pengkajian yang perlu dilakukan dalam mengenal
wilayah.
1. Lokasi
2. Sifat
2. Menentukan prioritas
pendek, menengah dan jangka panjang. Tujuan jangka pendek adalah terciptanya
pengertian, sikap dan norma menuju kepada terciptanya perilaku sehat. Tujuan
dipahami oleh sasaran, pesan harus benar-benar bisa dilaksanakan oleh sasaran
dengan sarana yang dimiliki atau yang terjangkau oleh sasaran penyuluhan 10,12.
pengertian, sikap dan keterampilan. Jika tujuan yang ingin dicapai adalah ranah
secara tertulis. Jika tujuannya untuk mengembangkan sikap yang positif, sasaran
a. Pastikan dalam tujuan yang telah dijabarkan sudah secara khusus dan jelas
b. Apa jenis indikator atau kriteria yang akan dipakai dalam penilaian.
tujuan program.
e. Metode dan instrumen apa yang akan digunakan untuk evaluasi tersebut.
g. Sarana-sarana apa (alat, biaya, tenaga, dan lain-lain) yang diperlukan untuk
suatu daftar12.