PAIKOTIK AKUT
Pembimbing :
dr. Metta Desvini P. Siregar, Sp.KJ
Disusun oleh :
STATUS PSIKIATRI
Identitas Pasien
menikah
Status pernikahan
Nama
:Tn. Sy
Jenis Kelamin
: Laki- laki
04-11-1988
Usia
Agama : Islam
Suku Bangsa
: 25 tahun
: Jawa
Pekerjaan
: Belum
Pengangguran
Tanggal masuk RSIJ : 18
Agustus 2014
Tempat wawancara
Ruang perawatan bangsal
RSIJ Klender
Rawat jalan : -- Rawat Inap : 2014 di Rung
perawatan bangsal RSIJ
Klender
Riwayat Psikiatrik
Berdasarkan :
Autoanamnesis :
Diambil pada tanggal : 20 Agustus 2014 (Pukul 11.30 WIB)
21 Agustus 2014 (Pukul 10.00 WIB)
Alloanamnesis
:
Diambil pada tanggal : 22 Agustus 2014 (Pukul 11.00 WIB)
Diperoleh data dari : Ayah Kandung pasien
Nama (inisial)
: Tn. B
Pendidikan terakhir : SMP
Pekerjaan
: Wiraswasta
Diambil pada tanggal : 22 Agustus 2014 (pukul 11.00 WIB)
Diperoleh data dari : Adik Kandung pasien
Nama (inisial)
: Nn. Z
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan
: Wiraswasta
Keluhan Utama
Pasien sering berteriak, marah-marah tidak jelas,
dan gelisah
Keluhan Tambahan
Sering mendengar bisikan
Mengaku dirinya titisan Benyamin
Mendapatkan hidayah berupa cahaya
anjing
pemilik
rumah,
kemudian
RSUD
Bekasi
untuk
mendapatkan
Pihak
keluarga
mengatakan
bahwa
sebenarnya
yang
membicarakan
tentang
dirinya,
atas
yang
menghampri
dirinya
yang
dan
pusatnya
Indonesia
berada
di
Rawa
agama
Bacang.
islam
di
Menurut
tanpa
tujuan
yang
jelas,
kemudian
mengamuk.
10
c. Penggunaan Zat
Pasien pernah mengkonsumsi alkohol sejak usia 15 tahun namun
frekuensinya jarang, itu dilakukan jika pasien memiliki uang saja.
Pasien merokok sejak usia 15 tahun, merokok sehari 2 batang
namun jarang, rokok yang dikonsumsi Djarum super.
Pasien tidak pernah menggunakan obat-obatan terlarang.
11
Riwayat Hidup
Menurut
penuturan
Ayah
pasien,
perkembangan fisik pasien umumnya
baik. Secara keseluruhan pasien adalah
anak yang pendiam dan memiliki cukup
banyak teman. Pasien mulai masuk
Sekolah Dasar ketika berusia 7 tahun.
Prestasi pasien di sekolah biasa-biasa
saja, tidak pernah mendapatkan juara
kelas dan tidak pernah tinggal kelas.
14
d. Masa remaja
Saat pasien berusia 15 tahun, pasien kehilangan
Ibunya karena sakit, penuturan ayahnya pasien
sangat
sedih
namun
kesedihannya
tidak
berlangsung lama, pasien bisa kemabli bermain
dengan teman-teman sebayanya. Sikap pasien
terhadap kakak dan saudara lainnya dinilai cukup
baik. Menurut pasien semasa remaja dulu tidak
pernah ada pikiran atau ide bunuh diri, menurutnya
ia bertingkah laku wajar-wajar saja, pasien bercitacita bisa membiayai Ayah dan Ibunya pergi Haji.
Saat SMA, pasien tidak memiliki kesulitan dalam
menerima pelajaran yang diberikan oleh gurunya,
pasien tidak memiliki kegiatan ekstrakulikuler di
sekolah. Hubungan antara pasien dengan teman15
temannya juga cukup baik.
e. Masa dewasa
i. Riwayat pekerjaan
Pasien dalam kesehariannya pengangguran, jika
bekerjapun pekerjaannya serabutan. Pasien pernah
bekerja menjadi tukang parkir di daerah Gading
namun berhenti, dan bekerja di bengkel milik
pamannya selama 3 bulan kemudian berhenti
karena bosan, dan sekrang pasien pengangguran.
16
Pasien
tidak
pernah
terlibat
masalah
Riwayat Keluarga (Family
Tree)
Perempuan
Pasien
Laki-laki
Meninggal
Tinggal serumah
19
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
: Spontan.
Volume berbicara
Irama
: Sedang
: Teratur
Kelancaran berbicara
Kecepatan berbicara
: Lancar
: Sedang
21
: Terbatas
Kesesuaian
: Sesuai
22
tentang
bahwa
dirinya
tidak
berguna
untuk
keluarga ).
Visual : Tidak ada.
Taktil
: Tidak ada.
Olfaktorik
: Tidak ada.
Gustatorik
: Tidak ada.
Ilusi
: Tidak ada.
Depersonalisasi
: Tidak ada.
D.Gangguan Pikir
i. Proses pikir
Blocking : Tidak Ada
Asosiasi Longgar : Tidak Ada
Inkoherensi
: Tidak Ada
Flight of idea
: Tidak Ada
: Tidak Ada
: Tidak Ada
Waham kebesaran
Thought insertion
Thought control
: Tidak ada
: Tidak ada
25
Delusional
merasa
perception
mendapatkan
Ada
(pasien
hidayah
dan
: Tidak ada
26
: Baik
27
29
f. Daya Nilai
30
Terganggu
H. Tilikan : Derajat
Dapat dipercaya.
1. Status generalis
Keadaan umum : Tampak sehat
Kesadaran
: Composmentis
Tanda vital
Tekanan darah
: 100/70 mmhg
Suhu
: 36,50c
Nadi
: 80 x/menit
Pernafasan
: 16 x/menit
Kepala
: Normocephal, rambut hitam tidak mudah dicabut
Thorax
:
Paru : Vesikuler +/+ , Rh-/-, Wh -/ Jantung : S1S2 reguler, Murmur -, gallop Abdomen
: Tidak ada kelainan
Ekstermitas
: Tidak ada kelainan
32
2. Status Neurologis
ada,
33
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I
36
DIAGNOSA
37
RENCANA TERAPI
Farmakoterapi
Anti-psikosis
: Risperidone 2x2 mg
Psikoterapi
Psikoterapi suportif
Ventilasi
Memberikan
kesempatan
kepada
pasien
untuk
Konseling :
Membeikan
penjelasan
dan
pengertian
kepada
dirinya,
memahami
cara
menghadapinya,
serta
Psikoterapi Keluarga
Memberikan penyuluhan kepada keluarga untuk selalu mendukung dan
membantu kesembuhan pasien, perawatan terhadap diri pasien, dan
mengarahkan
kepada
keluarga
pasien
untuk
mengingatkan
pasien
Religi
Memberikan
bimbingan
ibadah
keagamaan
kepada
pasien
untuk
ibadah
sesuai
dengan
ajaran
agama
Islam,
seperti
39
PROGNOSIS
Dubia et bonam
Faktor pendukung
yang
cukup
dari
keluarga.
Onset
perjalanan
Faktor penghambat
40
TINJAUAN PUSTAKA
41
Definisi
Epidemiologi
Frekuensi Internasional
Berdasarkan studi epidemiologi internasional, bila dibandingkan dengan
skizofrenia, insidensi nonaffective acute remitting psychoses sepuluh kali
lebih tinggi terjadi di negara-negara berkembang daripada negara-negara
industri.
Mortality/Morbidity
Sebagaimana episode psikosis lainnya, risiko pasien menyakiti diri sendiri
dan/atau orang lain dapat meningkat
Jenis kelamin
Dua kali lebih tinggi terjadi pada wanita dibandingkan pria. Di Amerika
Serikat, sebuah penelitian mengindikasikan adanya insidensi yang lebih
tinggi pada wanita.
Usia
usia antara dekade ke tiga hingga awal dekade ke empat.
Beberapa klinisi meyakini bahwa pasien dengan gangguan kepribadian
(seperti narcissistic, paranoid, borderline, schizotypal) lebih rentan
berkembang menjadi gangguan psikosis pada situasi yang penuh tekanan.
43
Etiologi
Teori
psikodinamika
menyatakan
bahwa
gejala
psikotik
44
Diagnosis
Pedoman Diagnostik berdasarkan PPDGJ-III
a) Onset yang akut (dalam masa 2 minggu atau kurang = jangka waktu
gejala-gejala
psikotik
menjadi
nyata
dan
mengganggu
sedikitnya
Tidak ada gangguan dalam kelompok ini yang memenuhi criteria episode
manic (F.30) atau episode depresif (F32), walaupun perubahan emosional
dan gejala-gejala afektif individual dapat menonjol dari waktu ke waktu.
Tidak ada penyebab organik, seperti trauma kapitis, delirium, atau
dimensia. Tidak merupakan intoksikasi akibat penggunaan alcohol atau
obat-obatan.
Gejala psikotik berlangsung sekurangnya satu hari tetapi kurang dari
satu bulan. Diagnosis dapat dibuat sebelum periode waktu satu bulan,
tetapi harus diterima sebagai diagnosis sementara. Jika gejala menetap
lebih dari satu bulan, diagnosis berubah menjadi gangguan psikotik
lainnya, seperti gangguan skizofreniform.
46
DSM IV
Kriteria diagnostic ditentukan dengan
sekurangnya ada satu gejala psikotik
yang jelas yang berlansung selama
satu hari sampai satu bulan.
47
a.
Kriteria
diagnostik
untuk
gangguan psikotik akut:
Adanya satu (atau lebih) gejala
berikut:
Waham
Halusinasi
Bicara disorganisasi ( menyimpang
atau inkoheren)
Perilaku terdisorganisasi jelas atau
katatonik
48
Tanpa stressor nyata: jika gejala psikotik tidak terjadi segera setelah
atau tampaknya bukan sebagai respons terhadap kejadian yang, sendirian
atau bersama-sama, akan menimbulkan stress yang cukup besar bagi
hampir setiap orang dalam keadaan yang sama dalam kultur orang
49
Jenis Stresor
yang
besar
yang
dapat
menyebabkan
Klinisi
lain
berpendapat
bahwa
stressor
mungkin
50
Diagnosis banding
Gangguan buatan factitious psikotik
karena kondisi medis umum dan gangguan psikotik
akibat zat.
Pasien dengan epilepsi atau delirium dapat juga
datang dengan gejala psikotik seperti yang
ditemukan pada gaangguan psikotik akut disorder
dengan tanda dan gejala psikologis yang menonjol
51
Penatalaksanaan
diperlukan
untuk
pemeriksaan
dan
perlindungan pasien.
Pemeriksaan
monitoring
pemeriksaan
pasien
ketat
membutuhkan
terhadap
tingkat
gejala
bahaya
dan
pasien
Farmakoterapi
obat antipsikotik antagonis reseptor dopamine dan
benzodiazepine.
untuk
mengalami
efek
samping
Psiokoterapi
Psikoterapi individual, keluarga dan
kelompok mungkin diperlukan.
Diskusi tentang stressor, episode
psikotik, dan perkembangan strategi
untuk mengatasinya adalah topik
utama bagi terapi tersebut.
54