Anda di halaman 1dari 3

ASPAL DAN JENIS ASPAL

Aspal adalah suatu campuran yang terdiri dari bitumen dan mineral.
Bitumennya sendiri adalah bahan yang berwarna cokelat hingga hitam, keras hingga cair,
mempunyai sifat lekat yang baik, larut dalam CCL4 dengan sempurna dan tidak larut dalam air.
Fungsi aspal antara lain:
a. Untuk mengikat batuan agar tidak lepas dari permukaan jalan akibat lalu lintas
(water proofing, protect terhadap erosi)
b. Sebagai bahan pelapis dan perekat agregat.
c. Lapis resap pengikat (prime coat) adalah lapisan tipis aspal cair yang diletakan
di atas lapis pondasi sebelum lapis berikutnya.
d. Lapis pengikat (tack coat) adalah lapis aspal cair yang diletakan di atas jalan yang
telah beraspal sebelum lapis berikutnya dihampar, berfungsi pengikat di antara
keduanya.
e. Sebagai pengisi ruang yang kosong antara agregat kasar, agregat halus, dan filler.
Jenis Aspal
Aspal yang digunakan sebagai bahan untuk jalan pembuatan terbagi atas dua jenis yaitu:
1. Aspal Alam
Menurut sifat kekerasannya dapat berupa:
a. Batuan = asbuton
b. Plastis = trinidad
c. Cair = bermuda
Menurut kemurniannya terdiri dari :
a. Murni = bermuda
b. Tercampur dengan mineral = asbuton + trinidad
2. Aspal buatan
Jenis aspal ini dibuat dari proses pengolahan minya bumi, jadi bahan baku
yang dibuat untuk aspal pada umumnya adalah minyak bumi yang banyak
mengandung aspal.
Berikut ini adalah jenis-jenis aspal buatan yang sering dijumpai :
a. Aspal keras
Aspal keras digunakan sebagai bahan pembuatan AC.Aspal yang digunakan dapat berupa aspal
keras penetrasi 60 atau penetrasi 80 yang memenuhi persyaratan aspal keras.
Tabel 1.2 Persyaratan Aspal Keras
Jenis
Cara
Persyaratan Satuan
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Pen. 40
Pen. 60
Pen. 80
Min

Max

Penetrasi (25 C, 5
PA.0301-76
detik)
Titik Lembek
PA.0302-76
( ring dan ball )
Titik nyala (elev.
PA.0303-76
Open cup)
Kehilangan berat( PA.0304-76

Min

Max

Min Max

40

59

60

79

80

99

0.1 mm

51

63

48

58

46

54

200

200
0.4

200
0.4

0.4 % berat

163 C, 5 jam )
Kelarutan( CCL4
PA.0305-76 99
99
)
Daktilitas (25 C,
PA.0306-76 75
100
5 cm / detik)
Penetrasi setelah
PA.0301-76 75
75
kehilangan berat
Berat jenis (25 C) PA.0307-76 1
1
1. Aspal penetrasi rendah 40 / 55, digunakan untuk kasus :
a. Jalan dengan volume lalu lintas tinggi.
b. Daerah dengan cuaca iklim panas.

99

% berat

100

Cm

75

% semula

Gr / cm

2. Aspal penetrasi rendah 60 / 70, digunakan untuk kasus :


a. Jalan dengan volume lalu lintas sedang atau tinggi.
b. Daerah dengan cuaca iklim panas.
3. Aspal penetrasi tinggi 80 / 100, digunakan untuk kasus :
a. Jalan dengan volume lalu lintas sedang / rendah.
b. Daerah dengan cuaca iklim dingin.
4. Aspal penetrasi tinggi 100 / 110, digunakan untuk kasus :
a. Jalan dengan volume lalu lintas rendah.
b. Daerah dengan cuaca iklim dingin.
b. Aspal cair
Untuk keperluan lapis resap pengikat (prime coat) digunakan aspal cair jenis MC 30, MC 70,
MC 250 atau aspal emulsi jenis CMS, MS.
Untuk keperluan lapis pengikat (tack coat) digunakan aspal cair jenis RC 70, RC 250 atau
aspal emulsi jenis CRS, RS.
Tabel 1.3 Persyaratan Aspal Cair
Jenis
Cara
Persyaratan
Pemeriksaan Pemeriksaan
RC - 250
RC - 800
RC 3000

Satuan

Min

Min

Max

Min Max

250

500

800 1600 3000 6000 Cst

Max

Kekentalan
Kinematik ( 60 PA.0308-76
)
Titik nyala
PA.0309-76
Destilisasi
PA.0310-76
(terhadap isi
destilisasi
3600C)sampai 225 0C
- sampai 2600C
- sampai 3150C

27
35
60
80
65

27
15
45
75
75

27
25
70
80

C
% Isi

sisa destilisasi
3600C
Penetrasi
Residu ( 25 C, PA.0301-76
5 detik ).
Daktilisas
Residu (temptr.
PA.0306-76
25 oC 5 cm /
mnt )
Kelarutan
PA.0305-76
(CCL4)
Pelekatan
dalam air
PA.0312-76
(permukaan
batuan)
Kadar air
PA.0311-76
c. Aspal emulsi
d. Ter

80

120

80

102 20

120

0.1
mm

100

100

100

Cm

99

99

99

%
berat

80

80

80

%
luas

0.2

0.2

0.2

Anda mungkin juga menyukai