Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
I.1 Latar belakang
Setiap pekerjaan memiliki bahaya potensial masing-masing. Bahaya
potensial merupakan sesuatu zat (agent) yang kemungkinan dapat
menimbulkan gangguan kesehatan / penyakit pada pekerja apabila pekerja
terpajan oleh zat tersebut. Bahaya potensial dapat berupa fisik, kimia,
biologi, ergonomi dan psikologi. Bahaya potensial ketika berada di
lingkungan kerja berhubungan dengan populasi tertentu (usia kerja),
biasanya lebih sehat dan pajanan lebih tinggi namun lebih singkat serta
area terbatas.1
Potensi bahaya potensial terbagi menjadi toksisitas yang merupakan
besarnya

kemungkinan

suatu

substansi

untuk

menyebabkan

cedera/gangguan pada jaringan biologis dan potensi bahaya(hazard) yang


merupakan kemungkinan suatu substansi menyebabkan cedera/gangguan
pada jaringan biologis pada lingkungan atau situasi tertentu. Sedangkan
jenis bahaya potensial ada 6, yaitu faktor fisik, faktor kimia, faktor
biologik, faktor fisiologis (ergonomi), faktor psikologis, dan faktor bahaya
potensial kecelakaan kerja.1
Plant survey adalah suatu kunjungan ke perusahaan dengan tujuan
untuk mendapatkan gambaran mengenai cara kerja pekerja, bahaya
potensial yang dihadapi dan perlindungan yang telah diberikan perusahaan
dengan cara observasi, wawancara dan pengukuran. Aspek yang harus
diamati pada plant survey meliputi profil perusahaan, proses produksi, alur
kegiatan, melihat sarana, fasilitas dan sanitasi dilingkungan perusahaan,
program kesehatan dan keselamatan kerja, identifikasi bahaya potensial
dan resiko kecelakaan kerja pada setiap langkah proses produksi.2
Kalawa Waterpark merupakan wahana bermain terbesar di Kalimantan
Tengah yang berlokasi di jalan Tjilik Riwut Km 6,5 dengan kapasitas
sekitar 2.500 orang. Bagian yang kami kunjungi pada Kalawa Waterpark
adalah bagian pool service (water treatment) dimana bagian ini khusus
menangani masalah produksi dan perawatan air. Masalah yang ditemui
1

pada bagian ini selama plant survey berlangsung adalah potensi bahaya
(hazard) dan jenis potensialnya adalah faktor fisik (suhu) dan faktor
kimia.3
I.2 Rumusan Masalah
a. Bahaya potensi apa saja dan resiko kecelakaan kerja pada setiap
langkah proses produksi?
b. Dampak apa saja yang dapat terjadi akibat bahaya potensial tersebut?
c. Penyakit apa saja yang dapat timbul akibat bahaya potensial tersebut?
I.3 Tujuan
a. Mengetahui dan menyusun profil Kalawa Waterpark
b. Mengidentifikasi bahaya potensi (hazard) atau faktor resiko terhadap
kesehatan dan keselamat pekerja di Kalawa Waterpark bagian pool
service (water treatment)
c. Mengidentifikasi gangguan kesehatan yang mungkin timbul dengan
adanya bahaya potensial yang ada di pool service (water treatment)
d. Menjelaskan upaya perlindungan dan pencegahan yang telah
dilakukan oleh perusahaan
e. Memberikan rekomendasi untuk perbaikan upaya kesehatan dan
keselamatan kerja bagi pekerja yang bekerja di pool service (water
treatment)
I.4 Manfaat
a.

Bagi Perusahaan
Mampu mengidentifikasi dan mencegah terjadinya bahaya bagi
seluruh karyawan dan pengunjung serta dapat meningkatkan kualitas
kesehatan untuk karyawan sehingga dapat menjaga kinerja dan

profesionalitas yang menunjang keberhasilan perusahaan.


b. Bagi mahasiswa
Sebagai sarana pembelajaran mengenai cara melakukan plant survey
atau observasi perusahaan sehingga dapat melatih kemampuan
melakukan identifikasi dan meningkatkan pemahaman tentang bahaya
potensial yang ada di lingkungan kerja serta dapat menanggulangi
bahaya dan dampak yang ditimbulkan.
c. Bagi institusi pendidikan

Hasil plant survey ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk


pengembangan ilmu pengetahuan dan merealisasikan tri dharma
perguruan tinggi dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya sebagai
lembaga

yang

menyelenggarakan

pendidikan,

penelitian

dan

pengabdian masyarakat.
I.5 Metode
Metode yang digunakan adalah metode walk through survey
dimana kunjungan hanya dilakukan hanya satu kali dan tidak melakukan
pengukuran.2

BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
II.1 Profil Perusahaan
Kalawa waterpark dikembangkan oleh PT. Bersama Satmaka Cipta
(BSK) dengan luas area 2,5 ha. Prasarana yang tersedia adalah Kalawa
Waterpark, dengan prasarana yang meliputi 3 racer slide, 1 Tube Slide,
3

Mini Big jump slide, Lazy river, 5 Kiddy slides, 3 Family slides, Leasure
pool, Recreation pool, Family pool dan Splash bucket yang diharapkan
dapat menarik partisipasi masyarakat tidak hanya di palangkaraya namun
di kota kota maupun kabupaten terdekat.3 Fasilitas yang tersedia di
kalawa waterpark yaitu:
a. Kolam air
1. Slide Pool
Aktifitas utama yang mengedepankan berbagai aneka slide (spiral
dan racer) yang diperuntukkan bagi semua golongan yaitu: anak
anak, remaja dan dewasa. Area ini dikembangkan dengan sifat
permainan adventure yang menjadikannya area favorit semua
kalangan.
2. Lazy River (Kolam arus)
Kolam ini menampilkan berbagai mode permainan air, sebut saja
goa, jembatan dan kayu rintang.
3. Kiddy pool (Kolam anak-anak)
Sesuai dengan namanya, kolam ini lebih diperuntukkan bagi anak
anak kecil dan remaja yang dilengkapi dengan atraksi ember tumpah,
5 variasi seluncuran anak - anak dan efek air yang beragam.

b. Prasarana penunjang
1. Foodcourt
Sebuah area terbuka dengan 5 kios makanan yang menyediakan
berbagai macam makanan dan 1 kios minuman untuk pengunjung di
dalam lokasi.
2. Loker dan Ruang Ganti
Fasilitas loker anti air yang dapat digunakan pengunjung sebagai
tempat penyimpanan sementara dan ruang ganti yang terpisah bagi
pria dan wanita beserta tempat mandi dan toilet memberikan
kemudahan bagi pengunjung untuk menikmati permainan tanpa
harus memikirkan keamanan barang barang bawaan.
3. Lobby
Tempat berkumpul yang cukup besar dengan staf staf penuh
senyum kami akan memberikan penjelasan mengenai cara cara
pembelian tiket, keselamatan di wahana, prasarana penunjang dan
akses keluar untuk kenyamanan pengunjung.
4. Panggung dan air mancur
Sebuah sarana dengan luas 160 m2 yang dapat dimanfaatkan untuk
acara- acara hiburan pendukung guna meramaikan dan mamanjakan
pengunjung di waktu -waktu tertentu.3
II.2 Proses Produksi dan Alur Kegiatan
1.

Di tampungAir
di dalam
secara kolam
otomatis akan disaring denganAir
pasir
silika
bebas
kotoran
Air tanah

Air diberi obat untuk desinfeksi, menjernihkan


Air kembali
air, dan
masuk
pH
ke ko

Gambar 1. Alur produksi air


Untuk proses menjadi air yang layak digunakan di Kalawa
Waterpark, air dari tanah akan diambil untuk di tampung di dalam kolam,
5

lalu selanjutnya air secara otomatis akan disaring dengan pasir silika.
Keluarlah air yang bersih dan bebas kotoran, lalu air yang sudah bersih
masuk kembali ke kolam renang. Sebelum air digunakan, air terlebih
dahulu diberi obat untuk desinfeksi, menjernihkan air, dan menaikkan pH
agar air dapat digunakan dan tidak menimbulkan penyakit bagi
pengunjung maupun pekerja di lingkungan kolam renang kalawa.3
II.3 Sarana, Fasilitas dan Sanitasi
a. Sarana dan Fasilitas
1. Sarana

2.

a.

Penyewaan ban karet

b.

Penyewaan loker

c.

Penjualan Perlengkapan Renang

Fasilitas
a.

Smart Card

b.

Gazebo (pondok)

c.

Food Court (Kantin)

d. Dua Rest Room (ruang ganti, toilet dan kamar mandi) pria dan
wanita
e. Satu buah klinik
f. Satu buah panggung pertunjukkan
II.4 Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Program kesehatan kerja yang dilakukan oleh perusahaan yaitu:
a. Tiap akhir bulan dilakukan pengecekan kesehatan untuk seluruh
karyawan.
b. Jika ada karyawan yang sakit maka perusahaan akan memberikan izin
kerja atau jika keadaan karyawan sangat tidak sehat maka pihak
perusahaan juga akan merujuk karyawan tersebut ke rumah sakit
untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif.
c. Penyediaan susu dan multivitamin untuk meningkatkan stamina
karyawan.
d. Alat pelindung diri yang digunakan karyawan di bidang pooling
berupa sarung tangan latex, sepatu boot, google dan masker.3

II.5 Masalah yang Berhubungan dengan Kesehatan dan Keselamatan


Kerja
No.

Bahaya Potensial

1.

Fisik

Dampak

Panas
2.

Heat Stroke, Heat Cramps, Heat


Exhaustion, Dehidrasi

Kimia
Pasir silika

Batuk kering (COPD), sesak nafas,


gangguan mata, kelelahan dan
silikosis
Luka bakar, sulit bernafas, sakit
kepala, sianosis, iritasi kulit ,
pandangan kabur, kerusakan paru

Klorin

Hcl

Iritasi mata, kulit dan pernafasan

Soda Ash

Iritasi pernafasan

Mekanik
Listrik

Mutasi Gen, Kesetrum

Mesin

Ketulian

4.

Biologis

5.

Psikologis

Gangguan kulit. Contoh: Pruritus


(gatal- gatal)
Stress

3.

Tabel 1. Bahaya potensial beserta dampaknya1


Potensi bahaya berupa fisik dapat disebabkan karena suhu. Untuk
area pool service ini suhu yang menjadi potensi bahaya adalah suhu
panas karena suhu di ruangan tempat mereka bekerja dapat dikatakan
tinggi walaupun mereka berada di ruangan tersebut tidak dalam waktu
yang lama tetapi jika hal tersebut menjadi rutinitas sehari-hari maka tidak
menutup kemungkinan tetap akan menimbulkan bahaya bagi kesehatan.
Dampak yang dapat terjadi adalah heat cramps, heat stroke( gangguan
mengenai sistem muskuloskeletal) dan heat exhaustion ( kondisi yang
sangat lelah) dan juga dehidrasi.1

Salah satu bahan kimia yang digunakan dalam proses penjernihan


air yaitu kalsium klorit (klorin) biasa digunakan untuk Industri kimia,
pemutih, desinfektan kolam renang, bahan pembersih logam, sterilisasi air
minum, reagen untuk membantu melapisi besi dengan timah dan seng.
Klorin sendiri apabila terpapar (terhirup) dapat mengakibatkan sulit
bernapas, sakit kepala, sianosis, dan gangguan pada paru. Sedangkan
apabila kontak dengan kulit menyebabkan iritasi, apabila kontak dengan
mata menyebabkan iritasi mata, pandangan kabur.4
Tempat penyimpanan klorin di diletakkan pada ruangan terpisah di
suhu ruang, di hindarkan dari bahan-bahan yang mudah menyala,
hindarkan dari api / yang bisa menyebabkan terbakar. Klorin sendiri juga
menimbulkan bahaya apabila tercampur basa logam, halogen, garamgaram logam, agen reduktor, amina, karbida logam, oksida logam, bahanbahan oksidator, halocarbon dan asam.5
No

Batas Paparan Klorin

.
1.
2.
3.
4.

1 ppm langit-langit (3 mg/m3)


0,5-1 ppm (1,5 - 3 mg/ m3)
Untuk paparan 15 menit 0,5 - 1 ppm (1,5 mg/ m3)
Atau dalam 1x shift 0,5 ppm 1ppm (1,5 - 2,9 mg/
m3)
Tabel 2. Nilai ambang batas klorin1

Dimana

metode

pengukurannya

dengan

particulet

filter, sodium

thiosulfate, ion kromatografi.standar ruang penyimpanan klorin sendiri


menurut NIOSH / MSHA / OSHA :
1. Ventilasi: Sediakan sistem ventilasi penghisap udara setempat.
Ventilasi harus tahan ledakan jika terjadi konsentrasi bahan yang akan
meledak. Pastikan dipatuhinya batas paparan yang sudah ditentukan.

2. Proteksi mata: Gunakan kaca mata pengaman tahan percikan.


Sediakan kran pencuci mata untuk keadaan darurat serta semprotan air
deras dekat dengan area kerja.
3. Pakaian: Gunakan pakaian pelindung yang tahan bahan kimia.
4. Sarung tangan: Gunakan sarung tangan pelindung yang tahan bahan
kimia.
5. Respirator: Data mengenai respirator berikut konsentrasi maksimum
didapatkan dari NIOSH dan/atau OSHA. Perlengkapan respiratorik
tersebut harus tersertifikasi oleh NIOSH/MSHA.6
Untuk tiap konsentrasi yang terdeteksi:
a. Setiap alat bantu pernafasan yang dilengkapi dengan masker wajah
penuh dan dioperasikan dalam mode tekanan sesuai kebutuhan
(pressure-demamd) atau mode tekanan positif lainnya.
b. Setiap respirator pemasok udara dengan masker wajah penuuh dan
dioperasikan dalam mode tekanan sesuai kebutuhan (pressure-demamd)
atau mode tekanan positif lainnya yang dikombinasikan dengan
escape supply yang terpisah.
c. Pelindung wajah untuk keluar dari sumber paparan (Escape):
d. Setiap respirator pemurni udara dilengkapi dengan masker wajah penuh
dan sebuah kanister uap organik.
e. Setiap tipe escape yang sesuai, alat bantu pernafasan serba lengkap.

Untuk konsentrasi yang tidak diketahui atau sangat berbahaya bagi


kehidupan dan kesehatan:
a. Setiap respirator pemasok udara dilengkapi dengan masker wajah
penuh yang dioperasikan dalam suatu mode tekanan negatif atau positif
lain digabungkan dengan escape supply terpisah.
b. Setiap alat pernafasan serba lengkap dengan masker wajah penuh.5

Untuk bahan kimia HCl dan soda ash, penyimpanannya juga


hampir sama dengan klorin. HCl dan soda ash apabila terpapar dapat
menyebabkan iritasi ada pernapasan, mata dan kulit. HCl harus diletakkan
di ruangan terpisah atau ruangan lain yang terhindar dari bahan yang dapat
terbakar, HCl digunakan untuk desinfektan. Soda ash digunakan untuk
menaikkan pH pada air dan umumnya jarang menyebabkan dampak, akan
tetapi pada orang yang memiliki alergi, dapat menyebabkan iritasi pada
kulit.7
Pasir silika yang digunakan untuk filtrasi air, debunya dapat
menyebabkan pengurangan kenyamanan kerja, gangguan penglihatan,
gangguan fungsi faal paru yang dimulai dari penyakit saluran nafas kecil
bahkan dapat menimbulkan keracunan umum. Adapun Penyakit-penyakit
dari saluran nafas kecil adalah merupakan awal dari terjadinya COPD
(Chronic Obstructive Pulmonary Disease) . Berdasarkan data WHO,
diantara semua penyakit akibat kerja 30% sampai 50% adalah penyakit
silikosis dan penyakit pneumokoniosis lainnya. Selain itu juga, ILO
(International Labour Organization) mendeteksi bahwa sekitar 40.000
kasus

baru

pneumokoniosis

(penyakit

saluran

pernafasan)

yang

disebabkan oleh paparan debu tempat kerja terjadi di seluruh dunia setiap
tahunnya. Debu yang terhirup oleh tenaga kerja menyebabkan timbulnya
reaksi mekanisme pertahanan nonspesifik berupa batuk, bersin, gangguan
transport mukosilier dan fagositosis oleh makrofag. Otot polos di sekitar
jalan napas dapat terangsang sehingga menimbulkan penyempitan.
Keadaan ini terjadi biasanya bila konsentrasi debu melebihi nilai ambang
batas. Sistem mukosilier juga mengalami gangguan dan menyebabkan
produksi lendir bertambah. Bila lendir makin banyak atau mekanisme
pengeluarannya tidak sempurna terjadi obstruksi saluran napas sehingga
resistensi jalan napas meningkat. Partikel debu yang masuk ke dalam
alveoli akan membentuk fokus dan berkumpul di bagian awal saluran
limfe paru, sehingga pada akhirnya dapat menimbulkan kelainan fungsi
atau penurunan nilai kapasitas paru. Kelainan tersebut terjadi akibat
rusaknya jaringan paru-paru yang bersifat profresif dan ireversibel (tidak

10

dapat kembali normal) dapat berpengaruh terhadap produktivitas dan


kualitas kerja.8
No

Ukuran debu /

.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Partikel Zat
> 12
7 12
57
3-5
1 -3
<1

Dampak
Tidak masuk saluran pernapasan
Tertahan di saluran pernapasan atas
Tertahan di trakea
Tertahan di bronkus
Tertahan di bronkiolus
Masuk ke alveolus yang nantinya diabsorpsi ke darah dan
dimetabolisme hati dan tertimbun dalam target organ.
Tabel 3. Ukuran debu / partikel zat1

Berdasarkan Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No. SE01/MEN/1997, Nilai Ambang Batas (NAB) untuk debu total lingkungan
kerja adalah 10 mg/m3. Berbagai penyakit dapat timbul dalam lingkungan
pekerjaan yang mengandung debu lingkungan kerja terutama pada
konsentrasi debu yang cukup tinggi, antara lain pneumoconiosis (silikosis,
asbestosis, beriliosis), hemosiderosis, bisinosis, bronchitis, asma kerja
serta kanker paru. 4

Penyakit paru kerja terbagi atas 3 bagian yaitu :


1. Akibat debu organik, misalnya debu kapas (Bissinosis), debu padipadian (Grain workers disease), debu kayu.
2. Akibat debu anorganik (pneumoconiosis), misalnya debu silica
(silikosis), debu asbes (asbestosis), debu timah (Stannosis).
3. Penyakit paru kerja akibat gas iritan, 3 polutan yang paling banyak
mempengaruhi kesehatan paru adalah sulfur dioksida (SO2), nitrogen
dioksida (NO2), dan ozon (O3). 1

11

Bila penyakit paru akibat kerja telah terjadi, umumnya tidak ada
pengobatan yang spesifik dan efektif untuk menyembuhkannya. Gejala
biasanya timbul apabila penyakit sudah lanjut. Potensi bahaya mekanik
berupa listrik dan bising yang bersumber dari mesin dimana untuk listrik
sendiri dapat membahayakan pekerja seperti kemungkinan untuk kesetrum
bahkan dapat menyebabkan mutasi gen sehingga terjadi proliferasi sel
berlebihan yang berpotensi menjadi kanker dan jika terpapar bising dalam
waktu yang lama maka dapat menyebabkan ketulian akibat bising(noice
induce hearing loss) yang bersifat permanen.1
Bahaya potensial bahaya biologis terdapat pada semua tempat kerja
yang menggunakan bahan-bahan biologi serta di tempat yang terdapat
jasad renik/ makhluk hidup. Semua makhluk hidup mulai dari yang bersel
satu sampai bersel banyak dan mulai ari mikroorganisme sampai dengan
makroorganisme dapat menjadi bahaya potensial biologi. Untuk area pool
services didapatkan dari air yang kontak dengan pekerja. Dampak yang
timbul dapat berupa infeksi jamur, bakteri maupun mikroorganisme
lainnya yang menyebabkan pekerja mengalami gangguan kulit. Contoh
bahaya potensial psikologis adalah stres yang disebabkan karena
kejenuhan di tempat kerja atau kurangnya perhatian perusahaan terhadap
kesejahteraan karyawan. Dari stress tersebut dapat bermanifestasi ke
biologis seperti menyeluhkan nyeri lambung atau gastritis serta migrain
bahkan dapat menyebabkan hipertensi. 9

II.6 Upaya Peran Perusahaan untuk Meningkatkan Kesehatan Pekerja


a. Tiap akhir bulan dilakukan pengecekan kesehatan untuk seluruh
karyawan.
b. Jika ada karyawan yang sakit maka perusahaan akan memberikan izin
kerja atau jika keadaan karyawan sangat tidak sehat maka pihak
perusahaan juga akan merujuk karyawan tersebut ke rumah sakit untuk
mendapatkan perawatan yang lebih intensif.
c. Penyediaan susu dan multivitamin untuk meningkatkan stamina
karyawan.

12

d. Alat pelindung diri yang digunakan karyawan di bidang pooling


berupa sarung tangan latex, sepatu boot, google dan masker.3
II.7 Hak-hak dan Kewajiban Pekerja
Hak Pekerja
1. Memperoleh Upah Kerja
Hak-hak yang dapat diperoleh oleh para pegawai di perusahaan
kalawa waterpark yaitu mendapatkan gaji setiap bulannya.
2. Memperoleh APD (alat pelindung diri) terhadap bahaya potensial
3. Bila sakit dirujuk ke dokter dengan biaya dari Jamsostek
4. Memperoleh libur 1 kali/minggu di antara hari Senin Jumat
Kewajiban Pekerja
1. Bekerja dari Pukul 04.00 18.00 WIB
2. Bekerja secara profesional
3. Memberikan perlindungan bagi diri sendiri
4. Mengikuti dan mentaati peraturan perusahaan

II.8 Hubungan Program DBD dengan Kondisi Perusahaan Kalawa


Waterpark
Kalawa waterpark merupakan wahana bermain air terbesar di
Kalimantan Tengah. Air yang digunakan untuk mengisi kolam-kolam yang
ada diarea ini berasal dari air tanah yang telah di filtrasi dan diobati
sehingga bisa menjadi air bersih dan jernih. 3 Pembersihan air ini dilakukan
setiap hari, sehingga kecil kemungkinan untuk vektor dari demam
berdarah dapat bersarang di area ini. Selain itu jika ada karyawan yang
mengalami gejala DBD, maka perusahaan akan merujuk karyawan
tersebut ke rumah sakit atau dokter praktek untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan yang lebih intensif dan memadai. Dalam hal ini perusahaan
sudah menyediakan upaya untuk menjaga kesehatan karyawannya.

13

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Program keselamatan kerja untuk lingkungan kalawa waterpark
sudah dapat dikatakan baik karena perusahaan sudah memberlakukan
pergantian waktu kerja(shifting) antara karyawan dan menyediakan alat
pelindung diri pada saat bekerja walaupun kebanyakan karyawan masih
tidak mau untuk menggunakan alat pelindung diri tersebut yang justru
malah membahayakan pekerja itu sendiri.
Bahaya potensial yang ditemukan dilingkungan kerja kalawa
waterpark mencakup bahaya lingkungan fisik, kimia, mekanis, biologis
serta ergonomis yang dapat dicegah dengan memakai alat pelindung diri
yang dianjurkan.
2. Saran
a. Menggunakan alat pelindung diri seperti memakai sarung tangan lateks,
memakai google, memakai ear plug / ear muff, memakai masker dan
14

sepatu boots supaya para karyawan di kalawa waterpark bisa mencegah


bahaya-bahaya potensial yang dapat ditimbulkan oleh pekerjaan
mereka. Pemakaian alat-alat pelindung diri ini juga mencegah resiko
terjadinya kecelakaan-kecelakaan yang bisa membahayakan para
karyawan seperti kesetrum kepleset dan mengalami luka bakar.
b. Penerapan perilaku hidup sehat untuk setiap pekerja seperti olahraga,
menghindari rokok, dan menerapkan pola makan yang seimbang agar
para karyawan bisa bekerja dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
1. Roestam A. Bahaya potensial fisik dan kimia. Departemen Kedokteran
Komunitas FKUI. Jakarta; 2013
2. Adi NP. Plant survey. Departemen Kedokteran Komunitas FKUI. Jakarta;2013
3. Simanjuntak B. Profil Kalawa Waterpark. PT. Bersama Satmaka Cipta(BSC).
Palangkaraya; 2013
4. Gosselin RE. Clinical toxicology of commercial products. 5th ed. Donelson
Pike. Nashville : MDL Information System, Inc. 1997
5. Micromedex (R) Healthcare Series. Micromedex Inc.
6. Olson KR. Poisoning & Drug Overdose. 5th Edition. USA: McGraw Hill
Companies Inc. 2004.
7. OHS. MDL Information System, Inc. Donelson Pike, Nashville. 1997
8. Halvani GH. Evaluation and comparison of respiratory symptoms and lung
capacities in tile and ceramic factory worker of yadz. Journal Arh Hig Rada
Toksikol. 2008; 59:197-204.
9 Sulistomo A. Bahaya Potensial Faktor Biologis. Departemen Kedokteran
Komunitas FKUI. Jakarta;2013

15

16

Anda mungkin juga menyukai