Mukjizat Gerakan Sholat3
Mukjizat Gerakan Sholat3
GERAKAN
SHOLAT
205
Resep
PENCEGAHAN &
PENYEMBUHAN
PENYAKIT
dengan
dengan
GERAKAN SHOLAT
oleh
Drs. Madyo
Wratsongko, MM
Tulisan ini dari hasil pemikiran, pengamatan, pengalaman, dan penerapan selama tiga
tahun, diperoleh hasil yang dapat digunakan untuk merawat tubuh kita atau saudara kita
lainnya dengan menggunakan metoda implementasi gerakan sholat dan berwudlu
Prakata
Puluhan tahun nara sumber menderita berbagai macam penyakit, nyaris
sepuluh tahun terakhir tergantung obat antibiotik/ narkoba. Berapa puluh
juta telah habis untuk berobat. Gaji besar, gelar tinggi, jabatan lumayan, dan
pakai dasi, tapi badan terasa sengsara, nyaris putus asa. Mungkin karena
pengalamannya dan selalu berusaha dengan kesabaran yang tinggi,
dibukakan jalan keluar yang membalik 180 derajat gaya hidupnya. Puji
syukur kehadirat Allah, Tuhan yang Esa, yang membuka mata hati dan
pikirannya untuk mempelajari, mengembangkan, dan implementasi teknik
gerakan shalat dan berwudhu sehingga dapat terbebas dari obat antibiotika,
paracetamol, asetaminophen, kafein, nikotin, gelatin, salicil, penicillin,
amoksicilin, braxidin, simetidin, pancreoplat, alcohol, expectoran,
bronchodilator, interferon/ wellferon, bebas aritmia, bebas cholesterol,
bebas asam urat, bebas crystal oxalat, tidak perlu obat kuat, tidak takut
angin dan hujan, tidak pegel linu habis bangun tidur.
Ternyata, janji Allah itu adalah tepat, asal kita kembangkan, dirikan,
implementasikan shalat dalam kehidupan sehari-hari, silaturahmi antar
manusia, tidak menyombongkan diri, sabar, selalu membersihkan dan
menahan diri, bersedekah yang halal lagi baik, ikhlas dalam mengamalkan
ilmu yang dititipkan kepada kita.
Ergonomic Gym/Senam
Ergonomis
Senam Ergonomis adalah salah satu metode yang praktis dan efektif dalam
memelihara kecerdasan tubuh, yaitu dengan melakukan latihan senam
ergonomic secara rutin. Mengapa demikian?
Karena gerakan-gerakan senam ergonomic merupakan gerakan yang sesuai
dengan kaidah-kaidah penciptaan tubuh.
Artinya, senam yang dapat langsung membuka, membersihkan, dan
mengaktifkan seluruh sistem-sistem tubuh (system kardiovaskuler, kemih,
reproduksi).
Gerakan dalam senam ergonomis hanya terdiri dari 7 gerakan dasar, yaitu
lapang dada, tunduk syukur, duduk perkasa, duduk pembakaran dan
berbaring pasrah. Masing-masing gerakan mengandung manfaat yang luar
biasa dalam pencegahan penyakit dan perawatan kesehatan.
Senam ergonomic dikenal dengan slogan duduk, tekuk-tekuk, gosok-gosok,
sehat. Dan, sebagai Multipe Inteligence.
Jadi, dengan mengombinasikan gerakan-gerakan senam ergonomis dan
melakukannya dengan rutin dan sesuai petunjuk, diharapkan akan
memperoleh manfaat yang luar biasa, minimal akan meperoleh nikmat
sehat.
Semoga.
Manfaat:
- Posisi Duduk Pembakaran menyebabkan stimulasi tombol-tombol
kesehatan ditungkai: pencernaan, reproduksi, pembuangan ginjal, dan
sistem kekebalan di liver.
- Memutar pergelangan tangan ke arah dalam dan luar dapat menstimulasi
tombol kesehatan di pergelangan tangan, lengan bawah, siku, dan (sedikit)
di bahu.
- Membungkukkan badan dengan dua lengan lurus ke belakang akan
menyebabkan kontraksi otot, ligament, dan regangan ruas tulang belakang
beserta serabut-serabut saraf meningkatkan tekanan dalam saluran saraf
tulang belakang yang diteruskan ke otak. Sehingga mengoptimalkan suplai
darah dan oksigenasi otak, serta optimalisasi fungsi organ paru, jantung,
ginjal, lambung, usus, dan liver (efek stimulasi pleksus brakialis).
Posisi duduk simpuh dengan lima jari kaki ditekuk pada ujung jarinya
(sebagai tumpuan) atau Duduk Pembakaran. Napas rileks. Pergelangan
tangan diputar ke dalam (ke arah pinggang) lalu putar ke luar. Tangan
sejajar dengan mata, telapak tangan menghadap ke atas, dimulai tangan
kanan 5 kali lalu kiri 5 kali. Lakukan putaran sebaliknya, sampai ke posisi
awal. Bayangkan membuat angka "8" (seperti Tari Piring). Setelah masingmasing 5 kali, lakukan bersama-sama kanan dan kiri sebanyak 10 kali.
Manfaat:
- Otak kanan manusia berperan dalam konstruksi, hitungan, menentukan
arah/posisi ruang; dan otak kiri berperan dalam artistik, keindahan, emosi,
dan harmonisasi.
- Menyeimbangkan otak kanan dan kiri meningkatkan kemampuan analisis
terhadap banyak hal dan fungsi memori secara cepat dan untuk jangka
lama.
Manfaat:
- Putaran lengan pada bahu menyebabkan stimulus regangan/tarikan pada
cabang besar saraf di bahu (pleksus brakialis), mengoptimalkan fungsinya
dalam menyarafi organ paru, jantung, liver, ginjal, lambung, dan usus;
sehingga metabolisme optimal.
- Dua kaki dijinjit menyebabkan stimulus sensor-sensor saraf yang
merupakan refleksi fungsi organ dalam.
Dari posisi berdiri tegak dengan menarik napas dalam secara rileks lalu
tahan napas sambil membungkukkan badan ke depan (napas dada)
semampunya. Tangan berpegangan pada pergelangan kaki sampai
punggung terasa tertarik/teregang. Wajah menengadah sampai terasa
tegang/panas. Saat melepaskan napas, lakukan secara rileks dan perlahan.
Manfaat:
- Menarik napas dalam dengan menahannya di dada merupakan tehnik
Manfaat:
- Duduk Perkasa dengan lima jari kaki ditekuk-menekan alas/ lantai
merupakan stimulator bagi fungsi vital sistem organ tubuh: ibu jari terkait
dengan fungsi energi tubuh; jari telunjuk terkait dengan fungsi pikiran, jari
tengah terkait dengan fungsi pernapasan, jari manis terkait dengan fungsi
metabolisme dan detoksifikasi material dalam tubuh, serta jari kelingking
terkait dengan fungsi liver (hati) dan sistem kekebalan tubuh.
- Menarik napas dalam lalu ditahan sambil membungkukkan badan ke depan
dengan dua tangan bertumpu pada paha, memberikan efek peningkatan
tekanan dalam rongga dada yang diteruskan ke saluran saraf tulang
belakang, dilanjutkan ke atas (otak), meningkatkan sirkulasi dan oksigenasi
otak; yang pada akhirnya mengoptimalkan fungsi otak sebagai 'pusat
komando' kerja sistem anatomisfungsional tubuh.
- Punggung tangan yang bertumpu pada paha akan menekan dinding perut
sejajar dengan organ ginjal yang ada di dalamnya, membantu mengoptimalkan fungsi ginjal.
Manfaat:
- Dengan menampung udara pernapasan seoptimal mungkin kemudian
menahannya, akan meningkatkan tekanan di dalam saluran saraf tulang
belakang tempat saraf tulang belakang berada, dan akan berdampak pada
meningkatnya suplai darah dan oksigenasi otak.
- Dengan menengadahkan kepala, terjadi fleksi pada ruas tulang leher
termasuk serabut saraf simpatis yang berada di sana.
- Dua tangan menggenggam pergelangan kaki adalah untuk membantu kita
dalam memosisikan ruas tulang leher dalam keadaan fleksi dan melebarkan
ruang antar ruas tulang tersebut, di mana terdapat jaringan ikat lunak
sebagai absorber (shock breaker). Posisi ini memberikan efek relaksasi
pada serabut saraf simpatis tersebut, yang di antaranya memberikan
persarafan pada pembuluh darah ke otak hingga terjadi pula relaksasi
dinding pembuluh darah ini.
Manfaat:
- Relaksasi saraf tulang belakang, karena struktur tulang belakang 'relatif'
mendekati posisi melurus di mana lekukan-lekukan anatomis segmental
tulang belakang (diikuti saraf tulang belakang) menyebabkan regangan/
tarikan pada serabut saraf tulang belakang berkurang, sehingga
memberikan kesempatan rileks dan bisa mengatur kembali fungsi optimal
organ dalam yang dipersarafi.
- Efek relaksasi saraf tulang belakang ini juga diteruskan ke pusat (otak)
sebagai sinyal tentang kondisi anatomisfungsional saat itu, kemudian pusat
memberikan respon dalam bentuk 'pengaturan kembali' kerja sistem dalam
tubuh, dan terjadilah proses Self Healing (penyembuhan diri sendiri).
- Efek optimalisasi fungsi sistem tubuh juga berlangsung akibat stimulasi
tombol-tombol kesehatan saat tungkai dalam posisi Duduk Pembakaran,
lengan Lapang Dada, dan napas rileks (lingkaran).
91. Hepatitis
92. Kanker Lambung
93. Kanker Pankreas
94. Kanker Usus Halus
95. Konstipasi (Sembelit)
96. Pankreatitis
97. Proktitis
98. Sindrom Malabsorbsi
99. Tifus (Demam Typhoid)
100. Trikinosis
101. Drug Abuse (Penyalahgunaan Obat)
102. Emfisema (Gangguan Paru)
103. Empiema
104. Fertilitas (kesuburan) Terganggu (Pada Pria)
105. Ejakualasi Dini (Pada Pria)
106. Hipertrofi Prostat/Pembesaran Prostat (Pada Pria)
107. Impotensi (Pada Pria)
108. Kanker Testis (Pada Pria)
109. Testicle Torsion (Testis Terpilin)
110. Undecensus Testiculorum (Testis Tidak Turun),
Kriptorkidisme
111. Abses Payudara (Pada Wanita)
112. Adnexitis/Infeksi Rongga Panggul (Pada Wanita)
113. Amenore Primer (Tidak Haid)
114. Amenore Sekunder (Pada Wanita)
115. Dismenore (Nyeri saat Haid)
Daftar Pustaka
- Pedoman Sehat Tanpa Obat dengan Sholat & Pijat
Oleh: A.M.Isran, MBA, ph.D
- Ketika Dokter Memaknai Sholat
Oleh: dr. Bahar Azhar, Sp B. Onk
- Mau Kebal Tahajud Saja
Hasil penelitian Prof. Doktor Mohammad Sholeh,
Guru besar IAIN Sunan Ampel Surabaya
- Ergonomi
Oleh Doktor Gempur Santoso, Drs, M.Kes
- Ajaran Olah Gerak dan Olah Nafas yang Tertanam di Sanubari
Oleh: RM Soebandiman Dirjo Atmojo