Mate Ma Tika
Mate Ma Tika
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
OKTI ANGGUN PASESI
(A1C013010)
NISA SETIAWATI
(A1C013012) MAISYAH RAHMA
(A1C013030) MELI DWI
JAYANTI (A1C013040) DESSY
AGUSTINA (A1C013054) ANDI
MUTIARA WATI (A1C013068)
ADIKASUMA (A1C013070)
UNIVERSITAS BENGKULU
TAHUN AJARAN $%&'
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang berkat rahmat-Nyalah sehingga
makalah Lingkaran ini dapat terselesaikan. Makalah ini ditulis dan disusun berdasarkan
kebutuhan perkuliah yaitu sebagai tugas matakuliah Telaah Kurikulum Matematika SMP.
Dalam pembuatan makalah ini tidak sedikit hambatan dan kesulitan yang kami alami,
namun berkat dukungan dan dorongan dari orang terdekat sehingga kami mampu
menyelesaikan makalah ini meskipun masih banyak sekali kekurangan, oleh karena itu kami
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu terselesaikannya
makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu
segala kritik dan saran yang membangun akan kami terima dengan baik. Akhir kata, semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................
Halaman
i
KATA PENGANTAR............................................................................................
ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................
B. Rumusan Masalah............................................................................
C. Tujuan..............................................................................................
BAB II ISI
A. Pengertian Lingkaran.......................................................................
B. Unsur-unsur Lingkaran.....................................................................
12
19
24
B. Saran................................................................................................
24
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Geometri merupakan salah satu cabang matematika yang sangat penting sebagai
ilmu dasar dan sudah dikenal anak-anak sejak kecil. Geometri telah dipelajari pada
jenjang pendidikan dasar, pendidikan sekolah menengah, sampai pendidikan tinggi.
Geometri berasal dari kata latin Geometria, Geo yang berarti tanah dan metria berarti
pengukuran. Menurut sejarahnya geometri tumbuh pada zaman jauh sebelum Masehi
karena keperluan pengukuran tanah setiap kali sesudah sungai Nil banjir. Dalam bahasa
Indonesia Geometri dapat pula diterjemakan sebagai Ilmu Ukur. Banyak konsep geometri
yang lebih mudah dipahami jika pengenalannya disajikan melalui benda-benda di sekitar
lingkungannya yang memuat bentuk dan konsep geometri. Pada bagian lain geometri
masih dianggap momok bagi kebanyakan peserta didik untuk setiap jenjang pendidikan.
Sebagai ilmu dasar, maupun sebagai ilmu bantu dalam pelajaran lain dan begitu
banyak kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari, oleh sebab itu pengembangan
geometri sangat diperlukan. Untuk hal tersebut penguasaan terhadap aplikasi geometri
perlu diungkapkan. Selanjutnya agar dapat belajar geometri dengan baik dan benar,
peserta didik dituntut untuk menguasai kemampuan dasar geometri, ketrampilan dalam
pembuktian, ketrampilan membuat lukisan dasar geometri, dan mempunyai wawasan
pandang ruang yang memadai. Konsep awal peserta didik sangat berpengaruh terhadap
pembentukan konsep lainnya dan pemahaman terhadap materi yang menggunakan
konsep tersebut, seperti pemahaman konsep bangun-bangun datar seperti segiempat,
segitiga, dan lingkaran. Berdasarkan uraian tersebut di atas selanjutnya akan di
kemukakan tentang materi matematika (geometri) khususnya materi Lingkaran. Pada
jenjang pendidikan dasar (sekolah dasar) materi tentang lingkaran hanya sebatas
pengenalan bentuk dan unsur-unsurnya, contohnya mudah ditemukan dalam kehidupan
sehari-sehari. Selanjutnya meteri lingkaran di tingkat SMP sudah berada pada tingkatan
yang lebih tinggi misalnya definisi lingkaran, garis singgung, bagian-bagian lingkaran
dan sebagainya. Dengan demikian materi geometri tentang bangun datar yaitu lingkaran
terdapat disetiap jenjang pendidikan mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah
sampai pada pendidikan tinggi dan merupakan dasar untuk setiap jenjang yang lebih
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini, yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan lingkaran?
2. Apa saja unsur-unsur lingkaran?
3. Bagaimana cara menghitung Luas lingkaran, keliling lingkaran, sudut pusat, sudut
keliling, luas juring, besar sudut dan luas tembereng pada lingkaran?
4. Apa yang dimaksud dengan garis singgung lingkaran dan bagaimana cara
menghitungnya?
5. Apa yang dimaksud dengan lingkaran dalam segitiga dan bagaimana cara
penghitungannya?
6. Apa yang dimaksud dengan lingkaran luar segitiga dan bagaimana cara
penghitungannya?
C. Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini, yaitu:
1. Makalah ini dibuat agar kita lebih mengerti tentang materi Lingkaran
2. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas matakuliah TELAAH KURIKULUM
MATEMATIKA SMP
BAB II
ISI
A. PENGERTIAN LINGKARAN
Perhatikan gambar di bawah ini.
Siapa yang tidak tahu ban mobil dan uang logam? Itu merupakan barang-barang
yang mudah Anda temui dalam kehidupan sehari-hari. Ban mobil dan uang logam
merupakan contoh benda-benda yang memiliki bentuk dasar lingkaran. Secara geometris,
benda-benda tersebut dapat digambarkan seperti pada Gambar (a),
C
O
B
A
(a)
(b)
c. Diameter (d)
Diameter adalah garis lurus yang menghubungkan dua titik pada
lengkungan lingkaran (keliling lingkaran) dan melalui titik pusat.
Garis AB dan CD pada lingkaran O merupakan diameter lingkaran A
tersebut. Perhatikan bahwa AB = AO + OB. Dengan kata lain, nilai
diameter lingkaran merupakan dua kali nilai jari-jari lingkaran, dapat
ditulis secara matematis: d = 2r.
d. Busur
Busur lingkaran merupakan garis lengkung yang terletak pada
lengkungan lingkaran (keliling lingkaran) dan menghubungkan dua
titik sebarang di lengkungan tersebut. Pada Gambar di atas, garis
lengkung AC, garis lengkung CB, dan garis lengkung BD merupakan C
busur lingkaran O. Untuk memudahkan mengingatnya Anda dapat
membayangkannya sebagai busur panah.
e. Tali Busur
Tali busur lingkaran adalah garis lurus dalam lingkaran yang
menghubungkan dua titik pada lengkungan lingkaran dan tidak
melalui pusat lingkaran. Tali busur yang melalui pusat lingkaran
dinamakan dengan diameter lingkaran. Tali busur lingkaran tersebut
ditunjukkan oleh garis lurus AD yang tidak melalui titik pusat seperti
pada gambar di atas. Untuk memudahkan mengingatnya Anda dapat
membayangkan seperti pada tali busur panah.
A
O
A
O
f. Tembereng
Tembereng adalah luas daerah dalam lingkaran yang dibatasi oleh
busur dan tali busur. Pada Gambar di atas, tembereng ditunjukkan
oleh daerah yang diarsir dan dibatasi oleh busur AD dan tali busur
AD. Jadi tembereng terbentuk dari gabungan antara busur lingkaran
dengan tali busur lingkaran.
g. Juring
Juring lingkaran adalah luas daerah dalam lingkaran yang dibatasi
oleh dua buah jari-jari lingkaran dan sebuah busur yang diapit oleh
kedua jari-jari lingkaran tersebut. Pada Gambar di atas, juring
lingkaran ditunjukkan oleh daerah yang diarsir yang dibatasi oleh jarijari
OC dan OB serta busur BC, dinamakan juring BOC.
h. Apotema
Apotema lingkaran merupakan garis yang menghubungkan titik pusat
lingkaran dengan tali busur lingkaran tersebut. Garis yang dibentuk
bersifat tegak lurus dengan tali busur. Coba perhatikan Gambar di atas
A
secara seksama. Garis OF merupakan garis apotema pada lingkaran
O.
O
F
Contoh soal
Hitunglah keliling lingkaran jika diameter lingkaran 14 cm!
Penyelesaian:
d = 14 cm, sehingga:
K = d
= 22/7 x 14 cm
= 44 cm
Jadi, keliling lingkaran adalah 44 cm.
Hitunglah keliling lingkaran jika jari-jarinya 35cm!
Penyelesaian:
r = 35 cm, sehingga:
K = 2r
= 2(22/7) 35 cm =
220 cm
Jadi, keliling lingkaran = 220 cm.
3. Menghitung Luas Lingkaran
Untuk menemukan rumus luas lingkaran, lakukan kegiatan dengan
langkahlangkah berikut.
1. Buatlah lingkaran dengan jari-jari 10 cm.
2. Bagilah lingkaran tersebut menjadi dua bagian
sama
besar dan arsir satu bagian
3. Bagilah lingkaran tersebut menjadi 12 bagian sama besar
dengan cara membuat 12 juring sama besar dengan sudut
pusat 30 (Gambar (i)).
4. Bagilah salah satu juring yang tidak diarsir menjadi dua
sama besar.
5. Gunting lingkaran beserta 12 juring tersebut.
6. Atur potongan-potongan juring dan susun setiap juring
sehingga membentuk gambar mirip persegi panjang,
seperti pada Gambar (ii) di samping.
Jika lingkaran dibagi menjadi juring-juring yang tak terhingga banyaknya,
kemudian juring-juring tersebut dipotong dan disusun seperti Gambar
(ii) maka
hasilnya akan mendekati bangun persegi panjang. Perhatikan bahwa bangun yang
mendekati persegi panjang tersebut panjangnya sama dengan setengah keliling
lingkaran (3,14 x 10 cm = 31,4 cm) dan lebarnya sama dengan jari-jari lingkaran (10
cm). Jadi, luas lingkaran dengan panjang jari-jari 10 cm = luas persegi panjang dengan p =
31,4 cm dan l = 10 cm.
Luas lingkaran = p x l
= 31,4 cm x 10 cm
= 314 cm
Dengan demikian, dapat kita katakan bahwa luas lingkaran dengan jari-jari r sama
dengan luas persegi panjang dengan panjang r dan lebar r, sehingga diperoleh:
L = rxr
= r2
Karena r = d, maka L
= (d)2
= (d)2
= d2
Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa luas lingkaran L dengan jari-jari r atau
diameter d adalah:
Contoh soal:
Hitunglah luas lingkaran yang memiliki jari-jari 7cm!
Penyelesaian:
Jari-jari = 7 cm, maka r = 7
L = r2
= 22/7 x 72
= 154
Jadi, luas lingkaran = 154 cm2.
Hitunglah luas lingkaran dengan diameter 20cm!
Penyelesaian:
Diameter = 20 cm, maka d = 20 L
= d2
= x 3,14 x 202
= 314
Jadi, luas lingkaran = 314 cm2.
4. Hubungan Antara Keliling Dan Luas Lingkaran
Untuk memahami hubungan antara keliling dengan luas lingkaran Anda harus
paham dengan konsep keliling lingkaran dan luas lingkaran. Hubungan antara keliling
dengan luas lingkaran cocok digunakan untuk menjawab soal-soal ulangan umum dan
ujian nasional yang bentuk soalnya berupa pilihan ganda karena membutuhkan waktu
yang singkat.
7
Jika Anda mampu menguasai materi tentang hubungan keliling lingkaran dengan
luasnya, Anda tidak perlu mencari jari-jari atau diameternya jika yang diketahui keliling
atau luasnya saja. Bagaimana caranya? Sekarang coba simak baik-baik pembahasan
berikut ini.
Kita gunakan rumus keliling lingkaran dengan mencari jari-jarinya, misalkan keliling
lingkaran K dan luasnya L, maka:
K = 2r atau r = K/2
Sekarang substitusi persamaan jari-jari r ke rumus luas lingkaran, maka:
L = r2
= (K/2)2
= (K2/42)
= K2/4
Dari persamaan hubungan antara keliling lingkaran dengan luasnya juga bisa dicari
hubungan kebalikannya yaitu hubungan antara luas lingkaran dengan kelilingnya,
yakni:
L = K2/4
K2 = 4L
K = (4L)
D. SUDUT PUSAT, SUDUT KELILING, PANJANG BUSUR, LUAS JURING DAN LUAS
TEMBERENG
1. Sudut Pusat
Coba perhatikan gambar di bawah dengan seksama!
Sudut pusat adalah sudut yang dibentuk oleh perpotongan antara dua
buah jari-jari lingkaran di titik pusat. Pada gambar di atas Garis OA dan
OB merupakan jari-jari lingkaran yang berpotongan di titik pusat O
membentuk sudut pusat, yaitu AOB.
2. Sudut Keliling
Coba perhatikan lagi gambar di bawah dengan seksama!
Sudut pusat merupakan sudut yang dibentuk oleh perpotongan
antara dua buah tali busur di suatu titik pada keliling lingkaran.
Pada gambar di atas garis AC dan BC merupakan tali busur yang
berpotongan di titik C membentuk sudut keliling ACB.
3. Hubungan Sudut Pusat dan Sudut Keliling Jika Menghadap Busur yang Sama
Coba perhatikan lagi gambar di bawah dengan seksama!
8
Lingkaran di atas berpusat di titik O dan mempunyai jari-jari OA= OB= OC= OD= r.
Misalkan AOC = dan COB = , maka AOB = + .
Perhatikan BOD!
BOD pelurus bagi BOC, sehingga BOD = 180 - .
BOD segitiga sama kaki, karena OB = OD = r, sehingga
ODB = OBD = (180 - BOD)
Karena BOD = 180 - , maka diperoleh
ODB = OBD = (180 - (180 - ))
ODB =
Sekarang perhatikan AOD!
AOD pelurus bagi AOC, sehingga AOD = 180 - . AOD adalah segitiga sama
kaki, karena OA = OD = r, sehingga
ODA = OAD = (180 - AOD)
ODA = OAD = (180 - (180 - ))
ODA = OAD =
Dengan demikian mengunakan persamaan ODB = dan ODA = , maka besar
ADB dapat di cari:
ADB = ODA + ODB
ADB = +
ADB = ( + )
Karena AOB adalah sudut pusat dan ADB adalah sudut keliling, di
mana keduanya menghadap AB , maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
Besar sudut pusat = 2 x besar sudut keliling
atau
Besar sudut keliling = x besar sudut pusat
4. Panjang Busur
Busur adalah garis lengkung yang merupakan bagian dari keliling lingkaran, maka
untuk menentukan panjang busur lingkaran digunakan perbandingan dengan keliling
lingkarannya.
keliling lingkaran adalah 360o , maka akan terdapat perbandingan senilai, yaitu :
5. Luas Juring
Sekarang coba perhatikan gambar di bawah ini!
Pada gambar di atas terdapat juirng lingkaran AOB (luas yang diarsir) dengan sudut
10
pusat (baca: alfa) dan jar-jari r. Apa yang akan terjadi jika sudut pusat diperbesar
menjadi (baca: betta) seperti gambar di bawah ini?
MAKALAH LINGKARAN | KELOMPOK 1
=
Luas Juring AOB
=
=
!"
#$%
!"
#$%
'
'()*+
, -
6. Luas Tembereng
Pemahaman dasar yang harus anda kuasai untuk bisa menghitung luas tembereng
suatu lingkaran yakni pengertian tembereng dan juring lingkaran (merupakan unsur
atau bagian lingkaran), cara menghitung luas segitiga, cara menghitung luaslingkaran,
dan hubungan antara sudut pusat dengan luas juring lingkaran. Tanpa konsep dasar
tersebut Anda tidak akan mampu menghitung luas tembereng suatu lingkaran. Jadi
pastikan diri Anda sudah menguasai konsep dasar tersebut.
Tembereng merupakan luas daerah dalam lingkaran yang dibatasi oleh busur dan tali
busur, seperti contoh gambar di bawah ini.
11
Tembereng pada gambar di atas (yang diarsir) dibatasi oleh busur AB (garis
lengkung AB) dan tali busur AB (garis lurus AB), terlihat bahwa luas yang diarsir
(tembereng) sama dengan luas juring AOB dikurangi dengan luas segitiga AOB. Jadi
secara matematis mencari luas tembereng dapat ditulis:
Tembereng = Luas Juring - Luas Segitiga
E. GARIS SINGGUNG LINGKARAN
1) Pengertian Garis Singgung Lingkaran
Untuk memahami pengertian garis singgung lingkaran, perhatikan Gambar di
bawah ini.
Jika garis k diputar dengan pusat perputaran titik A ke arah busur AB yang lebih
kecil dari busur AB maka kita peroleh OAB sama kaki, karena OAB = OBA
= x (180 - AOB)
Jika kita terus memutar garis k ke arah busur yang lebih kecil dan lebih kecil lagi
maka OAB = OBA akan makin besar dan AOB makin kecil. Pada suatu saat
12
garis k akan menyinggung lingkaran di titik A dengan titik B berimpit dengan titik A dan
saat itu berlaku:
OAB =OBA = (180 - AOB)
OAB =OBA = (180 - 0)
OAB =OBA = 90
Hal ini menunjukkan bahwa jari-jari OA tegak lurus dengan garis singgung K
dititik A.
Jadi, garis singgung lingkaran adalah garis yang memotong suatu
lingkaran di satu titik dan berpotongan tegak lurus dengan jari-jari di
titik
singgungnya.
Perhatikan gambar di bawah ini.
Pada Gambar di atas tampak bahwa garis k tegak lurus dengan jari-jari OA. Garis
k adalah garis singgung lingkaran di titik A, sedangkan A disebut titik singgung
lingkaran.
Karena garis k OA, hal ini berarti sudut yang dibentuk kedua garis tersebut
besarnya 90. Dengan demikian secara umum dapat dikatakan bahwa setiap sudut yang
dibentuk oleh garis yang melalui titik pusat dan garis singgung lingkaran besarnya 90.
13
Perhatikan kembali gambar di atas. Garis g dan garis h tegak lurus OB dan OA,
sedangkan OB dan OA adalah jari-jari lingkaran. Jadi, garis singgung lingkaran akan
tegak lurus dengan jari-jari lingkaran yang melalui titik singgungnya. Namun
bagaimanapun caranya, kita tidak akan bisa membuat garis singgung yang lain di titik A
dan di titik B. Dengan demikian, kita hanya dapat membuat satu garis singgung
lingkaran dari satu titik pada sebuah lingkaran.
Perhatikan gambar di bawah ini!
Garis c, e, dan f adalah garis singgung lingkaran karena memotong lingkaran di satu
titik dan tegak lurus dengan jari-jari melalui titik singgungnya. Sedangkan garis a, b, d, g,
dan h bukan garis singgung lingkaran karena jika garisnya di perpanjang, akan memotong
lingkaran di dua titik.
2) Menentukan Panjang Garis Singgung Lingkaran dari Satu Titik di Luar Lingkaran
Untuk dapat menentukan panjang garis singgung lingkaran, Anda harus
menguasai teorema Pythagoras. Sekarang perhatikan gambar di bawah ini.
MAKALAH LINGKARAN |
KELOMPOK 1
2. L2 terletak di dalam L1 dan PQ < r < R. Dalam hal ini dikatakan L2 terletak di dalam
L1 dan tidak konsentris.
15
Pada beberapa kedudukan lingkaran seperti tersebut di atas, dapat dibuat garis
singgung persekutuan dua lingkaran. Garis singgung persekutuan adalah garis yang
menyinggung dua buah lingkaran sekaligus. Apakah untuk setiap dua lingkaran selalu
dapat dibuat garis singgung persekutuan? Perhatikan kemungkinan berikut.
1.
Pada Gambar di bawah ini, kedua lingkaran tidak mempunyai garis singgung
persekutuan.
16
2.
Pada Gambar di bawah ini, kedua lingkaran mempunyai satu garis singgung
persekutuan.
3. Pada Gambar di bawah ini, kedua lingkaran mempunyai dua garis singgung
persekutuan.
4. Pada Gambar di bawah ini, kedua lingkaran mempunyai tiga garis singgung
persekutuan.
5.
Pada Gambar di bawah ini, kedua lingkaran mempunyai empat garis singgung
persekutuan.
17
Pada Gambar di atas, dua buah lingkaran L1 dan L2 berpusat di P dan Q, berjarijari R
dan r. Dari gambar tersebut diperoleh:
1) jari-jari lingkaran P = R;
2) jari-jari lingkaran Q = r;
3) garis singgung persekutuan dalam = AB = d;
4) jarak titik pusat kedua lingkaran = PQ = p.
Jika garis AB digeser sejajar ke atas sejauh BQ maka diperoleh garis SQ. Garis SQ
sejajar AB, sehingga PSQ = PAB = 90 (sehadap).
Perhatikan segi empat ABQS. Garis AB//SQ, AS//BQ, dan PSQ = PAB = 90.
Jadi, segi empat ABQS merupakan persegi panjang dengan panjang AB = d dan lebar BQ
= r. Perhatikan bahwa PQS siku-siku di titik S. Dengan menggunakan teorema
Pythagoras diperoleh:
QS2 = PQ2 - PS2
QS = (PQ2 - PS2)
QS = (PQ2 - (R + r)2)
Karena panjang QS = AB, maka rumus panjang garis singgung persekutuan dalam dua
lingkaran (d) dengan jarak kedua titik pusat p, jari-jari lingkaran besar R, dan jarijari
lingkaran kecil r adalah
18
19
adalah bahwa lingkaran tersebut memotong masing-masing sisi segitiga tepat pada satu titik
potong.
MAKALAH LINGKARAN | KELOMPOK 1
Lingkaran O adalah lingkaran dalam dari segitiga ABC. Sekarang perhatikan bahwa
EO = DO dan OA = OA, sehingga segitiga AEO dan segitiga ADO merupakan
segitiga-segitiga yang kongruen. Sehingga sudut-sudut yang bersesuaian, yaitu sudut
OAE dan sudut OAD sama besar. Oleh karena itu, garis AO merupakan garis bagi
sudut DAE.
Dari uraian di atas, titik pusat lingkaran dalam segitiga merupakan perpotongan dari
garis-garis bagi dari semua sudut segitiga tersebut. Berikut ini langkah-langkah
dalam melukis lingkaran dalam segitiga.
1. Lukislah garis bagi dari dua sudut dalam segitiga. Titik perpotongan garis-garis
bagi tersebut merupakan titik pusat dari lingkaran dalam segitiga tersebut.
2. Dari titik pusat tersebut, buatlah garis yang tegak lurus dengan salah satu sisi
segitiga.
3. Dan selanjutnya, lukislah lingkaran yang berpusat di titik yang diperoleh pada
langkah 1 dan melalui titik perpotongan antara garis yang diperoleh pada poin 2 dan
sisi segitiga yang tegak lurus dengan garis tersebut.
20
Luas dari segitiga paling kanan dapat ditentukan dengan dua cara.
i. Cara pertama dengan menggunakan rumus L = [s(s - a)(s - b)(s - c)] dengan
s adalah setengah keliling segitiga atau s = (a + b + c)/2.
ii. Cara kedua adalah dengan menjumlahkan daerah warna orange, hijau, dan biru.
Luas daerah warna orange adalah (a r)/2,
Luas daerah warna hijau adalah (b r)/2,
sedangkan luas daerah warna biru adalah (c r)/2.
Sehingga,
melukis
lingkaran
luar
segitiga
kita
membutuhkan
jangka.
c. Titik potong kedua garis sumbu merupakan titik pusat dari lingkaran luar
segitiga. Aturlah jangka sedemikian sehingga pusatnya ada di titik pusat
lingkaran luar dan bagian lainnya pada salah satu titik sudut segitiga. Kemudian
dengan pengaturan seperti itu buatlah lingkaran penuh.
Lingkaran yang dihasilkan pada langkah-langkah di atas merupakan lingkaran luar
dari segitiga yang diberikan.
Menentukan Jari-jari Lingkaran Luar Segitiga
Untuk menentukan jari-jari lingkaran luar segitiga, kita harus mengetahui panjang dari
semua sisi segitiga tersebut. Misalkan a, b, dan c adalah panjang sisi-sisi segitiga ABC,
dan t adalah tinggi dari segitiga tersebut.
22
Pertama, lukislah ruas garis yang melalui salah satu titik sudut segitiga dan titik
pusat lingkaran. Misalkan ruas garis tersebut adalah ruas garis BD. Selanjutnya dari
ujung ruas garis tersebut yang bukan titik sudut segitiga, yaitu titik B, tariklah ruas
garis ke titik sudut segitiga yang lain. Misalkan kita tarik ruas garis dari titik B ke
titik sudut A, sehingga terbentuk ruas garis AD.
Sudut-sudut ADB dan ACB merupakan sudut keliling yang menghadap busur
yang sama, sehingga kedua sudut tersebut kongruen. Sedangkan sudut BAD
menghadap diameter, sehingga sudut tersebut memiliki besar 90 atau merupakan
sudut siku-siku. Dengan menggunakan prinsip sudut, sudut (sd, sd), kita dapat
memperoleh bahwa segitiga BAD sebangun dengan segitiga BEC. Sehingga dengan
menggunakan aturan kesebangunan,
Perhatikan bahwa luas segitiga ABC dapat ditentukan dengan menggunakan rumus L =
(b t)/2. Atau dengan kata lain, t = 2L/b. Sehingga,
Apabila segitiga diketahui panjang ketiga sisinya, maka kita dapat menentukan luas
segitiga tersebut dengan rumus, L = [s (s - a)(s - b)(s - c)], dengan s adalah
setengah dari keliling segitiga, s = (a + b + c)/2. Sehingga,
23
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lingkaran adalah kurva tertutup sederhana yang merupakan tempat kedudukan titiktitik yang berjarak sama terhadap suatu titik tertentu. Jarak yang sama tersebut disebut jarijari lingkaran dan titik tertentu disebut pusat lingkaran. Garis lengkung tersebut kedua
ujungnya saling bertemu membentuk keliling lingkaran dan daerah lingkaran (luas
lingkaran).
Lingkaran memiliki beberapa unsur, yaitu:
1. Titik Pusat Lingkaran
2. Jari-jari Lingkarang
3. Diameter Lingkaran
4. Busur Lingkaran
5. Tembereng
6. Juring Lingkaran
7. Apotema
Lingkaran memiliki garis singgung, yaitu garis yang memotong suatu lingkaran di satu
titik dan berpotongan tegak lurus dengan jari-jari di titik singgungnya.
Jika dihubungkan dengan suatu segitiga, akan ada dua macam lingkaran, yaitu:
Lingkaran dalam segitiga dan Lingkaran Luar segitiga.
B. Saran
Inilah makalah yang telah kami susun, meskipun penulisan makalah ini jauh dari
sempurna. Masih banyak kesalahan dari penulisan makalah kelompok kami ini, karna kami
manusia yang adalah tempat salah dan dosa, sehingga kami juga butuh saran/ kritikan agar
bisa menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih baik daripada masa sebelumnya. Kami
juga mengucapkan terima kasih atas dosen pembimbing mata kuliah TELAAH
KURIKULUM MATEMATIKA SMP, Ibu Effie Efrida Muchlis, S.Pd, M.Pd. yang telah
memberi kami tugas kelompok demi kebaikan kami sendiri dan pembaca makalah ini.
24
SILABUS PEMBELAJARAN
Sekolah
Kelas
: VIII (Delapan)
: II (dua)
Materi
Dasar
Kegiatan
Pembelajaran
Pembelajaran
4.1 Menentu Lingkaran
kan unsur
dan
bagianbagian
lingkaran
Mendiskusikan
unsurunsur dan bagianbagian
lingkaran
dengan
menggunakan model
Menyimpulkan nilai
phi
dengan
menggunakan
benda
yang
berbentuk
lingkaran.
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Menyebutkan
unsurunsur
dan
bagianbagian
lingkaran :
pusat lingkaran,
jarijari, diameter,
busur,
talibusur, juring
dan
tembereng.
Penilaian
Teknik
Bentuk
Tes lisan
Daftar
pertanya
a
n
Contoh Instrumen
C
Alokasi
Sumber
Waktu
Belajar
Unjuk
kerja
kerja
Tes uji
petik
2x40mnt
Menemukan nilai
phi
Berapakah
nilai
25
Kompetensi
Materi
Dasar
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Kegiatan
Pembelajaran
Penilaian
Teknik
Bentuk
Alokasi
Sumber
Waktu
Belajar
Contoh Instrumen
Pembelajaran
Menemukan rumus
Menentukan rumus Tes lisan Daftar Sebutkan rumus keliling lingkaran 4x40mnt
keliling dan luas Pertanyaa yang berjari-jari p.
keliling dan luas lingkaran
lingkaran
dengan menggunakan
n
Sebutkan rumus luas lingkaran
alat peraga
yang berjari-jari q.
Mengamati
hubungan
pusat
dan
keliling
menghadap
yang sama
sudut
sudut
yang
busur
Menjelaskan
hubungan
sudut pusat dan
sudut
keliling
jika
menghadap busur
yang sama
Menghitung
besar
Menentukan
sudut
besar
keliling
jika
sudut
keliling
menghadap
jika
diameter atau busur
menghadap
diameter
yang
dan busur yang
sama.
sama.
26
Kompetensi
Materi
Dasar
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Kegiatan
Pembelajaran
Penilaian
Teknik
Bentuk
Sumber
Waktu
Belajar
Contoh Instrumen
Pembelajaran
tembereng.
Alokasi
besarnya 900
Hitunglah: a. Panjang busur kecil
b. luas juring kecil
Menemukan
hubungan
sudut pusat,
panjang
busur, luas juring
dan
menggunakannya
dalam pemecahan
masalah
Mengamati
sudut
dibentuk oleh
singgung dan
yang melalui
pusat.
sifat
yang
garis
garis
titik
Menggunakan
hubungan
sudut
pusat,
panjang
busur, luas
juring dalam
pemecahan
masalah
Menemukan sifat
sudut
yang dibentuk oleh
garis singgung dan
garis
yang melalui titik
pusat.
Tes
Uraian
tertulis
Tes
Uraian
tertulis
4x40mnt
Perhatikan gambar!
2x40mnt
O
P
Q
Berapakah
besar
sudut P? Jelaskan!
27
Kompetensi
Materi
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Kegiatan
Pembelajaran
Dasar
Penilaian
Teknik
Bentuk
dalam
persekutuan
dua lingkaran
dan
luar
Menjelaskan garis
singgung
persekutuan
Tes
tertulis
Isian
Sumber
Waktu
Belajar
Contoh Instrumen
Pembelajaran
Mencermati garis
singgung
persekutuan
Alokasi
Perhatikan gambar!
A
2x40mnt
singkat
K
dalam
dan
persekutuan
luar
dua lingkaran.
Q
L
Menentukan
panjang
garis singgung
persekutuan dalam
dan
persekutuan
luar
Tes
Uraian
tertulis
4x40mnt
a) persekutuan dalam
b) persekutuan luar
4.5 Melukis
lingkaran
dalam dan
lingkaran
luar suatu
segitiga
Lingkaran
Menggunakan jangka
Melukis
dan penggaris untuk lingkaran
dalam
dan
melukis
lingkaran
lingkaran
dalam dan
luar segitiga
lingkaran luar
segitiga
Tes
Uraian
tertulis
Dengan
menggunakan 4x40mnt
jangka
dan
penggaris,
lukislah lingkaran:
a) dalam suatu segitiga
b) luar suatu segitiga
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ); Rasa hormat dan perhatian ( respect ); Tekun ( diligence ); dan Tanggung jawab ( responsibility
)
28
DAFTAR PUSTAKA
: http://mafia.mafiaol.com/2014/02/
[Online]. Tersedia:
25