Anda di halaman 1dari 2

29

KULIAH KE 7 :
TEKNIK MENGAMBIL CONTOH ACAK
Tujuan Umum :
Mampu memahami teknik penarikan contoh acak.
Tujuan Khusus :
1. Mampu mengambil contoh acak atas dasar tabel acak.
7.1. Menggunakan Tabel Acak
Dalam penarikan contoh secara acak, ternyata nilai harapan nilaitengah contoh
selalu sama dengan nilaitengah populasi. Pengacakan adalah suatu cara untuk
memperoleh contoh yang akan mewakili populasi dengan baik. Permasalahannya adalah
bagaimana cara penarikan contoh acak secara benar ??? Untuk tujuan itu, Japanese
Standards Associatin menggunakan : Dadu Ikosahedron Pembangkit Bilangan Teracak
(Random Number Generating Icosahedron Die), dadu berisi angka sepuluh pasang ,
angka 0 9, telah menghasilkan Daftar Bilangan Acak. Bilangan 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
8, dan 9 bercampur baur, dimana frekuensi nisbi bagi tiap-tiap bilangan ini kira-kira
2

/20 atau 1/10.


Adapun cara mengambil contoh dengan menggunakan daftar bilangan acak adalah

sebagai berikut :
1. Untuk diketahui bahwa

lambang bilangan 00 berarti 100, 000 berarti

1000 dan seterusnya.


2. Bilangan terpilih harus dibawah batas contoh yang akan ditarik. Misalnya, kita
akan mengambil

1 buah contoh dari 3 buah yang dipilih. Caranya adalah

sebagai berikut :
a. Setiap anggota populasi diberi nomor 1 3.
b. Tentukan sebuah titik awal pembacaan secara acak menuju arah tertentu.
c. Nomor yang muncul kurang dari atau sama dengan 3 diambil.
d. Jika nomor yang muncul lebih dari 3 , bagaimana ?. Sebaiknya jangan
diambil, karena pertimbanaan peluang menjadi tidak 1/10.
3. Misal lainnya, kita akan mengambil contoh 15 buah dari populasi berukuran 29
dengan cara sebagai berikut :
a. Tiap anggota populasi diberi nomor 01, 02, 03, 04, ............... dst.

30

b. Menentukan halaman daftar acak, nomor baris dan nomor lajur. Caranya :
ambil halaman dari daftar acak. Dengan mata tertutup, tunjuk (gunakan
pensil tajam) sembarang titik. Ambil 4 angka berikutnya dari titik angka
pada ujung pensil, umpamanya 76731. Angka pertama = 7 menunjukkan
halam ganjil yang akan dipakai (halaman ke 83). Angka berikutnya, yaitu
67 menunjukkan nomor baris ke 67 50 = 17. dan dua angka terakhir ,
yairu 31 menunjukkan nomor lajur. Al hasil : titik awal dimulai pada
baris ke 17, lajur ke 31 dan lembar ke 83.
c. Baca arah kanan, akan diperoleh angka : 5613 35670 10549 07468
38148 79001 03509 79625 73315 ......... dan seterusnya. Baca deretan
angka tersebut dua-dua (dua digit) dan menguranginya dengan kelipatan
29, sehingga akan kita peroleh kumpulan nomr terpilih dibawah nomor
29.
d. Dengan cara demikian kita peroleh 15 contoh acak dari jumlah populasi
29, dengan nomor : 27, 13, 06, 09, 01, 05, 20, 07, 17, 25, 23, 19, 21, 10
dan 14. Angka yang terulang lebih dari satu kali tidak digunakan. Adapun
angka tertera 00 atau 100 tidak digunakan karena

lebih besar dari

kelipatan 29 yang terbesar dibawah angka 100 (lebih besar dari 87).
7.2 Tugas-Tugas
(1) Dari 80 orang pembudidaya ikan akan dipilih secara acak 20 orang sebagi
contoh. Jika seandainya dengan ujung pensil tertunjuk pada angka daftar
acak pada baris ke 19 lajur ke 31, sehingga 5 angka yang terbaca adalah
angka tertentu. Maka tentukan dengan daftar acak anggota populasi nomor
berapa saja yang terpilih sebagai contoh. (Petunjuk buat nomor urut daftar
pembudidaya ikan

dari 01 80, kemudian ambil contoh secara acak

menggunakan table acak sebanyak 20 orang).


(2) Anda diminta mengambil contoh rumahtangga pembudidaya ikan di Blitar
(Kuliah 1) sejumlah 20 orang secara acak . Silahkan tetapkan menggunakan
table acak.
(3) Anda diminta mengambil contoh ikan lemuru berdasarkan data pada kuliah 1,
sejumlah 20 ekor. Silahkan tetapkan menggunakan table acak.

7.3 Tabel Acak (Lampiran)

Anda mungkin juga menyukai