LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah dengan judul Hubungan Antara Stres, Aktivitas Fisik,
dan Asupan Energi pada Aktivis Organisasi Ikatan Seluruh Mahasiswa
Kesehatan Jawa Barat (Ismakes Jabar) ini telah disidangkan pada
tanggal 5 Juni 2015.
Menyetujui.
Pembimbing Karya Tulis Ilmiah
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah dengan judul Hubungan Antara Stres, Aktivitas Fisik,
dan Asupan Energi pada Aktivis Organisasi Ikatan Seluruh Mahasiswa
Kesehatan Jawa Barat (Ismakes Jabar) ini telah disidangkan dan
dinyatakan lulus pada tanggal 5 Juni 2015.
Tim Penguji Ujian Akhir Progam Tahun 2015
Ketua Ujian
Tanda Tangan
ABSTRAK
Pratiwi, Anggie Lidya. 2015. Hubungan Antara Stres, Aktivitas Fisik, dan
Asupan Energi pada Aktivis Organisasi Ikatan Seluruh Mahasiswa
Kesehatan Jawa Barat (Ismakes Jabar). Karya Tulis Ilmiah.
Progam
Studi
Diploma
III
Jurusan
Gizi.
Politeknik
Kesehatan
Kementerian
Kesehatan
RI
Bandung.
Pembimbing: Widartika, SKM, MPH.
Mahasiswa sebagai periode usia remaja yang masih mengalami perubahan
secara biologis, kognitif, dan sosial-emosional mempunyai aktivitas fisik yang
cukup tinggi. Selain mengikuti perkuliahan, tidak sedikit mahasiswa yang
mengikuti kegiatan pengembangan diri melalui ektrakulikuler atau organisasi
sebagai upaya pencarian jati diri. Kegiatan tambahan tersebut dapat memicu
aktivitas fisik menjadi lebih tinggi serta dapat mengakibatkan stres. Apabila
keadaan tersebut berlangsung dengan asupan energi yang indekuat maka
akan dapat mengakibatkan kekurangan energi.
Penelitian ini bertujan untuk mengetahui hubungan antara stres, aktivitas
fisik, dan asupan energi pada aktivis organisasi Ismakes Jabar. Penelitian ini
dilaksanakan pada tanggal 27 Februari 1 Maret 2015. Desain penelitian
yang digunakan adalah Cross Sectional dengan jumlah sampel 48 orang
yang diambil secara Accidental Sampling. Data yang dikumpulkan adalah
kejadian stres dengan menggunakan Kuesioner Depression Anxiety and
Stres Scale (DASS), aktivitas fisik dengan menggunakan International
Physical Activity Questionnaire (IPAQ), dan asupan energi menggunakan
Recall 2x24 hour yang dibandingkan dengan AKG 2013.
Hasil penelitian dengan uji Fisher Exact menunjukkan bahwa semakin tinggi
tingkat stres maka semakin rendah asupan energi pada aktivis organsiasi
Ismakes Jabar dengan nilai p = 0,033 (p<) serta semakin tinggi tingkat
aktivitas fisik maka semakin rendah asupan energi pada aktivis organisasi
Ismakes Jabar nilai p = 0,020 (p<). Untuk mencegah adanya gangguan
asupan energi pada mahasiswa kesehatan, khususnya pada aktivis
organisasi Ismakes Jabar, maka perlunya penyelenggaan progam edukasi
terkait gizi mengenai keseimbangan kebutuhan dan asupan energi.
Kata Kunci : Stres, Aktivitas Fisik, Asupan Energi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah yang berjudul Hubungan Stres, Aktivitas Fisik, dan Asupan
Energi pada Aktivis Organisasi Ikatan Seluruh Mahasiswa Kesehatan
Jawa Barat (Ismakes Jabar)
Proses penulisan Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari dukungan
dan
bantuan
dari
berbagai
pihak.
Dalam
kesempatan
ini
penulis
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .........................................................................
10
ii
2.3 Stres
2.3.1 Definisi Stres .................................................................. 14
2.3.2 Etiologi ........................................................................... 15
2.3.3 Tipe Stres ....................................................................... 15
2.3.4 Respon Stres ................................................................. 17
2.3.5 Indikator Stres ................................................................ 18
2.3.6 Dampak Stres ................................................................ 19
2.3.7 Tingkatan Stres .............................................................. 21
2.3.8 Cara Mengukur Stres . .. 23
2.4 Aktivitas Fisik
2.4.1 Definisi Aktivitas Fisik ..................................................... 24
2.4.2 Jenis Aktivitas Fisik Remaja ........................................... 25
2.4.3 Anjuran Aktivitas Fisik .................................................... 25
2.4.4 Manfaat Aktivitas Fisik bagi Remaja .............................. 26
2.4.5 Cara Mengukur Aktivitas Fisik ........................................ 26
2.5 Jambore Mahasiswa Kesehatan ............................................. 24
BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DAN DEFINISI
OPERASIONAL
3.1 Kerangka Konsep .................................................................... 30
3.2 Hipotesis .................................................................................. 31
3.3 DefinisiOperasional
3.3.1 Asupan Energi ............................................................... 31
3.3.2 Stres ............................................................................... 32
3.3.3 Aktivitas Fisik ................................................................. 32
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 34
4.2 Desain Penelitian .................................................................... 34
4.3 Populasi dan Sampel .............................................................. 34
iii
antara Stres
60
61
iv
66
DAFTAR TABEL
No
Halaman
2.1
11
5.1
42
5.2
43
5.3
45
5.4
46
5.5
48
5.6
50
5.7
52
5.8
54
5.9
58
DAFTAR GAMBAR
No
3.1
Halaman
HUBUNGAN ANTARA STRES DAN AKTIVITAS FISIK
TERHADAP ASUPAN MAKAN PADA AKTIVIS ORGANISASI
IKATAN SELURUH MAHASISWA KESEHATAN JAWA BARAT
(ISMAKES JABAR)
vi
30
DAFTAR LAMPIRAN
No
Halaman
65
67
68
70
74
HASIL
UJI
STATISTIK
CHI-SQUARE
TEST
HUBUNGAN ANTARA STRES, AKTVITAS FISIK, DAN ASUPAN
ENERGI PADA AKTIVIS ORGANISASI IKATAN SELURUH
MAHASISWA KESEHATAN JAWA BARAT (ISMAKES JABAR) ....
77
vii
BAB I
PENDAHULUAN
sebagai
remaja.
Remaja
merupakan
masa
objek penelitian,
Tujuan Umum
Mengetahui hubungan antara stres, aktivitas fisik, dan
asupan
energi
pada
aktivis
organisasi
Ikatan
Seluruh
Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
a) Mengetahui karakteristik sampel, meliputi jenis kelamin,
usia, asal korwil, dan tempat tinggal responden.
b) Memperoleh informasi mengenai stres pada aktivis
organisasi Ikatan Seluruh Mahasiswa Kesehatan Jawa
Barat (Ismakes Jabar)
c) Memperoleh informasi mengenai aktivitas fisik pada
aktivis organisasi Ikatan Seluruh Mahasiswa Kesehatan
Jawa Barat (Ismakes Jabar)
penelitian
ini
diharapkan
dapat
menambah
1.5.2 Bagi
Politeknik
Kesehatan
Kemenkes
RI
Bandung
Jurusan Gizi
Penelitian
ini
diharapkan
dapat
dijadikan
sebagai
Keterbatasan Penelitian
Pengumpulan data stres menggunakan kuesioner DASS 42.
Kuesioner ini akan mengalami bias apabila dilakukan pada
aktivis
yang telah mempunyai pertahanan atau koping stres yang baik karena
pada aktivis yang mempunyai koping stres yang baik akan mempunyai
manajemen diri yang baik sehingga tidak memperlihatkan gejala-gejala
stres. Untuk meminimalisir kemungkinan tersebut, peneliti mengambil
sampel kader aktif Ismakes Jabar tingkat 1 yang membutuhkan
penyesuaian diri dari peralihan siswa menjadi mahasiswa.
Selain itu, pengambilan data stres harus pada waktu yang tepat
menggambarkan kegiatan organisasi untuk mengurangi bias skala
stres dan tingkat aktivitas fisik. Organisasi Ismakes Jabar mempunyai
progam kerja besar 3 bulan sekali dengan progam insidental hampir
setiap minggu. Oleh karena itu, pengambilan data tingkat stres dan
aktivitas fisik dilakukan selama satu minggu terakhir persiapan
kegiatan besar. Pada penelitian ini dilakukan pada kegiatan Jambore
Mahasiswa Kesehatan yang dilaksanakan selama 3 hari. Pemilihan
sampel dilakukan dengan metode Accidental Sampling sehingga
sampel tidak terwakili oleh seluruh Korwil.
Pengambilan data asupan energi pada kegiatan Jambore
Mahasiswa Kesehatan mempunyai kekurangan yaitu pada saat
pengambilan recall hari ke-2 mayoritas akan mempunyai asupan yang
sama dikarenakan 2 kali makan dalam sehari disediakan oleh panitia
dalam jumlah yang sama sehingga asupan energi rata-rata sama
tergantung makanan tambahan yang dikonsumsi aktivis organisasi
tersebut saat kegiatan. Untuk mengurangi bias, dilakukan recall
selama 2x24 jam kemudian dirata-ratakan dengan recall hari ke-1
asupan makan sehari sebelum kegiatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Karakteristik Mahasiswa
Menurut golongan usianya, mahasiswa tergolong menjadi
remaja akhir. Pada tahap ini remaja akhir mengalami perubahan fisik,
psikologis, dan sosial (Deswita, 2006). Menurut Sarwono (2008),
remaja atau adolescence adalah tumbuh kearah kematangan fisik,
sosial maupun psikologis, periode perkembangan selama individu
mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju dewasa.
Menurut Santrock (2003: 91) perubahan fisik yang terjadi
pada remaja terlihat nampak pada saat masa pubertas yaitu
meningkatnya tinggi dan berat badan serta kematangan sosial.
Diantara perubahan fisik itu, yang terbesar pengaruhnya pada
perkembangan jiwa remaja adalah pertumbuhan tubuh (badan menjadi
semakin panjang dan tinggi). Adanya kematangan fisik tersebut
mengakibatkan adanya masa dimana emosi, psikis, maupun perilaku
yang dipengaruhinya mengalami ketidakstabilan.
Mahasiswa dinilai memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi,
kecerdasan dalam berpikir dan peerencanaan dalam bertindak.
Berpikir kritis dan bertindak dengan cepat dan tepat merupakan sifat
yang cenderung melekat pada diri setiap mahasiswa (Siswoyo, 2007).
Adanya perkembangan kognitif pada mahasiswa menjadi lebih
kritis dan kompleks tersebut mengakibatkan mahasiswa membutuhkan
suatu wadah berupa organisasi untuk mendukung secara legitimasi
ide-ide yang disampaikannya. Oleh karena itu, antara mahasiswa
secara
maksimal
karena
asupan
energi
dan
Asupan Energi
Asupan energi merupakan faktor utama dalam berjalannya
metabolisme dalam tubuh. Bahan-bahan yang terkandung dalam
makanan sehari-hari akan menjadi penyusun tubuh setelah melalui
berbagai proses dengan mekanisme pengaturan sebagai berikut :
a. Penyerapan dalam saluran pencernaan
b. Metabolisme dalam jaringan
c. Pengeluaran oleh alat-alat ekskresi
Zat-zat gizi yang berperan sebagai sumber energi adalah karbohidrat,
lemak, dan protein. Oksidasi zat-zat gizi ini menghasilkan energi yang
diperlukan tubuh untuk melakukan kegiatan/aktivitas. Ketiga zat gizi
tersebut terdapat dalam jumlah paling banyak dalam bahan pangan.
Oleh karena itu, ketiga zat gizi tersebut dinamakan zat pembakar yang
dapat digunakan sebagai energi untuk beraktivitas (Almatsier, 2009).
. Manusia yang kurang asupan energi akan lemah baik daya
kegiatan, pekerjaan fisik atau daya pemikirannya karena kurangnya
zat-zat makanan yang diterima tubuhnya. Seseorang tidak dapat
menghasilkan energi yang melebihi dari apa yang diperoleh dari
10
tubuh,
namun
kebiasaan
meminjam
ini
akan
dapat
lapar
dirasakan
bergantung
pada
semua
faktor
yang
11
Jenis Kelamin
Energi (kkal)
16-18
Laki-laki
2675
16-18
Perempuan
2125
19-29
Laki-laki
2725
19-29
Perempuan
2250
(tahun)
12
pada
dibandingkan
dengan
perempuan
lebih
laki-laki
(16,3%).
tinggi
(26,9%)
Hal
tersebut
fisik
dan
psikis
pada
usia
remaja
13
tua
dalam
mengontrol
kehidupan
anaknya
serta
14
penukar
atau
dengan
software
NutriSurvey2007.
(Supariasa, 2002)
2.3 Stres
2.3.1 Definisi Stres
Stres adalah reaksi/respons tubuh terhadap stresor
psikososial (tekanan mental/beban kehidupan). Stres dewasa ini
digunakan secara bergantian untuk menjelaskan berbagai
stimulus dengan intensitas berlebihan yang tidak disukai berupa
respons fisiologis, perilaku, dan subjektif terhadap stres;
konteks yang menjembatani pertemuan antara individu dengan
15
akademik,
kesibukan
organisasi,
dan
cara
penjabaran
singkat
mengenai
stresor
16
mahasiswa
maupun
institusi
mahasiswa
bersangkutan.
3. Group stresors, yang terdiri dari kurangnya kebersamaan dalam
grup,
kurangnya
dukungan
konflik
individu
dalam suatu
kelompok,
maupun
17
18
kualiatif
mahasiswa.
yang
Taylor
dapat
menggambarkan
(dalam
tingkat
Megawindah,
stres
2012)
perubahan
berat
badan,
dan
telapak
tangan
berkeringat.
Indikator psikologis (emosional) dan perilaku stres adalah
subjektif, berupa ansietas, depresi, kepenatan, kelelahan
mental, perasaan tidak mampu menyelesaikan suatu masalah,
kehilangan harga diri, kehilangan minat dan motivasi, ledakan
emosi dan menangis, kecenderungan membuat kesalahan,
mudah lupa dan pikiran buntu, kehilangan perhatian terhadap
hal-hal rinci, ketidakmampuan berkonsentrasi terhadap tugas,
rentan terhadap kecelakaan, serta penurunan produktivitas dan
kualitas kerja.
19
kepribadian,
situasi
yang
sangat
berat,
dan
adaptif
koping.
psikologis
Biasanya
dapat
disebut
mekanisme
dengan
dalam
teknis
sesuatu
yang
harus
diselesaikan,
permasalahan
pada
mahasiswa
contohnya
seperti
20
kemungkinan
kecenderungan
seseorang
melakukan
21
tingkatan
stres.
Hal
tersebut
dapat
setelah
mengerjakan
tugas,
kelelahan
setelah
22
akan
diporsir
secara
terus
menerus
hingga
pelaksanaan kegiatan.
3) Stres Sedang
Stres sedang terjadi lebih lama, dari mulai beberapa jam
hingga beberapa hari. Misalnya masalah perselisihan dengan
seseorang yang sulit untuk diselesaikan. Stresor ini dapat
menimbulkan gejala, antara lain mudah marah, bereaksi
berlebihan terhadap situasi, sulit untuk beristirahat, tidak sabar
menunggu, merasa cemas, mudah tersinggung, dan gelisah.
(Psychology Foundation of Australia, 2010.) Pada kondisi
seperti ini jumlah asupan makan dapat terjadi dua kemungkinan
yaitu makan lebih sedikit atau sebaliknya karena dipengaruhi
oleh suasana hati mahasiswa. Menjadi lebih sedikit apabila
mahasiswa tersebut sudah acuh terhadap kondisi tubuhnya
akibat kesibukan atau stres yang dialaminya, sedangkan akan
23
stres
ini
diukur
dengan
menggunakan
24
lebih
lanjut
untuk
pemahaman,
pengertian,
dan
emosi/psikologis,
dan
perilaku.
Jumlah
skor
dari
Aktivitas Fisik
2.4.1 Definisi Aktivitas Fisik
Dalam melakukan aktivitas fisik, otot membutuhkan
energi di luar metabolisme untuk bergerak, sedangkan jantung
dan
paru-paru
memerlukan
tambahan
energi
untuk
25
tidak
menyebabkan
perubahan
dalam
bermain
dengan
hewan
peliharaan,
membutuhkan
kekuatan
(strength),
membuat
berjalan
kaki,
atau
melakukan
kegiatan
26
membutuhkan
aktivitas
fisik
karena
ada
pertumbuhan
mereka
dapat
menjadi
optimal.
fisik
dapat
diukur
dengan
menggunakan
digunakan
untuk
mengukur
tingkat
aktivitas
fisik
27
seseorang. Alat ukur ini terdiri dari 7 item soal yang mengukur
tentang aktivitas fisik berat (vigorous activity), aktivitas fisik
sedang (moderate activity), aktivitas berjalan kaki (walking
activity) dan aktivitas duduk (sitting activity) pada seseorang
dalam satu minggu terakhir.
Aktivitas fisik berat adalah kegiatan yang secara terus
menerus melakukan kegiatan fisik minimal 10 menit sampai
meningkatnya denyut nadi dan napas lebih cepat dari biasanya
(misalnya menimba air, mendaki gunung, lari cepat, menebang
pohon, mencangkul, dll) selama minimal tiga hari dalam satu
minggu. MET/menit/minggu pada aktivitas fisik berat adalah
lamanya waktu (menit) melakukan aktivitas dalam satu minggu
dikalikan bobot sebesar 8 kalori.
Aktivitas fisik sedang apabila melakukan aktivitas fisik
sedang (menyapu, mengepel, dll) minimal lima hari atau lebih
dengan total lamanya beraktivitas 150 menit dalam satu
minggu. MET/menit/minggu pada aktivitas fisik sedang adalah
lamanya waktu (menit) melakukan aktivitas dalam satu minggu
dikalikan bobot sebesar 4 kalori.
MET/menit/minggu pada aktivitas fisik berjalan adalah
lamanya waktu (menit) melakukan aktivitas dalam satu minggu
dikalikan bobot sebesar 3,3 kalori.
Sedangkan, MET/menit/minggu pada aktivitas fisik duduk
adalah lamanya waktu (menit) melakukan aktivitas dalam satu
minggu dikalikan bobot sebesar 1 kalori.
Berdasarkan hasil perhitungan jumlah kalori yang
dikeluarkan dari berbagai macam aktivitas fisik pada kuesioner
28
29
BAB III
KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS,
DAN DEFINISI OPERASIONAL
dengan
usia
yang
menginjak
remaja
akhir
tersebut dapat
Stres
Asupan Energi
Aktivitas Fisik
GAMBAR 3.1
HUBUNGAN ANTARA STRES, AKTIVITAS FISIK,
DAN ASUPAN ENERGI PADA AKTIVIS ORGANISASI
IKATAN SELURUH MAHASISWA KESEHATAN JAWA BARAT
(ISMAKES JABAR)
30
31
Keterangan:
Variabel Independen
Variabel Dependen
: Asupan energi
3.2. Hipotesis
a) Semakin tinggi tingkat stres maka semakin rendah atau semakin
tinggi asupan energi pada aktivis organisasi Ismakes Jabar
b) Semakin tinggi tingkat aktivitas fisik maka semakin rendah atau
semakin tinggi asupan energi pada aktivis organisasi Ismakes
Jabar
3.3 Definisi Operasional
3.3.1 Asupan Energi
Asupan energi merupakan jumlah energi rata-rata sehari
yang dikonsumsi seseorang dan diperoleh dari hasil survey
konsumsi makanan selama 2x24 jam dengan waktu yang tidak
berturut-turut.
Cara Ukur
: Wawancara
Alat Ukur
Skala
: Ordinal
Hasil Ukur
:
Baik, jika 70%-120% dari total kecukupan energi
Kurang baik, jika > 120% dari total kecukupan
energi (asupan berlebih) dan 70% dari total
kecukupan energi (asupan kurang)
(Riskesdas, 2010)
32
3.3.2 Stres
Stres merupakan suatu respon yang dipersepsikan oleh
mahasiswa terhadap stimulus akibat adanya tuntutan memenuhi
peran sebagai mahasiswa. Pengukuran stress dilakukan
dengan mempertimbangkan fisik, emosi/psikologis, dan perilaku
responden selama satu minggu terakhir.
Cara ukur
: Pengisian Kuesioner
Alat Ukur
Skala Ukur
: Ordinal
Hasil Ukur
fisik
merupakan
besaran
energi
yang
: Pengisian Kuesioner
Alat Ukur
Skala
: Ordinal
33
Hasil Ukur
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1
2015
di
Bumi
Perkemahan
Kiara
Payung,
Jatinangor,
Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional
karena data variabel dependen (asupan energi) dan variabel
independen (stres dan aktivitas fisik) diambil pada waktu bersamaan.
4.3
34
35
Untuk
mengetahui
jumlah
sampel
yang
akan
dipilih
Keterangan :
p
dibawah
kebutuhan
minimal
adalah 40,7%
(p = 0,407)
1p
= 1 0,407
1a
mengenai
perilaku
36
37
c) Data Stres
Data stress yang diperoleh dari kuesioner Depression
Anxiety and Stres Scale (DASS) 42 dijumlahkan dalam
bentuk skor dan dikategorikan sebagai berikut :
(1) Tidak stres, jika skor 0-29
(2) Stres, jika skor 30
b) Data Aktivitas Fisik
Data mengenai jumlah energi yang dikeluarkan untuk
beraktivitas sehari-hari diperoleh dari International Physical
Activity Questionnaire (IPAQ) Short Form dengan hasil
berbentuk skor IPAQ dalam satuan MET/menit/minggu dan
dikategorikan sebagai berikut :
(1) Baik, jika 600 3000 MET/menit/minggu
(2) Kurang baik, jika < 600 MET/menit/minggu (aktivitas
rendah) dan > 3000 MET/menit/minggu (aktivitas berat)
38
b) Analisis Bivariat
Analisis Bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan
antara variabel independen yaitu stres dan aktivitas fisik
dengan variabel dependen yaitu asupan energi.
Data tersebut dianalisis menggunakan Fisher Exact
Test karena terdapat nilai expected (E) < 5 ada pada 20%
jumlah sel. Rumus Fisher Exact Test adalah sebagai
berikut:
P = (A+B)!(C+D)!(A+C)!(B+D)!
N! A! B! C! D!
Keterangan :
N
= Jumlah populasi
= Probabilitas
A, B, C, D
= 0,05
(Sumber: Sastroasmoro, 2008)
39
Kriteria Uji
Hipotesis Nol (Ho) diterima, jika x2 hitung (p value) >
(0,05). Artinya semakin tinggi tingkat stres dan atau aktivitas
fisik tidak mempengaruhi peningkatan atau penurunan
asupan energi pada aktivis organisasi Ismakes Jabar.
Hipotesis Nol (Ho) ditolak, jika x2 hitung (p value) (0,05)
Kriteria Uji adalah Ho ditolak jika p . Artinya semakin
tingkat stres dan atau aktvitas fisik maka semakin rendah
atau semakin tinggi asupan energi pada aktivis organisasi
Ismakes Jabar.
Semua uji tersebut ada dalam progam SPSS, dengan
tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95% dengan
nilai
0,05.
Ho
ditolak
jika
nlai
p-value
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1
1986
atas
inisiatif
mahasiswa
Akademi
Keperawatan
kesehatan
yang
telah
mengikuti
Latihan
Dasar
40
41
Kepemimpinan
Lanjutan
(LKL),
Jambore
Mahasiswa
Karakteristik Sampel
Sampel yang diteliti di Ismakes Jabar adalah kader aktif
Ismakes Jabar sebanyak 48 orang. Berdasarkan hasil penelitian
diperoleh karakteristik sampel yang dibedakan berdasarkan umur,
jenis kelamin, dan tempat tinggal.
5.2.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan
hasil
penelitian,
karakteristik
sampel
42
TABEL 5.1
DISTRIBUSI FREKUENSI SAMPEL
BERDASARKAN JENIS KELAMIN
PADA AKTIVIS ORGANISASI ISMAKES JABAR TAHUN 2015
Jenis Kelamin
Laki-laki
17
35,4
Perempuan
31
64,6
Jumlah
48
100,0
tahun
2013,
kecukupan
energi
rata-rata
untuk
hasil
penelitian,
karakteristik
sampel
43
TABEL 5.2
DISTRIBUSI FREKUENSI SAMPEL BERDASARKAN USIA
PADA AKTIVIS ORGANISASI ISMAKES JABAR TAHUN 2015
Usia
18 tahun
40
83,3
19 tahun
16,7
Jumlah
48
100,0
di tahun
dalam
menghadapi
masalah
yang
timbul
dalam
berperan
aktif
dalam
organisasi
yang
diikutinya
44
Pada
mahasiswa
berusia
19
tahun
seharusnya
berusia
18
tahun
(70%)
tidak
mengalami
stres.
itu,
energi
perbedaan
yang
usia
berbeda.
dapat
mengakibatkan
Berdasarkan
Angka
distribusi
koordinator wilayah:
frekuensi
sampel
berdasarkan
45
TABEL 5.3
DISTRIBUSI FREKUENSI SAMPEL
BERDASARKAN KOORDINATOR WILAYAH
PADA AKTIVIS ORGANISASI ISMAKES JABAR TAHUN 2015
Asal Korwil
Korwil I
6,3
Korwil II
10
20,8
Korwil III
26
54,2
Korwil IV
0,0
Korwil V
18,8
Jumlah
48
100,0
46
Kost
24
50,0
Rumah
24
50,0
Jumlah
48
100,0
Budiyanto
(2004),
tempat
tinggal
dapat
47
Variabel Penelitian
5.3.1 Asupan Energi
Berdasarkan hasil penelitian, asupan energi dengan
metode recall 2x24 jam didapatkan hasil rata-rata yang
dikonsumsi adalah 1118,762 kkal, sedangkan berdasarkan AKG
2013 pada usia 18-19 tahun dengan jenis kelamin laki-laki dan
perempuan, didapatkan kecukupan energi rata-rata yaitu
2445,75 kkal. Jika dibandingkan, asupan energi rata-rata hasil
penelitian adalah 45,8% dari kecukupan energi. Asupan energi
terendah yaitu 264,50 kkal dan asupan energi tertinggi yaitu
2425,07 kkal. Distribusi frekuensi sampel berdasarkan asupan
energi dengan kategori baik dan kurang baik disajikan pada
tabel 5.5 berikut ini:
48
TABEL 5.5
DISTRIBUSI FREKUENSI SAMPEL
BERDASARKAN ASUPAN ENERGI
PADA AKTIVIS ORGANISASI ISMAKES JABAR TAHUN 2015
Asupan Energi
Baik
12
25,0
Kurang Baik
36
75,0
Jumlah
48
100,0
yang
dapat
mempengaruhi
asupan
energi
dapat
Sedangkan,
mengakibatkan
asupan
perbedaan
energi
kecukupan
dipengaruhi
oleh
energi.
tingkat
49
50
TABEL 5.6
DISTRIBUSI FREKUENSI SAMPEL
BERDASARKAN STRES DAN TIDAK STRES
PADA AKTIVIS ORGANISASI ISMAKES JABAR TAHUN 2015
Kategori Stres
Stres
16
33,3
Tidak Stres
32
66,7
Jumlah
48
100,0
sebelumnya
berorganisasi
atau
bahkan
menganggap
kegiatan
mempunyai
ada
tersebut
beberapa
pengalaman
sampel
menyenangkan
yang
sehingga
51
52
hasil
penelitian
aktivitas
fisik
pada
Baik
18
37,5
Kurang Baik
30
62.5
Jumlah
48
100,0
53
mengangkat
mempersiapkan
kegiatan.
meja,
property
mengangkat
lainnya
yang
konsumsi,
dan
dibutuhkan
saat
54
5.4
Analisis Bivariat
Penelitian ini menguji hubungan antar variabel yang akan
dianalisis, yaitu hubungan antara stres dan asupan energi serta
hubungan antara aktivitas fisik dan asupan energi.
5.4.1 Hubungan antara Stres dan Asupan Energi pada Aktivis
Organisasi Ismakes Jabar Tahun 2015
Hubungan antara stres dan asupan energi pada aktivis
organisasi Ismakes Jabar adalah sebagai berikut:
TABEL 5.8
HUBUNGAN ANTARA STRES DAN ASUPAN ENERGI
PADA AKTIVIS ORGANISASI ISMAKES JABAR TAHUN 2015
Asupan Energi
Kategori
Baik
Stres
Total
Kurang Baik
Stres
6,3
15
93,8
16
100,0
Tidak Stres
11
34,4
21
65,6
32
100,0
Total
12
25
36
75
48
100,0
sampel
yang
mengalami
stres,
orang
(6,3%)
orang
yang
mengalami
stres terdapat
dua
55
56
faktor
lainnya
yang
dapat
mempengaruhi
seperti
stres
pada
penelitian
ini
dapat
berupa
keadaan
tersebut,
perempuan
mempunyai
rendah
dibandingkan
dengan
laki-laki.
Perempuan
57
dan
adaftif
untuk
memelihara
keseimbangan
mensekresikan
antara
kebutuhan
dan
asupan
energi.
kebutuhan
mempertahankan
dan
asupan
energi
sehingga
tubuh
dengan
status
gizi
yang
dapat
baik,
58
Aktivitas
Total
Baik
Fisik
Kurang Baik
Baik
44,4
10
55,6
18
100,0
Kurang Baik
13,3
26
86,7
30
100,0
Total
12
25
36
75
48
100,0
59
Oleh
karena
itu,
diperlukan
edukasi
terkait
60
BAB VI
KESIMPULAN
6.1
Kesimpulan
1. Variabel penelitian terdiri dari asupan energi, stres, dan aktivitas
fisik. Dari 48 orang sampel didapatkan hasil sebagai berikut:
a) Sebanyak 36 orang (75%) mempunyai asupan energi
kurang baik dan 12 orang (25%) mempunyai asupan
energi baik.
b) Sebanyak 32 orang (66,7%) tidak mengalami stres dan 16
orang (33,3%) mengalami stres.
c) Sebanyak 30 orang (62,5%) mempunyai aktivitas fisik
kurang baik dan 18 orang (37,5%) mempunyai aktivitas
fisik baik.
2. Hasil uji statistik menggunakan uji Fisher Exact dengan tingkat
kepercayaan 95% menunjukkan nilai p = 0,033 artinya semakin
tinggi tingkat stres maka semakin rendah asupan energi pada
aktivis organisasi Ismakes Jabar
3. Hasil uji statistik menggunakan uji Fisher Exact dengan tingkat
kepercayaan 95% menunjukkan nilai p = 0,020 artinya semakin
tinggi tingkat aktivitas fisik maka semakin rendah asupan energi
pada aktivis organisasi Ismakes Jabar.
6.2
Saran
Berdasarkan
hasil
penelitian,
perlunya
penyelenggaraan
DAFTAR PUSTAKA
61
62
Diakses
tanggal
http://appliedresearch.cancer.gov/
Desember
2014.
assess_
wc/review/about/defabbrPopup.html?view=plain
Novia, Evti. 2010. KTI: Hubungan Antara Pengetahuan Gizi, Asupan Energi,
Aktivitas Fisik, dan Kejadian Kegemukan Pada Siswa Kelas 7 dan 8
SMP Yos Sudarso Kabupaten Purwakarta. Jurusan Gizi Diploma III
Poltekkes Kemenkes Bandung.
Pinel, John P.J. 2009. Biopsikologi Edisi Ketuju. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hal 364-396
Potter & Perry. 2005. Fundamental of Nursing: Concept, process, & practice.
Penerjemeah: Asih, Y. et. all. Jakarta: EGC
63
tanggal
29
Oktober
2014.
http://www2.psy.unsw.edu.au/groups/dass
Purwati, Susi. 2012. Skripsi: Tingkat Stres Akademik pada Mahasiswa
Reguler Angkatan 2010 Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Indonesia. Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Progam Studi Sarjana
Strata-1.
Ragin, Deborah Fish. 2011. Health Psychology An Interdisciplinary Approach
to Health. Canada. Pearson Education, Inc. 216-248
Rohmawati, Nina. 2013. Prosiding Seminar Kependudukan: Status Depresi
Dan Asupan Makan Berhubungan dengan Status Gizi. Jember: Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Jember
Santrock. 2003. Adolescence. Jakarta: Erlangga
Sarwono. 2003. Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Raja Gravido Persada
Sastroasmoro, P, Sarwono. 2008. DasarDasar Metodologi Penelitian
Penelitian. Jakarta: CV. Sagung Seto
Siswoyo, Dwi dkk. 2007. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta : UNY Press.
Soetjiningsih. 2004. Tumbuh Kembang Remaja Dan Permasalahannya.
Jakarta: Sagung Seto.
Suhardjo. 2003. Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara Sinar
Grafika Offset.
Supariasa, dkk. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta : Penerbit Kedokteran
EGCFahmida, dkk. 2007. Handbook Nutritional Assessment. Jakarta :
SEAMEO-TROPMED RCCN UI.
64
LAMPIRAN 1
NASKAH PENJELASAN PENELITIAN
untuk
melihat
jumlah
asupan
rekan-rekan
saya
akan
65
66
Ismakes
Jabar.
Informasi
ini
akan
bermanfaat
untuk
()
LAMPIRAN 2
DATA UMUM RESPONDEN
Nomor
Sampel
Hari, tanggal
Tempat
Identitas
Nama
: .
Jenis Kelamin
Tanggal Lahir
: .
Tempat Tinggal
Alamat Lengkap
: .
Laki-laki
Kost
Perempuan
.
No Handphone
: .
Asal Institusi
: .
Jurusan/Prodi
: .
Tingkat/Semester
: .
Koordinator Wilayah
: .
67
LAMPIRAN 3
FORMULIR RECALL 2X24 JAM
HARI KE-1
Nama Responden
: ____________________________________________
Hari/Tanggal
: ____________________________________________
WAKTU
HIDANGAN
BAHAN
CARA
MAKANAN
PENGOLAHAN
68
URT
BERAT ENERGI
(gram)
(kkal)
69
HARI KE-2
Nama Responden
: ____________________________________________
Hari/Tanggal
: ____________________________________________
WAKTU
HIDANGAN
BAHAN
CARA
MAKANAN
PENGOLAHAN
URT
BERAT ENERGI
(gram)
(kkal)
LAMPIRAN 4
KUESIONER
DEPRESSION ANXIETY AND STRES SCALE (DASS) 42
Petunjuk Pengisian
Kuesioner ini terdiri dari berbagai pernyataan yang mungkin sesuai
dengan pengalaman Saudara dalam menghadapi situasi hidup sehari-hari.
Terdapat empat pilihan jawaban yang disediakan untuk setiap pernyataan
yaitu :
0
ataupun salah, karena itu isilah sesuai dengan keadaan diri Saudara yang
sesungguhnya, yaitu berdasarkan jawaban pertama yang terlintas dalam
pikiran Saudara.
PERNYATAAN
No
1
2
3
70
71
Saya
4
mengalami
kesulitan
bernafas (misalnya:
7
8
10
11
12
13
14
15
16
72
17
18
19
berkeringat
secara
berlebihan
(misalnya:
20
21
22
23
24
Saya
tidak dapat
merasakan
kenikmatan
dari
25
26
27
28
29
30
31
32
33
73
34
35
36
37
38
39
40
41
42
LAMPIRAN 5
INTERNATIONAL PHYSICAL ACTIVITY
QUESTIONNAIRE (IPAQ)
SHORT FORM
74
75
76
LAMPIRAN 5
HASIL UJI STATISTIK CHI-SQUARE TEST
HUBUNGAN ANTARA STRES, AKTVITAS FISIK, DAN
ASUPAN ENERGI PADA AKTIVIS ORGANISASI IKATAN
SELURUH MAHASISWA KESEHATAN JAWA BARAT
(ISMAKES JABAR)
1.
Valid
Freq
Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
17
31
48
35.4
64.6
100.0
35.4
64.6
100.0
35.4
100.0
Freq
Percent
40
8
48
83.3
16.7
100.0
Valid
Percent
83.3
16.7
100.0
Cumulative
Percent
83.3
100.0
Freq
Percent
24
24
48
50.0
50.0
100.0
Valid
Percent
50.0
50.0
100.0
Cumulative
Percent
50.0
100.0
Laki-Laki
Perempuan
Total
2) Usia
Valid
18.00
19.00
Total
3) Tempat Tinggal
Valid
Kost
Rumah
Total
77
78
4) Koordinator Wilayah
Valid
2.
Korwil 1
Korwil 2
Korwil 3
Korwil 5
Total
Freq
Percent
3
10
26
9
48
6.3
20.8
54.2
18.8
100.0
Valid
Percent
6.3
20.8
54.2
18.8
100.0
Cumulative
Percent
6.3
27.1
81.3
100.0
Valid
Baik
Kurang
Baik
Total
25.0
Valid
Percent
25.0
Cumulative
Percent
25.0
36
75.0
75.0
100.0
48
100.0
100.0
Freq
Percent
32
15
1
48
66.7
31.3
2.1
100.0
Freq
Percent
16
Freq
Percent
12
2) Stres
Kategori Stres
Valid
Normal
Ringan
Sedang
Total
Valid
Percent
66.7
31.3
2.1
100.0
Cumulative
Percent
66.7
97.9
100.0
33.3
Valid
Percent
33.3
Cumulative
Percent
33.3
32
66.7
66.7
100.0
48
100.0
100.0
Klasifikasi Stres
Valid
Stress
Tidak
Stress
Total
79
3) Aktivitas Fisik
Kategori Aktivitas Fisik
Valid
Sedang
Berat
Total
Valid
Percent
37.5
62.5
100.0
Cumulative
Percent
37.5
100.0
37.5
Valid
Percent
37.5
Cumulative
Percent
37.5
30
62.5
62.5
100.0
48
100.0
100.0
Freq
Percent
18
30
48
37.5
62.5
100.0
Freq
Percent
18
Valid
3.
Baik
Kurang
Baik
Total
HUBUNGAN
ANTARA
STRES
DAN
ASUPAN
ENERGI
PADA AKTIVIS ORGANISASI ISMAKES JABAR TAHUN 2015
Total
Stress
Count
Expected Count
%
Within
Klas_Stress
Tidak Stress Count
Expected Count
%
Within
Klas_Stress
Count
Expected Count
%
Within
Klas_Stress
Total
Kurang Baik
Baik
15
16
4.0
12.0
16.0
6.3%
93.8%
100.0%
11
8.0
21
24.0
32
32.0
34.4%
65.6%
100.0%
12
12.0
36
36.0
48
48.0
25.0%
75.0%
100.0%
80
Value
Pearson
ChiSquare
Continuity
Correction(A)
Likelihood Ratio
Fisher's Exact Test
Linear-By-Linear
Association
N Of Valid Cases
Chi-Square Tests
Df
4.500(B)
.034
3.125
.077
5.319
.021
.040
4.406
.033
.036
48
Klas_Ipaq Baik
Total
Count
Expected Count
%
Within
Klas_Ipaq
Kurang Baik Count
Expected Count
%
Within
Klas_Ipaq
Count
Expected Count
%
Within
Klas_Ipaq
Klas_Asp
Baik
Kurang Baik
8
10
4.5
13.5
Total
Baik
18
18.0
44.4%
55.6%
100.0%
4
7.5
26
22.5
30
30.0
13.3%
86.7%
100.0%
12
12.0
36
36.0
48
48.0
25.0%
75.0%
100.0%
81
Chi-Square Tests
Value
5.807(B)
Df
Pearson Chi-Square
Continuity
4.267
1
Correction(A)
Likelihood Ratio
5.693
1
Fisher's Exact Test
Linear-By-Linear
5.686
1
Association
N Of Valid Cases
48
A Computed Only For A 2x2 Table
B 1 Cells (25.0%) Have Expected Count Less
Expected Count Is 4.50.
.039
.017
.036
.017
.020