Anda di halaman 1dari 23

WRAP UP

PROMOSI JABATAN

Kelompok A13
Ketua

Fatimah Alia

Sekretaris :

Fatima Zahra

Anggota

Achmad Deza Farista

Abia Nebula
Annisa Nur Fitri
Annisa Nurul Azizah
Dania Ahdariyah P.
Danita Dwi Maryana
Luthfia Rozana
Hadi Syarifudin
FK Universitas YARSI
2011-2012
Skenario :

Ibu Siti, 40 tahun dipromosikan sebagai manajer di kantor pusat sebuah perusahaan
multinasional. Perusahaan mewajibkannya untuk mengikuti General Medical Check Up. Dari
hasil pemeriksaan diketahui, secara umum kesehatan ibu Siti baik kecuali nilai profil lipid
darah yang berada diatas normal. Dokter menyarankan agar ibu Siti rajin berolah raga secara
teratur, mengatur pola makan dan mengkonsumsi makanan yang halal dan thoyibah.

SASARAN BELAJAR
L.I. 1. Mempelajari General Medical Check Up
L.O. 1.1. Memahami dan menjelaskan definisi General Medical Check Up
L.O. 1.2. Memahami dan menjelaskan tujuan General Medical Check Up
L.O. 1.3. Memahami dan menjelaskan tahapan melakukan General Medical Check Up
L.O. 1.4. Memahami dan menjelaskan waktu pelaksanaan General Medical Check Up
L.I. 2. Mempelajari Lipid
L.O. 2.1. Memahami dan menjelaskan definisi Lipid
L.O. 2.2. Memahami dan menjelaskan jenis-jenis lipid dan batas normalnya
L.O. 2.3. Memahami dan menjelaskan struktur lipid
L.O. 2.4. Memahami dan menjelaskan fungsi lipid
L.O. 2.5. Memahami dan menjelaskan metabolisme lipid
L.O. 2.6. Memahami dan menjelaskan mekanisme kenaikan profil lipid darah
L.I. 3. Mempelajari pola hidup sehat
L.O. 3.1. Memahami dan menjelaskan pencegahan kenaikan profil lipid darah
L.I. 4. Mempelajari makanan halal dan thoyibah
L.O. 4.1. Memahami dan mempelajari dalil makanan halal dan thoyibah.

L.I. 1. Mempelajari General Medical Check Up


L.O. 1.1. Memahami dan menjelaskan definisi General Medical Check Up
General medical check up pertama kali didengungkan oleh Mayo clinic padatahun1970
.Kemudian dipakaiolehUniversitasHopkins , Elite health dan RS Mount Sinai di New York.
General Medical Check Up merupakan suatu pemeriksaan unuk mengetahui kondisi di dalam
tubuh kita. Pemeriksaan lebih difokuskan pada upaya pencegahan primer dan sekunder. Apa
yang ingin dicari pada seseorang yang menjalani medical check up adalah mendeteksi
berbagai faktor kesehatan secara menyeluruh yang dapat menimbulkan penyakit tertentu di
kemudian hari.

L.O. 1.2. Memahami dan menjelaskan tujuan General Medical Check Up

Mencegah berkembangnya penyakit


Melakukan pengobatan segera
Mencegah atau menunda komplikasi
Memperpanjang usia produktif
Meningkatkan kualitas hidup
Memperpanjang usia harapan hidup
Menghemat biaya pengobatan
Dapat dijadikan penegak diagnosis
L.O. 1.3. Memahami dan menjelaskan tahapan melakukan General Medical Check Up

1. Wawancara / anamnesa
Wawancara atau Anamnesa dilakukan untuk mengetahui riwayat penyakit sekarng, riwayat
penyakit yang pernah di derita sebelumnya dan riwayat penyakit dalam keluarga.
2. PemeriksaanFisik
Pemeriksaan fisik dilakukan mulai dari mengetahui vital sign seperti tekanan darah, denyut
nadi, suhu tubuh, pernafasan, keadaan kulit dan gigi, kesehatan mata, kesehatan hidung,
telinga, tenggorokan, keadaan jantung dan paru, keadaan perut (menilai ada atau tidaknya
pembesaran hati, limpa dan ginjal), gangguan ambeien, hernia, dan sebagainya.
3. PemeriksaanLaboratorium
Pemeriksaan laboratorium dilakukan dengan tujuan untuk menentukan prognosis atau
memprediksikan perjalanan penyakit. Beberapa jenis pemeriksaan yang rutin dilakukan,
misalnya:
Darah rutin
: Hemoglobin dan Leukosit
Fungsi hati
: SGOT, SGPT, Bilirubin Total, Bilirubin Direct
Profil lemak
: LDL, HDL, Trigliserid, Kolesterol Total,FosfataseAlkali, Gamma GT,
ProteinElekroforesis
Fungsi ginjal
: Urea N, Kreatinin

Kadar gula darah

: puasa dan 2 jam setelah makan

Petunjuk Persiapan Pemeriksaan Laboratorium


a. Makanan
Makanan dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan, karena itu Anda harus berpuasa
selama 12-14 jam sebelum pengambilan darah/urine. Misalnya Anda akan diambil
darah jam 08.00, maka makanan terakhir masih boleh Anda makan jam 20.00. Minum
air putih tanpa gula tetap diperbolehkan.
b. Obat-obatan
Obat juga dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan sehingga sebaiknya Anda tidak
minum obat sejak 2-3 hari sebelum pemeriksaan. Bila tidak memungkinkan,
informasikan hal ini kepada petugas pemeriksa.
c. Penampungan urine
Penampungan urine sebaiknya dilakukan pada pagi hari menjelang pemeriksaan. Hal
ini penting karena nilai normal pemeriksaan didasarkan pada sampel urine pertama.
Sebelum menampung urine, pastikan bahwa daerah sekitar alat kelamin bersih dan
kering. Urine harus sudah diperiksa di laboratorium dalam waktu 2 jam setelah
penampungan. Tampung urine aliran tengah, caranya buang sedikit urine yang
barukeluar, lalutampung urine yang keluar. kemudian, selanjutnya buang sedikit urine
yang keluar menjelang aliran urine berhenti.
d. Penampungan feses
Gunakan wadah yang bersih dan kering serta usahakan feses tidak bercampur dengan
urine atau cairan lain, 5 gram feses (sebesar kuku ibu jari) sudah cukup untuk di
analisis di laboratorium
e. Jika ada persiapan lain yang harus dilakukan dan Anda belum memahaminya,
tanyakan kepada petugas laboratorium.

4. Pemeriksaaan penunjang berfungsi untuk menunjang hasil diagnosis dokter. Ada


beberapa pilihan pemeriksaan penunjang, misalnya rekam jantung (EKG), foto X-ray
dada, treadmill, ultrasonografi (USG), rekam otak (EEG), pemeriksaan komputer
tornografi (CT Scan), endoskopi (gastroskopi dan kolonoskopi), mamografi, pap smear
dan sebagainya.

L.O. 1.4. Memahami dan menjelaskan waktu pelaksanaan General Medical Check Up

Sesuai dengan saran dokter keluarga anda


Bila ada dugaan penyakit yang diturunkan
Bila ada dugaan penyakit potensial menular
Bila Anda sudah berusia 40 tahun, sesuai kebutuhan
Saat ingin melamar suatu pekerjaan

L.I. 2. Mempelajari Lipid


L.O. 2.1. Memahami dan menjelaskan definisi Lipid
Lipid adalah sekelompok senyawa heterogen yang meliputi lemak, minyak, steroid,
wax dan senyawa terkait. Lipid yang dikenal sebagai lemak darah terdiri dari kolesterol,
trigliserida, dan fosfolipid, yang terikat dengan protein dalam jumlah yang bervariasi.
Lipoprotein-lipoprotein ini diklasifikasikan sebagai kilomikron, lipoprotein berdensitas
sangat rendah ( VLDL ), lipoprotein berdensitas rendah (LDL) dan lipoprotein berdensitas
tinggi ( HDL ).
Lipid memiliki sifat umum yaitu tidak larut dalam air dan larut dalam pelarut
nonpolar contohnya, ester dan klorofom. Lemak disimpan di jaringan adiposa, tempat
senyawa ini berfungsi sebagai insulator panas subkutan dan di sekitar organ tertentu. Lipid
nonpolar berfungsi sebagai insulator listrik, dan memungkinkan penjalaran gelombang
depolarisai di sepanjang saraf bermielin.

L.O. 2.2. Memahami dan menjelaskan jenis-jenis lipid dan batas normalnya
Lipid adalah segolongan senyawa hidrofobik yang sangat penting untuk penyimpanan bahan
pembakaran, untuk membentuk struktur membran, pembawa vitamin-vitamin yang larut
dalam lemak, sebagai hormon dan sebagai pengemban oligosakarida. Lemak tubuh pada
umumnya disimpan sebagai berikut,: 50% di jaringan bawah kulit ( subkutan ), 45% di
sekeliling organ dalam rongga perut dan 5% di jaringan intramuskuler
I.

Lipid sederhana : Ester asam lemak dengan berbagai alkohol.


1) Trigliserida

Gambar 1. Struktur Trigliserida

Trigliserida (atau lebih tepatnya triasilgliserol atau triasilgliserida) adalah sebuah


gliserida, yaitu ester dari gliserol dan tiga asam lemak.
a. Lilin
Lilin adalah senyawa yang terbentuk dari ester asam lemak dengan alkohol bukan
gliserol. Pada umumnya asam lemaknya adalah palmitat dan alkoholnya
mempunyai atom C sebanyak 26-34. contohnya adalah mirisil palmitat. Pada
umunya malam merupakan ester asam lemah dengan alkohol allifatik bermolekul
besar, dan asamnya mempunyai jumlah karbon berkisar antara C 25 sampai C35. Jika
melihat definisi ini maka dapat dikatakan bahwa proses terjadinya lilin adalah
merupakan suatu proses esterifikasi antara asam lemak dan alkohol berantai
panjang.
b. Lemak
Ester asam lemak dengan gliserol.
Minyak adalah lemak keadaan cair.
II.Lipid kompleks : Ester asam lemak yang mengandung gugus-gugus selain alkohol dan asam
lemak.
a. Fosfolipid
Lipid yang mengandung suatu residu asam fosfor, selain asam lemak dan alkohol.
Lipid memiliki basa yang mengandung nitrogen dan substituen lain misalnya :
i.
Alkohol pada gliserofofolipid adalah gliserol
ii.
Alkohol pada sfingofosfolipid adalah sfingosin.
b. Glikolipid
Glikolipid ialah molekul molekul lipid yang mengandung karbohidrat, biasanya pula
sederhana seperti galaktosa atau glukosa. Akan tetapi istilah istilah glikolipid biasanya
dipakai untuk lipid yang mengandung satuan gula tetapi tidak mengandung fosfor.
Glikolipid dapat diturunkan dari gliserol atau pingosine dan sering dimakan gliserida
atau sebagai spingolipida.
c. Lipoprotein
Lipoprotein merupakan gabungan molekul gliserida dan protein yang disintesis di
dalam hati. Seperempat sampai sepertiga bagian dari lipoprotein adalah protein dan
selebihnya adalah lipida. Lipoprotein mempunyai fungsi mengangkut lipid di dalam
plasma ke jaringan-jaringan yang membutuhkannya sebagai sumber energy, sebagai
komponen membrane sel atau sebagai prekursor metabolit aktif.
Ada beberapa jenis lipoprotein, antara lain:
1. Kilomikron
a. Berasal dari penyerapan triasilgliserol dan lipid lain di usus
b. Kilomikron berfungsi sebagai alat transportasi trigliserid dari usus ke jaringan

lain, kecuali ginjal.


2. VLDL (Very Low Density Lipoprotein)
a. Berasal dari hati untuk ekspor triasilgliserol;
b. VLDL mengikat trigliserid di dalam hati dan mengangkutnya menuju jaringan
lemak

3. LDL (Low Density Lipoprotein)


a. LDL berperan mengangkut kolesterol ke jaringan perifer
b. Tahap akhir metabolisme VLDL
4. HDL (High Density Lipoprotein)
a. Berperan dalam transpor kolesteroldan pada metabolisme VLDL dan
kilomikron.
Triasilgliserol adalah lipid utama pada kilomikron dan VLDL, sedangkan kolesterol dan
fosfolipid masing-masing adalah lipid utama pad LDL dan HDL. Lipoprotein dapat
dipisahkan berdasarkan sifat-sifat elektroforetiknya menjadi , - dan pra-lipoprotein.
III.

Prekusor dan lipid turunan


a. Asam lemak
Asam lemak terbagi kedalam 2 jenis yaitu:
i.
Asam lemak jenuh (CnH2n + ICOOH)
Asam lemak jenuh tidak mengandung ikatan rangkap

Nilai n
1
2
3
5
7
9
11
13
15
17
19
21
23

Asam Lemak Jenuh


Asam Asetat
Asam Propionat
Asam Butirat
Asam Kaproat
Asam Kaprilat
Asam Kaprat
Asam Laurat
Asam Miristat
ii. Asam lemak tidak jenuh (CnH2n-1
Asam Palmitat
COOH; CnH2n-2 COOH; dst)
Asam Stearat
Asam Arakhidrat
Asam lemak tidak jenuh mengandunmg ikatan
Asam Behenat
rangkap
Asam Lignoserat
Rumus empiris Asam Lemak Tak Jenuh
CnH2n-1
Asam Oleat
COOH
CnH2n-3
Asam Linoleat
COOH
CnH2n-5
Asam Linolenat

COOH
CnH2n-7
COOH

Asam Arakhidonat

b. Steroid
Suatu steroid adalah senyawa yang mengandung sistem cincin yaitu 6 dan 1 cincin 5.
Steroid yang banyak terdapat dalam kehidupan adalah sterol, suatu alkohol yang berintikan
perhidroksisiklopentano fenantren. Contohnya adalah kolesterol yang banyak terdapat
dalam otak, system saraf, membrane dan lain-lain. Dalam tanaman terdapat fitosterol,
misalnya stigmasterol dan sitostrol. Mikosterol adalah sterol yang terdapat dalam jamur
dan ragimisalnya elgosterol yang merupakan bahan baku vitamin D.
c. Kolesterol
Kolesterol ( C27H45OH ) adalah alkohol steroid, semacam lemak yang ditemukan dalam
lemak hewani, minyak, empedu, susu, kuning telur, yang sebagian besar disintesis oleh hati
dan bahan bakunya diperoleh dari karbohidrat,protein atau lemak. Jumlah yang disintesis
bergantung pada kebutuhan tubuh dan jumlah yang diperoleh dari makanan. Kolesterol
merupakan lipida ampifatik dan merupakan komponen struktural esensial pada membran
dan lapisan lipoprotein plasma. Senyawa ini disintesis di banyak jaringan dari asetil-KoA

dan merupakan prekusor semua steroid lain di tubuh. Kolesterol adalah unsur pokok batu
empedu. Pada proses patologis kolesterol sebagai faktor pembentukan aterosklerosis arteri
vital yang menimbulkan penyakit pembuluh darah prefier, koroner, dan serebrovaskular.

Batas normal lipid dalam darah

L.O. 2.3. Memahami dan menjelaskan struktur lipid


Rumus umum kimia lipid :

Gambar 3. Struktur Lipid

Gambar 4. Struktur Lipid

Pada rumus struktur lemak di atas, R1COOH, R2COOH, dan R3COOH adalah molekul asam
lemak yang terikat pada gliserol.
Struktur pada fosfolipid bilayer :
1. Pada bagian kepala bersifat hidrofilik
Hidrofofilik yaitu bagian yang dalam air
2. Pada bagian ekor bersifat hidrofobik
Hidrofobik yaitu bagaian yang larut dalam pelarut non-polar.

Gambar 5. Phospholipids
Gambar 6.Phospholipids Bilayer

Struktur trilgliserida :

Gambar 7. Struktur Trigliserida

Fungsi dasar dari gliserida netral adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak atau minyak). Setiap
gliserol mungkin berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam lemak yang tidak harus sama. Jika gliserol
berikatan dengan 1 asam lemak disebut monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam lemak disebut

digliserida dan jika berikatan dengan 3 asam lemak dinamakan trigliserida. Trigliserida merupakan
cadangan energi penting dari sumber lipid.
Struktur Glikolipid :

Gambar 8. Glikolipid

Gambar 9. Glikolipid

Glikolipid ditemukan di membran sel dengan bagian karbohidrat menonjol dari permukaan sel.
Karbohidrat ini berfungsi sebagai faktor pengenalan sel.

Struktur Lipoprotein :

Gambar 10. Lipid Kompleks

Lipoprotein terdiri dari inti non-polar dan suatu lapisan pernukaan lipid amfipatik. Inti lipid non-polar
terutama terdiri dari triasilgliserol dan ester kolesteril serta dikelilingi oleh suatu lapisan permukaan

molekul kolesterol dan fosfolipid amfipatik. Gugus polarnya menghadap ke luar ke medium air,
seperti pada membran sel. Gugus protein pada lipoprotein dikenal sebagai apoliprotein yang
membentuk hampir 70% dari sebagian HDL dan hanya 1% kilomikron.

Struktur Asam Lemak :

Gambar 11. Struktur Asam Lemak Jenuh dan Tidak Jenuh

rumus umum dari asam lemak adalah:

Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12 sampai dengan C24.
Ada dua macam asam lemak yaitu:
1. Asam lemak jenuh (saturated fatty acid) Asam lemak ini tidak memiliki ikatan rangkap
2. Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid) Asam lemak ini memiliki satu atau lebih
ikatan rangkap.

L.O. 2.4. Memahami dan menjelaskan fungsi lipid


Lipid dalam tubuh memiliki banyak peranan penting untuk kelangsungan hidup. Berikut ini adalah
beberapa fungsi lipid :
1. Sebagai cadangan energi yang lebih lama dibandingkan dengan karbohidrat yang disimpan
sebagai jaringan adiposa
2. Sebagai struktur penyusun membran sel.Dalam hal ini lipid berperan sebagai barier untuk sel
dan mengatur aliran material-material.
3. Sebagai hormon dan vitamin, hormon mengatur komunikasi antar sel, sedangkan vitamin
membanturegulasi proses-proses biologis.Pada kolesterol sebagai prekusor untuk hormon
androgen
4. Komponen yang pembentukan vitamin yang larut dalam lemak
5. Komponen pembentukan insulator untuk mengurani kehilangan panas tubuh dan meredam
dampak benturan pada organ tubuh
6. Sebagaipenyekatlistrik, untukperambatancepatpadasyarafbermyelin

L.O. 2.5. Memahami dan menjelaskan metabolisme lipid

Gambar 12. Metabolisme Lipid

Proses metabolisme lipid dimulai dengan :


1. Sintesis asam lemak dan triasilgliserol

Glukosa piruvat , melalui proses glikolisis di hati lebih tepatnya di sitoplasma


Piruvat asetik koenzim A (KoA) , oleh piruvat dehidrogenase
Piruvat oksaloasetat (OAA), oleh piruvat karboksilase
Karena asetil KoA tidak dapat langsung melintasi membran dan masuk ke sitosol
maka, Asetil KoA dan OAA sitrat
Dalam sitosol, sitrat OAA dan asetil KoA oleh sitar liase
OAA direduksi oleh NADH NAD+ + malat, enzim tersebut adalah malat
dehidrogenase sitosol.
Malat piruvat + NADPH , CO2 dilepaskan . enzim tersebut adalah enzim malat.
Asetil KoA menyediakan karbon untuk sintesis asam lemak dalam sitosol.

2. Sintesis asam lemak oleh kompleks asam lemak sintase

Asetil KoA + residu fosfopanteteinil , disalurkan residu sistenil


Gugus malonil KoA tioester + gugus fosfopanteinil sulfhidril.
Malonil KoA terbentuk dari asetil KoA , melalui reaksi karboksilasi oleh enzim
asetil KoA karboksilase.
Gugus asetil berkondensasi dengan gugus malonil, CO 2 ditambahkan pada gugus
malonil dan gugus - ketoasil mengandung empat karbon.

Gugus - ketoasil direduksi NADPH gugus -hidroksi.


Terjadi dehidrasi yang menghasilkan ikatan rangkap antara karbon 2 dan 3.
Lalu , ikatan rangkap direduksi oleh NADPH gugus asil empat karbon.
Kondenssasi gugus asil + malonil CO 2 , diikuti oleh tiga reaksi merduksi -keto.
Rantai tumbuh oleh dua karbon.
Rantai tumbuh hingga panjang 16 karbon , lalu membentuk palmitat sebagai produk
akhir dari kompleks asam lemak sintase.

3. Perpanjangan dan desaturasi dari asam lemak

Palmitat asam lemak rantai panjang asam lemak jenuh dan tak jenuh
Perpanjangan asam lemak rantai panjang terjadi pada retikulum endoplasma.
Desaturasi dari asam lemak memerlukan O2, NADPH dan sitokorm b5.

4. Sintesis triasilgliserol

Dalam sel epitel usus halus , triasilgliserol menjadi komponen dari kilomikron.
Dalam jaringan hati dan adiposa,Gliserol 3-fosfat + dua molekul asil lemak KoA
asam fosfatidat.
Gugus fosfat dipotong diasilgliserol + asil lemak KoA triasilgliserol
Hati dapat memproduksi gliserol 3-fosfat oleh reaksi yang memerlukan ATP dan
dikatalisis oleh gliserol kinase
Jaringan adiposa tidak ada gliserol kinase dan tidak dapat memproduksi gliserol 3fosfat.
Triasilgliserol disimpan dalam jaringan adiposa
Dalam hati triasilgliserol digabung ke VLDL masuk ke darah.

Sintesis asam lemak berada di sitoplasma , koenzim transfer elektronnya adalah NADPH.
Sintesis asam lemak di aktivasi oleh sitratdan dihambat pleh palmitat. Prosesnya di dorong
oleh ATP yang tinggi. Sitrat membawa gugus asil dari mitokondria ke sitoplasma. Produk
yang dihasilkan adalah palmitat. Aktivitas tertinggi terjadi pada saat keadaan cukup
karbohidrat.

Oksidasi asam lemak


1. Aktivasi asam lemak oleh asil lemak koenzim A sintase di sitosol.

ATP AMP + PPi (pirofosfat)


PPi dipecah oleh pirofosfatase Pi

2. Transpor asil lemak KoA dari sitosolke mitokondria

Asil lemak KoA + karnitin karnitin asil transferase I


Asil lemak Karnitin + karnitin asil tramsferase II asil lemak KoA

3. Dalam mitokondria, asil lemak KoA mengalami oksidasi-.


Ada 4 tahap dalam oksidasi- dari asam lemak rantai genap yaitu :
a. Flavin adenin nukleotida (FAD) menerima hidrogen dan elektron dari asil lemak
KoA
b. H2O ditambahkan pada ikatan rangkap melalui enoil KoA hidratase dan terbentuk hidroksiasil KoA.
c. -Hidroksi asil KoA dioksidasi oleh NAD+ -ketoasil KoA.
d. -ketoasil KoA dipecah oleh tiolase asil lemak KoA asetil KoA
4. Oksidasi dari asam lemak rantai ganjil dan tidak jenuh

Asam lemak rantai ganjil asetil KoA + propionil KoA


Asam lemak tidak jenuh memerlukan enzim yang berbeda dari oksidasi- untuk
dikatalisis.

5. Oksidasi dari asam lemak

Karbon dioksida (OH) gugus karboksil di retikulum endoplasma halus

6. Oksidasi dari asam lemak rantai panjang dalam peroksisom

Tahap pertama dari oksidase- membentuk hidrogen peroksida


Dalam peroksisom dihasilkan NADH dari oksidasi asam lemak pada tahap oksidasi
kedua
Asam lemak rantai menjadi lebih pendek menuju mitokondria dan menghasilkan
ATP.

7. Oksidasi- dari asam lemak

Asam lemak rantai bercabang dioksidasi pada karbon- , karbon karboksil


dilepaskan sebagai CO2.

Oksidasi- asam lemak terjadi di mitokondria dengan koenzim transfer elektronnya FAD dan
NAD+ . Prosenya di dorong oleh ADP yang tinggi. Pembawa gugus asilnya adalah karnitin
dari sitoplasma ke mitokondria. Produk yang dihasilkan dari oksidasi adalah asetil KoA.
Aktivitas tertingginya terjadi ketika puasa dan kelaparan.

Ada 2 sistem pengangkutan dan sintesis lemak yang berasal dari makanan :
1. Sistem eksogen sintesis lemak ( melalui usus halus)
Lemak dari makanan diabsorsi usus dalam bentuk asam lemak bebas dan monogliserida.
Monogliserida dan asam lemak bebas tersebut di reesterifikasi di dalam endoplasmik

retikulum dari sel mukosa untuk membentuk trigliserida non polar dan kolesterol ester,
selanjutnya keduanya bergabung di dalam inti (bagian tengah) kilomikron Apo A1 dan A2,
Apo B-48 dan lemak polar mengelilingi partikel kilomikron dan kilomikron tersebut masuk
lakteal dari villus usus memasuki sirkulasi melalui duktus torasikus. Dalam sirkulasi terjadi
pertukaran dengan HDL, dimana Apo A1 dan A2 diberikan kepada HDL, sedangkan
kilomikron mendapat tambahan Apo C dan Apo E sehingga terbentuk kilomikron yang
matang. Apo C akan mengaktifkan lipoprotein lipase dijaringan otot dan adiposa, sedangkan
Apo A2 mengaktifkan hepatik lipase yang terikat pada permukaan endotel pembuluh darah
kapiler di jantung, ginjal, dan jaringan lemak dan sebagainya. Hepatik lipase akan
menghidrolisa trigliserida dan kolesterol ester, membentuk asam lemak bebas dan gliserol.
Asam lemak bebas yang dihasilkan dipakai sebagai sumber energi dari sel dan kelebihannya
ditimbun di dalam jaringan lemak. Selama proses hidrolisa Apo A1, Apo C dan fosfolipid di
tranfer dari kilomikron ke partikel HDL dengan meninggalkan sisa kilomikron. Sisa ini akan
ditangkap oleh reseptor yang mengenal Apo E dan Apo B-48 serta kemudian dirombak dihati.
Apo A1 di dalam HDL berfungsi sebagai kofaktor dari LCAT, sehingga terjadi esterifikasi
kolesterol bebas menjadi kolesterol ester. HDL menangkap kolesterol ester dan
mengangkutnya ke hati, di dalam sel hati akan ditangkap oleh reseptor HDL yang kemudian
mengalami hidrolisa dan diekskresi ke dalam cairan empedu.

2. Sistem endogen sintesis lemak (melalui hati)


Hati mengangkut dan mensintesa trigliserida, kolesterol, Apo B-100, Apo C dan Apo E
kemudian mengeluarkannya ke dalam sirkulasi dalam bentuk partikel VLDL. Trigliserida
yang terkandung di dalam VLDL dihidrolisa oleh enzim lipoprotein lipase dan hepatik lipase
perifer. Hasil dari proses hidrolisa tersebut adalah partikel IDL yang mengandung Apo B-100
dan kaya trigliserida. IDL akan ditangkap oleh reseptor Apo B-100 dan Apo E (reseptor LDL)
di hati, atau akan dihidrolisa lebih lanjut oleh lipase sel endotel hati menjadi LDL yang
merupakan lipprotein terpenting dalam mengangkut kolesterol serum ke perifer. Apo B-100
merupakan komponen protein terbanyak dalam LDL sehingga mempernudah pengangkutan
kolesterol ke perifer. Reseptor-reseptor LDL yang tersembul keluar dari permukaan sel

Gambar 12. Sistem Endogen Sintesis Lemak

perifer akan mengikat lipoprotein-lipoprotein yang berisi Apo B-100 dan Apo E. Partikel
LDL setelah ditangkap reseptor, dimasukkan kedalam sel dan dibawa ke lisosom, LDL akan
dikatabolisir untuk mencukupi kebutuhan sel tersebut, maka LDL dikeluarkan dari sirkulasi.
Walaupun sebagian besar jaringan mempunyai sejumlah reseptor LDL tetapi hati menangkap
dan merusak lebih banyak dibandingkan yang lain. Hali ini disebabkan karena hati ukurannya
besar dan mempunyai konsentrasi reseptor LDL yang tinggi. Sebagian besar kolesterol yang
dirusak di hati dirubah menjadi (asam empedu) yang disekresi kedalam usus halus bagian
atas. Di dalam usus halus asam empedu akan direabsorbsi dan dimasukkan kedalam sirkulasi
untuk mengulangi siklus. Brown MS dan Goldstein JL (1984) mengemukakan jalur eksogen
dan endogen transportasi dan sintesis lemak.
Kolesterol dietetik diabsorbsi melalui dinding usus dan dibentuk dalam kilomikron bersama
dengan trigliserida (ester gliserol yang berhubungan dengan 3 rantai asam lemak). Dalam
kapiler-kapiler dari jaringan otot dan lemak ikatan ester dari trigliserida dipecah oleh enzim
lipoprotein lipase (LP) dan asam-asam lemak disingkirkan. Sisa-sisanya yang banyak
mengandung kolesterol mencapai ke hati, sisa-sisa tersebut terikat pada reseptor-reseptor
khusus dan dimasukkan ke dalam sel-sel hati (Eksogen). Kolesterolnya disekresikan kedalam
usus (terutama sebagai asam empedu) ataupun digabungkan bersama dengan trigliserida
dalam partikel-partikel VLDL dan disekresikan kedalam sirkulasi, yang menghasilkan jalur
endogen. Trigliserida kembali disingkirkan dalam lemak atau otot, yang meninggalkan IDL.
Beberapa IDL terikat pada reseptor-reseptor LDL hati dan dengan cepat diambil oleh sel-sel
hati, sisanya berada dalam sirkulasi dan diubah menjadi LDL. Sebagian besar dari LDL
terikat pada reseptor-reseptor LDL pada sel-sel hati, sel-sel LDL yang lain disingkirkan dari
sirkulasi. Kolesterol yang keluar dari sel-sel akan terikat pada HDL dan diesterifikasi oleh

enzim LCAT. Ester-ester tersebut dialihkan ke IDL dan kemudian LDL dan pada akhirnya
diambil kembali oleh sel-sel hati.

L.O. 2.6. Memahami dan menjelaskan mekanisme kenaikan profil lipid darah
Kelebihan kolesterol akan diangkut kembali oleh lipoprotein yang disebut HDL (High
Density Lipoprotein) untuk dibawa kembali ke hati yang selanjutnya akan diuraikan lalu
dibuang ke dalam kandung empedu sebagai asam (cairan) empedu.
LDL mengandung lebih banyak lemak daripada HDL sehingga ia akan mengambang di
dalam darah. Protein utama yang membentuk LDL adalah Apo-B (apolipoprotein-B). LDL
dianggap sebagai lemak yang "jahat" karena dapat menyebabkan penempelan kolesterol di
dinding pembuluh darah.
Sebaliknya, HDL disebut sebagai lemak yang "baik" karena dalam operasinya ia
membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah dengan mengangkutnya
kembali ke hati. Protein utama yang membentuk HDL adalah Apo-A (apolipoprotein). HDL
ini mempunyai kandungan lemak lebih sedikit dan mempunyai kepadatan tinggi sehingga
lebih berat.
Konsentrasi kolesterol pada High-Dendity Lipoprotein (HDL) dan Low-Density
(LDL)/Very-Low-Density (VLDL) Lipoprotein adalah predictor kuat untuk penyakit jantung
koroner. HDL fungsional menawarkan perlindungan dengan cara memindahkan kolesterol
dari sel dan atheroma. Konsentrasi tinggi dari LDL dan konsentrasi rendah dari HDL
fungsional sangat terkait dengan penyakit kardiovaskular karena beresiko tinggi terkena
ateroklerosis. Keseimbangan antara HDL dan LDL semata-mata ditentukan secara genetikal,
tetapi dapat dirubah dengan pengobatan, pemilihan makanan dan factor lainnya.
Kadar kolesterol total > 220 mg/dl meningkatkan risiko stroke antara 1,31 2,9 kali. Kadar
kolesterol total yang ideal adalah 140-200 mg/dL atau kurang. Idealnya, kadar kolesterol
LDL tidak boleh lebih dari 130 mg/dL dan kadar kolesterol HDL tidak boleh kurang dari 40
mg/dL. Kadar trigliserida ideal 10-160 mg/dL darah.

L.I. 3. Mempelajari pola hidup sehat


L.O. 3.1. Memahami dan menjelaskan pencegahan kenaikan profil lipid darah
1

Olahraga
Olahraga memang kegiatan yang sangat sederhana, akan tetapi olahraga juga memiliki
manfaat yang begitu banyak. Dengan olah raga yang teratur, anda dapat hidup dengan
seimbang secara sehat.

Pola Hidup

Ubahlah keseharian yang tidak menyehatkan walau dengan perubahan pola yang sedikit
demi sedikit. Hal ini akan memicu anda supaya hidup dengan sehat dan selalu menjaga
kebersihan. Hindari kebiasaan-kebiasaan yang buruk seperti merokok, minum-minuman
keras, mengkonsumsi obat terlarang atau lain sebagainya.
3

Pola Makan
Berhati-hatilah dalam memilih makanan. Kurangi makanan berlemak tinggi, seperti
mentega, margarine, dan santan. Lebih baik dapatkan asupan lemak alami dari kacangkacangan atau biji-bijian. Lupakan jeroan, otak, makanan berkuah santan kental, kulit
ayam dan kuning telur. Pilihlah daging tanpa lemak, makanan berkuah bening, susu
rendah lemak, susu kedelai, yogurt, putih telur, dan ikan sebagai sumber protein yang
baik. Teknik pengolahan makanan juga mempengaruhi mutu makanan. Pilih makanan
dengan metode memasak dikukus, direbus, atau ditumis dengan sedikit minyak.Selain itu,
usahakan makan sesuai anjurannya, yaitu 3 kali dalam sehari. Dan dengan diimbangi
menu 4 sehat 5 sempurna. Sebab makanan dalam 4 sehat 5 sempurna merupakan
kebutuhan pokok bagi tubuh anda.

Kebersihan
Kebersihan sebagian dari kesehatan. Sebab kebersihan seseorang menentukan kesehatan
diri seseorang. Bukan hanya kesehatan fisik saja ternyata, melainkan kesehatan rohani
juga terlihat dari kebersihan seseorang tersebut.

L.I. 4. Mempelajari makanan halal dan thoyibah


L.O. 4.1. Memahami dan mempelajari dalil makanan halal dan thoyibah.

Selama ini umat Islam hanya mengetahui apa yang halal itulah yang harus dimakan,
padahal konsep Islam tidak sesederhana itu. Sangat disarankan bagi seorang muslim
untuk memahami konsep makanan dalam Islam agar di tengah budaya konsumerisme ini
umat Islam lebih berhati-hati dalam mengonsumsi makanan.
Allah -Taala- berfirman:

Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu. (QS. AlBaqarah: 29)
Ayat ini menunjukkan bahwa segala sesuatu -termasuk makanan- yang ada di bumi adalah
nikmat dari Allah, maka ini menunjukkan bahwa hukum asalnya adalah halal dan boleh,
karena Allah tidaklah memberikan nikmat kecuali yang halal dan baik.
Makananmanusiasecaraumumadaduajenis:
1. Selain hewan, terdiri dari tumbuh-tumbuhan, buah-buahan, air.
Ibnu Hubairah dalam Al-Ifshoh (2/453) menukil kesepakatan ulama akan halalnya
jenis ini kecuali yang mengandung mudhorot.
2. Hewan, yang terdiri dari hewan darat dan hewan air.
Hewan darat juga terbagi men jadi dua;

Jinak,
yaitusemuahewan
yang
hidup
di
sekitarmanusiadandiberimakanolehmanusia, seperti: hewanternak
Liar,
yaitusemuahewan
yang
tinggaljauhdarimanusiadantidakdiberimakanolehmanusia,
baikdiabuasmaupuntidak. Seperti: singa, kelinci, ayamhutan, dansejenisnya.

Hukumhewandaratdengankeduabentuknyaadalah
diharamkanolehsyariat

halal

kecuali

yang

Hewan air jugaterbagimenjadi 2:

Hewan yang hidup di air yang jikadiakeluardarinyaakansegeramati,


contohnyaadalahikandan yang sejenisnya.
Hewan ini halal untuk dimakan secara mutlak. Ini adalah pendapat Al-Malikiyah
dan Asy-Syafiiyah, mereka berdalilkan dengan keumuman dalil dalam masalah
ini, di antaranya adalah firman Allah :


Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut
sebagai makanan yang lezat bagimu (QS. Al-Ma`idah: 96)


Diharamkanbagimu (memakan) bangkai, darah, dagingbabi, (daginghewan)
yang disembelihatasnamaselain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh,
yang
ditanduk,
dan
yang
diterkambinatangbuas,
kecuali
yang
sempatkamumenyembelihnya. (QS. Al-Ma`idah: 3)

Dan jugadalamfirmannya:

Dan janganlahkamumemakanbinatang-binatang yang tidakdisebutnama Allah
ketikamenyembelihnya.
Sesungguhnyaperbuatan
yang
semacamituadalahsuatukefasikan. (QS. Al-Anam: 121)

Hewan yang hidup di duaalam, sepertibuayadankepiting


Untuk hewan pada kelompok ini dinyatakan haram.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2000, PetunjukPraktikumBiokimiaUntuk PSIK (B)


FakultasKedokteranUniversitasGadjahMada, Yogyakarta: Lab. Biokimia FK UGM
Dorland W. A, Newman. 2000. Kamus kedokteran Dorland. 29th ed. Jakarta :
EGC.p.1045,1242
Glucksman M.J, Kim S.I, Swanson T.A. 2011. Essential Biokimia disertai Biologi Molekular
danGenetik. Tangerang:Binarupa Aksara.
Granner, Daryl.K.,Murray,Robert.K., et al.2006.Biokimia Harper.Jakarta:EGC
Hartono A. 2006. Terapi Gizi dan Diet Rumah Skit, Ed 2. Jakarta : EGC.
Junaidi I. 2003. Panduan Praktis Pencegahan Dan Pengobatan Stroke, Bhuana Ilmu Populer,
Kelompok Gramedia, Jakarta.

Marks A.D, Marks D.B, Smith C.M. 2000. Biokimia Kedokteran Dasar. Jakarta : EGC
Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW, 2003, Biokimia Harper, Edisi XXV,
Penerjemah Hartono Andry, Jakarta: EGC
www.fpk.unair.ac.id/webo/kuliah/.../KULIAH%20LIPIDA.ppt
www.suryahusadha.com
www.tanyadokteranda.com/kesehatan/2011/12/a-z-medical-check-up

Anda mungkin juga menyukai

  • Atelektasis
    Atelektasis
    Dokumen38 halaman
    Atelektasis
    annisanurf
    Belum ada peringkat
  • CRS Appendisitis
    CRS Appendisitis
    Dokumen17 halaman
    CRS Appendisitis
    annisanurf
    Belum ada peringkat
  • Edema Paru RADIO
    Edema Paru RADIO
    Dokumen5 halaman
    Edema Paru RADIO
    annisanurf
    Belum ada peringkat
  • CHD Na
    CHD Na
    Dokumen21 halaman
    CHD Na
    annisanurf
    Belum ada peringkat
  • Bronkiektasis
    Bronkiektasis
    Dokumen7 halaman
    Bronkiektasis
    metaadriani
    Belum ada peringkat
  • BRONKHTS
    BRONKHTS
    Dokumen6 halaman
    BRONKHTS
    handysaputraa
    Belum ada peringkat
  • Keputih
    Keputih
    Dokumen17 halaman
    Keputih
    annisanurf
    Belum ada peringkat
  • PANKREAS
    PANKREAS
    Dokumen23 halaman
    PANKREAS
    Suryo Pratomo
    Belum ada peringkat
  • TM Ipt Campak
    TM Ipt Campak
    Dokumen9 halaman
    TM Ipt Campak
    annisanurf
    Belum ada peringkat
  • EBM Annisa
    EBM Annisa
    Dokumen6 halaman
    EBM Annisa
    annisanurf
    Belum ada peringkat
  • Wrapup
    Wrapup
    Dokumen9 halaman
    Wrapup
    annisanurf
    Belum ada peringkat
  • Wrapup
    Wrapup
    Dokumen9 halaman
    Wrapup
    annisanurf
    Belum ada peringkat
  • Sasbel Hipoksia
    Sasbel Hipoksia
    Dokumen6 halaman
    Sasbel Hipoksia
    Annisa Nur Fitri
    Belum ada peringkat
  • Malaria
    Malaria
    Dokumen6 halaman
    Malaria
    annisanurf
    Belum ada peringkat
  • Antibodi 1 & 2
    Antibodi 1 & 2
    Dokumen2 halaman
    Antibodi 1 & 2
    Annisa Nur Fitri
    Belum ada peringkat
  • Obat Anastesi
    Obat Anastesi
    Dokumen29 halaman
    Obat Anastesi
    annisanurf
    Belum ada peringkat
  • Referat Menopause Annisa Edit
    Referat Menopause Annisa Edit
    Dokumen20 halaman
    Referat Menopause Annisa Edit
    annisanurf
    Belum ada peringkat
  • Obat Anestesi
    Obat Anestesi
    Dokumen23 halaman
    Obat Anestesi
    annisanurf
    Belum ada peringkat
  • Wrap Up SK3 Hemato
    Wrap Up SK3 Hemato
    Dokumen18 halaman
    Wrap Up SK3 Hemato
    annisanurf
    100% (1)
  • Pencegahan Hiponatremia
    Pencegahan Hiponatremia
    Dokumen2 halaman
    Pencegahan Hiponatremia
    annisanurf
    Belum ada peringkat
  • Edit Case Stroke
    Edit Case Stroke
    Dokumen17 halaman
    Edit Case Stroke
    annisanurf
    Belum ada peringkat
  • TM Hemofili
    TM Hemofili
    Dokumen9 halaman
    TM Hemofili
    annisanurf
    Belum ada peringkat
  • Wrap Up Edema
    Wrap Up Edema
    Dokumen10 halaman
    Wrap Up Edema
    annisanurf
    Belum ada peringkat
  • Skenario II
    Skenario II
    Dokumen14 halaman
    Skenario II
    Wisuda Arafat
    Belum ada peringkat
  • Diagnosis Myasthenia Gravis
    Diagnosis Myasthenia Gravis
    Dokumen7 halaman
    Diagnosis Myasthenia Gravis
    annisanurf
    Belum ada peringkat
  • Sasbel Hipoksia
    Sasbel Hipoksia
    Dokumen6 halaman
    Sasbel Hipoksia
    Annisa Nur Fitri
    Belum ada peringkat
  • Gout Arthritis
    Gout Arthritis
    Dokumen14 halaman
    Gout Arthritis
    annisanurf
    Belum ada peringkat
  • Wrap Up Skenario 3 - Annisa
    Wrap Up Skenario 3 - Annisa
    Dokumen16 halaman
    Wrap Up Skenario 3 - Annisa
    annisanurf
    Belum ada peringkat
  • Skenario 3 Repro
    Skenario 3 Repro
    Dokumen26 halaman
    Skenario 3 Repro
    Dahlia Ardhyagarini P
    Belum ada peringkat