PENDAHULUAN
I.1 Latar belakang
Setiap pekerjaan memiliki bahaya potensial masing-masing. Bahaya
potensial merupakan sesuatu zat (agent) yang kemungkinan dapat
menimbulkan gangguan kesehatan / penyakit pada pekerja apabila pekerja
terpajan oleh zat tersebut. Bahaya potensial dapat berupa fisik, kimia,
biologi, ergonomi dan psikologi. Bahaya potensial ketika berada di
lingkungan kerja berhubungan dengan populasi tertentu (usia kerja),
biasanya lebih sehat dan pajanan lebih tinggi namun lebih singkat serta
area terbatas.1
Potensi bahaya potensial terbagi menjadi toksisitas yang merupakan
besarnya
kemungkinan
suatu
substansi
untuk
menyebabkan
pada bagian ini selama plant survey berlangsung adalah potensi bahaya
(hazard) dan jenis potensialnya adalah faktor fisik (suhu) dan faktor
kimia.3
I.2 Rumusan Masalah
a. Bahaya potensi apa saja dan resiko kecelakaan kerja pada setiap
langkah proses produksi?
b. Dampak apa saja yang dapat terjadi akibat bahaya potensial tersebut?
c. Penyakit apa saja yang dapat timbul akibat bahaya potensial tersebut?
I.3 Tujuan
a. Mengetahui dan menyusun profil Kalawa Waterpark
b. Mengidentifikasi bahaya potensi (hazard) atau faktor resiko terhadap
kesehatan dan keselamat pekerja di Kalawa Waterpark bagian pool
service (water treatment)
c. Mengidentifikasi gangguan kesehatan yang mungkin timbul dengan
adanya bahaya potensial yang ada di pool service (water treatment)
d. Menjelaskan upaya perlindungan dan pencegahan yang telah
dilakukan oleh perusahaan
e. Memberikan rekomendasi untuk perbaikan upaya kesehatan dan
keselamatan kerja bagi pekerja yang bekerja di pool service (water
treatment)
I.4 Manfaat
a.
Bagi Perusahaan
Mampu mengidentifikasi dan mencegah terjadinya bahaya bagi
seluruh karyawan dan pengunjung serta dapat meningkatkan kualitas
kesehatan untuk karyawan sehingga dapat menjaga kinerja dan
yang
menyelenggarakan
pendidikan,
penelitian
dan
pengabdian masyarakat.
I.5 Metode
Metode yang digunakan adalah metode walk through survey
dimana kunjungan hanya dilakukan hanya satu kali dan tidak melakukan
pengukuran.2
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
II.1 Profil Perusahaan
Kalawa waterpark dikembangkan oleh PT. Bersama Satmaka Cipta
(BSK) dengan luas area 2,5 ha. Prasarana yang tersedia adalah Kalawa
Waterpark, dengan prasarana yang meliputi 3 racer slide, 1 Tube Slide,
3
Mini Big jump slide, Lazy river, 5 Kiddy slides, 3 Family slides, Leasure
pool, Recreation pool, Family pool dan Splash bucket yang diharapkan
dapat menarik partisipasi masyarakat tidak hanya di palangkaraya namun
di kota kota maupun kabupaten terdekat.3 Fasilitas yang tersedia di
kalawa waterpark yaitu:
a. Kolam air
1. Slide Pool
Aktifitas utama yang mengedepankan berbagai aneka slide (spiral
dan racer) yang diperuntukkan bagi semua golongan yaitu: anak
anak, remaja dan dewasa. Area ini dikembangkan dengan sifat
permainan adventure yang menjadikannya area favorit semua
kalangan.
2. Lazy River (Kolam arus)
Kolam ini menampilkan berbagai mode permainan air, sebut saja
goa, jembatan dan kayu rintang.
3. Kiddy pool (Kolam anak-anak)
Sesuai dengan namanya, kolam ini lebih diperuntukkan bagi anak
anak kecil dan remaja yang dilengkapi dengan atraksi ember tumpah,
5 variasi seluncuran anak - anak dan efek air yang beragam.
b. Prasarana penunjang
1. Foodcourt
Sebuah area terbuka dengan 5 kios makanan yang menyediakan
berbagai macam makanan dan 1 kios minuman untuk pengunjung di
dalam lokasi.
2. Loker dan Ruang Ganti
Fasilitas loker anti air yang dapat digunakan pengunjung sebagai
tempat penyimpanan sementara dan ruang ganti yang terpisah bagi
pria dan wanita beserta tempat mandi dan toilet memberikan
kemudahan bagi pengunjung untuk menikmati permainan tanpa
harus memikirkan keamanan barang barang bawaan.
3. Lobby
Tempat berkumpul yang cukup besar dengan staf staf penuh
senyum kami akan memberikan penjelasan mengenai cara cara
pembelian tiket, keselamatan di wahana, prasarana penunjang dan
akses keluar untuk kenyamanan pengunjung.
4. Panggung dan air mancur
Sebuah sarana dengan luas 160 m2 yang dapat dimanfaatkan untuk
acara- acara hiburan pendukung guna meramaikan dan mamanjakan
pengunjung di waktu -waktu tertentu.3
II.2 Proses Produksi dan Alur Kegiatan
1.
Di tampungAir
di dalam
secara kolam
otomatis akan disaring denganAir
pasir
silika
bebas
kotoran
Air tanah
lalu selanjutnya air secara otomatis akan disaring dengan pasir silika.
Keluarlah air yang bersih dan bebas kotoran, lalu air yang sudah bersih
masuk kembali ke kolam renang. Sebelum air digunakan, air terlebih
dahulu diberi obat untuk desinfeksi, menjernihkan air, dan menaikkan pH
agar air dapat digunakan dan tidak menimbulkan penyakit bagi
pengunjung maupun pekerja di lingkungan kolam renang kalawa.3
II.3 Sarana, Fasilitas dan Sanitasi
a. Sarana dan Fasilitas
1. Sarana
2.
a.
b.
Penyewaan loker
c.
Fasilitas
a.
Smart Card
b.
Gazebo (pondok)
c.
d. Dua Rest Room (ruang ganti, toilet dan kamar mandi) pria dan
wanita
e. Satu buah klinik
f. Satu buah panggung pertunjukkan
II.4 Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Program kesehatan kerja yang dilakukan oleh perusahaan yaitu:
a. Tiap akhir bulan dilakukan pengecekan kesehatan untuk seluruh
karyawan.
b. Jika ada karyawan yang sakit maka perusahaan akan memberikan izin
kerja atau jika keadaan karyawan sangat tidak sehat maka pihak
perusahaan juga akan merujuk karyawan tersebut ke rumah sakit
untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif.
c. Penyediaan susu dan multivitamin untuk meningkatkan stamina
karyawan.
d. Alat pelindung diri yang digunakan karyawan di bidang pooling
berupa sarung tangan latex, sepatu boot, google dan masker.3
Bahaya Potensial
1.
Fisik
Dampak
Panas
2.
Kimia
Pasir silika
Klorin
Hcl
Soda Ash
Iritasi pernafasan
Mekanik
Listrik
Mesin
Ketulian
4.
Biologis
5.
Psikologis
3.
.
1.
2.
3.
4.
Dimana
metode
pengukurannya
dengan
particulet
filter, sodium
baru
pneumokoniosis
(penyakit
saluran
pernafasan)
yang
disebabkan oleh paparan debu tempat kerja terjadi di seluruh dunia setiap
tahunnya. Debu yang terhirup oleh tenaga kerja menyebabkan timbulnya
reaksi mekanisme pertahanan nonspesifik berupa batuk, bersin, gangguan
transport mukosilier dan fagositosis oleh makrofag. Otot polos di sekitar
jalan napas dapat terangsang sehingga menimbulkan penyempitan.
Keadaan ini terjadi biasanya bila konsentrasi debu melebihi nilai ambang
batas. Sistem mukosilier juga mengalami gangguan dan menyebabkan
produksi lendir bertambah. Bila lendir makin banyak atau mekanisme
pengeluarannya tidak sempurna terjadi obstruksi saluran napas sehingga
resistensi jalan napas meningkat. Partikel debu yang masuk ke dalam
alveoli akan membentuk fokus dan berkumpul di bagian awal saluran
limfe paru, sehingga pada akhirnya dapat menimbulkan kelainan fungsi
atau penurunan nilai kapasitas paru. Kelainan tersebut terjadi akibat
rusaknya jaringan paru-paru yang bersifat profresif dan ireversibel (tidak
10
Ukuran debu /
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Partikel Zat
> 12
7 12
57
3-5
1 -3
<1
Dampak
Tidak masuk saluran pernapasan
Tertahan di saluran pernapasan atas
Tertahan di trakea
Tertahan di bronkus
Tertahan di bronkiolus
Masuk ke alveolus yang nantinya diabsorpsi ke darah dan
dimetabolisme hati dan tertimbun dalam target organ.
Tabel 3. Ukuran debu / partikel zat1
Berdasarkan Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No. SE01/MEN/1997, Nilai Ambang Batas (NAB) untuk debu total lingkungan
kerja adalah 10 mg/m3. Berbagai penyakit dapat timbul dalam lingkungan
pekerjaan yang mengandung debu lingkungan kerja terutama pada
konsentrasi debu yang cukup tinggi, antara lain pneumoconiosis (silikosis,
asbestosis, beriliosis), hemosiderosis, bisinosis, bronchitis, asma kerja
serta kanker paru. 4
11
Bila penyakit paru akibat kerja telah terjadi, umumnya tidak ada
pengobatan yang spesifik dan efektif untuk menyembuhkannya. Gejala
biasanya timbul apabila penyakit sudah lanjut. Potensi bahaya mekanik
berupa listrik dan bising yang bersumber dari mesin dimana untuk listrik
sendiri dapat membahayakan pekerja seperti kemungkinan untuk kesetrum
bahkan dapat menyebabkan mutasi gen sehingga terjadi proliferasi sel
berlebihan yang berpotensi menjadi kanker dan jika terpapar bising dalam
waktu yang lama maka dapat menyebabkan ketulian akibat bising(noice
induce hearing loss) yang bersifat permanen.1
Bahaya potensial bahaya biologis terdapat pada semua tempat kerja
yang menggunakan bahan-bahan biologi serta di tempat yang terdapat
jasad renik/ makhluk hidup. Semua makhluk hidup mulai dari yang bersel
satu sampai bersel banyak dan mulai ari mikroorganisme sampai dengan
makroorganisme dapat menjadi bahaya potensial biologi. Untuk area pool
services didapatkan dari air yang kontak dengan pekerja. Dampak yang
timbul dapat berupa infeksi jamur, bakteri maupun mikroorganisme
lainnya yang menyebabkan pekerja mengalami gangguan kulit. Contoh
bahaya potensial psikologis adalah stres yang disebabkan karena
kejenuhan di tempat kerja atau kurangnya perhatian perusahaan terhadap
kesejahteraan karyawan. Dari stress tersebut dapat bermanifestasi ke
biologis seperti menyeluhkan nyeri lambung atau gastritis serta migrain
bahkan dapat menyebabkan hipertensi. 9
12
13
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Program keselamatan kerja untuk lingkungan kalawa waterpark
sudah dapat dikatakan baik karena perusahaan sudah memberlakukan
pergantian waktu kerja(shifting) antara karyawan dan menyediakan alat
pelindung diri pada saat bekerja walaupun kebanyakan karyawan masih
tidak mau untuk menggunakan alat pelindung diri tersebut yang justru
malah membahayakan pekerja itu sendiri.
Bahaya potensial yang ditemukan dilingkungan kerja kalawa
waterpark mencakup bahaya lingkungan fisik, kimia, mekanis, biologis
serta ergonomis yang dapat dicegah dengan memakai alat pelindung diri
yang dianjurkan.
2. Saran
a. Menggunakan alat pelindung diri seperti memakai sarung tangan lateks,
memakai google, memakai ear plug / ear muff, memakai masker dan
14
DAFTAR PUSTAKA
1. Roestam A. Bahaya potensial fisik dan kimia. Departemen Kedokteran
Komunitas FKUI. Jakarta; 2013
2. Adi NP. Plant survey. Departemen Kedokteran Komunitas FKUI. Jakarta;2013
3. Simanjuntak B. Profil Kalawa Waterpark. PT. Bersama Satmaka Cipta(BSC).
Palangkaraya; 2013
4. Gosselin RE. Clinical toxicology of commercial products. 5th ed. Donelson
Pike. Nashville : MDL Information System, Inc. 1997
5. Micromedex (R) Healthcare Series. Micromedex Inc.
6. Olson KR. Poisoning & Drug Overdose. 5th Edition. USA: McGraw Hill
Companies Inc. 2004.
7. OHS. MDL Information System, Inc. Donelson Pike, Nashville. 1997
8. Halvani GH. Evaluation and comparison of respiratory symptoms and lung
capacities in tile and ceramic factory worker of yadz. Journal Arh Hig Rada
Toksikol. 2008; 59:197-204.
9 Sulistomo A. Bahaya Potensial Faktor Biologis. Departemen Kedokteran
Komunitas FKUI. Jakarta;2013
15
16