1. Represi (Repression), merupakan bentuk pertahanan ego dengan menyingkirkan pikiranpikiran atau ingatan-ingatan yang tidak diinginkan. Ia akan sengaja melupakan kenangan atau
pikiran yang tidak menyenangkan atau tidak sesuai dengan keinginannya. Contoh : Seorang
wanita yang diputuskan secara sepihak oleh pacarnya. Karena ia tidak ingin mengingat kenangankenangan itu. Walaupun ia sudah sengaja melupakannya alias kejadian ini tidak berlangsung
berlarut-larut, tetapi ingatan tersebut tetap membekas di pikiran bawah sadar dia dalam bentuk
trauma psikis.
2. Kompensasi, yaitu dengan cara menutupi kelemahan dalam dirinya dengan menonjolnonjolkan sifat lain, lalu dicari kepuasan secara berlebihan dalam bidang lain tersebut.
Contoh : anak yang merasa tak pandai di sekolahnya menjadi bersikap seolah-olah seperti jagoan
di sekolah agar ditakuti oleh teman-temannya.
3. Konversi (Convertion), adalah mekanisme konflik emosional yang diekspresikan ke luar.
Misal : Seseorang yang sedang stress menjadi marah-marah, teriak-teriak, atau berolah raga.
4. Penyangkalan atau Denial, adalah mekanisme dimana seseorang menghindari kenyataan dan
secara a
sadar menyangkal adanya kenyataan tersebut. Ia menyangkal
realita yang dapat menimbulkan rasa sakit, malu, atau cemas. Contoh : Seorang ibu yang tidak
terima bahwa anaknya terlahir dengan cacat sehingga ia menitipkan anaknya ke saudaranya yang
jauh.
5. Pemindahan (Displacement), dimana emosi-emosi yang terjadi pada dirinya DILAMPIASKAN
ke objek-objek atau orang lain. Contoh : Seorang anak yang habis dimarahi ibunya. Karena kesal,
ia lalu memukul adiknya atau menendang kucingnya.
6. Disosiasi, dengan cara memutuskan atau mengubah beban emosi dalam dirinya. Contoh :
Seseorang yang sedih ditinggal mati oleh kekasihnya, kemudian ia menghibur dirinya sendiri
dengan mengatakan sudah takdirnya atau sekarang ia sudah bahagia di surga.
7. Fantasi atau Khayalan, yaitu tindakan melamun atau berkhayal untuk melakukan pelaria
bicaranya.
9. Introyeksi, proses dimana seseorang mengambil emosi ke dalam bentuk egonya sendiri,
kemudian dianggap sebagai unsur kepribadiannya sendiri. Contoh : Seorang anak yang membenci
seseorang, kemudian ia kesal tetapi ia memukul-mukul dirinya sendiri.
10. Negativisme, yaitu proses perlawanan pasif maupun aktif terhadap keharusan terhadap
dirinya dengan melakukan hal yang kebalikan dengan seharusnya. Contoh : Seorang anak yang
disekolahkan oleh orangtuanya di sekolahan X. Namun karena si anak tidak suka bersekolah di
sekolahan tersebut entah karena gurunya, teman barunya, atau lingkungannya, maka ia kemudian
sering membolos.
11. Proyeksi, yaitu seseorang yang melindungi dirinya dari tabiat-tabiat, sikap, dan karakternya
sendiri, ataupun perasaannya dengan melemparkan atau menyalahkannya ke orang lain. Contoh :
Seorang mahasiswa yang tidak lolos matakuliah, lalu ia mengatakan bahwa dosennya sentimen
terhadap dirinya.
12. Rasionalisasi, seseorang yang mencari alasan-alasan yang dibenarkan atau dapat diterima
oleh norma maupun orang lain terhadap tindakannya atau pikirannya. Contoh : Seseorang yang
diajak main bulutangkis menolak dengan beralasan bahwa ia sedang sakit atau besok mau ujian,
padahal karena takut kalah. Contoh lain : Seseorang yang benci terhadap Justin Beiber, lau ia
mengatakan bahwa alasannya ia hanya tidak selera dengan genre lagu yang dinyanyikan oleh JB,
karena ia takut dimusuhi oleh fans-fans JB.
13. Pembentukan Reaksi, proses dimana mengambil objek ke dalam struktur egonya sendiri
agar tidak menuruti keinginannya yang jelek dan diambil sikap yang sebaliknya. Contoh : Seorang
mahasiswa yang bersikap hormat secara berlebihan kepada dosen yang paling tidak disukai.
14. Regresi, adalah keadaan seseorang yang kembali ke tingkat awal menjadi
kurang matang dan kurang adaptif. Contoh : Seorang anak yang lebih tua tiba-tiba kembali punya
kebiasaan hisap jempol atau mengompol karena ia merasa cemburu terhadap ibunya yang terlalu
memperhatikan adiknya.
diputuskan secara sepihak oleh pacarnya, dan berharap teman-teman dan sahabatnya simpati