Anda di halaman 1dari 31

Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan

Kementerian Kesehatan RI

Bandung, 15 Maret 2017


PENDAHULUAN
SYARAT KLINIK
PERIZINAN KLINIK
PENDAHULUAN
UNDANG-UNDANG NO.
36 TAHUN 2009
TENTANG
KESEHATAN
Fasilitas pelayanan
kesehatan adalah suatu ?
alat dan/atau
SUMBER DAYA UPAYA tempat yang digunakan
KESEHATAN KESEHATAN untuk menyelenggarakan
upaya
pelayanan kesehatan, baik
promotif, preventif, KLINIK
kuratif
NAKES maupun rehabilitatif yang
dilakukan oleh
FASKES Pemerintah,
PERBEKALAN pemerintah daerah,
dan/atau masyarakat.
TEKNOLOGI &PRODUK TEKNOLOGI
JENIS FASILITAS KESEHATAN
T4 PRAKTIK MANDIRI NAKES;
PUSKESMAS;
TELAH DI ATUR

PENGATURAN KLINIK; DI BERBAGAI


REGULASI
DLM PP No. 47
Tahun 2016 RUMAH SAKIT;
Tentang
Fasyankes
apotek;
unit transfusi darah;
PMK
laboratorium bidang kesehatan;
NO. 9 TAHUN 2014
optikal; TENTANG
fasilitas pelayanan kedokteran forensik; KLINIK
fasilitas PelKes tradisional komplementer;
fasilitas Pelkes lain yang ditetapkan oleh
Menteri.
KLINIK

Klinik adalah fasilitas


merupakan peraturan teknis pelayanan kesehatan
PERMENKES yang mengatur yang menyelenggarakan
NO 9 /2014 penyelenggaraan fasilitas pelayanan kesehatan
TENTANG
pelayanan kesehatan
tingkat pertama dan tingkat perorangan yang
KLINIK kedua yang berbentuk menyediakan pelayanan
Klinik medis dasar dan/atau
spesialistik
KLINIK DRAFT REVISI
PMK No. 9/2014 PMK No. 2052/2011
Praktik Dokter Perorangan yang
Klinik adalah fasilitas pelayanan selanjutnya disebut Praktik Mandiri
kesehatan yang menyelenggarakan Dokter adalah fasilitas pelayanan
pelayanan kesehatan perorangan kesehatan tempat praktik mandiri
yang menyediakan pelayanan medis dokter, dokter gigi, dokter spesialis,
dasar dan/atau spesialistik atau dokter gigi spesialis yang
menyelenggarakan pelayanan
kesehatan secara perorangan

Praktik Mandiri Dokter dapat


Klinik pratama paling sedikit terdiri dari mendayagunakan tenaga kesehatan lain
2 (dua) orang dokter dan/atau dokter selain tenaga medis, asisten tenaga
gigi sebagai pemberi pelayanan kesehatan atau tenaga non kesehatan
dalam menyelenggarakan pelayanan
kesehatan sesuai kebutuhan.
Klinik memerlukan izin penyelenggaraan Praktik Mandiri Dokter tidak memerlukan izin
sebagai fasilitas pelayanan kesehatan. penyelenggaraan sebagai fasilitas pelayanan
kesehatan.
JENIS KLINIK
KLINIK PRATAMA KLINIK UTAMA

Klinik yang menyelenggarakan Klinik yang menyelenggarakan


pelayanan medik dasar baik umum pelayanan medik spesialistik atau
maupun khusus pelayanan medik dasar dan spesialistik

Dapat mengkhususkan pelayanan pada satu bidang tertentu berdasarkan


cabang/disiplin ilmu atau sistem organ
PERSYARATAN
LOKASI
BANGUNAN

TENAGA
KEFARMASIAN
Klinik

ALAT
RUANGAN
PRASARANA
PEMDA MENGATUR PERSEBARAN KLINIKYANG DISELENGGARAKAN
MASYARAKAT DI WILAYAHNYA DENGAN MEMPERHATIKAN:
KEBUTUHAN PELAYANAN
BERDASARKAN RASIO JUMLAH PENDUDUK
DIKECUALIKAN : KLINIK PERUSAHAAN ATAU KLINIK INSTANSI PEMERINTAH TERTENTU
YANG HANYA MELAYANI KARYAWAN PERUSAHAAN, WARGA BINAAN, ATAU PEGAWAI
INSTANSI TERSEBUT

MEMENUHI KETENTUAN MENGENAI PERSYARATAN KESEHATAN


LINGKUNGAN
Bersifat permanen & tidak bergabung
dengan tempat tinggal
Paling sedikit terdiri atas:
1. ruang pendaftaran/ruang tunggu;
2. ruang konsultasi;
3. ruang administrasi;
4. ruang obat & bahan habis pakai untuk
klinik yang melaksanakan pelayanan farmasi;
5. ruang tindakan;
6. ruang/pojok ASI;
7. kamar mandi/wc; dan
8. ruangan lainnya sesuai kebutuhan pelayanan
RAWAT INAP
ruang rawat inap (5-10)
ruang farmasi;
+
ruang laboratorium; dan
ruang dapur
PRASARANA
instalasi sanitasi;
instalasi listrik;
pencegahan dan penanggulangan kebakaran;
sistem gas medis;
sistem tata udara;
sistem pencahayaan;
ambulans, khusus untuk Klinik yang menyelenggarakan rawat
inap; dan
prasarana lainnya sesuai kebutuhan.
KETENAGAAN
Penanggung jawab teknis Klinik harus seorang tenaga
medis yang memiliki SIP di Klinik tersebut, dan dapat
merangkap sbg pemberi pelayanan
Tenaga Medis hanya dapat menjadi penanggung jawab teknis
pada 1 (satu) Klinik
Ketenagaan Klinik rawat jalan terdiri atas tenaga medis,
keperawatan, Nakes lain, dan non kesehatan sesuai
kebutuhan.
Tenaga medis Klinik Pratama minimal:
2 (dua) orang dokter dan/atau dokter gigi
sebagai pemberi pelayanan.

Tenaga medis pada Klinik utama yang memberikan pelayanan


kedokteran paling sedikit terdiri dari 1 (satu) orang dokter spesialis
dan 1 (satu) orang dokter sebagai pemberi pelayanan.
Tenaga medis pada Klinik utama yang memberikan pelayanan
kedokteran gigi paling sedikit terdiri dari 1 (satu) orang dokter gigi
spesialis dan 1 (satu) orang dokter gigi sebagai pemberi pelayanan.
Pendayagunaan Nakes WNA di Klinik dilaksanakan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan

Klinik yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan 24 (dua


puluh empat) jam harus menyediakan dokter serta tenaga
kesehatan lain sesuai kebutuhan pelayanan dan setiap saat
berada di tempat
PERALATAN
Klinik harus dilengkapi dengan peralatan medis dan nonmedis yang memadai
sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan memenuhi standar mutu,
keamanan, dan keselamatan, memiliki izin edar

Peralatan medis yang menggunakan sinar pengion harus mendapatkan izin sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan (ijin bapeten + permenkes radiologi)

Penggunaan peralatan medis di Klinik harus dilakukan berdasarkan indikasi medis


KEFARMASIAN
Klinik rawat jalan tidak wajib melaksanakan pelayanan farmasi.

Klinik rawat jalan yang menyelenggarakan pelayanan kefarmasian


wajib memiliki apoteker yang memiliki Surat Izin Praktik Apoteker
(SIPA) sebagai penanggung jawab atau pendamping

Klinik rawat inap wajib memiliki instalasi farmasi yang


diselenggarakan apoteker
LABORATORIUM
Klinik rawat inap wajib menyelenggarakan pengelolaan dan pelayanan laboratorium
klinik.
Klinik rawat jalan dapat menyelenggarakan pengelolaan dan pelayanan
laboratorium klinik
Laboratorium Klinik sebagaimana dimaksud pada klinik pratama merupakan
pelayanan laboratorium klinik umum pratama sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Klinik utama dapat menyelenggarakan pelayanan laboratorium klinik umum
pratama atau laboratorium klinik umum madya.
Perizinan laboratorium klinik sebagaimana dimaksud terintegrasi dengan
perizinan Klinik.
Dalam hal Klinik menyelenggarakan laboratorium klinik yang memiliki sarana,
prasarana, ketenagaan dan kemampuan pelayanan melebihi kriteria dan
persyaratan Klinik, maka laboratorium klinik tersebut harus memiliki izin
tersendiri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
PERIZINAN
MENDIRIKAN
OPERASIONAL
PERIZINAN
Setiap penyelenggaraan Klinik wajib memiliki izin
mendirikan dan izin operasional.

Izin mendirikan diberikan oleh pemda kab/kota.

Izin operasional diberikan oleh pemda kab/kota atau


kepala dinas kesehatan kab/kota
IZIN MENDIRIKAN (1)
1. identitas lengkap pemohon;
2. salinan/fotokopi pendirian badan hukum atau badan
usaha, kecuali untuk kepemilikan perorangan;
3. salinan/fotokopi yang sah sertifikat tanah, bukti
kepemilikan lain yang disahkan oleh notaris, atau bukti
surat kontrak minimal untuk jangka waktu 5 (lima) tahun;
IZIN MENDIRIKAN (2)
4. dokumen SPPL untuk Klinik rawat jalan, atau dokumen UKL-UPL
untuk Klinik rawat inap sesuai ketentuan peraturan
perundangundangan; dan
5. profil Klinik yang akan didirikan meliputi pengorganisasian, lokasi,
bangunan, prasarana, ketenagaan, peralatan, kefarmasian,
laboratorium, serta pelayanan yang diberikan;
6. persyaratan lainnya sesuai dengan peraturan daerah setempat.
IZIN MENDIRIKAN

Izin mendirikan diberikan untuk jangka waktu 6 (enam) bulan,


dan dapat diperpanjang paling lama 6 (enam) bulan apabila
belum dapat memenuhi persyaratan

Apabila batas waktu, maka pemohon harus mengajukan


permohonan izin mendirikan yang baru
IZIN OPERASIONAL
Untuk mendapatkan izin operasional, penyelenggara Klinik harus
memenuhi persyaratan teknis dan administrasi.
Persyaratan teknis meliputi persyaratan lokasi, bangunan,
prasarana, ketenagaan, peralatan, kefarmasian, dan laboratorium
(Pasal 5 sampai dengan Pasal 24)
Persyaratan administrasi meliputi izin mendirikan dan rekomendasi
dari dinas kesehatan kabupaten/kota.
IZIN OPERASIONAL
Izin operasional diberikan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun
dan dapat diperpanjang kembali selama memenuhi
persyaratan.

Perubahan izin operasional Klinik harus dilakukan apabila


terjadi:
perubahan nama;
perubahan jenis badan usaha; dan/atau
perubahan alamat dan tempat.
PENYELENGGARAAN
Klinik menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
ONE DAY CARE
HOME CARE
KLINIK RANAP MAKSIMAL 5 HARI JIKA LEBIH RUJUK
Klinik pratama hanya dapat melakukan bedah kecil (minor) tanpa anestesi umum
dan/atau spinal.
Klinik utama dapat melakukan tindakan bedah, kecuali tindakan bedah yang:
menggunakan anestesi umum dengan inhalasi dan/atau spinal
operasi sedang yang berisiko tinggi; dan
operasi besar.

Klasifikasi bedah kecil, sedang, dan besar ditetapkan oleh Organisasi Profesi
yang bersangkutan.
KEWAJIBAN KLINIK
memberikan informasi yang benar tentang pelayanan yang diberikan;

memberikan pelayanan yang efektif, aman, bermutu, dan nondiskriminasi

memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien sesuai dengan kemampuan pelayanannya

tanpa meminta uang muka terlebih dahulu atau mendahulukan kepentingan finansial;

memperoleh persetujuan atas tindakan yang akan dilakukan (informed consent);

menyelenggarakan rekam medis & sistem rujukan dengan tepat;

menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi dan etika serta peraturan

menghormati dan melindungi hak-hak pasien; memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai hak dan kewajiban pasien;

melaksanakan kendali mutu dan kendali biaya

melakukan pengelolaan limbah sesuai dengan ketentuan;

melaksanakan fungsi social

melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan;

menyusun dan melaksanakan peraturan internal klinik; dan

memberlakukan seluruh lingkungan klinik sebagai kawasan tanpa rokok.


HAK KLINIK
menerima imbalan jasa pelayanan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan
melakukan kerja sama dengan pihak lain dalam mengembangkan
pelayanan;
menggugat pihak yang mengakibatkan kerugian;
mendapatkan perlindungan hukum dalam melaksanakan pelayanan
kesehatan; dan
mempromosikan pelayanan kesehatan yang ada di Klinik sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan
PENYELENGGARA, WAJIB:
memasang nama dan klasifikasi Klinik;
membuat dan melaporkannya kepada dinas kesehatan
daftar tenaga medis dan tenaga kesehatan lain yang
bekerja di Klinik dengan menyertakan:
1) nomor STR dan SIP bagi tenaga medis;
2) nomor STR, dan Surat Izin Praktik (SIP) atau
Surat Izin Kerja (SIK) bagi tenaga kesehatan lain.

melaksanakan pencatatan untuk penyakit-penyakit tertentu


dan melaporkan kepada DINKES kab/kota dalam rangka
pelaksanaan program pemerintah sesuai peraturan

Anda mungkin juga menyukai