Mengingat
: PERATURAN BUPATI
PEMERINTAHAN DESA.
TENTANG
PENYELENGGARAAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Bojonegoro.
2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.
3. Bupati adalah Bupati Bojonegoro.
4. Peraturan Bupati Bojonegoro adalah merupakan jenis peraturan
perundangan-undangan yang ditetapkan oleh Bupati Bojonegoro sebagai
peraturan pelaksanaan yang bersifat mengatur.
5. Pejabat yang ditunjuk adalah pejabat yang berwenang dan berhak
mengesahkan pengangkatan dan pemberhentian Kepala Desa.
-421. Putra Desa adalah mereka yang lahir dari orang tua yang terdaftar sebagai
penduduk desa yang bersangkutan, dan pernah terdaftar sebagai
penduduk desa yang bersangkutan.
22. Calon Kepala Desa yang berhak dipilih adalah Bakal Calon yang telah
memenuhi persyaratan dan lulus dalam ujian tertulis yang ditetapkan oleh
Panitia Pemilihan.
23. Calon Kepala Desa terpilih adalah calon yang mendapatkan suara sah
terbanyak dalam pemilihan Kepala Desa.
24. Pemilih adalah penduduk Desa bersangkutan yang telah memenuhi syarat
dan terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap.
25. Penjaringan adalah suatu upaya yang dilakukan oleh panitia pemilihan
untuk mendapatkan bakal calon dari warga masyarakat Desa yang
bersangkutan.
26. Penyaringan adalah penelitian persyaratan administrasi bakal calon Kepala
Desa yang dilakukan oleh panitia pemilihan.
27. Pakaian Dinas Upacara Besar, yang selanjutnya disebut PDUB adalah
pakaian yang digunakan pada saat pelantikan Kepala Desa atau kegiatan
upacara lainnya sesuai ketentuan yang berlaku.
28. Pembinaan
adalah
pemberian
pedoman,
standar
pelaksanaan,
perencanaan, penelitian, pengembangan, bimbingan, pendidikan dan
pelatihan, konsultasi, supervisi, monitoring, pengawasan umum dan
evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
BAB II
SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA
Pasal 2
(1)
(2)
(1)
(2)
(1)
-5(2)
(3)
(1)
b.
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(2)
-6BAB IV
LARANGAN DAN SANKSI PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA
Pasal 8
Panitia Pemilihan dilarang :
a.
b.
c.
d.
(2)
(3)
Bagi Penduduk yang sudah/ pernah kawin/ nikah namun belum berusia
17 Tahun dibuktikan dengan Surat Nikah/ Akta Perkawinan/Akta Cerai ;
(4)
(5)
(1)
(2)
Calon dari putra desa apabila terpilih, paling lambat 1 (satu) bulan setelah
dilantik wajib berdomisili dan menetap di desa yang bersangkutan.
Pasal 12
(1)
-7(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Apabila terdapat pemilih dan/atau Bakal Calon Kepala Desa yang tidak
diketahui tanggal dan/atau bulan kelahirannya, ditentukan dengan cara
menghitung mulai 31 Desember tahun kelahiran yang bersangkutan.
(6)
(1)
-8(2)
(3)
Pelaksanaan pendaftaran Bakal Calon Kepala Desa diatur lebih lanjut oleh
Panitia Pemilihan.
(4)
(5)
(1)
(2)
(1)
(2)
(3)
BAB VI
PENJARINGAN DAN PENYARINGAN BAKAL CALON KEPALA DESA
Pasal 17
Panitia Pemilihan selain melakukan pendaftaran juga melakukan
penjaringan Bakal Calon Kepala Desa.
Pelaksanaan penjaringan Bakal Calon Kepala Desa yang dilakukan oleh
Panitia Pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah sebagai
berikut :
a. Melakukan penelitian dan pemeriksaan berkas administrasi Bakal
Calon Kepala Desa yang telah mendaftarkan diri ;
b. Melakukan klarifikasi faktual terhadap persyaratan administrasi Bakal
Calon Kepala Desa pada lembaga / instansi terkait apabila ditemukan
indikasi persyaratan administrasi dimaksud keabsahannya diragukan.
Hasil penjaringan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yaitu :
-9a. Apabila berkas administrasi Bakal Calon Kepala Desa telah memenuhi
persyaratan,
yang
bersangkutan
dapat
mengikuti
tahapan
penyaringan yang berupa seleksi ujian tertulis ;
b. Apabila berkas administrasi Bakal Calon Kepala Desa tidak memenuhi
persyaratan, yang bersangkutan tidak dapat mengikuti tahapan
selanjutnya;
(5)
(1)
(2)
3)
(4)
(5)
Pelaksanaan ujian yang meliputi tempat, tanggal, waktu dan tata tertib
ujian ditentukan dalam Keputusan Ketua Panitia Pemilihan serta
dilaporkan kepada BPD untuk disampaikan ke Bupati melalui Camat.
(6)
(1)
(2)
- 10 BAB VIII
PEMUNGUTAN SUARA DAN PENGHITUNGAN SUARA
Pasal 20
(1)
(2)
(3)
(4)
Contoh Bentuk dan Model Surat Suara sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) tercantum dalam Lampiran dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Pasal 21
Penentuan tempat duduk Calon Kepala Desa didasarkan urutan nomor yang
tercantum dalam surat suara.
Pasal 22
(1)
(2)
Pengaturan lokasi bilik dan kotak suara diletakkan pada kawasan tempat
pemungutan suara serta diatur sedemikian rupa agar memudahkan lalu
lintas Pemilih dan pengawasan dari Petugas Panitia Pemilihan.
Pasal 23
(1)
(2)
Batas waktu pemungutan suara ditetapkan oleh Panitia dalam Tata Tertib
Panitia dengan mempertimbangkan jumlah hak pilih dan luas wilayah
Desa.
(3)
Pemilih yang telah hadir di lokasi tempat pemungutan suara dan telah
mendaftarkan diri kepada panitia, meskipun waktu pemungutan suara
telah berakhir, tetap diberikan kesempatan untuk menggunakan hak
pilihnya .
- 11 (4)
Pemilih yang cacat dalam penggunaan hak pilihnya dapat dibantu oleh
Panitia didampingi oleh petugas keamanan.
(5)
(6)
(1)
(2)
Dalam menyebutkan nama Calon Kepala Desa, dengan suara yang jelas
dan tekanan suara yang sama.
(3)
(4)
Setelah penghitungan suara selesai, diumumkan perolehan suara masingmasing Calon Kepala Desa dan menyatakan Calon Kepala Desa yang
memperoleh suara sah terbanyak sebagai Calon Kepala Desa terpilih.
(5)
(6)
Dalam hal Calon Kepala Desa atau Saksi yang ditunjuk meninggalkan
tempat sebelum berakhirnya penghitungan suara dan tidak bersedia tanda
tangan dalam Berita Acara tidak mengurangi keabsahan penghitungan
suara.
(7)
(1)
(2)
(3)
Dalam hal Perangkat Desa yang mencalonkan diri sebagai Calon Kepala
Desa dan telah ditetapkan menjadi Calon Kepala Desa Terpilih, sebelum
dilantik menjadi Kepala Desa diberhentikan dari jabatannya oleh Kepala
Desa atau Penjabat Kepala Desa tanpa persetujuan BPD.
- 12 (4)
(5)
BAB X
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMILIHAN KEPALA
DESA
Pasal 26
(1)
(2)
(3)
(1)
(2)
(3)
(4)
(1)
- 13 (2)
(3)
(4)
(5)
Masa jabatan Penjabat Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
paling lama 6 (enam) bulan.
(6)
(7)
Apabila sampai berakhir masa jabatan Penjabat Kepala Desa belum dapat
melaksanakan Pemilihan Kepala Desa maka Bupati mengangkat kembali
atau mengangkat pengganti Penjabat Kepala Desa atas usul Camat.
(8)
Apabila sampai 2 (dua) kali masa jabatan Penjabat Kepala Desa belum
dapat melaksanakan Pemilihan Kepala Desa maka Bupati menetapkan
jadwal Pemilihan Kepala Desa dan menunjuk Penjabat Kepala Desa yang
baru.
(9)
(10) Kepala Desa yang habis masa jabatannya tidak dapat diusulkan menjadi
Penjabat Kepala Desa.
Pasal 29
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
- 14 BAB XII
KEPALA DESA YANG MENCALONKAN DIRI DALAM PEMILIHAN KEPALA
DAERAH/WAKIL KEPALA DAERAH ATAU PEMILIHAN ANGGOTA LEGISLATIF
Pasal 30
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Penjabat Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilantik oleh
Camat atas nama Bupati.
(6)
(7)
(8)
(1)
(2)
(3)
- 15 Pasal 32
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(1)
(2)
(3)
(1)
(2)
(3)
(5)
(1)
a.
b.
Pasal 35
Panitia Pengisian Perangkat Desa selain melakukan pendaftaran juga
melakukan penjaringan Bakal Calon Perangkat Desa
(2)
(3)
(4)
(1)
(2)
(3)
Tim Khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c wajib menjamin
kerahasiaan soal, kejujuran dan transparansi dalam pelaksanaan koreksi ;
(4)
Pelaksanaan ujian yang meliputi tempat, tanggal, waktu dan tata tertib
ujian ditentukan dalam Keputusan Ketua Panitia serta dilaporkan kepada
BPD untuk disampaikan ke Bupati melalui Camat.
(6)
(7)
(8)
(1)
(2)
Apabila dalam ujian tertulis terdapat calon dari Perangkat Desa, mantan
Perangkat Desa, Mantan Kepala Desa atau Karyawan Desa, memperoleh
nilai rata-rata tertinggi sama dengan Calon dari umum, maka yang
diprioritaskan menjadi Perangkat Desa Lainnya adalah Perangkat Desa,
mantan Perangkat Desa atau Karyawan Desa.
(3)
Perangkat Desa dan Karyawan Desa yang dinyatakan lulus dan diangkat
menjadi Perangkat Desa Lainnya, harus mengundurkan diri dari jabatan
sebelumnya.
Pasal 38
(1)
(2)
(3)
(4)
- 18 BAB XV
PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA
(1)
Pasal 39
Pemberhentian Perangkat Desa Lainnya karena masa jabatan berakhir,
mengundurkan diri dan meninggal dunia ditetapkan dengan Keputusan
Kepala Desa dan memberitahukan kepada BPD serta melaporkan kepada
Bupati melalui Camat, paling lambat 15 (lima belas) hari sejak tanggal
penetapan.
(2)
(3)
(4)
Jika sebelum sampai batas waktu sebagaimana dimaksud ayat (3) BPD
menolak atau tidak menyetujui, maka Kepala Desa melaporkan kepada
Bupati untuk diadakan pemeriksaan dan untuk mendapatkan keputusan.
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
- 19 (2)
(3)
(4)
(1)
(2)
(1)
(2)
(2)
Musyarawah desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari unsur
BPD, Perangkat Desa dan Ketua RT/RW, pemuka agama, pemangku adat
serta tokoh masyarakat desa setempat.
- 20 (3)
(4)
Susunan Panitia Penjaringan Anggota BPD dipilih dari dan oleh anggota
Panitia Penjaringan dengan difasilitasi Kepala Desa, sebagai berikut:
a. Ketua merangkap anggota.
b. Wakil Ketua merangkap anggota.
c. Sekretaris merangkap anggota.
d. Anggota.
(5)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(1)
- 21 a.
b.
c.
d.
(2)
(3)
(1)
(2)
(1)
Paling lama 7 (tujuh) hari setelah Anggota BPD dilantik oleh Bupati atau
Pejabat yang ditunjuk, harus mengadakan rapat untuk menentukan
kepengurusan BPD terdiri 1 (satu) orang Ketua, 1 (satu) orang Wakil Ketua
dan 1 (satu) orang Sekretaris.
(2)
Rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang anggota
yang usianya tertua dan dibantu seorang anggota yang usianya termuda.
(3)
(4)
Tata Tertib BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (3), sekurangkurangnya mengatur tentang :
a. Kode etik anggota BPD ;
b. Pembagian tugas pengurus ;
c. Jenis rapat ;
d. Penentuan waktu rapat ;
e. Pimpinan Rapat ;
f. Tata Cara Rapat dan penyampaian pendapat ;
g. Tata cara pengambilan keputusan rapat ;
h. Tata cara pemberian sanksi pelanggaran kepada anggota BPD ;
i. Tata cara cuti keanggotaan BPD ;
(5)
(6)
(2)
(3)
(4)
Dalam musyawarah BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2)
sekaligus membahas dan mengusulkan Pengganti Antar Waktu Anggota
BPD yang berasal dari warga masyarakat yang sudah ditetapkan menjadi
Calon Anggota BPD pada wilayah yang diwakili dari anggota BPD yang
berhenti kepada Kepala Desa untuk ditetapkan sebagai Pengganti Antar
Waktu Anggota BPD dengan Keputusan Kepala Desa.
Pasal 52.
Dalam hal tidak terdapat Calon Anggota BPD sebagaimana dimaksud
pada pasal 50 dapat diusulkan warga masyarakat yang sudah ditetapkan
menjadi Calon Anggota BPD dari keterwakilan wilayah lainnya sebagai
Pengganti Antar Waktu Anggota BPD yang ditetapkan oleh Kepala Desa.
Penetapan Calon Pengganti Antar Waktu BPD dari keterwakilan wilayah
lainnya sebagaimana dimaksud Ayat (1) berdasarkan musyawarah BPD
bersama Pemerintah Desa serta mempertimbangkan masukan dari
Perangkat Desa, unsur RT/RW, unsur Pemuka Agama dan unsur Tokoh
masyarakat.
Apabila pada musyawarah sebagaimana dimaksud Ayat (2) tidak
menetapkan Pengganti Antar Waktu Anggota BPD dari keterwakilan
wilayah lain dari anggota BPD yang berhenti, maka Kepala Desa bersama
BPD membentuk Panitia Penjaringan untuk menentukan keterwakilan
wilayah dimaksud untuk menjadi Pengganti Antar Waktu Anggota BPD.
Pasal 53
Kepala Desa/ Penjabat Kepala Desa mengusulkan Pengesahan
pemberhentian Anggota BPD sekaligus pengesahan Pengganti Antar
Waktu Anggota BPD kepada Bupati melalui Camat.
Pengganti Antar Waktu Anggota BPD yang telah disahkan Bupati atau
Pejabat yang ditunjuk, dilantik Camat atas nama Bupati di Kantor
Kecamatan atau tempat lain yang ditentukan oleh Camat dengan
menghadirkan Kepala Desa / Penjabat Kepala Desa beserta Perangkat
Desa, Tokoh Masyarakat, Pemuka Agama, Pemangku Adat dari desa yang
bersangkutan.
1)
2)
3)
1)
2)
- 23 Pasal 54
Pengelolaan keuangan BPD dilaporkan oleh Ketua BPD kepada Kepala Desa
selaku pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan desa setiap akhir tahun
anggaran.
BAB XVIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 55
Pada saat peraturan ini berlaku, maka Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 54
Tahun 2009 tentang Pemerintahan Desa dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
BAB XIX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 56
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten
Bojonegoro.
Ditetapkan di Bojonegoro
pada tanggal 22 Desember 2011
BUPATI BOJONEGORO,
ttd.
H. S U Y O T O
Diundangkan di Bojonegoro
pada tanggal 22 Desember 2011
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO
ttd.
Drs. SOEHADI MOELJONO,MM
Pembina Utama Madya
NIP. 19600131 198603 1 008
BERITA DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN 2012 NOMOR 11.
Salinan sesuai dengan aslinya
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO
I.
II.
III.
IV.
V.
VI.
VII.
VIII.
IX.
X.
XI.
XII.
KEPUTUSAN
KEPALA
DESA
TENTAN
PEMBENTUKAN
PENJARINGAN ANGGOTA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
XIII.
XIV.
XV.
XVI.
XVII.
XVIII.
PENYAMPAIAN KEPUTUSAN
ANGGOTA BPD
KEPALA
DESA
DESA
TENTANG
TENTANG
PANITIA
PANITIA
PENETAPAN