Anda di halaman 1dari 4

Biosecurity / Biosekuritas pada

Peternakan
BY ADMIN APRIL 30, 2014

Pengertian Biosekuritas / Biosecurity


Biosekuritas (biosecurity) dapat diartikan sebagai beberapa
prosedur atau usaha yang dilakukan untuk dapat mencegah
kontak antara ayam dalam peternakan dengan agen atau sumber
penyakit sehingga dapat menekan resiko dan konsekuensi
penularan
penyakit.
Biosekuritas
(biosecurity)
adalah
perlindungan dari penyebaran penyakit infeksius, parasit, dan
hama ke unit produksi. Dengan demikian, biosekuriti (biosecurity)
dapat dikatakan sebagai pertahanan terdepan pada suatu
peternakan.
Banyak sekali yang dapat menjadi sumber penyakit pada ayam di
antaranya: ayam (ayam sakit, bangkai, ayam pembawa penyakit
atau disebut ayam carrier), manusia (anak kandang, tamu),
pakan, air minum, kotoran ternak, limbah peternakan, hama
(rodensia seperti tikus dan bermacam-macam serangga), burung
dan unggas lain (burung yang sering masuk ke area peternakan
misalnya merpati dan burung liar), dan hewan-hewan lain (anjing,
kucing, dan sebagainya).

Ada 2 aktivitas penting dalam pelaksanaan biosekuriti


(biosecurity) yaitu:
1. Isolasi peternakan dari agen atau sumber penyakit yang
berasal dari luar peternakan
2. isolasi ayam dari agen atau sumber penyakit yang berada di
lingkungan peternakan
Dalam peternakan, ada prinsip biosekuriti yaitu isolasi,
kontrol lalu lintas, sanitasi, dan kontrol hama. Berikut
beberapa contoh pelaksanaan biosekuriti (biosecurity) yang dapat
Anda aplikasikan di peternakan Anda:

Isolasi:

Ruang lingkup isolasi meliputi waktu (misalnya istirahat


kandang), jarak, dan penghalang (barrier) fisik.

Jarak antara peternakan satu dengan peternakan lain atau


kompleks penduduk idealnya 1 km.

Sebisa mungkin konstruksi peternakan dibuat agar ayam


tidak mudah kontak dengan lingkungan luar misalnya dengan
pembuatan pagar atau dinding yang membatasi peternakan
dengan lingkungan luar.

Kontrol lalu lintas:

Kontrol lalu lintas meliputi pembatasan terhadap person


(karyawan, anak kandang, pemilik, tamu) maupun kendaraan
yang masuk ke peternakan. Selain itu, juga meliputi
pengangkutan peralatan, pakan, hasil produksi (telur, ayam),
dan limbah (kotoran dan limbah lainnya seperti bangkai
ayam). Hanya yang bersih dan sudah didesinfeksi yang
diperbolehkan
masuk ke
peternakan
atau
kandang.
Pembatasan jumlah orang/pengunjung yang masuk ke dalam
lokasi kandang juga perlu dilakukan agar mengurangi
kemungkinan masuknya penyakit ke dalam peternakan.

Transportasi kendaraan bisa dibuat jalur kotor dan jalur


bersih untuk mengurangi kemungkinan masuknya penyakit ke
peternakan atau jalur kendaraan dibuat satu arah.

Pencegahan terhadap masuknya hewan lain baik itu hewan


liar maupun domestik juga harus dilakukan karena bisa jadi
hewan tersebut membawa penyakit untuk itu bangunan
kandang didesain agar burung liar dan binatang pengerat
tidak dapat masuk.

Jalan penghubung di dalam kandang perlu dibuat untuk


mengangkut kebutuhan ayam agar petugas kandang tidak
melewati sembarang tempat.

Jika melaksanakan pengontrolan terhadap beberapa


kandang sekaligus dalam sekali waktu harus dimulai dari

kandang ayam yang berumur paling muda ke kandang ayam


yang lebih tua.

Sanitasi:

Beberapa hal perlu diperhatikan terkait sanitasi seperti


udara, air, pakan, peralatan, lingkungan, termasuk pekerja
kandang.

Tidak boleh ada penumpukan kotoran serta bahan dan


peralatan yang tidak terpakai seperti peralatan, sisa pakan,
sampah, dan sebagainya karena dapat menjadi sumber
penyakit.

Penyemprotan desinfektan, pencelupan tangan dan kaki


harus selalu dilakukan pada setiap orang yang masuk maupun
keluar lokasi kandang. Jika mampu, sebelum masuk lokasi
kandang harus mandi dan berganti pakaian agar idak
membawa penyakit dari luar masuk ke area peternakan.

Semua peralatan yang keluar masuk area kandang harus


dipastikan sudah melalui proses sanitasi.

Dilakukan istirahat kandang setelah pembersihan kandang


minimal 14 hari untuk memastikan desinfektan bekerja secara
optimal.

Kontrol hama:

Pembersihan area di sekeliling kandang (paling tidak 15


meter
di
sekeliling
kandang)
dilakukan
termasuk
pemotongan/pembersihan rumput secara rutin agar tidak
menjadi sarang penyakit karena bisa jadi agen-agen pembawa
penyakit hidup di tempat ini.

Dilakukan program pembasmian serangga dan tikus secara


rutin misalnya dengan fogging untuk membasmi serangga
seperti nyamuk.

Biosekuriti (biosecurity) memang terlihat sepele atau mudah


untuk dilaksanakan, akan tetapi Anda jangan sampai lengah.

Sedikit saja Anda mengabaikan Biosekuriti (biosecurity), berbagai


hal yang dapat mengancam dapat kapan saja masuk ke
peternakan Anda. Beberapa tanda lemahnya biosekuriti
(biosecurity) di antaranya:

masuknya penyakit yang belum pernah ada di peternakan,

penyakit yang ada di peternakan tidak juga hilang dari


peternakan Anda dan cenderung berulang, atau

dua-duanya ada di peternakan Anda.


Untuk itu, perhatikan dengan seksama biosekuriti (biosecurity)
jika Anda tidak ingin kejadian yang tidak Anda inginkan terjadi di
peternakan Anda.

Anda mungkin juga menyukai