A. Latar Belakang
Es krim adalah makanan yang mewah dan hanya dihidangkan
pada acara-acara yang spesial. Dahulu, membuat es krim adalah hal yang
sangat merepotkan. Untuk membuat es krim, es didapatkan dari danau
atau kolam yang membeku saat musim dingin, kemudian dipotong dan
disimpan dalam tumpukan jerami, lubang di dalam tanah, atau tempat
penyimpanan es yang terbuat dari kayu dan diberi jerami.
Saat musim panas, es krim kemudian dibuat secara tradisional
dengan mengolah adonan di dalam mangkuk besar yang ditaruh dalam
sebuah tube yang diisi dengan campuran es yang telah dihancurkan
dengan garam, yang membuat adonan es krim membeku.
Es krim merupakan makanan yang banyak digemari oleh seluruh
masyarakat, karena rasanya yang manis, lembut dan membuat mood
menjadi baik bagi yang mengkonsumsinya. Di Indonesia es krim termasuk
minuman yang paling disukai oleh masyarakat, terutama oleh anak-anak
karena rasanya yang enak.
Menurut Standar Nasional Indonesia, es krim adalah sejenis
minuman semi padat yang dibuat dengan cara pembekuan tepung es krim
atau campuran susu, lemak hewani maupun nabati, gula, dan dengan
atau tanpa bahan makanan lain yang diizinkan. Di pasaran, es krim
digolongkan atas kategori ekonomi, good average, dan deluxe. Perbedaan
utama dari ketiga jenis es krim tergantung pada kandungan lemak
susunya. Es krim yang tergolong baik, tentunya memiliki tekstur yang
halus dengan cita rasa yang enak di mulut. Sedangkan es krim yang
tergolong memiliki tekstur yang agak kasar karena mengandung kristal es
krim yang cukup banyak.
B. Rumusan Masalah
Wortel memiliki kandungan vitamin A tinggi yang baik untuk
kesehatan mata, namun tidak semua orang menyukai sayuran ini. Maka
dari itu kami menambahkan wortel dalam es krim buatan kami agar semua
orang dapat mengkonsumsi wortel dalam bentuk lain yang lebih menarik.
Kami menggunakan susu kedelai sebagai bahan baku pembuatan
es krim ini karena susu kedelai memliki protein yang tinggi dan kadar
lemak yang rendah, sehingga cocok bagi orang yang melakukan diet.
C. Tujuan Penyelesaian Masalah
Adapun tujuan kami membuat produk es krim susu kedelai dengan
wortel rasa pisang ini adalah untuk :
1. Memberi Inovasi baru dalam dunia pangan
2. Membuat olahan sayuran yang lebih menarik untuk dikonsumsi
3. Membuat masyarakat yang tidak menyukai sayuran dapat menyukai
sayuran terutama wortel agar dapat memenuhi kebutuhan Vitamin A.
B. Pisang
Pisang merupakan tanaman yang memiliki banyak kegunaan, mulai
dari buah, batang, daun, kulit hingga bonggolnya. Tanaman pisang yang
merupakan suku Musaceae termasuk tanaman yang besar memanjang.
Tanaman pisang sangat menyukai sekali pada daerah yang beriklim tropis
panas dan lembab terlebih didataran rendah. Ditemui pula di kawasan
Asia Tenggara, seperti Malaysia, Indonesia serta termasuk pulau Papua,
Australia Topika, Afrika Tropi. Pisang dapat berubah sepanjang tahun
pada daerah dengan hujan merata sepan jang tahun. Umumnya,
kebanyakan orang memakan buah pisang saja dan kulitnya akan dibuang
begitu saja.
Menurut Suhartono (2011), menyebutkan bahwa pisang kepok
(Musa acuminate L.) merupakan produk yang cukup baik dalam
pengembangan sumber pangan lokal karena pisang tumbuh di sembarang
tempat sehingga produksi buahnya selalu tersedia, kulit buah kuning
kemerahan dengan bintik -bintik coklat.
Berikut adalah klasifikasi dari buah pisang kepok (Musa acuminate L.):
Kingdom : Plantae
Filum : Magnoliophta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Zingiberalez
Famili : Musaceae
Genus : Musa
Spesies :Musa acuminate
Penyebaran tanaman ini selanjutnya hampir merata ke seluruh
dunia, yakni meliputi daerah tropik dan subtropik, dimulai dari Asia
Tenggara ke Timur melalui Lautan Teduh sampai ke Hawai. Selain itu,
tanaman pisang menyebar ke barat melalui Samudra Atlantik, Kepulauan
Kenari, sampai Benua Amerika. Pisang yang dikenal sampai saat ini
merupakan keturunan dari spesies pisang liar yaitu Musa acuminate dan
Musa balbisiana . Pisang kapok memiliki tinggi 370 cm dengan umur
berbunga 13 bulan. Batangnya berdiameter 31 cm dengan panjang daun
258 cm dan lebar daun 90 cm, sedangkan warna daun serta tulang daun
hijau tua. Bentuk jantung spherical matau lanset. Bentuk buah lurus
dengan panjang buah 14 cm dan diameter buah 3,46 cm. Warna kulit dan
daging buah matang kuning tua. Produksi pisang kepok dapat mencapai
40ton/ha (Firmansyah, 2012).
Pisang merupakan jenis buah yang paling paling umum ditemui tak
hanya di perkotaan tetapi sampai ke pelosok desa. Ada berbagai jenis
buah pisang salah satunya adalah pisang kepok. Jenis yang satu ini
memiliki ciri-ciri bentuk buah yang cenderung pipih dan tidak bulat
memanjang seperti varian pisang lainnya. Maka dari itu, disebut juga
dengan nama pisang gepeng. Pisang kepok ini termasuk jenis pisang
yang lebih enak dikonsumsi setelah diolah.
Pisang kepok ada dua jenis yaitu pisang kapok kuning dan pisang kepok
putih. Pisang dengan daging berwarna kuning biasanya jauh lebih mahal
karena rasanya memang lebih enak jika dibandingkan dengan pisang
kepok daging putih.
Pada dasarnya pisang kepok ini bisa tumbuh dimana saja, namun
untuk kualitas buah yang baik, biasanya pada persyaratan lahan tanam
yang harus dipenuhi. Secara kasat mata dari luar bentuk pisangnya
hampir sama. Hanya nanti saat daging buahnya diiris, baru terlihat kalau
kepok kuning berwarna kekuningan, sedangkan kepok putih lebih pucat.
Rasa kepok kuning lebih manis, sedangkan yang kepok putih lebih asam.
C. Susu Kedelai
Susu kedelai adalah salah satu olahan kedelai yang dihasilkan
dengan cara mengekstrak kedelai, kemudian diencerkan sampai
mempunyai kenampakan yang mirip susu sapi. Menurut Koswara (1988),
kelebihan susu kedelai adalah sebagai berikut :
1. Sumber Protein yang baik
Dilihat dari kandungan gizinya, susu kedelai dapat digunakan
sebagai makanan bayi sebagai sumber protein yang baik. Mutu
protein susu kedelai jika diberikan sebagai makanan tunggal adalah
80 % dari protein susu sapi. Dengan demikian bagi balita yang
kekurangan gizi, dengan minum susu kedelai 2 gelas setiap hari dapat
memenuhi 30% kebutuhan protein.
2. Harganya murah
Susu kedelai dapat diproduksi dengan biaya 1/3 1/2 biaya
produksi susu sapi. Dengan demikian harga jual susu kedelai dapat
jauh lebih murah dibandingkan susu sapi.
3. Pembuatannya sederhana
Susu kedelai dapat dibuat dengan tehnologi sederhana dan dalam
waktu singkat sehingga dapat dikerjakan oleh industri rumah tangga,
industri kecil sampai dengan industri besar.
4. Bebas kolesterol dan rendah kadar lemak
Susu kedelai hanya terdiri dari protein nabati, tidak mengandung
kolesterol, kadar lemaknya hanya sekitar 1/3 dari kadar lemak susu
sapi, dan terdiri dari asam-asam linoleat yang dapat mencegah proses
penyumbatan pembuluh darah. Nilai kalori kedelai lebih rendah 12%
dibanding dengan susu sapi.
5. Bebas laktosa
Dengan demikian susu kedelai dapat dipakai sebagai pengganti
susu ibu atau susu sapi baik oleh anak-anak maupun dewasa yang
tidak tahan terhadap laktosa (Laktosa intolerance). Selain itu susu
kedelai dapat pula dipakai sebagai pengganti kebutuhan protein
hewani.
Kandungan Gizi Wortel, Kacang Kedelai, dan Pisang
Komponen
Kacang Kedelai
Pisang
Wortel
Kalori
446 kcal
89 kcal
41 kcal
Karbohidrat
30,16 g
22,84 mg
9g
Gula
7,33 g
12,23 mg
5g
Serat
9,3 g
2,6 g
3g
Lemak
19,94 g
0,33 g
0,2 g
Protein
34,49 g
1,09 g
1g
Air
8,54 g
Vitamin A equiv
1 mg
3 mg
835 mg
-karoten
8285 mg
Vitamin B1/ thiamin
0,93 mg
0,031 mg
0,04 mg
Vitamin B2/ riboflavin
0,073 mg
0,05 mg
Vitamin B3/ niasin
0,665 mg
1,2 mg
Vitamin
B5/
asam 0,334 mg
pentotenat
Vitamin B6/ pyrodixine 0,377 mg
0,367 mg
0,1 mg
HCL
Vitamin B9/ asam folat
20 mg
19 mg
Vitamin C
6,0 mg
8,7 mg
7 mg
Vitamin E
Vitamin K
47 mg
Kalsium
277 mg
5 mg
33 mg
Besi
15,70 mg
0,26 mg
0,68 mg
Magnesium
280 mg
27 mg
18 mg
Fosfor
704 mg
22 mg
35 mg
Kalium
1797 mg
358 mg
240 mg
Sodium
2,4 mg
Natrium
2 mg
Zinc
4,89 mg
0,15 mg
Sumber : Direktorat Gizi, Depkes ( 1996 )
BAB III METODE PEMBUATAN DAN ANALISIS
A. Sintesis Susu Kedelai
kacang kedelai direndam
semalaman, dan dipisahkan
kulitnya
Di Pasteurisasi selama 15
menit pada suhu 700C
C. Pembuatan Es Krim
Susu kedelai dengan api kecil
Jumlah Padatan
Serat kasar
Bahan Tambah Makanan
a. Pengawet
b. Pemanis buatan
Cemaran Logam :
a. Timbal (Pb)
b. Tembaga (Cu)
c. Arsen (As)
Mikrobiologi :
a. Angka lempeng total
b. APM coliform
c. Listeria sp
d. Salmonella sp
Vitamin C*
Gravimetri
Gravimetri
Alkalimetri
Uji Kualitatif
Spektrofotometri Serapan Atom
Spektrofotometri Serapan Atom
Spektrofotometri Serapan Atom
Breed
Indeks APM
Jenis bakteri patogen
Jenis bakteri patogen
Yodometri
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Cara Kerja:
1. Ditimbang sampel es krim
2. Ditambahkan 15 ml HNO3 pekat, di digest hingga larutan
jernih (Sampel)
3. Dibuat deret standar Cu (0; 0,5;1;2;3;4) dari Standar induk Cu
1000 ppm
dalam labu ukur 100 ml
4. Dipipet 5 ml & 10 ml sampel dan dimasukkan ke dalam labu
ukur 100 ml
7. Penetapan Cemaran Logam As secara AAS
Dasar:
Sampel di digest dengan HNO3 pekat menjadi garam
nitratnya. Dengan membandingkan absorbansi sampel dengan
10
B. Uji Mikrobiologi
1. TPC (Total Plate Count)
Dasar:
Perhitungan jumlah bakteri cara tuang ini dilakukan pengenceran
11
Uji efektifitas :
1. Dipipet 1 ml suspensi bakteri ke dalam petri steril
2. Dituangkan 15 ml media PCA dan di inkubasi selama
24 jam pada suhu 37oC
Cara Kerja :
1. Fisiologis sebanyak 9 ml, dimasukkan ke dalam tabung I,II,III,IV
2. Dipipet contoh sebanyak 1 ml dan dimasukkan ke dalam tabung
I, dihomogenkan, dan diberi label pengenceran 10 -1
3. Dipipet contoh dari tabung I sebanyak 1 ml dan dimasukkan ke
dalam tabung II, dihomogenkan, dan diberi label pengenceran
10-2
4. Dipipet contoh dari tabung II sebanyak 1 ml dan dimasukkan ke
dalam tabung III, dihomogenkan dan diberi label pengenceran
10-3
5. Tabung IV diberi label blanko
6. Disiapkan 10 tabung reaksi bertutup plastik berisi 5 ml media
Lactose Broth dan tabung durham terbalik yang telah
disterilkan. Diberi label pengenceran 10 -1, 10-2, 10-3, masingmasing simplo, duplo, triplo dan sebuah tabung blanko
7. Dipipet contoh dari masing-masing tabung pengenceran
sebanyak 1 ml dan dimasukkan ke dalam 3 buah tabung berisi
Tryptic Soy Broth yang telah disediakan tadi, untuk perlakuan
simplo, duplo, triplo . untuk blanko cukup simplo saja . lakukan
pengenceran terendah
8. Semua tabung dimasukkan ke dalam piala gelas beralas koran
ditutup koran, diikat dengan tali kasur
9. Diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam.
Uji sterilitas :
1. Media TSB dipipet ke tabung durham steril di inkubasi selama 24
jam suhu 37oC
Uji efektifitas :
1. Dipipet 1 ml suspensi bakteri ke dalam tabung durham
2. Diberi media TSB dan di inkubasi selama 24 jam pada suhu 37 oC
3. Periksa kekeruhan dengan menggunakan pembanding pada tiaptiap pengenceran
3. Pengujian Bakteri Patogen
Dasar:
Pemerikasaan ini dilakukan setelah proses 2 pengujian
terlebuh dahulu dari hasil pengujian kemudian dituangkan dengan
media selektif.
Cara Kerja:
1. Dituang media Mac Conkey Agar (MCA) ke dalam cawan petri
sebanyak 1/3 tinggi cawan petri
2. Digoreskan suspensi bakteri dengan ose
3. di inkubasi selama 24 jam suhu 37oC
13
C. Uji Organoleptik
A. Uji Hedonik
Dasar :
Uji hedonik untuk kesukaan dilakukan dengan mencari tahu tingkat
kesukaan masyarakat terhadap produk yang dibuat dengan mengisi
blanko yang telah disediakan.
Cara Kerja:
1.Sebarkan blanko uji hedonik pada masyarakat.
2. Hasil uji direkapitulasi
BAB IV PELAKSANAAN
A. Pelaksanaan
Pelaksanaan Praktik Kimia Terpadu dilakukan oleh kelompok PKT
24 dengan susunan sebagai berikut
:
Ketua
: Utomo Bagus Wibowo
Anggota
: 1. Annisa Eka Ramadhani
2. Danang Hadi Wijaya
3. Dhiastiti Rahma Salsabila
B. Termpat pelaksanaan
14
15
Alat
Labu lemak 250 mL
Perforator
Piala gelas 100 mL
Pengaduk
Hot plate
Corong
tangkai
panjang
Neraca analitik
Desikator
16
Jumlah
1
1
1
1
1
1
1
1
Kadar protein
Penetapan
Oven
Gelas ukur 50 mL
Piala gelas 400 mL
Tutup kaca
1
1
1
1
Labu kjehdahl
Corong kecil
Teklu
Kaki tiga
Labu ukur 100 mL
Pipet volumetric 5 mL
Gelas ukur 50 mL
Erlenmeyer 300 mL
Pipet volumetric 25 mL
Bulb
Alat destilasi
Buret 50 mL
Piala gelas 400 mL
Piala gelas 800 mL
Alat destilasi
1
1
1
1
1
1
1
3
1
1
1
1
2
1
1
Alat
jumlah
Kadar gula
1
2
1
2
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Kadar Vitamin C
Erlenmeyer asah
Pipet volumetric 10 mL
Buret 50 mL
Pipet tetes
1
1
1
1
17
Kadar total
padatan
Piala gelas
Labu semprot plastik
1
1
Corong buchner
Oven
Vacuum
Neraca analitik
1
1
1
2. Analisis Instrumen
Penetapan
Cemaran logam dengan
AAS
Alat
Piala gelas 100 mL
Pengaduk
Hot plate
Gelas ukur 50 mL
Botol sampel
Pipet volumetric 5 mL
Pipet volumetric 10 mL
Labu ukur 100 mL
AAS
Buret 50 mL
Piala gelas 800 mL
Piala gelas 400 mL
Pipet serologi 10 mL
Neraca analitik
Botol sampel
Bulb
18
Jumlah
1
1
1
1
1
1
1
8
1
1
2
2
1
1
3
1
3. Mikrobiologi
Penetapan
Alat
Jumlah
TPC
Cawan petri
Pipet serologi 10 mL
Pipet serologi 1 mL
Erlenmeyer 100 mL
Tabung reaksi
Colony counter
Inkubator
Rak tabung
Spirtus
13
1
1
5
6
1
1
1
1
APM
Tabung durham
Piala gelas 800 mL
Pipet serologi 1 mL
Pipet serologi 10 mL
Inkubator
Erlenmeyer 100 mL
Tabung reaksi
Rak tabung
Spiritus
15
2
1
1
1
3
3
3
1
Cawan petri
Spirtus
Tabung reaksi
Ose
Rak tabung
5
1
1
1
1
Bakteri Patogen
4. Sintesis
Alat
Mixer
Blender
Saringan
Panci
Kompor
Kulkas
Jumlah
1
1
1
1
1
1
19
Sendok
Bahan
Kimia
HCl 25%
Jumlah
300
mL
Bahan
Kimia (p)
HCl 37%
20
Jumlah
200
mL
Nama Produk
Harga
Hexane
H2SO4
96%
100
mL
100
mL
NaOH
30%
300
mL
I2
Na2S2O3
0,1N
KI 10%
50 ml
H3BO3
5%
125
mL
H3BO3
padat
6,25
gram
HCl 0,5N
250
mL
HCL 37%
12,30
mL
10
NaOH
10%
200
mL
NaOH
50%
2 gram
11
Pb-asetat
Basa
15 ml
5 gram
12
(NH4)2.H
PO4 10%
20 ml
10
gram
13
Larutan
Luff
H2SO4 (p)
100
mL
NaOH
50%
120
gram
100
gram
21
Rp148.000,0
0
Sulfuric acid 95- Rp15.880,00
97%
GR
for
analysis
ISO*3
(Rp397.000,00/2,
5L)
Sodium Hydroxide Rp20.424,00
pellete GR for
analysis
ISO
(Rp851.000,00/5k
g)
Iodine
for
analyisis ISO*3 (
Natrium tio sulfat Rp.58.000,00
(Rp580.000,00/kg
)
Kalium
Iodide Rp.
(Rp3.227.000,00/
500 g)
Boric acid GR far Rp3.413,06
analysis
ISO
(Rp546.090,00/1k
g)
Hydrochloric acid Rp1.785,00
fuming 37% GR
analysis
ISO*3
(Rp3.628.000,00/
2,5L)
Sodium hydroxide Rp340,40
pellet
GR
for
analysis
ISO
(Rp851.000,00/5k
g)
Lead (II) asetat for Rp13.400,00
analysis
ISO
(Rp669.000,00/25
0g)
(NH4)2.HPO4
Rp14.500,00
(Rp725.000,00/50
0g)
Larutan
luff Rp25.800,00
(Rp343.779,20/2
L)
14
H2SO4
25%
200
mL
H2SO4
96%
52,10
mL
15
Kanji
10 ml
16
Indikator
PP
2 mL
2 mL
17
Indikator
MM
0,05
gram
0,05
gram
18
Indikator
BCG
0,05
gram
0,05
gram
5 gram
19
Selen
2 gram
2 gram
Bahan Kimia
Jumlah
Jumlah
250 mL
Bahan
Kimia (p)
HNO3 65%
HNO3 4N
HNO3 (p)
175 mL
HNO3 65%
175
mL
Air Suling
4L
4L
Standar
60 mL
Pb(NO3)2
1000 ppm
Standar
60 mL
CuSO4 1000
ppm
Pb(NO3)2
2 gram
CuSO4.5H
2O
6,5
gram
22
100
mL
Nama Produk
Harga
Nitric acid GR
(Rp636.900,00/2,
5 L)
Nitric acid GR
(Rp636.900,00/2,
5 L)
Aquadest
(Rp2.000,00)
Rp25.47
6,00
Rp4.082,
00
Rp44.50
0,00
Rp8.000,
00
Rp3.568,
50
kg)
6
7
Standar
As 60 mL
1000 ppm
Heksan
150 ml
Aseton
Standar As
Rp222.0
00,00
Rp81.92
0,00
100 ml
LAB. MIKROBIOLOGI
No
Bahan
Kimia
Jumla
h
Bahan
Kimia
(p)
-
Jumlah
18 gram
Nama Produk
Harga
Media
PCA
700
mL
Alkohol
70%
Suspensi
bakteri
Buffer
Peptone
Water
(BPW)
1 botol
1 botol
Plate
Count Rp36.000,00
Agar
(Rp2.000,00/g)
-
10 mL
10 mL
750
mL
15 gram
3
4
B. SINTESIS
Bahan
Wortel
Kacang Kedelai
Gula
Telur
Susu Kental Manis
Air
Vanili
Jumlah
2 buah
kg
kg
4 butir
1 sachet
800 ml
1 bungkus
Harga
Rp4000,00
Rp4000,00
Rp5000,00
Rp4000,00
Rp2000,00
Rp2000,00
DAFTAR PUSTAKA
http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2009/12/analisis_proksimat_dan_penetapan_kadar.pdf
http://eprints.undip.ac.id/38611/1/508_Latifah_Nur_A_G2C008039.pdf
http://hilmanhimawan3.blogspot.com/2013/09/proposal-kewirus-ice-creamhilma_2110.html
23
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-triayuyuli-7009-3babii.pdf
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2845/Jurnal
%20Defi%20Angelin%20Tungriani%20%28H311%2008%20259%29.pdf?
sequence=1
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-srisuryani-5265-3bab2.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34618/4/Chapter%20II.pdf
24