DAFTAR PUSTAKA

1.

Cahyadi, W. 2006. Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan.

Jakarta : Bumi Aksara

2.

Anggara, N. 2013. Formalin dan Boraks Masih Sering Dijumpai di Produk

Industri Rumahan. www.detikNews.com diunduh pada tanggal 10 april 2014.

3.

Suhendra, M S. 2013. Analisa Boraks Dalam Bakso Daging Sapi A dan B di

Daerah Tenggilis mejoyo Surabaya Menggunakan Spektrofotometri.
Universitas Surabaya

4.

Suhanda, R. 2012. Higiene Sanitasi Pengolahan dan Analisa Boraks pada

Bubur Ayam yang Dijual di Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2012.
Universitas Sumatera Utara. Medan

5.

Murray, FJ. 1999. A Human Health Risk Assessment of Boron (Boric Acid
and Borax) in Drinking Water. Regul Toxicol Pharmacol 1999, 22:221-23

6.

Widayat, D. 2011. Uji Kandungan Boraks pada Bakso (Studi pada Warung
Bakso di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Jember: Jember

7.

Puspadewi, A. 2012. Pemberian Alpha Lipoic Acid (ALA) Oral Dapat

Menurunkan Kadar Malondialdehid (MDA) Darah Tikus Wistar (rattus
norvegicus) Yang Diinduksi Boraks Secara Oral. Kumpunlan Tesis Pasca
Sarjana Unud. Bali http://www.pps.unud.ac.id/thesis/detail-514-pemberianalpha-lipoic-acid-ala-oral-dapat--menurunkan-kadar-malondialdehid-mdadarah-tikus-wistar-rattus-norvegicus-yang-diinduksi-boraks-secara-oral.html
diunduh pada tanggal 12 mei 2013

8.

Elziyad, M. 2013. Pengaruh Boraks terhadap Gambaran Histopatologi

Duodenum Tikus Putih (Rattus norvegicus). Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Airlangga: Surabaya

9.

Aryyagunawan, G. 2013. Pengaruh Pemberian Boraks Dosis Bertingkat

Terhadap Perubahan Makroskopis dan Mikroskopis Gaster Tikus Wistar
Selama 4 Minggu. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Semarang

10. Sutadi, S. Gastritis. Divisi Gastroenterologi dan Hepatologi FK USU/RSUP

Adam Malik. Sumatera Utara
11. Fauci, Anthony S., Kasper, Dennis L., Longo, Dan L., Braundwald, Eugene.,
Hauser, Stephen L., Jameson, J. Larry., 2008, Haarisons Principles of
Internal Medicine, 7th Ed, McGraw-Hills, USA, Chapter 287. Peptic Ulcer
Disease and Related Disorders.

12. Tang LL, Ding XL. 2012. Extraction of bamboo amylase and its biological
functions. Dev. Res. Food. 21:8-10.
13. Zhang Y, Bao BL, Lu BY, Ren YP, Tie XW, Zhang Y. 2005. Determination of
flavone C-glucosides in antioxidant of bamboo leaves (AOB) fortified foods
by reversed-phase high performance liquid chromatography with ultraviolet
diode array detection. J. Chromatogr. A. 1065:177-185.
14. Guyton, A.C. & Hall, J.E. 2007. Buku ajar fisiologi kedokteran (11th ed.).
Jakarta: EGC
15. Sjamsuhidajat, Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2. Jakarta : EGC ;
2004 : p.542-55
16. Raven, P. 2005. Atlas Anatomi.-Cet 24. Jakarta: Djambatan
17. Bloom & Fawcet, D.W. 2002. Buku Ajar Histologi. 12th ed. Jakarta : EGC; p.
536-50
18. Standring, S. 2009. Gray's Anatomy: The Anatomical Basis of Clinical
Practice, Expert Consult. Edisi 40. www.graysanatomyonline.com diunduh
pada tanggal 26 februari 2014
19. Sherwood L. 2001. Human Physiologi: from cells to system, fourth edition.
Pacific Grove, CA: Brooks/Cole, pg: 564-65,582.
20. Mubarok,
H.
2008.
Histologi
Lambung.
http://cetrione.blogspot.com/2008/09/histologi-lambung.html diunduh pada
tanggal 26 februari 2014
21. Fitrie, A. 2004. Histologi Lambung. E-Usu Repository.
22. Rush, Y. 2010. Histologi Sistem Pencernaan Lambung dan Esofagus.
http://blogkputih.blogspot.com/2012/03/histologi-sistem-pencernaanlambung-dan.html diunduh pada tanggal 26 februari 2014
23. Junquiera L.C, Carneiro J, Kelley R.O. 2003. Basic Histology. 10th edition,
Washington, Lange, pg: 316-23.
24. Katerina, S. 2012. Pengaruh Formalin Peroral Dosis Bertingkat Selama 12
Minggu Terhadap Gambaran Histopatologis Gaster Tikus Wistar. Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro. Semarang.
25. Price, Sylvia A., Lorraine McCarty Wilson. 2005. Patofisiologi : Konsep
Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC

26. Rachmawati, P. 2010. Efek Perlindungan Ekstrak Meniran (Phyllanthus

niruri linn.) terhadap Kerusakan Histologis Lambung Mencit (Mus musculus)
yang Diinduksi Aspirin. Universitas Sebelas Maret. Surakarta
27. Eroschenko V.P. 2003. Atlas Histologi di Fiore dengan Korelasi Fungsional.
Edisi 9. Jakarta : EGC, pp: 173-74.
28. Ganong FW. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : ECG ; 1998; p. 472-7
29. Setiawan, I., Tengadi, K.A., Santoso, A., 2007. Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC
30. Robbins, SL, Cotran RS, Kumar V. 2007. Buku Ajar Patologi edisi ke-7.
Jakarta: EGC. 1(15): 609-63
31. Enaganti, S. 2006. The disease and non-drug treatment. Hospital Pharmacist.
13: 239-42.
32. Johnson, A., Kratz B., Scanion L., Spivak A. 2007. Guts and glory H. pylori:
cause of peptic ulcer. Eukarion. 3: 67-72.
33. Toruner, M. 2007. Aspirin and gastrointestinal toxicity. Anatol J Cardiol. 7:
27-30.
34. Johanson MEV, Henriknas J, Petersson J, Gendler SJ. 2008. The gastric
mucuslayers: constituents and regulation of accumulation. Am J Physiol
Gastrointest LiverPhysiol. 295: 806-12.
35. Rizkiani, I. 2009. Pengaruh Pemberian Kopi Dosis Bertingkat Peroral Selama
30 Hari Terhadap Gambaran Histologi Lambung Tikus Wistar. Program Studi
Pendidikan Dokter Universitas Diponegoro. Semarang
36. Droge, W. 2002. Free Radicals In The Physiological Control Of Cell
Function. Physiol Rev. 82:47-95
37. Hidajat,
B.
2005.
Peran
Antioksidan
pada
Anak.
www.pediatrik.com/pkb/20060220-ienotw-pkb.pdf. diunduh pada tanggal 26
februari 2014
38. Musthafa Z, Lawrence GL, 2000. Pengaruh radikal bebas terhadap proses
percepatan atherosklerosis pada tikus Wistar diabetes melitus. The Indonesian
Medical Association Newsletter 2000; 4 : 4
39. Arief
S.
2006.
Radikal
http://www.pediatrik.com/buletin/06224113752-x0zu6l.pdf.
tanggal 26 februari 2014).

Bebas.
diunduh pada

40. Setiati. 2003. Radikal Bebas, Antioksidan, dan Proses Menua. Jurnal Medika
No. 6 Tahun XXIX.
41. Saad, M. 2009. Uji Aktivitas Penangkap Radikal Isolat A dan B Fraksi IV
Ekstrak Etanol Daun Dewandaru (Eugenia uniflora L.) Dengan Metode
DPPH. Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta: Surakarta.
42. Winarsi, H. 2007. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Kanisius:
Yogyakarta.
43. Sofia, D. 2005. Antioksidan dan Radikal Bebas. Majalah ACID FMIPA
Universitas Lampung Edisis III/Tahun V/Mei 2005, ISSN: 1410-1858.
Lampung.
44. Sugiyatmi, S. 2006. Analisis Faktor-Faktor Risiko Pencemaran Bahan Toksik
Boraks dan Pewarna pada Makanan Jajanan Tradisional yang Dijual Di PasarPasar Kota Semarang Tahun 2006. Program Pasca Sarjana Universitas
Diponegoro. Semarang. 3-21.
45. Syah, D. 2005. Manfaat dan Bahaya Bahan Tambahan Pangan. Bogor:
Himpunan Alumni Fakultas Teknologi Pertanian IPB
46. Hamdani,
S.
2012.
Boraks
dalam
Makanan.
http://catatankimia.com/catatan/boraks-dalam-makanan.html diunduh pada
tanggal 26 februari 2014
47. Widayat, D. 2011. Uji Kandungan Boraks pada Bakso (Studi pada Warung
Bakso di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Jember: Jember
48. Riandini, N. 2008. Bahan Kimia dalam Makanan dan Minuman. Shakti
Adiluhung: Bandung
49. Raike.
2007.
Borax-Struktur.
http://commons.wikimedia.org/wiki/File:Borax-Struktur.jpg. diunduh pada
tanggal 26 februari 2014
50. Cahyadi, W. 2008. Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan
Edisi 2 Cetakan I. Jakarta: Bumi Aksara
51. SIKerNas. 2011. Boric Acid. Pusat Informasi Obat dan Makanan. Badan
POM
RI
http://ik.pom.go.id/v2013/katalog/Asam%20Borat_upload.pdf
diunduh pada tanggal 2 maret 2014
52. Aminah, H. 2009. Bahan-Bahan Berbahaya dalam Kehidupan. Bandung:
Salamadani

53. Yuliarti, N. 2007. Awas Bahaya Di Balik Lezatnya Makanan. Yogyakarta:

Andi
54. Suklan, H. 2002. Apa dan Mengapa Boraks Dalam Makanan. Penyehatan Air
dan Sanitasi (PAS).Vol . IV Nomor 7
55. Saparinto, C. Hidayati, D. 2006. Bahan Tambahan Pangan. Yogyakarta:
Kanisius
56. Widyaningsih, T.D. dan Murtini, ES. 2006. Alternatif Pengganti Boraks Pada
Produk Pangan. Jakarta: Trubus Agrisarana
57. Kumala, P. 2000. Kamus Saku Kedokteran Dorland/ Alih Bahasa. Edisi 25.
Jakarta: EGC
58. Suyono, S. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 3nd ed, Vol 2. Jakarta:
Balai Penerbit FKUI; p. 119-31.
59. Brunner dan Suddart. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:
EGCDroge W. Free Radicals In The Physiological Control Of Cell Function.
Physiol Rev. 82:47-95.
60. Maryuni, S. Gastritis. Divisi Gastroenterologi dan Hepatologi FK USU/RSUP
Adam Malik. Medan
61. Ester, M. 2001. Pedoman Perawatan Pasien. Jakarta: EGC
62. Sunarno. 2009. Profil Antioksidan Copper Zinc Superoxide Dismutase
(Cu,Zn-SOD) pada Sel-Sel Ginjal Tikus Sprague dawley melalui Pewarnaan
Imunohistokimia Polimer Peroksidase. Laboratorium Biologi dan Struktur
Fungsi Hewan Jurusan Biologi FMIPA Undip. Bioma Vol. 11, No. 1, Hal. 3339
63. Handoko, S. 2008. Efek antioksidan ekstrak etanol 70% daun Salam
(Syzygium polyanthum [wight.] Walp.) Pada hati Tikus putih jantan galur
wistar yang diinduksi Karbon tetraklorida (CCl4). Fakultas Farmasi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
64. Windono, T., S. Soediman, U. Yudawati. 2001. Uji Peredam Radikal Bebas
Terhadap DPPH dari Ekstrak Kulit Buah dan Biji Anggur (Vitis vinivera L).
Probolinggo biru dan Bali. Artocarpus Media Pharmaceutika Indonesia. Hal
34043
65. Chevion S, Moran DS, Heled Y, 2003. Plasma antioxidant status and cell
injury after severe physical exercise. Proc Natl Acad Sci USA;100(9):551923

66. Widjaya, E. 2008. Experimental taxonomy of the Gigantochloa atter

Gigantochloa pseudoarundinaceae complex. Herbarium Bogoriense, Bidang
Botani, Pusat Penelitian Biologi - LIPI, Bogor, Indonesia
67. Anonim.
2011.
Jenis
Jenis
Bambu
Di
http://alamendah.org/2011/01/28/jenis-jenis-bambu-di-indonesia/
pada tanggal 26 februari 2014
68. Anonim.
2011.
Gigantochloa
http://www.yellowseedbamboo.com/catalog-pages/g-atter-01.html
tanggal 26 februari 2014

Indonesia.
diunduh
atter.
diunduh

69. Singhal P, Satya S & Sudhakar P,. 2011. Antioxidant and pharmaceutical
potential of bamboo leaves. Bamboo Science and Culture, 24(1),p:19-28
70. Kiruba S, Jeeva S, Sam Manohar Das S & Kannan,. 2007. Bamboo seeds as
a means to sustenance of the indigenous community. Indian Journal of
Traditional Knowledge, 6(1), p: 199-203.
71. Chongtham N, Bisht MS & Haorongbam S,. 2011. Nutritional properties of
bamboo shoots: potential and prospects for utilization as a health food.
Comprehensive Reviews in Food Science and Food Safety, 10(3), p:153-168.
72. Goyal AK, Middha SK & Sen A,. 2010. Evaluation of the DPPH radical
scavenging activity, total phenols and antioxidant activities in Indian wild
Bambusa vulgaris Vittata methanolic leaf extract. Jounral of Natural
Pharmaceuticals, 1(1), p:40-45.
73. Goyal AK, Middha SK & Sen A. 2013. Bambusa vulgaris Schrad. ex J. C.
Wendl. var. vittata Riviere & C. Riviere leaves attenuate oxidative stress- An
in vitro biochemical assay . Indian Journal of Natural Products and
Resources, 4(4), p:436-440.
74. Lacasa CI, Villegas CA, Lastra T, Motilva MJM, Calero. 2000. Evidence for
protective and antioksidant properties of rutin, a natural flavone, against
ethanol induced gastric lesions. JEthnopharmacol. 71: 45-53.
75. Yu Zhang BSc., Ying Zhang PhD. 2007. Study on reduction of acrylamide in
fried bread sticks by addition of antioxidant of bamboo leaves and extract.
Department of Food Science and Nutrition, School of Biosystems
Engineering and Food Science, Zhejiang University, Hangzhou, China. Asia
Pac J Clin Nutrof green tea.
76. Arvind, K., Birendra, K. 2014. Antioxidant and nutraceutical potential of
bamboo: an overview. Bamboo Technology, Department of Biotechnology,
Bodoland University, Kokrajhar- 783370, B.T.A. D, Assam, India

77. Diamita, A. 2009. Pengaruh Pemberian Minyak Wijen (Sesamum indicum

linn.) dengan Cold Press Bertingkat Terhadap Kerusakan Histologis Lambung
Mencit (Mus musculus) yang Diinduksi Aspirin. Universitas Sebelas Maret.
Surakarta
78. USDA/Forest Service, 2006. Human Health and Ecological Risk Assesment
for Borax. Internalmemorandum from MM Ollieu to Forest Supervisor, NF,
dated February 24, 2006. USDA Forest Service.
79. Noryawati, M. 2012. Original Research Article: Antibacterial Activity Of
Petung Bamboo (Dendrocalamus Asper) Leaf Extract Against Pathogenic
Escherichia Coli And Their Chemical Identification. Universitas Jenderal
Soedirman. Purwokerto
80. Tutus, G. 2009. Synthesis and Gastric Ulcer Protective Activity Of
Chlorinated Quercetin. Sekolah Farmasi. Bandung
81. Puspitasari, D. 2008. Gambaran Histopatologi Lambung Tikus Putih (Rattus
Norvegicus) Akibat Pemberian Asam Asetil Salisilat. Fakultas Kedokteran
Hewan Institut Pertanian Bogor. Bogor
82. Sibilia V, Rindi F, Pagani D, Rapetti V, Locatelli A, Torsello N. 2003.
Ghrellin Protects Against Ethanol-Induced Gastritis in Rats: Studies of
Mechanism of Action. Endocrinology. p: 353-359.
83. Mustaba, R. 2012. Studi Histopatologi Lambung pada Tikus Putih yang
Diberi Madu sebagai Pencegah Ulkus Lambung yang Diinduksi Aspirin.
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Bali
84. Abdulla MA, Ahmed KAA, Al-Bayaty FH, Masood Y. 2010.
Gastroprotective effect of Phyllanthus niruri leaf extract against ethanolinduced gastric mucosal injury in rats. Afr J Pharm Pharacol 4: 226230
85. Ketuly KA, Abdulla MA, Hadi HA, Mariod AA, Abdel-Wahab SI. 2011.
Anti-ulcer activity of the 9alpha-bromo analogue of Beclomethasone
dipropionate against ethanol-induced gastric mucosal injury in rats. J Med
Plant Res 5: 514520)
86. Negara, A. 2013. Pengaruh Tomat (Lycopersicum Pimpinellifolium Mill) Dan
Cabai (Capsicum Frutences) Terhadap Regenerasi Jaringan Epitel Tikus Yang
Diinduksi Tawas. Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang. Malang
87. Diamita, A. 2009. Pengaruh Pemberian Minyak Wijen (Sesamum Indicum
Linn.) Dengan Cold Press Bertingkat Terhadap Kerusakan Histologis
Lambung Mencit (Mus Musculus) Yang Diinduksi Aspirin. Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Surakarta
88. Ekanova, F. 2011. Pengaruh Pemberian Perasan Rimpang Kunyit (Curcuma
Domestica Val.) Dan Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) Terhadap

Kadar Malondialdehyde (Mda) Hepar Tikus Jantan Galur Wistar Setelah

Diinduksi Boraks (Nab4o7.10h2o) Subakut. Fakultas Kedokteran Universitas
Islam Malang. Malang
89. Stanlay, S., Wynne, K., McGowan, B., Bloom,S. 2005. Hormonal Regulation
of Blood Intake. Physiol Rev 85: 1131-1158
90. Kurniawati, A. 2005. Uji Aktivitas Anti Inflamasi Ekstrak Metanol
Graptophyllum griff pada Tikus Putih. Majalah Kedokteran Gigi Edisi
Khusus Temu Ilmiah Nasional IV, 11-13, Agustus 2005: 167-170.
91. Jun, Wu., Tohru, Uheara., jianzhang, Li., Takesi, Furuno. 2010. Identification
and Evaluation of Antioxidant Activities of Bamboo Extract. Shimane
University. Jepang
92. Rosida, Eliyah., Nurmalia, Sari., Pramudya, Rizki., Nizuar, Triari. 2013. TEH
VAN JAVA, Teh dari Daun Bambu Jawa (Giggantochloa atter) untuk
Mengeliminasi Efek Negatif Boraks dalam Tubuh. Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Malang. Malang
93. Lv, Zhao-Lin., Lin, Xi., Miao, Zhi-Hui., Guo, Hong-Xuan., Wang, Jun-AnHong., Lei, Mei-Ling., Pan, Yue., Zhang, Bo-Lin. 2012. Antioxidant activity
of bamboo-leaf extracts from the species Dendrocalamopsis oldhami. Beijing
Forestry University. Cina
94. Kim S.C., Byun S.H., and Yang C.H. 2004. Cytoprotective effects of
Glycyrrhizae radix extract and its active component liquiritigenin against
cadmium-induced toxicity (effects on bad translocation and cytochrome cmediated PARP cleavage).Toxicology 197(3): 239-251.
95. Liu, C.F., Lin, C.C., Lin, M.H., Lin, Y.S., and Lin, S.C. 2002. Cytoprotection
by propolis ethanol extract of acute absolute ethanol-induced gastric mucosal
lesions. Am J Chin Med 30(2-3): 245-254.
96. Pastrada-Bonilla, E., Akoh, C.C., Sellappan, S., and Krewer, G. 2003.
Phenolic content and antioxidant capacity of muscadine grapes. J Agric Food
Chem 51(18): 5497-5503.
97. Bagchi, D., Ray, S.D., Bagchi, M., Preuss, H.G., and Stohs, S.J. 2002.
Mechanistic pathways of antioxidant cytoprotection by a novel IH636 grape
seed proanthocyanidin extract. Indian.J Exp Biol 40(6): 717-726.
98. Hussain, M. 2009. Regular Articles: Rutin, a natural flavonoid, protects
against gastric mucosal damage in experimental animals. Pharmacognosy
and Ethnopharmacology Division, National Botanical Research Institute
Lucknow 226 001. India