Anda di halaman 1dari 13

TINJAUAN PUSTAKA

Vertigo merupakan keluhan yang sering dijumpai dalam praktek; yang


sering digambarkan sebagai rasa berputar, rasa oleng, tak stabil (giddiness,
unsteadiness) atau rasa pusing (dizziness); deskripsi keluhan tersebut penting
diketahui agar tidak dikacaukan dengan nyeri kepala atau chepalgia, terutama
karena di kalangan awam kedua istilah tersebut (pusing dan nyeri kepala) sering
digunakan secara bergantian. 1
Definisi
Vertigo berasal dari bahasa Latin vertere yang artinya memutar merujuk
pada sensasi berputar sehingga mengganggu rasa keseimbangan seseorang,
umumnya disebabkan oleh gangguan pada sistim keseimbangan.1
Vertigo adalah setiap gerakan atau rasa gerakan tubuh penderita atau
obyek-obyek di sekitar penderita bersangkutan dengan kelainan system
keseimbangan (ekuilibrium).2
Sistem Keseimbangan
Manusia, karena berjalan dengan kedua tungkainya, relatif kurang stabil
dibandingkan dengan makhluk lain yang berjalan dengan empat kaki, sehingga
lebih memerlukan informasi posisi tubuh relatif terhadap lingkungan, selain itu
diperlukan juga informasi gerakan agar dapat terus beradaptasi dengan perubahan
sekelilingnya. Informasi tersebut diperoleh dari sistim keseimbangan tubuh yang
melibatkan kanalis semisirkularis sebagai reseptor, serta sistim vestibuler dan
serebelum sebagai pengolah informasinya; selain itu fungsi penglihatan dan
proprioseptif juga berperan dalam memberikan informasi rasa sikap dan gerak
anggota tubuh. Sistim tersebut saling berhubungan dan mempengaruhi untuk
selanjutnya diolah di susunan saraf pusat 1

Sistem keseimbangan tubuh kita dibagi menjadi 2 yaitu sistem vestibular


(pusat dan perifer) serta non vestibular (visual [retina, otot bola mata], dan
somatokinetik [kulit, sendi, otot]). Sistem vestibular sentral terletak pada batang
otak, serebelum dan serebrum. Sebaliknya, sistem vestibular perifer meliputi
labirin dan saraf vestibular. Labirin tersusun dari 3 kanalis semisirkularis dan
otolit (sakulus dan utrikulus) yang berperan sebagai reseptor sensori
keseimbangan, serta koklea sebagai reseptor sensori pendengaran. Sementara itu,
krista pada kanalis semisirkularis mengatur akselerasi angular, seperti gerakan
berputar, sedangkan makula pada otolit mengatur akselerasi linear. 3
Segala input yang diterima oleh sistem vestibular akan diolah. Kemudian,
diteruskan ke sistem visual dan somatokinetik untuk merespon informasi tersebut.
Gejala yang timbul akibat gangguan pada komponen sistem keseimbangan tubuh
itu berbeda-beda, pada table dibawah ini. 3

Tabel. Perbedaan Vertigo vestibular dan non-vestibular


Gejala
Sifat vertigo

Vertiogo vestibular
Rasa berputar

Vertigo non-vestibular
Melayang,hilang

Serangan
Mual/muntah
Gangguan

Episodik
+
+/-

keseimbangan
Kontinyu
-

Gerakan kepala
-

Gerakan visual
Keramaian, lalu lintas

pendengaran
Gerakan pencetus
Situasi pencetus

Tabel. Perbedaan vertigo vestibular perifer dan sentral


Gejala

Vertigo vestibular

Vertigo vestibular

Bangkitan vertigo
Derajat vertigo
Pengaruh gerakan kepala
Gejala otonom (mual,

perifer
Lebih mendadak
Berat
++
++

sentral
Lebih lambat
Ringan
+/+

muntah, keringat)
Gangguan pendengaran

( tinitus, tuli)
Tanda fokal otak

Tabel Jenis Vertigo Berdasarkan Awitan Serangan


Jenis Vertigo

Disertai Keluhan

Tidak Disertai

Timbul Karena

Berdasarkan

Telinga

Keluhan Telinga

Perubahan Posisi

Awitan Serangan

Vertigo

Penyakit

Meniere,TIA arteri vertebro-Benign paroxysmal

paroksismal

tumor fossa craniibasilaris,


posterior,

Vertigo kronis

vertigo

transientvertigo akibat lesi(BPPV)

ischemic

attacklambung

(TIA)

arteri

vertebralis
Otitis media kronis,Kontusio
meningitis
tuberkulosa,

epilepsi,positional

sindroma
tumorkomosio,

serebelo-pontine,

serebri,Hipotensi ortostatik,
paskavertigo servikalis
multiple

sklerosis, intoksikasi

lesi labirin akibat zatobat-obatan


ototoksik
Vertigo akut

Trauma

labirin,Neuronitis

herpes zoster otikus,vestibularis,


labirinitis

akuta,ensefalitis

perdarahan labirin

vestibularis, multipel
sklerosis

Patofisiologi
Setiap orang tinggal di ruangan dan mampu berorientasi terhadap
sekitarnya berkat adanya informasi-informasi yang dating dari indera. Didalam
orientasi ruangan ini indera yang penting peranannya adalah system vestibular
(statokinetik), system penglihatan (visual/optic), dan rasa dalam (proprioseptik).
Untuk bekerja secara wajar, unit ini memerlukan normalitas fungsi fisiologi
indera-indera tersebut sehingga informasi yang ditangkap dari sekitarnya adalah
proporsional dan adekuat. Informasi ini dipertukarkan dan diproses lebih lanjut
olehsuatu unit pemroses sentral dan selanjutnya proses yang berlangsung dalam
system saraf pusat akan bekerja secara reflektorik. 2
Tetapi bila oleh sesuatu sebab terjadi hal-hal yang menyimpang, maka unit
proses sentral tidak lagi dapat memproses informasi-informasi secara wajar/biasa,
melainkan menempuh jalur luar biasa. Hasil akhir yang didapat selain ketidak

sempurnaan adaptasi otot-otot mata dan ekstremitas tersebut juga akan


memberikan tanda/peringatan kegawatan. Tanda ini dapat dalam bentuk yang
disadari ataupun yang tidak disadari oleh penderita. 2
Yang disadari :
- Bersumber dari pusat vestibular ialah vertigo
- Bersumber dari system saraf otonom ialah mual, muntah, berkeringat, dll.
- Bersumber dari system motorik ialah rasa tidak stabil
Yang tidak disadari : terutama bersumber dari otot mata yaitu timbulnya
nistagmus.
Penyimpangan proses yang wajar tersebut diatas dapat sebagai akibat
abnormalitas fungsi fisiologik salah satu atau lebih indera atau akibat informasi
yang tidak harmonis, atau tidak terkoordinasinya informasi-informasi yang datang
dari indera-indera ekuilibrium. Biasanya, bila abnormalitas itu bersumber dari
sistem visual akan menimbulkan rasa ringan dikepala, sedangkan bila bersumber
dari system vestibular akan menimbulkan rasa gerakan. Dikatakan dari semua
indera itu, system vestibularlah yang pegang andil paling besar terhadap
ekuilibrium. Disamping ikut andil dalam orientasi ruangan, system vestibular
merupakan organ penting yang bekerja otomatis mempertahankan dan
menstabilkan posisi dan penglihatan. Sistem ini dapat membangkitkan reflex
otomatis, involuntar, gerakan paksaan yang hanya bergantung pada kesadaran
seseorang. Termasuk gerakan bola mata involuntary/nistagmus dan reflex
penyesuaian terhadap posisi miring. 2

Etiologi
Vertigo hanya gejala yang dapat ditimbulkan oleh berbagai macam
penyakit. Penyebab vertigo dapat berasal dari beberapa disiplin ilmu.

1. Penyakit system vestibular perifer ( yaitu labirin, nervus VIII atau inti
vestibularis)
a) Telinga :
- Telinga luar : serumen, benda asing
- Telinga tengah : retraksi membrane timpani, otitis media purulenta
akuta, otitis media dengan efusi, labirintitis, koleastetoma, rudapaksa
dengan perdarahan.
- Telinga dalam : Labirintis akuta toksika, trauma, serangan vascular,
alergi, hidrops labirin (morbus meniere), mabuk gerakan, vertigo
postural.
b) Nervus VIII :
- Infeksi
- Trauma
- Tumor
c) Inti vestibularis (batang otak) :
- Infeksi ( meningitis, encephalitis, abses otak)
- Perdarahan
- Trombosis (arteri serebeli postero-inferior)
- Tumor
- Sklerosis multiple
2. Penyakit susunan saraf pusat
a) Vascular
- Iskemik otak
- Hipertensi kronis
- Arteriosklerosis
- Anemia
- Hipertensi kardiovascular

b) Infeksi : meningitis, ensefalitis, abses.


c) Trauma
d) Tumor
e) Migren
f) Epilepsi
g) Kelainan endokrin (hipotiroid, hipoglikemik, keadaan menstruasi, hamil,
menoupase)
h) Kelaianan psikoneurosis
3. Mata : paresis otot mata, kelainan refraksi, glaucoma
4. Kelainan propioseptik : pellagra, anemia pernisiosa, alkohholisme, tabes
dorsalis.
Diagnosis
1.

Anamnesis 1
- Pertama-tama ditanyakan bentuk vertigonya: melayang, goyang, berputar,
tujuh keliling, rasa naik perahu dan sebagainya.
- Keadaan yang memprovokasi timbulnya vertigo: perubahan posisi kepala
dan tubuh, keletihan, ketegangan.
- Apakah timbulnya akut atau perlahan-lahan, hilang timbul, paroksimal,
kronik, progresif atau membaik. Beberapa penyakit tertentu mempunyai
profil waktu yang karakteristik. (gambar dibawah)

- Penggunaan

obat-obatan

seperti

streptomisin,

kanamisin,

salisilat,

antimalaria dan lain-lain yang diketahui ototoksik/vestibulotoksik,


- Apakah ada keluhan yang menyertai mual, muntah, gangguan pendengaran,
tinnitus.
- Adanya penyakit sistemik seperti anemia, penyakit jantung, hipertensi,
hipotensi. Juga kemungkinan trauma akustik.
2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik Umum :
Pemeriksaan fisik diarahkan ke kemungkinan penyebab sistemik; tekanan
darah diukur; bising karotis, irama (denyut jantung) dan pulsasi nadi perifer
juga perlu diperiksa
Pemeriksaan Neurologis :
- Pemeriksaan mata :
Mencari adanya nistagmus :

a) Pada mata dalam posisi netral bila ada nistagmus disebut nistagmus
spontan.
b) Bila pada mata melirik kekiri dan kanan, atas bawah bila ada nistagmus
disebut nistagmus tatapan.
c) Nistagmus yang disebabkan oleh kelainan system saraf pusat
mempunyai cirri-ciri, sebagai berikut :
- Nistagmus pendular : nistagmus yang tidak mempunyai fase cepat
atau lambat.
- Nistagmus ventrikal yang murni : nistgamus yang gerakan ke atas dan
bawah.
- Nistagmus rotatari yang murni : gerakannya berputar
- Gerakan nistagmoid : gerakan bolamata yang bukan nistagmus
sebenarnya tetapi mirip dengan nistagmus.
- Nistagmus tatapan yang murni : nistagmus yang berubah arahnya bila
arah lirikan mata berubah.
- Uji Dix-Halpike : bertujuan untuk mencari adanya vertigo/nistagmus
posisional

paroksismal

maka

untuk

membangkitkannya

diperlukan

rangsangan perubahan posisi :


* Penderita duduk di meja periksa kemudian disuruh cepat-cepat berbaring
terlentang dengan kepala tergantung diujung meja dan cepat-cepat kepala
disuruh menengok kekiri (10-20o) pertahankan selama 10-15 detik, liat
adanya nistagmus kemudian kembali ke posisi duduk dan liat adanya
nistagmus dalam 10-15 detik.
* Ulangi pemeriksaan tersebut kali ini kepala menengok ke kanan. Orang
normal dengan manufer tersebut tidak timbul vertigo atau nistagmus.
- Pemeriksaan Keseimbangan :
Romberg test : penderita berdiri dengan kedua kaki dirapatkan, mula-mula
dengan kedua mata terbuka kemudian tertutup. Biarkan pada posisi

demikian selama 20-30 detik. Harus dipastikan bahwa penderita tidak dapat
menentukan posisinya (misalnya dengan bantuan titik cahaya atau suara
tertentu). Pada kelainan vestibuler hanya pada mata tertutup badan
penderita akan bergoyang menjauhi garis tengah kemudian kembali lagi,
pada mata terbuka badan penderita tetap tegak. Sedangkan pada kelainan
serebeler badan penderita akan bergoyang baik pada mata terbuka maupun
pada mata tertutup.
Tandem Gait: penderita berjalan lurus dengan tumit kaki kiri/kanan
diletakkan pada ujung jari kaki kanan/kiri ganti berganti. Pada kelainan
vestibuler perjalanannya akan menyimpang, dan pada kelainan serebeler
penderita akan cenderung jatuh. (buku hijau)
Disadokokinesis : merupakan ketidakmampuan melakukan gerakan yang
berlawanan berturut-turut. Surh pasien merentangkan kedua lengannya
kedepan, kemudian suruh ia mensupinasi dan pronasi lengan bawahnya
(tangannya) secara bergantian dan cepat. Pada sisi lesi, gerakan ini
dilakukan lamban dan tidak tangkas.
Tes tunjuk hidung : Pasien disuruh menutup mata dan meluruskan
lengannya kesamping, kemudian ia disuruh menyentuh hidungnya dengan
telunjuk. Pada lesi serebral telunjuk tidak sampai di hidung tetapi
melewatinya dan sampai di pipi.
3. Pemeriksaan Penunjang :
- Pemeriksaan laboratorium rutin, darah, urin, dan pemeriksaan lain sesuai
indikasi.
- Neurootologi : Tes kalori, Elektronistagmografi, BAEP (brainstem auditory
evoked potential)
- Radiologis : CT-Scan, MRI.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan vertigo terbagi menjadi 3 bagian utama, yaitu : 4

10

1. Terapi kausal
Sebagian besar kasus vertigo tidak diketahui kausanya sehinggaterapi lebih
banyak bersifat simtomatik dan rehabilitatif.
2. Terapi Simptomatis
Pengobatan ini ditujukan pada dua gejala utama yaitu rasa vertigo (berputar,
melayang) dan gejala otonom (mual, muntah).
Tabel. Obat antivertigo, dosis obat per oral
Nama kelompok

Nama Generik

Dosis sekali

Interval

Antikolinergik

Skopolamin

0,2-0,4 mg

ulangan
3-6 jam

Antihistamin

Atropin
Difenihidramin

0,2-0,4 mg
50-100 mg

3-6 jam
6 jam

Dimenhidrinat

50-100 mg

6 jamk

Sinarizin
d-Amfetamin

75 mg
10 mg

24 jam
12 jam

Efedrin

25-50 mg

4-6 jam

Fenobarbital

15-60 mg

6-8 jam

Diazepam

5-10 mg

4-6 jam

Prometazin

25-50 mg

4-6 jam

Klorpromazin

10-25 mg

4-6 jam

Simpatomimetik

pemberian

Penenang
Minor
Mayor

3. Terapi rehabilitatif
Terapi rehabilitasi bertujuan untuk membangkitkan dan meningkatkan
kompensasi sentral dan habituasi pada pasien dengan gangguan vestibular.
(print artikel) Timbulnya mekanisme bisa berasal baik dari system saraf tepi
maupun dari system saraf pusat, dalam usaha memperoleh keseimbangan baru
sehingga tanda kegawatan (alarm reaction) yang merupakan sebab terjadinya
vertigo akan dihilangkan.

11

Mekanisme kompensasi ini dapat dipacu tumbuhnya dengan jalan


memberikan rangsangan terhadap alat keseimbangan di telinga bagian dalam
(vestibule), rangsangan terhadap visus dan juga proprioseptik.
Rangsangan dilakukan secara bertahap namun intensif setiap kali
latihan sehingga timbul gejala nausea, dan dilakukan secara berulang-ulang.
Beberapa cara latihan untuk penderita vertigo yang dapat dikemukakan antara
lain :
- Latihan gerakan tubuh dengan kepala-leher-mata dalam posisi tetap
(stasioner)
- Mata dan kepala bergerak mengikuti objek penglihatan yang bergerak.
- Latihan dengan alat sejenis pembangkit nistagmus.
- Latihan keseimbangan tubuh diatas papan dinamis.

12

DAFTAR PUSTAKA
1. Budi Riyanto Wreaksoatmodjo. 2004. Vertigo : Aspek Neurologi. Bogor.
Online, diakses tgl 16 April 2010.
(http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/144_14VertigoAspekNeurologi.pdf/
144_14VertigoAspekNeurologi.html)
2. Lumbaltobing. 2000. Vertigo. Kapita Selekta Neurologi. Gajah Mada
University Press : Yogyakarta. Hal 341-357.
3. Majalah Farmacia. 2007. Si Penyebab Kepala Berputar. Online, diakses
tgl 17 April 2010.
(http://www.majalah-farmacia.com/rubrik/one_news.asp?IDNews=221)
4. Wijayakusumah. 2008. Vertigo. Online, diakses tgl 17 April 2010.
http://fk.wijayakusumasby.ac.id/elib/Arsip/Departemen/Ilmu
%2520Penyakit%2520Saraf/Vertigo%2520%255BCompatibility
%2520Mode)

13

Anda mungkin juga menyukai