PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hepatitis virus akut merupakan infeksi sistemik yang dominan menyerang
hati. Hampir semua kasus hepatitis virus akut disebabkan oleh salah satu dari
lima jenis virus yaitu: virus hepatitis A (HAV), hepatitis B (HBV), hepatitis C
(HCV), hepatitis D (HDV), dan hepatitis E (HEV). Jenis virus lain yang
ditularkan pascatranfusi seperti virus hepatitis G dan virus TT telah dapat
diidentifikasi akan tetapi tidak menyebabkan hepatitis. Semua jenis hepatitis
virus yang meyerang manusia merupakan virus RNA kecuali virus hepatitis B,
yang merupakan virus DNA. Walaupun virus-virus tersebut berbeda dalam
sifat molekular dan antigen, akan tetapi semua jenis virus tersebut
meperlihatkan kesamaan dalam perjalanan penyakitnya.(Ilmu penyakit dalam,
2006)
Hepatitis adalah infeksi virus pada hati yang berhubungan dengan
menginfestasi klinik berspektrum luas dari infeksi tanpa gejala, melalui
hepatitis ikterik sampai nektrotik hati. Baru-baru ini telah ditemukan 5 bentuk
hepatitis virus (Diyono, 2013)
Hepatitis virus akut merupakan urutan pertama dari berbagai penyakit hati
di seluruh Dunia. Penyakit tersebut ataupun gejala sisanya bertanggung jawab
atas 1-2 juta kematian setiap tahun. Banyak episode hepatitis dengan klinis
anikterik, tidak nyata atau subklinis. Secara global virus hepatitis merupakan
penyebab utama viremia yang persisten. Di Indonesia berdasarkan data yang
berasal dari rumah sakit, hepatitis A masih merupakan bagian terbesar dari
kasus-kasus heptitis yang dirawat yaitu berkisar dari 39,8%-68,3%. Lebih dari
75% anak dari berbagai benua Asia, Afrika, India, menunjukan sudah memiliki
antibodi anti-HAV pada usia 5 tahun.
Prevalansi anti-HCV pada hepatitis virus akut menunjukan bahwa hepatitis
C (15,5%-46,4%) menempatu urutan kedua setelah hepatitis A akut (39,8%68,3%) sedangkan urutan ketiga ditempati oleh hepatitis B (6,4%-25,9%).
Klien
dengan
Hepatitis
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Untuk Mengetahui definisi dari Hepatitis
1.3.2.2 Untuk Mengetahui Etiologi dari Hepatitis
1.3.2.3 Untuk Mengetahui Klasifikasi dan penyebab Hepatitis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Hepatitis adalah infeksi virus pada hati yang berhubungan dengan
menginfestasi klinik berspektrum luas dari infeksi tanpa gejala, melalui
hepatitis ikterik sampai nektrotik hati. Baru-baru ini telah ditemukan 5 bentuk
hepatitis virus (Diyono, 2013)
Hepatitis virus adalah istilah yang digunakan untuk infeksi hepar oleh
virus disertai nekrosis dan inflamasi pada sel-sel hati yang menghasilkan
kumpulan perubahan klinis, biokomia serta seluler yang khas. (Brunner &
Suddarth, 2002)
3
3. Hepatitis C
Hepatitis C di sebut juga hepatitis non A non B, biasanya di tularkan
melalui tranfusi darah atau produk darah, biasanya dari donor darah yang
tanpa gejala. Hepatitis ini umumnya menyerang pengguna obat-obatan IV,
pasien dialisa ginjal, dan tenaga kesehatan. HCV adalah bentuk yang
paling umum dari hepatitis pasca tranfusi. Sekitar 15% dari kasus hepatitis
ini berkembang menjadi penyakit hati kronis, dan sekitarnya 20%
berkembang menjadi sirosis
4. Hepatitis D
Hepatitis tipe D atau Hepatitis Delta, di sebabkan oleh virus RNA defektif
yang membutuhkan kehadiran hepatitis B yang secara spesifik adalah
antigen permukaan hepatitis B (HbsAg) untuk bereplikasi. Oleh sebab itu,
HDV terjadi bersamaan dengan HBV atau dapat menimbulkan
superinfeksi pada karier HBV kronis, dan tidak dapat muncul lebih lama
daripada infeksi hepatitis B. Hepatitis ini terutama terjadi pada
penggunaan obat-obatan IV atau pasien yang mendapat tranfusi ulang di
amerika serikat, tetapi angka kejadian tertinggi adalah di Mediterania,
timur tengah, dan amerika selatan. HDV menyebabkan kira-kira 50% dari
kasus-kasus hepatitis fulminan yang memiliki angka kematian yang sangat
tinggi.
5. Hepatitis E
2.5 Patofisiologi
Menurut Hudak& Gallo, 1996 Inflamasi yang menyebar pada hepar
(hepatitis) dapat disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap
obat-obatan dan bahan-bahan kimia.Unit fungsional dasar dari hepar disebut
lobul dan unit ini unik karena memiliki suplai darah sendiri.Sering dengan
berkembangnya
inflamasi
pada
hepar,
pola
normal
pada
hepar
dalam
urine,
walaupun
bilirubin
serum
masih
Nilai normal
0,9-2,2 mg/100 ml (0,8
mg/dl)
0,5-1,4 mg/100 ml (0,6
mg/dl)
0,4-0,8 mg/100 ml (0,2
mg/dl)
Tdk normal
Pada minggu pertama dari
fase ikterik, terdapat kenaikan
serum bilirubin total (baik
yang terkonjugasi maupun
yang tidak terkonjugasi,
kenaikan bervariasi antara 612 mg %. Tergantung dari
Pemeriksaan enzim
SGOT
SGPT
LDH
atau lebih
2.7 Terapi
Menurut Sujono Hadi 2002, Terapi yang diberikan
1. Istirahat mutlak
Yang penting ialah istirahat mutlak kepada penderita. Bahkan cara ini
merupakan perawatan baku yang sudah lama dianjurkan kepada penderita
dengan hepatitis. Pada umumnya penderita yang ringan akan memakan
waktu istirahat mutlak 3 minggu, sedangkan penderita yang berat
memakan waktu 6 minggu.
2. Diet
Makanan yang dihidangkan kepada penderita sebaiknya makanan yang
masih segar, bergizi, berkalori tinggi. Makanan dan minuman yang
mengandung alcohol harus dihindarkan, karena alcohol merupakan
pantangan yang mutlak.
3. Medikamentosa
Sampai sekarang belum ada obat khusus untuk hepatitis virus akut
terutama terhadap virus B. harus
gangguan
hepatoseluler
termasuk
hepatitis,
proses
dalam
memberikan
pengobatan.Seperti
Berdasarkan
obat
golongan
prokinetik,
misalnya
metoklopramid
11
2.11 Pathway
Virus
Invasi Virus kedalam tubuh
Masa Sirkulasi
Masuk kedalam Aliran Vena Hepatitis
Hipertermi
Peregangan
Kapsula Hati
Duktuli Empedu
Kerusakan heparKerusakan sel parenkim
Gangguan rasa nyaman
Produksi empedu
konjungasi
Obstruksi
Usus menjadi asam
Intoleransi
aktivitas
Dehidrasi
Resiko
tinggi
terhadap
kekurangan
volume
cairan
anoreksia
Ikterus
Bilirubinema
dari kemih
Ekskresi ke dalam kemih
puritus Perubahan kenyamanan
berwarna
gelap
12
Intoleransi Aktivitas
Resiko Tinggi terhadap kerusakan integritas kulit
BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN HEPATITIS
3.1 Pengkajian
A. Identitas Klien
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Alamat
Pekerjaan
Pendidikan
B. Riwayat Penyakit
1. Keluhan Utama
Biasanya klien merasakan suhu tubuhnya tinggi dan nyeri perut kanan
atas, cepat merasa lelah.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Gejala awal biasanya sakit kepala, lemah, anoreksia, mual muntah,
demam, nyeri perut kanan atas, peningkatan suhu tubuh di sertai
menggigil.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat kesehatan masa lalu berkaitan dengan penyakit yang diderita
sebelumnya, kecelakaan yang pernah dialami termasuk keracunan,
prosedur operasi, dan perawatan di rumah sakit
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Berkaitan dengan penyakit keturunan, riwayat penyakit menular
khususnya yang berkaitan dengan penyakit pencernaan
13
C. Pemeriksaan Fisik
1. Review Of Sistem (ROS)
a. Kedaan umum : kesadaran composmentis, wajah tampak
menyeringai kesakitan, konjungtiva anemis
b. Sistem respirasi : Bradikardi, ikterik pada sclera, kulit dan
membrane mukosa
c. Sistem kardiovaskuler : Tidak ada oedema, tidak ada pembesaran
jantung, tidak ada bunyi jantung tambahan.
d. Sistem urogenital : Urine berwarna gelap
e. Sistem muskuloskeletal : kelemahan disebabkan tidak adekuatnya
nutrisi (anoreksia)
f. Abdomen :
Inspeksi : ada distensi abdomen
Auskultasi : Bising usus (+) pada benjolan
Palpasi : pada hepar teraba keras
Perkusi :ada Asites
2. Pengkajian fungsional Gordon
a. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Biasanya jika ada keluarga klien yang sakit maka klien dibawa ke
pelayanan kesehatan terdekat
b. Pola nutrisi dan metabolik
Biasanya klien Tidak nafsu makan, porsi makan
tidak habis,
14
D. Pemeriksaan Penunjang
1. Tes fungsi hati
Abnormal (4-10 kali dari normal). Merupakan catatan untuk
membedakan hepatitis virus dan Non virus
2. ASR (SGOT)/ALT (SGPT)
Awalnya meningkat.Dapat meningkat 1-2 minggu sebelum ikterik
kemudian tampak menurun. SGOT/SGPT merupakan enzim enzim
intra seluler yang terutama berada dijantung, hati dan jaringan skelet,
terlepas dari jaringan yang rusak, meningkat pada kerusakan sel hati
3. Darah Lengkap (DL)
SDM menurun sehubungan dengan penurunan hidup SDM (gangguan
enzim hati) atau mengakibatkan perdarahan
15
4. Leukopenia
Trombositopenia mungkin ada (splenomegali)
5. Diferensial darah lengkap
Leukositosis, monositosis, limfosit, atipikal dan sel plasma.
6. Feses
Warna tanah liat, steatorea (penurunan fungsi hati)
7. Albumin serum
Menurun, hal ini disebabkan karena sebagian besar protein serum
disintesis oleh hati dan karena itu kadarnya menurun pada berbagai
gangguan hati.
8. Gula darah
Hiperglikemia transien / hipeglikemia (gangguan fungsi hati).
9. Anti HAV IgM
Positif pada tipe A
10. HbsAG
Dapat positif (tipe B) atau negatif (tipe A)
11. Masa Protrombin
Kemungkinan memanjang (disfungsi hati), akibat kerusakan sel hati
atau berkurang. Meningkat absorbsi vitamin K yang penting untuk
sintesis protombin
12. Bilirubin Serum
Diatas 2,5 mg/100 ml (bila diatas 200 mg/ml, prognosis buruk,
mungkin berhubungan dengan peningkatan nekrosis seluler)
13. Tes Ekskresi BSP
Kadar darah meningkat BPS dibersihkan dari darah, disimpan dan
dikonyugasi dan diekskresi. Adanya gangguan dalam satu proses ini
menyebabkan kenaikan retensi BSP.
14. Biopsy hati
Menunjukkan diagnosis dan luasnya nekrosis
15. Skan hati
Membantu dalam perkiraan beratnya kerusakan parenkim
16. Urinalisa
16
Data
mengeluh
daerah hepar
DO :
Pasien meringis
nyeri
Etiologi
Pembengkakan
Problem
Gangguan Rasa
hepar
yaman (nyeri)
Anoreksia
Nutrisi Kurang
sambil
T : Nyeri intermiten
DS:
Pasien mengeluh kelelahan
dari kebutuhan
Gatal sekunder
Resiko tinggi
17
terhadap
terhadap keruskan
tidak nyaman
DO :
Pasien menggaruk - garuk
akumulasi garam
integritas kulit
empedu pada
jaringan
bagian tubuhnya
Terdapat
pruritus
pada
tubuh pasien
3.3 Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman (Nyeri) b/d pembengkakan hepar.
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan b/d Anoreksia
3. Resiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit b/d gatal sekunder
terhadap akumulasi garam empedu pada jaringan
Diagnosa
Tujuan & KH
Intervensi
Kep.
Gangguan
Setelah
rasa nyaman
asuhan keperawatan
(Nyeri) b.d
selama
pembengkak
diharapkan
an hepar.
klien
2. klien yang
pasien
2. Berikan informasi
akurat dan
disiapkan untuk
mengalami nyeri
melalui penjelasan
1. Pasien
a) Jelaskan penyebab
mengungkapkan
rasa
1. Untuk mengetahui
keadaan umum
jam
KH :
Rasional
nyeri
nyeri
berkurang
2. Pasien mampu
b) Tunjukkan berapa
mengendalikan
nyeri dengan
ternik relaksasi
dan distraksi
3. Skala nyeri 0-3
4. TTV normal
TD : 110/70120/90 mmHg
RR : 16-24 x/mnt
nyeri yang
sesungguhnya akan
dirasakan
(cenderung lebih
tenang dibanding
klien yang
penjelasan
kurang/tidak
terdapat
penjelasan)
3. kemungkinan nyeri
sudah tak bisa
18
N : 60-100x/mnt
S : 36,5-37,5 C
dibatasi dengan
teknik untuk
mengurangi nyeri.
4. nyeri yang
3. Bahas
dengan
dokter penggunaan
analgetik yang tak
mengandung
efek
hepatotoksi
4. Kolaborasi dengan
berhubungan
dengan hepatitis
sangat tidak
nyaman, oleh
karena terdapat
peregangan secara
kapsula hati,
individu untuk
melalui pendekatan
menentukan
kepada individu
yang mengalami
digunakan untuk
perubahan
intensitas nyeri
kenyamanan nyeri
diharapkan lebih
efektif mengurangi
nyeri
Nutrisi
Setelah dilakukan
kurang dari
asuhan keperawatan
kebutuhan
selama 4 x 24 jam
kalori.berikan
pasien anoreksia.
b.d
diharapkan nutrisi
makan sedikit
Anoreksia
klien terpenuhi,
dalam frekuensi
dengan
sering dan
KH :
tawarkan makan
1. Nafsu makan
meningkat
2. Porsi makan
1. Awasi pemasukan
2. menghilangkanrasa
tak enak dapat
meningkatkan nafsu
makan.
19
habis
3. Pasien tidak
lemas
4. Pasien mampu
mengungkapkan
bagaimana cara
makan,
3. Menurunkan rasa
3. Anjurkan makan
pada posisi duduk
tegak.
4. Dorong pemasukan
abdomen.
4. bahan ini
merupakan ekstra
kalori dan dapat
sari jeruk.
untuk mengatasi
penuh pada
lebih mudah
malas makan
5. Kolaborasikan
kepada ahli diet ,
membuat program
dukungan tim
diet,untuk
nutrisi untuk
memenuhi
memberikan diet
kebutuhan individu.
sesuai dengan
3
kebutuhan pasien.
Mulai tindakan 1.Tindakan ini
Resiko tinggi
Setelah dilakukan
1.
terhadap
asuhan keperawatan
kenyamanan:
kerusakan
1x 24 jam
integritas
diharapkan resiko
kulit b.d
tinggi terhadap
gatal
keruskan integritas
sekunder
terhadap
dengan
akumulasi
KH :
garam
Mandi
dingin
Gosokan punggung
Air hangat
Aktivitas hiburan
penyebab
jaringan
terjadinya
kerusakan
integritas kulit
2. Klien mengetahui
pancuran
berenergi
rendah
menonton
istirahat. Istirahat
menurunkan
kebutuhan energi
yang menghasilkan
tegangan pada hepar
indikator volume
(membaca,
1. Klien mengetahui
empedu pada
meningkatkan
TV,
sirkulasi/ perfusi.
permainan papan)
Kompres
dingin
pada
dahi
untuk
nyeri kepala
2. Berikan antiseptic
2. Untuk mengatasi
demam.Demam b/d
yang diresepkan
peningkatan
cara mencegah
dan evaluasi
kehangatan
dan
kerusakan
keefektifan
berkeringat
saat
integritas kulit
20
demam
membaik.
Hangat
disertai
dengan
lembab
meningkatkan rasa
3. Klien dapat
gatal
melakukan
tindakan
mencegah
terjadinya
berkeringat adalah
sumber
ketidaknyamanan
kerusakan
integritas kulit
yang diajarkan
perawat
4. Klien sudah tidak
menggaruk-garuk
tubuhnya, tidak
terdapat pruitus.
4. Dorong kunjungan
dari keluarga dan
teman
4. Isolasi dapat
menyebabkan
kebosanan yang
mencetuskan depresi
dan meningkatkan
ketidaknyamanan
21
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Hepatitis adalah suatu penyakit peradangan pada jaringan hati yang
disebabkan oleh infeksi virus yang menyebabkan sel sel hati mengalami
kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Hepatitis disebabkan oleh 2 faktor utama yakni dikarenakan oleh virus
dan Non virus pembagiannya diantaranya sebagai berikut :
1. Hepatitis yang disebabkan oleh virus diantaranya: Hepatitis virus A
(HVA), Hepatitis virus B (HVB), Hepatitis virus C (HCV), Hepatitis virus
D (HVD), Hepatitis virus E (HVE).
2. Hepatitis yang disebabkan oleh Non virus yaitu: Alcohol, Obat-obatan,
Bahan beracun, Akibat penyakit lain.
Tanda tanda dari semua jenis hepatitis virus sama, kecuali untuk
hepatitis A yang tanda awalnya bersifat tiba-tiba. Tanda tanda hepatitis virus
dikelompokkan menjadi tiga tahap, yaitu: Tahap inkubasi, Tahap pra-ikiterik
(prodromal), Ikteri, Tahap Konvalesen (tahap Penyembuhan).
Pengobatan
4.2.2
Bagi Mahasiswa
Meningkatkan kualitas belajar dan memperbanyak literatur dalam
pembuatan makalah agar dapat membuat makalah yang baik dan benar.
Bagi Pendidikan
22
23