Anda di halaman 1dari 63

Hand Hygiene

Pendahuluan
UU perlindungan konsumen --- tantangan
yg harus di antisipasi dg mutu pelayanan
Hak pasien akan pelayanan ---- HAIs dapat
di cegah atau diminimalkan
Cuci tangan yg baik mencegah transmisi
mo & HAIs (Boyce 1999; Larson 1995)

Mencegah penularan penyakit infeksi dan


menurunkan penyebaran mikro organisme
multiresisten

Tujuan pelatihan HH
Membantu semua petugas pemberi
pelayanan di bidang kesehatan baik
yang secara langsung /tidak
langsung kontak dengan pasien,
dapat memahami prinsip dasar
pencegahan infeksi di pelayanan
kesehatan melalui pelaksanaan HH
yang baik dan benar sesuai yang
telah ditetapkan

Ignaz Philipp Semmelweis


(July 1, 1818 August 13, 1865)

a Hungarian physician.
Semmelweis discovered
that the incidence of
puerperal fever could be
drastically cut by the use
of hand disinfection in
obstetrical clinics.
Puerperal fever was fatal,
with mortality at 10%
35%.
Semmelweis postulated
the theory of washing with
Chlorinated Lime Solution
in 1847 while working in
Vienna General Hospital's
First Obstetrical Clinic.
He published a book of his
findings in Etiology,
Concept and Prophylaxisof
Childbed Fever.

PERKEMBANGAN HH
1980 diperkenalkan The First
National HH Gudelines yaitu
suatu konsep evolusi HH di
pelayanan kesehatan
1981 : The US public service
membuat film cuci tangan yang
di rekomendasikan kepada
tenaga kesehatan

PERKEMBANGAN
HH
1995-1996 : CDC/ HICPAC
( Healthcare Infection Contol
Practise Advisory Committee)

merekomendasikan sabun anti mikrobial dan


cairan antiseptik digunakan untuk
membersihkan tangan sebelum meninggalkan
ruang pasien dg MRSA dan VRE

2000 Didier Pittet : penelitian


tentang pengaruh peningkatan
kepatuhan HH akan HAIs

PERKEMBANGAN HH

2002 : direkomendasikan
bahwa alkohol merupakan
standar dasar handrub
untuk kegunaan HH
dilingkungan pelayanan
kesehatan

Mengapa penting
??
Kegagalan cuci tangan
dengan tepat merupakan
penyebab HAIs dan
penyebaran multiresisten mo
dan telah memberikan
kontributor yang nyata
terhadap terjadinya outbreak
( Boyce and Pittet 2002 )

Flora tangan
2 kategori bakteri pada tangan:
Flora residen
Flora transient

Flora residen:
Mo yg berada dipermukaan kulit yg
dominan dg spesies staph
epidermidis termsk staph hominis,
staph coagulase neg dan sejumlah
jamur pityrosporum (malassezia spp)

Flora tangan
Berfungsi sbg antimikrobial
antagonis dan melindungi
ekosistim kulit.

Flora transien :
Dipindahkan mll kontak langsung
dg pasien atau sentuhan dg
permukaan lingk yg terkontaminasi
dg mo yg patogen t.d : Staph
aureus, Gr neg basilli atau jamur
dan sering menyebabkan infeksi

TRANSMISI MO
TERGANTUNG PADA:
Spesies yg ada
Jumlah mo yg ada pd
permukaan kulit
Kelembaban kulit
DAPAT hilang dg mencuci
tangan rutin
Jumlah kolonisasi N di tangan 3.9
X 104 atau 4.6 X 106 cfu/ cm2

PROSES TRANSMISI
DIPENGARUHI 5 FAKTOR :
Adanya mikro organisme pada kulit
pasien atau lingk yg
terkontaminasi
Mikro organisme dipindahkan
melalui tangan petugas
Kemampuan mikro organisme
bertahan hidup
Akibat cairan pembersih tangan yg
terkontaminasi
Transmisi silang mikro organisme
pada tangan petugas

JENIS-JENIS MO AIR
PENYEBAB HAIs :
Acinetobacter Baumanii
Pseudomonas aeruginosa
Stenotrophomonas
maltophilia
Mycobacterium avium, M
fortuitum
Fusarium spp
Aspergilus fumigatus

Transient Microba (Kontaminasi


Kuman)

Klebsiella pneumonia

Hand Colonization in
SHSB
Entry to
The
Hospitals

Pseudomonas 15%

Contact
Px

Hand
Wash

1 hour
after
Handwash

Enterobacter
47%

Enterobacter 15%

Acinetobacter
47%

Acinetobacter
53,8%

Enterobacter
45%

K pneu 7%

Pseudomonas
11%

Acinetobacter
9%

K pneu 5%

K pneu 9%

Staph 7%

There isnt
Growth of
Microbes

Pseudomonas
18%

(Bernadetta,
2011)

Tangan adalah sumber penularan


utama healthcare associated infections
(Shetty N, 2009)

Importance of hand hygiene


Tangan petugas setelah melakukan pemeriksaan Abdomen pada
Penderita

MRSA +

Sebelum Cuci Tangan

MRSA -

Sesudah Cuci Tangan

(Australian Guidelines for the Prevention and Control of Infection in


Healthcare, 2010)

IJIC, 2012

12 Steps to Prevent Antimicrobial Resistance: Hospitalized Adults

Step 12: Break the chain of contagion

Effect of Hand Hygiene on Resistant


Organisms
Year

Author

SettingImpact on organisms

1982
1984
1990
1992
VS
1994
1999

Maki
adult ICU decreased
Massanari adult ICU decreased
Simmons adult ICU no effect
Doebbeling adult ICU decreased with one
another hand hygiene product
Webster NICU MRSA eliminated
Pittet
hospital MRSA decreased
ICU = intensive care unit; NICU = neonatal ICU
MRSA = methicillin-resistant Staphylococcus aureus

Source: Pittet D: Emerg Infect Dis 2001;7:234-240

Hand Washing: Memutus Rantai


Penularan

K. Kendall,
2003

12 Steps to Prevent Antimicrobial Resistance: Hospitalized Adults

Step 12: Break the chain of contagion

Effect of Hand Hygiene on Resistant


Organisms
Year

Author

SettingImpact on organisms

1982
1984
1990
1992
VS
1994
1999

Maki
adult ICU decreased
Massanari adult ICU decreased
Simmons adult ICU no effect
Doebbeling adult ICU decreased with one
another hand hygiene product
Webster NICU MRSA eliminated
Pittet
hospital MRSA decreased
ICU = intensive care unit; NICU = neonatal ICU
MRSA = methicillin-resistant Staphylococcus aureus

Source: Pittet D: Emerg Infect Dis 2001;7:234-240

Definisi definisi
(1)
Hand hygiene : Hand washing,
antiseptic handwash, antiseptic
hand rub, surgical handscrub
Handwashing : mencuci
tangan dengan air mengalir dg
sabun atau sabun antiseptik yg
bertujuan membersihkan tangan
dengan membersihkan kotoran
dan transient mo di tangan

Definisi definisi (2)


Antiseptic handwash : cuci
tangan menggunakan sabun
antiseptik dg tujuan untuk
membersihkan tangan dengan
menghilangkan dan membunuh
transient mo dari tangan
Antiseptic handrub :
Menggunakan cairan antiseptik
diseluruh permukaan tangan
untuk meminimalkan
pertumbuhan mo tanpa
menggunakan air dan pengering
tangan ( waterless )

Definisi definisi (3)


Surgical hand scrub :
cuci tangan dengan
menggunakan cairan
antimikrobial pd tindakan
sebelum operasi dan membuang
mo transien dan residen flora
kulit.
Bertujuan membersihkan tangan
dengan menghilangkan &
membunuh transien mo dan
mengurangi residen flora

Alcohol-Based Solution for


Handrub
Bersifat non iritasi, antiseptic
handrub dapat dibuat dengan
menambahkan glycerin,
proplyne glycol atau sorbitol
pada alkohol ( 2ml dalam
larutan ethyl atau isopropyl
alcohol 60 90 % )
(Larson 1990 ; Pierce 1990)

Gunakan kira-kira 5 ml (1 sdt)


setiap aplikasi dan gosok
seluruh tangan terutama sela
jari dan di bawah kuku sampai
kering ( 15 30 detik )

TUJUAN CUCI TANGAN


Menghilangkan atau
meminimalkan mo di tangan
Mencegah perpindahan mo
dari lingkungan ke pasien
dan dari pasien ke pasien
dan dari pasien ke petugas
kesehatan
Tindakan utama dalam
pencegahan dan
pengendalian HAIs

Kapan Cuci tangan dg sabun


dan air & kapan dg handrub ?

Dg sabun dan air


mengalir jika:
diduga kotor atau
terkontaminasi materi
protenius,
terkena darah atau produk
darah atau cairan tubuh
jika terkena benda yang
diduga terpapar mo atau
setelah dari kamar kecil

Kapan Cuci tangan dg sabun


dan air & kapan dg handrub ?
Dengan alkohol-based
handrub:
untuk antiseptik tangan
pada kondisi tangan yang
tidak tampak kotor
Atau pada kondisi yang
tidak memungkinkan
melakukan cuci tangan
dengan air dan sabun

Cuci tangan Aseptik


Tindakan yang memerlukan Tehnik
Aseptik
Pemasangan kateter urine
Pemasangan CVC,PICC
Perawatan Luka
Pemasangan Ventilator

ALASAN KETIDAKPATUHAN
CUCI TANGAN
MENGAPA PROFESIONAL
KESEHATAN TIDAK MENCUCI
TANGAN MEREKA :
Percaya bahwa :
Cuci tangan antara setiap
ganti pasien adalah tidak perlu
Cuci tangan tidak
mempengaruhi hasil klinik
Cuci tangan tidak perlu jika
memakai sarung tangan

ALASAN KETIDAKPATUHAN
CUCI TANGAN
Cuci tangan yang rutin atau
sering tidak perlu
Sering cuci tangan tidak efisien
dalam perawatan pasien
Sering cuci tangan merusak
kulit dan menyebabkan
pecah2, kering, iritasi dan
dermatitis
Cuci tangan merusak kuku dan
cat kuku

ALASAN KETIDAKPATUHAN
CUCI TANGAN
Penempatan fasilitas cuci
tangan tidak nyaman & tidak di
design dg baik
Cuci tangan adalah hal yang
tidak nyaman
Cuci tangan terlalu menyita
waktu

Adapted from : Alvarado 2000

SAVING TIME
It takes on average 11 days
for a patient to recover from
infection caught from your
hand
It takes 60 seconds to wash
your hand properly with soap
and water
It takes less than 30 seconds
to clean them with an
antiseptic handrub

lanjutan

KEGAGALAN DARI SUPERVISOR


DAN MANAGER UNTUK :
Menetapkan dan melibatkan
administrator dalam kebijakan
cuci tangan
Mengkomunikasikan secara
efektif tentang kebijakan cuci
tangan
Mendemonstrasikan kebijakan
cuci tangan dengan tindakan
Memaksakan kebijakan cuci
tangan
Adapted from : Alvarado, 2000

Issue & pertimbangan lain


s.d HH
Sarung tangan :
Tidak memberikan perlindungan
total terhadap kontaminasi tangan
Contoh: bakteri dari pasien dapat
muncul kembali sampai 30% dari
staf yang memakai sarung tangan
saat merawat ( Kotilainen et al 1989)
Dokter bedah mulut memakai sarung
tangan dan APD lain terinfeksi HepB,
diperkirakan mll lubang kecil pada
sarung tangan atau tangan
terkontaminasi saat membuka
sarung tangan (Reingold, Kane &
Hightower 1988)

lanjutan
Lebih-lebih memakai sarung tangan yg
sama dan mencuci nya antar pasien
atau antar bagian tubuh yg kotor ke yg
bersih mrp praktek yg tidak aman.
Ditemukan jumlah bakteri yg signifikan
pada tangan staf yg hanya mencuci
sarung tangan (Doebbeling and
colleagues ,1988)

Ditekankan bahwa sarung tangan


tidak menggantikan kegunaan
cuci tangan, tetapi dalam situasi
ttt, sarung tangan digunakan
sebagai tambahan untuk hygiene
tangan

lanjutan
Hand lotion & hand cream :
Utk mencegah dermatitis krn sering
cuci tangan ( >30X sehari),
penggunaan sabun yang keras dan
terpapar agent antiseptik
( alkohol 60-90% tidak terlalu
iritasi) perlu diberi hand lotion,
cream dan pelembab.
Pemberian 2 X sehari secara
teratur dapat membantu mencegah
dan mengobati dermatitis kontak
( McCormick et al 2000 )

lanjutan
Ada bukti secara biologi bhw
emollien spt glycerol dan
sorbitol , dg atau tanpa antiseptik
dapat mengurangi kontaminasi
silang karena mengurangi
terbentuknya bakteri dari kulit
selama lebih 4 jam.
Produk barrier oil-based, seperti
yang terdiri dari petrolleum jelly (
vaseline atau lanolin ) tidak
digunakan karena dapat merusak
sarung tangan dari karet latex

lanjutan
Resisten terhadap zat
antiseptik topikal :
Studi klinik ---- Pemakaian produk
yg berisi triclosan dalam jangka
waktu lama tidak menimbulkan
resistensi thd flora kulit.
Tidak ada bukti klinik yang
menunjang terbentuknya
organisme resisten setelah
menggunakan agent antiseptik
secara topikal.

lanjutan
Lesi dan kulit luka :
Kutikel, tangan dan lengan
bawah harus bebas dari
lesi ( dermatitis atau
eksim) dan kulit yg luka
( terpotong, abrasi dan
cracking). Luka dan abrasi
ditutup dengan balutan
waterproof. Jika tidak
mungkin ditutup, staf
bedah dg lesi tidak boleh
melakukan operasi sampai

lanjutan
Kuku jari (panjangnya : dijaga
tetap tdk >3mm dari ujung jari )
Research --- area sekitar dasar kuku
: jumlah mikrobial tertinggi dari
tangan ( McGinley, Larson dan
Leydon 1988)
Bbrp studi : kuku yang panjang
sebagai reservoir bagi Gram-negatif
bacilli ( P. aeruginosa), ragi dan
patogen lain
( Hedderwick et al 2000)
Merobek sarung tangan ( Olsen et al
1993)

lanjutan
Kuku artifisial :
Mengkontrobusi HAIs (Hedderwick et
al 2000)
Terbukti sebagai reservoir Gram neg
bacilli patogen, dilarang bagi pet
kes., khususnya anggota tim bedah
dan mereka yang:
Bekerja di area khusus seperti NICU
Merawat pasien yang rentan
terhadap infeksi
Menangani pasien dg organisme
resisten
( Moolenaar et al
2000 )

lanjutan
Cat kuku :
Tidak diperkenankan : Cat
kuku yang retak
membantu
perkembangbiakan mo
dalam jumlah besar.
Cat yang gelap
melindungi kotoran
dibawah kuku

lanjutan
Perhiasan:
Meskipun bbrp studi membuktikan
kulit dibawah cincin lebih banyak
kolonisasi dibandingkan dg yg
tidak bercincin (Jacobson et al
1985), namun saat ini belum
diketahui apakah memakai cincin
menimbulkan transmisi bakteri
patogen lebih besar.
Dianjurkan anggota tim bedah
tidak memakai, krn akan sulit
memakai sarung tangan dan dapat
merobeknya

Rush Unit Medical Center


di Chicago menganalisa
tangan 66 perawat.
---- cincin kawin bakteri
10 X >banyak
Angg tim bedah tidak
memakai sulit memakai
sarung tangan & robek

UPAYA KEPATUHAN
Tersedianya sarana yang memadai
program pelatihan
pemahaman semua personil ttg risiko
transmisi mo patogen dari tangan
Membangun kesadaran untuk
menjadikan cuci tangan sebagai
budaya, tidak hanya melakukan jika
dilihat saja
Pengalaman : Cara paling efektif adalah
para dokter dan individu lain yang
disegani (role model) secara konsisten
mencuci tangan dan memotivasi yang
lain untuk melakukan hal yang sama

PRODUK CUCI TANGAN

Waterles
s
antisepti
c agent
(liqiuid,g
el,foam)

Alcohol
based(hand
)rub
(liquid,gel,f
oam)

Hand
hygiene
produk

Sabun

Antimicrobi
al
(medicated)
soap

Antiseptic
Agent

Detergen
(surfactan
t)

Antiseptic
hand
wipe

5 core component, to improve hand


hygiene in health-care settings
System change

Training and education

Evaluation and feedback

Reminders in the workplace

Institutional safety climate

SURABA
YA

Formulation I
To produce final concentrations of
ethanol 80% v/v, glycerol
1.45% v/v, hydrogen peroxide
(H2O2) 0.125% v/v.
Pour into a 1000 ml graduated flask:
a) ethanol 96% v/v, 833.3 ml
b) H2O2 3%, 41.7 ml
c) glycerol 98% ,14.5 ml

Formulation II
To produce final concentrations of
isopropyl alcohol 75% v/v,
glycerol 1.45% v/v, hydrogen peroxide
0.125% v/v:
Pour into a 1000 ml graduated flask:
a) isopropyl alcohol (with a purity of
99.8%), 751.5 ml
b) H2O2 3%, 41.7 ml
c) glycerol 98%, 14.5 ml

Top up the flask to 1000 ml with


distilled water or water that has been
boiled and cooled; shake the flask
gently to mix the Content.

KESIMPULAN
Hand hygiene merupakan hal sangat
penting yang harus dipatuhi oleh
semua staf untuk mencegah
terjadinya HAIs
Pelaksanaannya akan berhasil jika
dilakukan sesuai standar oleh masingmasing individu dan ditopang oleh
kebijakan yang telah dibuat.

TERIMA KASI

Anda mungkin juga menyukai