KELOMPOK VII
GUFRON NUGROHO
1102010114
PEMBIMBING:
PERNYATAAN PERSETUJUAN
GESTASIONAL
INTI
(NUCLEAR
DENGAN
FAMILY)
PENDEKATAN
DI
HOLISTIK
PUSKESMAS
PADA
KECAMATAN
CILINCING ini telah disetujui oleh pembimbing untuk dipresentasikan dalam rangka
memenuhi salah satu tugas dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
KATA PENGANTAR
Assalammua`alaikum wr. wb.
Alhamdulillahirabbilaalamiin, puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan atas
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis
sehingga Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul PENANGANAN PENYAKIT
HIPERTENSI
KELUARGA
GESTASIONAL
INTI
(NUCLEAR
DENGAN
FAMILY)
PENDEKATAN
DI
HOLISTIK
PUSKESMAS
PADA
KECAMATAN
5. dr. Erlina, M.Kes selaku sekretaris dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
6. dr. Mirsad selaku Kepala Puskesmas Kecamatan Cilincing.
7. dr. Aprilia Maya Putri S selaku Kepala pelayanan Puskesmas Kecamatan
Cilincing
8. DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes sebagai staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
9. dr. Yusnita, MKes selaku staf pengajar Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
10. dr. Dian Mardhiyah, M.KK selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Komunitas Universitas YARSI.
11. dr. Dini Widianti, M.KK selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
12. dr. H. Sumedi Sudarsono, M.PH, selaku staf pengajar bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
13. Orang tua dan keluarga tercinta yang selalu memberikan doa, restu, semangat,
dan motivasi.
14. Seluruh teman-teman sejawat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI yang telah
bekerja sama dalam menyusun laporan ini.
Kesadaran bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan hasil studi
kasus pasien ini dirasakan oleh penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
dari pembaca sangat diharapkan untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga laporan ini
dapat memberi manfaat bagi semua pihak.
Wassalammu'alaikum wr. wb.
Penulis
BERKAS PASIEN
A. Identitas Pasien
Nama
Jenis Kelamin
Umur
: Ny. S
: Wanita
: 35 tahun
Agama
Alamat
Suku Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Tanggal periksa
:
:
:
:
:
:
Islam
Jl Kalibaru Timur 5C No 4A RW 013 RT 012, Jakarta Utara
Batak
SMA
Ibu Rumah Tangga
11 Maret 2015.
B. Anamnesis
Dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 11 Maret 2015
1. Keluhan Utama
: Tekanan Darah Tinggi Sejak Usia Kehamilan 7 bulan
2. Keluhan Tambahan : Nyeri Kepala
3. Riwayat Penyakit Sekarang
G3P2A0 (Gravida 3 Partus 2 Abortus 0) merasa hamil 8 bulan. Pasien datang
ke Puskesmas Kecamatan Cilincing karena dirujuk oleh bidan desa setempat
mengeluh mengalami tekanan darah tinggi sejak usia kehamilan 7 bulan. Pasien
mengetahui tekanan darah tinggi ketika kontrol di bidan yang suka datang ke
posyandu dengan tekanan darah 150/90 mmHg saat awal hamil 7 bulan. Riwayat
tekanan darah tinggi sebelum dan selama hamil pertama dan kedua diakui tetapi
pasien tidak pernah memeriksakan tekanan darahnya ketika tidak hamil. Keluhan
juga disertai nyeri kepala yang dialami sejak tadi pagi. Nyeri kepala dirasakan
menyeluruh dan biasanya sembuh bila meminum obat dari dokter. Pandangan kabur
atau berkunang-kunang dan nyeri ulu hati disangkal. Mules-mules yang tidak sering
dan tidak begitu kuat belum dirasakan oleh ibu. Nyeri pinggang sampai menjalar ke
ari-ari dan keluar lendir dan bercampur sedikit darah disangkal ibu. Kaki bengkak
saat kehamilan baik yang awal dan sekarang tidak dirasakan ibu. Gerak anak
pertama kali dirasakan sejak usia kehamilan 20 minggu. Keluhan pasien selama awal
kehamilan pada bulan ke 3 adalah muntah. Keluhan nyeri atau panas saat BAK
(Buang Air Kecil), perdarahan serta riwayat kehamilan tua disangkal ibu. Mata pucat
dan lemas baik sebelum dan selama kehamilan disangkal ibu.
Pasien sebelumnya pernah berobat ke dokter puskesmas kelurahan karena
keluhan nyeri kepala dan tekanan darah tinggi. Setelah meminum obat pasien merasa
lebih baik tetapi nyeri kepala tetap dirasakan setelah beberapa saat. Ketika awal
bulan ke 8 diukur tekanan darahnya oleh bidan desa ternyata masih tinggi. Pasien
dirujuk ke puskesmas kecamatan oleh bidan desa tersebut. Pasien biasanya
mendapatkan tablet Fe dari bidan desa posyandu setiap bulannya dan pasien selalu
rutin meminum tablet Fe tersebut. Pasien tidak merasa mula saat meminum tablet Fe
tersebut.
a.
Kepala
Bentuk
Rambut
Mata
Telinga
Hidung
Tenggorokan
Mulut
: normocephal
: hitam, tidak mudah dicabut
: konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
: pupil bulat, isokor, refleks cahaya (+/+)
: bentuk normal, tidak terdapat serumen
: septum tidak deviasi, tidak terdapat sekret
: T1-T1 Tenang, Hiperemis(-)
: bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor
b. Leher
Trakea di tengah
Pembesaran kelenjar getah bening (-)
c. Thorak
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
d. Abdomen
Inspeksi
Palpasi
: nyeri tekan epigastrium (-), hepar dan lien tidak teraba, turgor baik
Perkusi
: Akral Hangat, CRT <2, edema -/: Akral Hangat, CRT <2, edema -/-
D. Pemeriksaan Penunjang
Tanggal 11 Maret 2015
Darah lengkap dan Protein Urin
Tabel 1. Hasil Darah Rutin dan Protein Urin Ny. S
Pemeriksaaan
Hasil
Nilai rujukan
Hb
11,5g/dl
10-15 g/dl
Hematokrit
35 %
30-46 %
Leukosit
12.700/mm3
6000-17.000 / mm3
Trombosit
296.000/mm3
150.000-450.000/mm3
Protein Urin
Negatif
Negatif
BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga (KK)
: Tn. A, 36 tahun.
b. Identitas Pasangan
: Ny. S, 35 tahun.
c. Struktur Komposisi Keluarga
Tabel 1. Daftar Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah
No Nama
1
2
3
4
Tn. A
Ny. S
An. A
An. R
Keduduka
Gender
Usia
Pendidikan
Pekerjaan
Penghasilan
n
KK
Istri
Anak I
Anak II
L
P
P
L
36 th
35 th
8 th
3 th
SMP
SMA
SD
-
Buruh
Ibu Rumah Tangga
Siswa
-
Rp. 2.000.000
-
Milik sendiri.
Padat bersih.
Kesimpulan
Tn. A tinggal bersama istri dan kedua anaknya
di suatu rumah milik sendiri dengn
lingkungan yang padat bersih. Keadaan rumah
sudah cukup memadai dengan telah adanya
jamban, air pam dan pembuangan sampah.
Keterangan
Kendaraan pribadi
Tarif
Gratis
Kualitas
Cukup memuaskan
Kesimpulan
Jika ada yang sakit, langsung dibawa ke
puskesmas, karena biaya yang gratis
dan jarak yang tidak terlalu jauh dari
rumah. Tn. A dan Ny. S mengatakan
merasa cukup puas dengan pelayanan di
Puskesmas Kecamatan Cilincing.
sedap bila kurang garam, sehari-hari garam yang dihabiskan bisa sampai 18 gram atau 3
sendok teh perhari. Mereka juga membiasakan diri untuk mencuci tangan dengan sabun
sebelum dan sesudah makan serta merapikan dan membersihkan peralatan makan
mereka setelah selesai makan.
b. Menerapkan pola gizi seimbang
Menu makanan keluarga Ny. S setiap harinya yaitu nasi, ayam, ikan, telur, tahu,
tempe, sayuran dan buah. Adapun 10 pesan gizi seimbang departemen kesehatan adalah :
1. Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan
2. Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan
3. Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi
4. Biasakan mengonsumsi aneka ragam makanan pokok
5. Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak
6. Biasakan Sarapan
7. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman
8. Biasakan membaca label pada kemasan pangan
9. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir
10. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan normal
Dari 10 pesan gizi seimbang pasien belum memenuhi gizi seimbang tersebut karena
pada poin 1,2,3,4 dan 5 pasien belum memenuhi kriteria tersebut.
Pola makan pasien tiga hari terakhir (Food Recall) ialah :
Tanggal 08 Maret 2015, Total 1240 Kalori
Pagi : 403 kalori
JumlahGr /kal
Nasi uduk 1 porsi 260 kal
Sebutir telur
68 kal
ayam rebus
Teh manis
75 kal
karbohidrat Lemak
32,84 gr
12,95 gr
0,49g
5,5g
Jumlah Gr /kal
100 gr = 175 kal
50 gr = 118 kal
100 gr = 88 kal
75kal
protein
2,6 gr
2 gr
0,7 gr
0
karbohidrat
27,9 gr
0
5 gr
0
Lemak
0,28 gr
2,2 gr
0
0
JumlahGr /kal
100 gr = 175 kal
protein
2,6 gr
karbohidrat Lemak
27,9 gr
0,28 gr
protein
4,07 gr
4,6g
11
Tempe goreng
Sayur asem
Air putih
50 gr = 118 kal
100 gr = 88 kal
600 ml
0
0
2,2 gr
0
Jumlah Gr /kal
100 gr = 175 kal
75 gr = 188 kal
100 gr = 88 kal
75 kal
protein
2,6 gr
11,7 gr
0,7 gr
0
karbohidrat
27,9 gr
0
5 gr
0
Lemak
0,28 gr
0
0
0
Jumlah Gr /kal
protein
Lemak
2,6 gr
0.7 gr
0
karbohidra
t
27,9 gr
5 gr
0
Lemak
protein
0,28 gr
0
0
260 kal
130 kal
4,07 gr
1.99 gr
karbohidra
t
32,84 gr
11,59 gr
75 kal
Jumlah Gr /kal
protein
Lemak
2,6 gr
3,5 gr
0
karbohidra
t
27,9 gr
6,5 gr
0
Jumlah Gr /kal
protein
Lemak
2,6 gr
3,5 gr
karbohidra
t
27,9 gr
6,5 gr
12,95 gr
6,74
Nasi
Sayur bayam
Teh manis
2,2 gr
0
0
Nasi
Sayur asem
Air putih
0
5 gr
0
12 gr
0,7 gr
0
0,28 gr
0,5 gr
0
Malam : 451kal
Nasi
Sayur bayam
0,28 gr
0,5 gr
12
Telur dadar
Air putih
75 gr = 188 kal
600 ml
11,7 gr
0
0
0
0
0
kontrol
penyakitnya
ke
dokter/puskesmas/RS.
o Menyarankan istrinya agar membuat dua menu yang dimana menu untuk
istrinya agar rendah garam.
b. Faktor penghambat terselesainya masalah dalam keluarga
Suami pasien kurang kooperatif dikarenakan kesibukan kerja, sehingga suami
pasien sulit untuk diajak periksa dan konsultasi bersama dengan pasien.
B. Genogram
1. Bentuk Keluarga
Keluarga Tn. A terdiri dari empat orang, yaitu Tn. A sebagai kepala keluarga; Ny.
S sebagai istrinya; dan kedua anaknya (An. A, An. R). Dengan demikian, keluarga ini
termasuk dalam keluarga inti (nuclear family).
2. Tahapan Siklus Keluarga
Menurut Duval (Niacholas 1984), keluarga ini termasuk dalam siklus keluarga
tahap keempat, keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua berumur 6-13 tahun).
3. Fungsi Keluarga
4. Family Map
13
Tn.
R
40
Ny.
Y
34
An.
S
13
Keterangan:
: pasien ibu hamil
: laki-laki.
: perempuan.
: tinggal satu rumah.
: meninggal.
: hubungan pernikahan.
: garis keturunan.
C. Identifikasi Permasalahan yang didapat dalam keluarga
Masalah dalam organisasi keluarga
Pasien dengan terkadang merasa terganggu dengan hipertensi ini. Aktivitasnya
terganggu saat dirumah karena terkadang suka pusing dan tidak kuat saat memasak serta
mengurus anak-anaknya. Suami pasien selalu menyarankan agar mengontrol berat
badannya dan kontrol ke dokter.
14
keluarganya sehari-hari yang setiap bulannya diberikan uang untuk keperluan sehari-hari
oleh suamimnya. Terkadang uang untuk sebulan tidak mencukupi kebutuhan keluarganya.
Masalah lingkungan
Pasien tinggal di lingkungan yang padat penduduk dengan kondisi tingkat polusi
makan buah dan sayur. Selain itu pasien juga sudah sadar untuk berobat ke Puskesmas
dan Rumah Sakit.
D. Diagnosis Holistik
1. Aspek Personal
Alasan kedatangan :
Pasien datang berobat ke Puskesmas dengan keinginan sendiri dan dukungan dari
suami untuk mengetahui apa sebenarnya penyakit yang diderita pasien selama ini disertai
dengan pemeriksaan ANC.
Harapan :
Pasien memiliki harapan untuk sembuh dan penyakitnya tidak berpengaruh pada
janinnya
Kekhawatiran :
Pasien memiliki kekhawatiran akan akibat dari penyakitnya, janin yang dikandungnya
2. Aspek Klinik
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
disimpulkan sebagai berikut :
Diagnosis kerja : G3P2A0 gravida 34 minggu dengan Hipertensi dalam Kehamilan dan
Obesitas
Diagnosis banding : -
- Pola makan :
Pola makan pasien tidak memenuhi pola gizi seimbang
- Kebiasaan :
Pasien jarang makan sayur dan buah-buahan, jarang berolahraga dan masih suka
mengemil bila sedang lapar.
- Spiritual :
Pasien percaya bahwa penyakit yang dideritanya adalah cobaan dari Allah SWT,
pasien juga mulai bisa tenang menghadapi penyakitnya. Pasien setuju untuk mengikuti
prosedur pemeriksaan lanjutan dan rajin control darah tingginya serta rajin meminum
obat.
4. Aspek Psikososial Keluarga
Faktor pendukung kesehatan pasien yang berasal dari keluarga ialah adanya kemauan
dari suami pasien untuk menyadarkan pasien agar mengurangi berat badannya dengan
berolahraga, menjaga pola makan dan mengingatkan bahwa penyakit hipertensi tidak
dapat sembuh namun dapat dikontrol sehingga pasien mempunyai keinginan berobat rutin
ke dokter/puskesmas/RS.
Faktor penghambat kesehatan pasien berasal pasien sendiri yang belum mengetahui
penyakit yang diderita pasien karena pola makan dan gaya hidup pasien sendiri yang
seharusnya dapat diatasi dengan mengatur pola makan dan berolahraga
5. Aspek Fungsional
Secara aspek fungsional, menurut skala Universitas Indonesia, pasien termasuk
derajat 5 yang mana pasien tidak mengalami kesulitan sama sekali untuk melakukan
aktivitas dan bekerja sehari hari.
E. Rencana Penatalaksanaan
Tabel 5. Rencana Penatalaksanaan Ny. S
Aspek
Kegiatan
Aspek Personal - Menjelaskan kepada pasien
Waktu
Pada saat
di
mengenai penyakitnya
Puskesmas
dan
kunjungan
rumah
tersebut.
- Memotivasi pasien untuk
meningkatkan pola hidup sehat
Sasaran
Pasien
16
tidak merokok)
- Memotivasi pasien untuk rajin
-Pasien dapat
meminum obat
- Meningkatkan kesadaran pasien
mengemukakan keluhan
mengatasi penyakit
hipertensi dalam
teratur.
kehamilan
dapat dikontrol.
- Menjelaskan kepada pasien
Pasien
Pada saat
- Pasien mengalami
di
Puskesmas
kesehatannya dan
meningkat.
- Pasien mau mengikuti
pengobatan hipertensi
puskesmas.
- Diet Energi Rendah I (1200 kkal)
tetap stabil
- Bayi yang dilahirkan
Aspek Risiko
Internal
(1000-1200 mg Na)
- Memberi obat-obatan
- Methyl Dopa 3 x 250 mg
- Menjelaskan kepada pasien
sehat
Pasien
Pada saat
kunjungan
rumah
secara teratur.
dalam menyelesaikan
mampu menyelesaikan
masalah harian
Sasaran
Waktu
Keluarga
Pada saat
pasien
Puskesmas
meningkatkan perhatian
dan saat
penyakitnya tersebut.
- Membantu menjelaskan kepada
keluarga pasien mengenai
penyakitnya atas seizin pasien
- Menganjurkan keluarga pasien
agar lebih memberikan
kunjungan
rumah
menikmati
kehidupannya dalam
lingkungan yang
pasien.
17
F.
1.
2.
3.
Aspek
Fungsional
Pada saat
Pasien dapat
di
meningkatkan kualitas
Puskesmas
sesuai kemampuannya.
dan
kunjungan
komplikasi ringan
rumah
maupun berat.
Prognosis
Ad vitam
Ad sanasionam
Ad fungsionam
Pasien
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
18