Anda di halaman 1dari 18

PENANGANAN PENYAKIT HIPERTENSI

GESTASIONAL DENGAN PENDEKATAN


HOLISTIK PADA KELUARGA INTI
(NUCLEAR FAMILY) DI PUSKESMAS
KECAMATAN CILINCING

KELOMPOK VII

GUFRON NUGROHO

1102010114

PEMBIMBING:

Dr. Citra Dewi, M.Kes

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA


BAGIAN KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
APRIL 2015
1

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul PENANGANAN PENYAKIT


HIPERTENSI
KELUARGA

GESTASIONAL
INTI

(NUCLEAR

DENGAN
FAMILY)

PENDEKATAN
DI

HOLISTIK

PUSKESMAS

PADA

KECAMATAN

CILINCING ini telah disetujui oleh pembimbing untuk dipresentasikan dalam rangka
memenuhi salah satu tugas dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

Jakarta, April 2015


Pembimbing,

Dr. Citra Dewi, M.Kes

KATA PENGANTAR
Assalammua`alaikum wr. wb.
Alhamdulillahirabbilaalamiin, puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan atas
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis
sehingga Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul PENANGANAN PENYAKIT
HIPERTENSI
KELUARGA

GESTASIONAL
INTI

(NUCLEAR

DENGAN
FAMILY)

PENDEKATAN
DI

HOLISTIK

PUSKESMAS

PADA

KECAMATAN

CILINCING ini dapat diselesaikan dengan baik.


Penyusunan laporan hasil studi kasus pasien ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
tugas dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI, periode 9 Maret 11 April 2015. Penulis juga
berharap agar laporan ini dapat berguna sebagai salah satu sumber pengetahuan bagi
pembaca, terutama pengetahuan tentang Ilmu Kesehatan Masyarakat mengenai penanganan
penyakit dengan pendekatan secara holistik. Pasien dalam laporan hasil studi kasus ini adalah
salah satu pasien dari Puskesmas Kecamatan Cilincing ketika penulis ditugaskan di
puskesmas tersebut pada periode 920 Maret 2015.
Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen pembimbing, staf
pengajar, serta orang-orang sekitar penulis yang terkait. Oleh karena itu, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. dr. Citra Dewi, M.Kes selaku dosen pembimbing Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Komunitas Universitas YARSI yang telah membimbing dan memberi masukan
yang bermanfaat.
2. dr. Sugma Agung Purbowo, MARS selaku Kepala Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas
Kedokteran Universitas YARSI.
3. DR. dr. Artha Budi Susila Duarsa, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas
Universitas YARSI.
4. Rifda Wulansari, SP, M.Kes selaku staf pengajar dan Koordinator Kepaniteraan
Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.
3

5. dr. Erlina, M.Kes selaku sekretaris dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
6. dr. Mirsad selaku Kepala Puskesmas Kecamatan Cilincing.
7. dr. Aprilia Maya Putri S selaku Kepala pelayanan Puskesmas Kecamatan
Cilincing
8. DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes sebagai staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
9. dr. Yusnita, MKes selaku staf pengajar Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
10. dr. Dian Mardhiyah, M.KK selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Komunitas Universitas YARSI.
11. dr. Dini Widianti, M.KK selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
12. dr. H. Sumedi Sudarsono, M.PH, selaku staf pengajar bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
13. Orang tua dan keluarga tercinta yang selalu memberikan doa, restu, semangat,
dan motivasi.
14. Seluruh teman-teman sejawat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI yang telah
bekerja sama dalam menyusun laporan ini.
Kesadaran bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan hasil studi
kasus pasien ini dirasakan oleh penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
dari pembaca sangat diharapkan untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga laporan ini
dapat memberi manfaat bagi semua pihak.
Wassalammu'alaikum wr. wb.

Jakarta, April 2015

Penulis
BERKAS PASIEN
A. Identitas Pasien
Nama
Jenis Kelamin
Umur

: Ny. S
: Wanita
: 35 tahun

Agama
Alamat
Suku Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Tanggal periksa

:
:
:
:
:
:

Islam
Jl Kalibaru Timur 5C No 4A RW 013 RT 012, Jakarta Utara
Batak
SMA
Ibu Rumah Tangga
11 Maret 2015.

B. Anamnesis
Dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 11 Maret 2015
1. Keluhan Utama
: Tekanan Darah Tinggi Sejak Usia Kehamilan 7 bulan
2. Keluhan Tambahan : Nyeri Kepala
3. Riwayat Penyakit Sekarang
G3P2A0 (Gravida 3 Partus 2 Abortus 0) merasa hamil 8 bulan. Pasien datang
ke Puskesmas Kecamatan Cilincing karena dirujuk oleh bidan desa setempat
mengeluh mengalami tekanan darah tinggi sejak usia kehamilan 7 bulan. Pasien
mengetahui tekanan darah tinggi ketika kontrol di bidan yang suka datang ke
posyandu dengan tekanan darah 150/90 mmHg saat awal hamil 7 bulan. Riwayat
tekanan darah tinggi sebelum dan selama hamil pertama dan kedua diakui tetapi
pasien tidak pernah memeriksakan tekanan darahnya ketika tidak hamil. Keluhan
juga disertai nyeri kepala yang dialami sejak tadi pagi. Nyeri kepala dirasakan
menyeluruh dan biasanya sembuh bila meminum obat dari dokter. Pandangan kabur
atau berkunang-kunang dan nyeri ulu hati disangkal. Mules-mules yang tidak sering
dan tidak begitu kuat belum dirasakan oleh ibu. Nyeri pinggang sampai menjalar ke
ari-ari dan keluar lendir dan bercampur sedikit darah disangkal ibu. Kaki bengkak
saat kehamilan baik yang awal dan sekarang tidak dirasakan ibu. Gerak anak
pertama kali dirasakan sejak usia kehamilan 20 minggu. Keluhan pasien selama awal
kehamilan pada bulan ke 3 adalah muntah. Keluhan nyeri atau panas saat BAK
(Buang Air Kecil), perdarahan serta riwayat kehamilan tua disangkal ibu. Mata pucat
dan lemas baik sebelum dan selama kehamilan disangkal ibu.
Pasien sebelumnya pernah berobat ke dokter puskesmas kelurahan karena
keluhan nyeri kepala dan tekanan darah tinggi. Setelah meminum obat pasien merasa
lebih baik tetapi nyeri kepala tetap dirasakan setelah beberapa saat. Ketika awal
bulan ke 8 diukur tekanan darahnya oleh bidan desa ternyata masih tinggi. Pasien
dirujuk ke puskesmas kecamatan oleh bidan desa tersebut. Pasien biasanya
mendapatkan tablet Fe dari bidan desa posyandu setiap bulannya dan pasien selalu
rutin meminum tablet Fe tersebut. Pasien tidak merasa mula saat meminum tablet Fe
tersebut.

4. Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien pernah memiliki keluhan atau sakit yang sama seperti ini sebelumnya
saat kehamilan pertama dan kedua. Riwayat kejang sebelumnya disangkal.
Riwayat Hipertensi
: (+)
Riwayat Anemia
: (-)
Riwayat Asma
: (-)
Riwayat Alergi
: (-)
Riwayat Diabetes melitus : (-)
Riwayat Penyakit jantung : (-)
Riwayat Sakit Kuning
: (-)
Riwayat TB
: (-)
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat keluarga dengan keluhan serupa disangkal.
6. Riwayat Pribadi
a. Riwayat Kehamilan
Selama kehamilan, ibu pasien rutin kontrol kehamilan ke bidan dan tidak
pernah sakit keras selain hipertensi. Riwayat pemakaian obat-obatan ketika
hamil disangkal.
7. Riwayat Sosial Ekonomi
Penghasilan Tn. A (suami pasien) adalah Rp 2.500.000,- per bulan sebagai
seorang buruh di sebuah perusahaan swasta. Tn. A mengatakan bahwa
penghasilannya tersebut dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari rumah tangga,
bahkan dapat ditabung. Dalam satu rumah ada tiga orang yang ditanggung hidupnya.
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
: tampak sakit sedang
Kesadaran
: compos mentis
2. Vital Sign
Tekanan darah
: 150/100 mmHg
Respirasi
: 104 x/menit
Nadi
: 21 x/menit
Suhu
: 37, 3oC
3. Status Gizi
Berat badan Sebelum Hamil
: 75 kg
Berat badan Hamil
: 85 kg
Tinggi badan
: 153 cm
IMT
: 36,3 kg/m2
Simpulan
: Obesitas
4. Status Generalis

a.

Kepala
Bentuk
Rambut
Mata

Telinga
Hidung
Tenggorokan
Mulut

: normocephal
: hitam, tidak mudah dicabut
: konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
: pupil bulat, isokor, refleks cahaya (+/+)
: bentuk normal, tidak terdapat serumen
: septum tidak deviasi, tidak terdapat sekret
: T1-T1 Tenang, Hiperemis(-)
: bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor

b. Leher
Trakea di tengah
Pembesaran kelenjar getah bening (-)
c. Thorak

Inspeksi

: bentuk dada simetris


: pergerakan dinding dada simetris
: iktus kordis tidak terlihat

Palpasi

: fremitus taktil dan vokal sama kanan dan kiri


: iktus kordis teraba di sela iga V garis midclavicula
kiri

Perkusi

: sonor diseluruh lapang paru, batas jantung normal

Auskultasi

: vesikuler diseluruh lapang paru, wheezing (-), ronki (-)


: bunyi jantung I dan II murni regular, murmur (-)
gallop (-)

d. Abdomen

Inspeksi

: perut datar, lembut, simetris

Auskultasi : bising usus (+) normal

Palpasi

: nyeri tekan epigastrium (-), hepar dan lien tidak teraba, turgor baik

Perkusi

: timpani diseluruh lapang abdomen, shifting dullness (-)

e. Genitalia : tidak diperiksa


f. Ekstremitas :
Superior
Inferior

: Akral Hangat, CRT <2, edema -/: Akral Hangat, CRT <2, edema -/-

D. Pemeriksaan Penunjang
Tanggal 11 Maret 2015
Darah lengkap dan Protein Urin
Tabel 1. Hasil Darah Rutin dan Protein Urin Ny. S

Pemeriksaaan

Hasil

Nilai rujukan

Hb

11,5g/dl

10-15 g/dl

Hematokrit

35 %

30-46 %

Leukosit

12.700/mm3

6000-17.000 / mm3

Trombosit

296.000/mm3

150.000-450.000/mm3

Protein Urin

Negatif

Negatif

BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga (KK)
: Tn. A, 36 tahun.
b. Identitas Pasangan
: Ny. S, 35 tahun.
c. Struktur Komposisi Keluarga
Tabel 1. Daftar Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah
No Nama
1
2
3
4

Tn. A
Ny. S
An. A
An. R

Keduduka

Gender

Usia

Pendidikan

Pekerjaan

Penghasilan

n
KK
Istri
Anak I
Anak II

L
P
P
L

36 th
35 th
8 th
3 th

SMP
SMA
SD
-

Buruh
Ibu Rumah Tangga
Siswa
-

Rp. 2.000.000
-

2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup


a. Lingkungan Tempat Tinggal
Tabel 2. Lingkungan Tempat Tinggal
Status kepemilikan rumah
Daerah perumahan
Karakteristik Rumah dan
Lingkungan
Luas rumah: 10 x 7 m2.
Jumlah penghuni: 4 (empat) orang.
Bertingkat/tidak bertingkat: tidak
bertingkat.
Lantai rumah: keramik.
Dinding rumah: tembok.
Jamban keluarga: ada.
Ketersediaan air bersih: air pam.
Tempat pembuangan sampah: ada.

Milik sendiri.
Padat bersih.
Kesimpulan
Tn. A tinggal bersama istri dan kedua anaknya
di suatu rumah milik sendiri dengn
lingkungan yang padat bersih. Keadaan rumah
sudah cukup memadai dengan telah adanya
jamban, air pam dan pembuangan sampah.

Gambar 1. Denah Rumah Keluarga Tn. A


b. Kepemilikan Barang-Barang Berharga
Satu unit sepeda motor.
Satu unit lemari pendingin satu pintu.
Satu unit kompor gas.
Satu unit televisi 15 inchi.
Dua unit kipas angin.
Dua unit telepon genggam.
Satu unit setrika.
Satu unit penanak nasi.
Kepemilikan yang dimiliki keluarga Ny. S termasuk dalam ekonomi
menengah ke bawah karena tidak mempunyai barang-barang yang mewah.
3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga
a. Tempat berobat
: Puskesmas.
b. KMS Balita
: (-).
c. Jaminan kesehatan
: BPJS Kesehatan.

4. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)


Tabel 3. Pelayanan Kesehatan
Faktor
Aksesibilitas

Keterangan
Kendaraan pribadi

Tarif

Gratis

Kualitas

Cukup memuaskan

Kesimpulan
Jika ada yang sakit, langsung dibawa ke
puskesmas, karena biaya yang gratis
dan jarak yang tidak terlalu jauh dari
rumah. Tn. A dan Ny. S mengatakan
merasa cukup puas dengan pelayanan di
Puskesmas Kecamatan Cilincing.

5. Pola Konsumsi Makan Keluarga


a. Kebiasaan Makan
Keluarga Ny. S makan sebanyak tiga kali sehari; makan pagi, siang, malam hari
dengan menu makanan yang bervariasi dan dimasak sendiri oleh Ny. S. Menu makanan
yang paling disukai adalah makanan sederhana, seperti daging, ikan, tempe, tahu, telur,
sayuran berkuah, dan sesekali mengonsumsi buah-buahan. Untuk cita rasa makanan
sehari-hari, pasien mengakui lebih suka memakai garam yang lebih karena merasa tidak
10

sedap bila kurang garam, sehari-hari garam yang dihabiskan bisa sampai 18 gram atau 3
sendok teh perhari. Mereka juga membiasakan diri untuk mencuci tangan dengan sabun
sebelum dan sesudah makan serta merapikan dan membersihkan peralatan makan
mereka setelah selesai makan.
b. Menerapkan pola gizi seimbang
Menu makanan keluarga Ny. S setiap harinya yaitu nasi, ayam, ikan, telur, tahu,
tempe, sayuran dan buah. Adapun 10 pesan gizi seimbang departemen kesehatan adalah :
1. Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan
2. Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan
3. Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi
4. Biasakan mengonsumsi aneka ragam makanan pokok
5. Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak
6. Biasakan Sarapan
7. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman
8. Biasakan membaca label pada kemasan pangan
9. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir
10. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan normal
Dari 10 pesan gizi seimbang pasien belum memenuhi gizi seimbang tersebut karena
pada poin 1,2,3,4 dan 5 pasien belum memenuhi kriteria tersebut.
Pola makan pasien tiga hari terakhir (Food Recall) ialah :
Tanggal 08 Maret 2015, Total 1240 Kalori
Pagi : 403 kalori
JumlahGr /kal
Nasi uduk 1 porsi 260 kal
Sebutir telur
68 kal
ayam rebus
Teh manis
75 kal

karbohidrat Lemak
32,84 gr
12,95 gr
0,49g
5,5g

Jumlah Gr /kal
100 gr = 175 kal
50 gr = 118 kal
100 gr = 88 kal
75kal

protein
2,6 gr
2 gr
0,7 gr
0

karbohidrat
27,9 gr
0
5 gr
0

Lemak
0,28 gr
2,2 gr
0
0

JumlahGr /kal
100 gr = 175 kal

protein
2,6 gr

karbohidrat Lemak
27,9 gr
0,28 gr

Siang : 456 kalori


Nasi
Tempe goreng
Sayur asem
Teh manis

protein
4,07 gr
4,6g

Malam : 381 kalori


Nasi

11

Tempe goreng
Sayur asem
Air putih

50 gr = 118 kal
100 gr = 88 kal
600 ml

Tanggal 09 Maret 2015, Total 1225 kalori


Pagi : 436 kalori
JumlahGr /kal
Nasi
100 gr = 175 kal
Sebutir telur
68 kal
ayam rebus
Tempe goreng
50 gr = 118 kal
Teh manis
75 kal

protein karbohidrat Lemak


2,6 gr 27,9 gr
0,28 gr
4,6g
0,49g
5,5g
12 gr
0

0
0

2,2 gr
0

Jumlah Gr /kal
100 gr = 175 kal
75 gr = 188 kal
100 gr = 88 kal
75 kal

protein
2,6 gr
11,7 gr
0,7 gr
0

karbohidrat
27,9 gr
0
5 gr
0

Lemak
0,28 gr
0
0
0

Jumlah Gr /kal

protein

Lemak

100 gr = 175 kal


100 gr = 88 kal
600 ml

2,6 gr
0.7 gr
0

karbohidra
t
27,9 gr
5 gr
0

Lemak

Tanggal 10 Maret 2015, Total 1254 kalori


Pagi : 465
Jumlah Gr /kal
Nasi uduk
Bakwan goreng 2
buah
Teh manis

protein

0,28 gr
0
0

260 kal
130 kal

4,07 gr
1.99 gr

karbohidra
t
32,84 gr
11,59 gr

75 kal

Jumlah Gr /kal

protein

Lemak

100 gr = 175 kal


100 gr = 88 kal
75 kal

2,6 gr
3,5 gr
0

karbohidra
t
27,9 gr
6,5 gr
0

Jumlah Gr /kal

protein

Lemak

100 gr = 175 kal


100 gr = 88 kal

2,6 gr
3,5 gr

karbohidra
t
27,9 gr
6,5 gr

12,95 gr
6,74

Siang : 338 kal

Nasi
Sayur bayam
Teh manis

2,2 gr
0
0

Malam : 263 kal

Nasi
Sayur asem
Air putih

0
5 gr
0

Siang : 526 kalori


Nasi
Telur dadar
Sayur asem
Teh manis

12 gr
0,7 gr
0

0,28 gr
0,5 gr
0

Malam : 451kal
Nasi
Sayur bayam

0,28 gr
0,5 gr

12

Telur dadar
Air putih

75 gr = 188 kal
600 ml

11,7 gr
0

0
0

0
0

6. Pola Dukungan Keluarga


a. Faktor pendukung terselesainya masalah dalam keluarga
Suami pasien memberikan saran atas penyakit pasien dengan cara :
o Mengingatkan bahwa penyakit Hipertensi tidak dapat sembuh namun dapat
dikontrol.
o Memotivasi pasien untuk menjaga pola makan, rajin berolahraga dan
menurunkan berat badan setelah melahirkan.
o Mengingatkan ke pasien untuk selalu

kontrol

penyakitnya

ke

dokter/puskesmas/RS.
o Menyarankan istrinya agar membuat dua menu yang dimana menu untuk
istrinya agar rendah garam.
b. Faktor penghambat terselesainya masalah dalam keluarga
Suami pasien kurang kooperatif dikarenakan kesibukan kerja, sehingga suami
pasien sulit untuk diajak periksa dan konsultasi bersama dengan pasien.

Kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit yang diderita oleh Ny. S,


sehingga mereka tidak dapat mencegah faktor-faktor yang dapat memperburuk
atau faktor-faktor yang dapat menyebabkan berulangnya penyakit.

B. Genogram
1. Bentuk Keluarga
Keluarga Tn. A terdiri dari empat orang, yaitu Tn. A sebagai kepala keluarga; Ny.
S sebagai istrinya; dan kedua anaknya (An. A, An. R). Dengan demikian, keluarga ini
termasuk dalam keluarga inti (nuclear family).
2. Tahapan Siklus Keluarga
Menurut Duval (Niacholas 1984), keluarga ini termasuk dalam siklus keluarga
tahap keempat, keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua berumur 6-13 tahun).
3. Fungsi Keluarga
4. Family Map

13

Tn.
R
40

Ny.
Y
34
An.
S
13

Gambar 2. Genogram Tn. A

Keterangan:
: pasien ibu hamil
: laki-laki.
: perempuan.
: tinggal satu rumah.
: meninggal.
: hubungan pernikahan.
: garis keturunan.
C. Identifikasi Permasalahan yang didapat dalam keluarga
Masalah dalam organisasi keluarga
Pasien dengan terkadang merasa terganggu dengan hipertensi ini. Aktivitasnya
terganggu saat dirumah karena terkadang suka pusing dan tidak kuat saat memasak serta
mengurus anak-anaknya. Suami pasien selalu menyarankan agar mengontrol berat
badannya dan kontrol ke dokter.

Masalah dalam fungsi biologis


Suami pasien mengeluhkan kepada pasien saat berhubungan seksual kurang nyaman

dikarenakan pasien suka pusing dan cepat lelah.

Masalah dalam fungsi psikologi


Pasien merasa takut dengan penyakit hipertensinya bisa berisiko terhadap janinnya.

14

Masalah dalam fungsi ekonomi


Pasien saat ini bekerja sebagai ibu rumah tangga. Bertugas untuk melayani

keluarganya sehari-hari yang setiap bulannya diberikan uang untuk keperluan sehari-hari
oleh suamimnya. Terkadang uang untuk sebulan tidak mencukupi kebutuhan keluarganya.

Masalah lingkungan
Pasien tinggal di lingkungan yang padat penduduk dengan kondisi tingkat polusi

udara yang tinggi.

Masalah perilaku kesehatan


Pasien sudah membiasakan hidup sehat yaitu mengatur pola makan yang baik dengan

makan buah dan sayur. Selain itu pasien juga sudah sadar untuk berobat ke Puskesmas
dan Rumah Sakit.
D. Diagnosis Holistik
1. Aspek Personal
Alasan kedatangan :
Pasien datang berobat ke Puskesmas dengan keinginan sendiri dan dukungan dari
suami untuk mengetahui apa sebenarnya penyakit yang diderita pasien selama ini disertai
dengan pemeriksaan ANC.

Harapan :
Pasien memiliki harapan untuk sembuh dan penyakitnya tidak berpengaruh pada

janinnya

Kekhawatiran :
Pasien memiliki kekhawatiran akan akibat dari penyakitnya, janin yang dikandungnya

akan mengalami kecacatan.

2. Aspek Klinik
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
disimpulkan sebagai berikut :
Diagnosis kerja : G3P2A0 gravida 34 minggu dengan Hipertensi dalam Kehamilan dan

Obesitas
Diagnosis banding : -

3. Aspek Risiko Internal


- Genetik :
Tidak ada
15

- Pola makan :
Pola makan pasien tidak memenuhi pola gizi seimbang
- Kebiasaan :
Pasien jarang makan sayur dan buah-buahan, jarang berolahraga dan masih suka
mengemil bila sedang lapar.
- Spiritual :
Pasien percaya bahwa penyakit yang dideritanya adalah cobaan dari Allah SWT,
pasien juga mulai bisa tenang menghadapi penyakitnya. Pasien setuju untuk mengikuti
prosedur pemeriksaan lanjutan dan rajin control darah tingginya serta rajin meminum
obat.
4. Aspek Psikososial Keluarga
Faktor pendukung kesehatan pasien yang berasal dari keluarga ialah adanya kemauan
dari suami pasien untuk menyadarkan pasien agar mengurangi berat badannya dengan
berolahraga, menjaga pola makan dan mengingatkan bahwa penyakit hipertensi tidak
dapat sembuh namun dapat dikontrol sehingga pasien mempunyai keinginan berobat rutin
ke dokter/puskesmas/RS.
Faktor penghambat kesehatan pasien berasal pasien sendiri yang belum mengetahui
penyakit yang diderita pasien karena pola makan dan gaya hidup pasien sendiri yang
seharusnya dapat diatasi dengan mengatur pola makan dan berolahraga
5. Aspek Fungsional
Secara aspek fungsional, menurut skala Universitas Indonesia, pasien termasuk
derajat 5 yang mana pasien tidak mengalami kesulitan sama sekali untuk melakukan
aktivitas dan bekerja sehari hari.

E. Rencana Penatalaksanaan
Tabel 5. Rencana Penatalaksanaan Ny. S
Aspek
Kegiatan
Aspek Personal - Menjelaskan kepada pasien

Waktu
Pada saat

Hasil yang diharapkan


-Pasien memahami

mengenai penyakit dan

di

mengenai penyakitnya

komplikasi dari penyakitnya

Puskesmas

dan mau kontrol ke

dan

dokter secara teratur

kunjungan

- Pasien mau minum

rumah

obat secara teratur

tersebut.
- Memotivasi pasien untuk
meningkatkan pola hidup sehat

Sasaran
Pasien

(makan bergizi,rajin olahraga,

16

tidak merokok)
- Memotivasi pasien untuk rajin

-Pasien dapat

meminum obat
- Meningkatkan kesadaran pasien

dan sadar pentingnya

mengemukakan keluhan
mengatasi penyakit

untuk kontrol ke dokter secara

hipertensi dalam

teratur.

kehamilan

Menjelaskan kepada pasien


bahwa penyakitnya tersebut
tidak dapat sembuh namun
Aspek Klinik

dapat dikontrol.
- Menjelaskan kepada pasien

Pasien

Pada saat

- Pasien mengalami

mengenai rencana terapi Ibu

di

perbaikan dalam status

hamil dengan hipertensi dalam

Puskesmas

kesehatannya dan

kehamilan serta dampaknya

kualitas hidup pasien

bagi tubuhnya dan janinnya

meningkat.
- Pasien mau mengikuti

- Menyarankan kepada pasien

pengobatan hipertensi

untuk rajin kontrol ke

agar tekanan darahnya

puskesmas.
- Diet Energi Rendah I (1200 kkal)

tetap stabil
- Bayi yang dilahirkan

dan Diet Garam Rendah III

Aspek Risiko
Internal

(1000-1200 mg Na)
- Memberi obat-obatan
- Methyl Dopa 3 x 250 mg
- Menjelaskan kepada pasien

sehat

Pasien

Pada saat

-Pasien mau untuk

bahwa apapun yang terjadi

kunjungan

kontrol dan minum obat

memang sudah menjadi takdir

rumah

secara teratur.

Allah SWT tetapi sebagai

-Pasien dapat mandiri

manusia tetap harus berusaha

dalam menyelesaikan

dalam hal ini berusaha

perawatan diri dan

menjaga kesehatan dengan

mampu menyelesaikan

rajin kontrol,menjaga pola

masalah harian

makan, berolahraga dan


minum obat secara teratur.
Aspek

- Memberi pengertian kepada


Kegiatan
- pasien bahwa dengan minum

Sasaran

Waktu

Hasil yang diharapkan

Keluarga

Pada saat

- Keluarga pasien lebih

pasien

Puskesmas

meningkatkan perhatian

dan saat

dan mendukung pasien


- Pasien dapat

obat setiap hari dapat


memperbaiki kondisi
Aspek
Psikososial
Keluarga

penyakitnya tersebut.
- Membantu menjelaskan kepada
keluarga pasien mengenai
penyakitnya atas seizin pasien
- Menganjurkan keluarga pasien
agar lebih memberikan

kunjungan
rumah

menikmati

dukungan dan perhatian

kehidupannya dalam

kepada pasien, terutama suami

lingkungan yang

pasien.

dimilikinya dan diterima


di lingkungan keluarga

17

- Menganjurkan kepada keluarga

baik dirinya maupun


bayinya

pasien untuk memantau


perilaku hidup sehat pasien
- Menganjurkan pasa istri pasien
agar tidak sering memberikan

F.
1.
2.
3.

Aspek

minuman yang manis


Menyarankan pasien untuk tetap

Fungsional

Pada saat

Pasien dapat

melakukan olah raga dan

di

meningkatkan kualitas

aktivitas sehari-hari seperti biasa

Puskesmas

hidupnya dan janinnya

sesuai kemampuannya.

dan

serta terhindar dari

kunjungan

komplikasi ringan

rumah

maupun berat.

Prognosis
Ad vitam
Ad sanasionam
Ad fungsionam

Pasien

: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam

18

Anda mungkin juga menyukai