Anda di halaman 1dari 24

PENGGUNAAN TEMBAKAU

TANPA ASAP (SNUFF ) DAN


KEHILANGAN TULANG
PERIODONTAL
Smokeless tobacco (snuff) use and periodontal bone loss.
Bergstrm J, Keilani H, Lundholm C, Radestad U. J Clin
Periodontology 2006; 33: 549554

oleh :
Jerlyn C. Kotadiny 160112110016
Puspita Indriani K.
160112110017
Myrna Rachmawati
160110080084

Pembimbing:
Indra Mustika, drg., Sp.Perio

Pendahuluan
Merokok tembakau berpengaruh besar terhadap jaringan, organ tubuh, dan
jaringan periodontal (Bergstrm and Floderus-Myrhed, 1983; Haber and
Kent, 1992; Grossi, et al., 1995; Norderyd, et al., 1999; Bergstrm 2003,
2004a,b; Hyman and Reid, 2003)
Cerutu, pipa dan merokok pipa air dapat meningkatkan
resiko penyakit periodontal (Kral, et al., 1999; Baljon, et al.,
2005; Natto, et al., 2005a,b)
Prevalensi pemakai moist snuff di Swedia semakin meningkat dan
diperkirana menjadi 20% pada laki-laki dan 3% pada perempuan

Bergman (2004b) menunjukkan dengan metode yang sama pada


penelitian ini, tinggi tulang perokok kronis berkurang secara
bermakna dibandingkan dengan bukan perokok

Latar Belakang
merokok tembakau
cerutu, pipa,
merokok pipa air

Tembakau
tanpa asap

meningkatk
an resiko
penyakit
periodontal

Swedish Moist Snuf


Snus (Swedish moist snuff) merupakan

produk tembakau yang tidak difermentasi


dan tidak menyebabkan keluar air liur

Tembakau tanpa asap ditemukan di Swedia


pada awal abad ke-19 dan telah banyak
tersebar di negara Sudan, India,
Skandinavia dan Amerika Serikat

Tembakau tanpa asap (snuff) dibagi menjadi


3 jenis
1. Bubuk kering / Dry Snuff : nasal snuff
2. Bubuk Lembab / Moist Snuff : nasal dan
oral

Snuff

Bahan dan Metode


1. Populasi Penelitian
- 84 orang pria karyawan kelautan usia 2654 tahun
- melakukan general check up tiap tahun
- waktu penelitian: November 2002
Desember 2003
- tempat penelitian: klinik Kesehatan Gigi
Masyarakat Karlskrona, Swedia
- subjek penelitian mengisi kuesioner

Tabel 1. Distribusi Studi Kelompok berdasarkan Usia dan Pengguna


Snuff
Kategori Pemakai Snuf
Usia

Pemakai

Mantan

Tidak
pernah

Total

Rata-rata
Usia
(Tahun)

26-36

13

26

32,1

37-42

12

12

30

39,8

43-54

11

13

28

48,0

Total

25

21

38

84

40,1

Ratarata
38,4
42,8
39,7
40,1
(Tahun)
2.
Klasifikasi hasil kuesioner
- pemakai moist snuff saat ini (N = 25)
- mantan pemakai moist snuff (N = 21)
- tidak pernah memakai moist snuff (N = 38)

3. Kriteria
- Ringan : < 15 tahun (7 org: masih memakai 10,2 thn, 13 org:
mantan pemakai 8,7 thn)
- Berat : > 15 tahun (14 org: masih memakai 20,4 thn, 8 org: mantan
pemakai 20,3 thn)

Pengguna Snuff

1,1
2
1,0
6
1,0
0

Pemakai

Mantan
Pemakai

Bukan
Pemakai

Interval
kepercayaan
95%

Gambar 1. Jarak (mm) cemento enamel junction (CEJ) periodontal bone crest (PBC). Rata-rata dan interval kepercayaan
(CI) 95% berdasarkan pemakai snuff

Hasil
Rata-rata (95% interval kepercayaan)
jarak CEJ- PBC adalah
1. Pemakai saat ini 1,00 (0.87-1.13)
2. Mantan Pemakai 1.12 (0.97-1.26)
3. Tidak pernah menjadi pemakai
1.06 (0.95-1.16)
Hasil pengitungan secara statistik
(ANOVA F = 1.0,p>0,05)

Penilaian Radiograf
Penentuan jarak CEJ (cemento-enamel

junction) PBC (periodontal bone crest)


diukur pada daerah interproksimal gigi
premolar dan molar dan diperoleh dari
daerah mesial molar pertama melalui
daerah distal molar pertama dalam setiap
kuadran gigi dengan menggunakan foto
radiografi bitewing.

Besarnya pengukuran radiografi ditentukan


dari 20 foto bitewings yang dipilih acak dan
diukur kembali setelah 6-8 bulan. Cara
menghitung standar deviasi :
S=
d =perbedaan antara duplikat rata-rata kasus
n = jumlah duplikat (n = 20)
s = 0,061

Disimpulkan bahwa pengaruh kesalahan


pengukuran pada perbandingan kelompok
diabaikan

Penilaian Klinis
Kondisi oral hygiene dievaluasi

sesuai dengan indeks plak dari


Silness dan Le (1964)

Dokumentasi foto dari penampilan

mukosa di lokasi penempatan snuff


diperoleh untuk pemakai saat ini
dan mantan pemakai snuff

Statistik
Jarak variabel dependen CEJ-PBC yang

mendekati distribusi normal dan


pengujian signifikansi statistik dilakukan
dengan metode Anova

Usia bertingkat-tingkat dalam (1) 26-36


tahun, n = 26; (2) 37-42 tahun, n = 30,
dan (3) 43-54 tahun, n = 28)

Signifikansi statistik diterima pada


tingkat probabilitas (p <0,005)

Hasil Penelitian
1. Penentuan Tinggi Tulang

- Tidak terdapat perbedaan yang


bermakna
antara setiap kelompok
- Jumlah rata-rata penentuan jarak CEJPBC
per individu pemakaian snuff dan
kuadran gigi
disajikan dalam Tabel 2
- Jumlah penentuan secara signifikan
menurun dengan bertambahnya usia

Tabel 2. Sejumlah Penentuan Ketinggian Tulang Per individu


Maksila
kanan

Maksila kiri

Mandibula
kanan

Mandibula
Kiri

Pemak
ai
Tabel
2. Jumlah
penentuanRatatinggi tulangRatatiap
Rata
SE
RataSnuf
SEM
SEM
-rata
M
rata
rata
rata

Total

individu
SE
RataM

rata

SEM

Pemak
ai

5,3

0,3
1

4,8

0,30

4,9

0,29

4,5

0,2
3

19,5

0,84

Manta
n

5,3

0,3
4

5,1

0,32

5,3

0,31

5,0

0,2
4

20,7

0,90

Tidak
4,3
0,2
4,2
0,22
4,3
0,21
4,5
0,1
perna
3
6
h Rata-rata dan SEM berdasarkan penggunaan snuff dan kuadran gigi
SEM (standard
the mean)
Total
4,8 error
0,1 of4,6
0,16: rata-rata
4,7 standar
0,15 eror4,6
0,1
7
2

17,3

0,62

18,8

0,45

2. Tingkatan Tinggi Tulang


- Pengaturan usia tidak berpengaruh bermakna
pengguna tembakau dan ketinggian tulang
- Tidak terdapat hubungan antara usia dan pemakai
snuff atau antara pemakai lama dan pemakai snuff
Tabel 3. CEJ PBC (mm)
Pemak
ai
Snuf

Maksila
kanan

Maksila kiri

Mandibula
kanan

Mandibula
Kiri

Total

Rata
-rata

SE
M

Ratarata

SEM

Ratarata

SEM

Ratarata

SE
M

Ratarata

SEM

Pemak
ai

1,23

0,0
8

1,19

0,08

0,97

0,07

0,90

0,0
8

1,00

0,06

Manta
n

1,31

0,0
8

1,15

0,08

1,04

0,08

1,00

0,0
9

1,12

0,07

Tidak
1,19 0,0 1,13 0,06
0,93
0,05
0,95
0,0
1,06
0,05
perna
6
6
h
Rata-rata
dan SEM berdasarkan pemakaian snuff dan kuadran gigi
CEJ
(cement-enamel
(periodontal
SEM (standard
error of0,03
the
Total
1,20 0,0junction);
1,14 PBC
0,04
0,94 bone
0,04crest);
0,92
0,0
1,06

Paparan

Pemak
ai
Ringan

Pemak
ai
Berat

Mantan
Pem.
Ringan

Mantan
Pem.
Berat

Interval
kepercayaan
95%

Gambar 2. Jarak (mm) cemento enamel junction (CEJ) hingga


periodontal bone crest (PBC). Rata-rata dan interval keyakinan
(CI) 95% yang mendapat paparan pengguna tembakau saat ini
(cu) dan mantan pengguna tembakau (fo) ringan (< 15 tahun)

3. Karakteristik Klinis
- Rata-rata kedalaman probing 1,94 (1,871,95)
Presentase rata-rata terjadinya BOP 22%
Rata-rata indeks plak 0,67
- Tidak terdapat perbedaan yang
bermakna antara
setiap grup (p>0,05)

Keuntungan dan Kerugian


Pemakaian
Snuf
KEUNTUNGAN
KERUGIAN
Ramah lingkungan

Lesi rongga mulut


Resesi gingiva
Hipertensi
Diabetes tipe 2
Kanker pankreas
Infark miokard

Snuf pouches
Snuff pouches adalah
bentuk hiperkeratosis
(leukoplakia) yang terdapat
pada vestibulum pemakai
snuff
Lesi berbentuk lipatan
linier mukosa yang
mengalami penebalan putih
selama beberapa tahun
Semakin lama pemakaian
snuff maka leukoplakia akan
semakin tebal dan lebih
putih leukoplakia
Penghentian kebiasaan
tersebut akan
menghilangkan dan mukosa

Diskusi
Penelitian lain menunjukkan, poket periodontal dan

tingkat perlekatan jaringan periodontal pada


pemakai snuff atau penginang tembakau tidak ada
perbedaan bermakna dari individu yang tidak pernah
memakai snuff (Ernster, et al.,1990; Robertson, et
al.,1990)

Studi skala besar di Amerika melaporkan bahwa

pemakai tembakau tanpa asap (snuff) mengalami


sedikit peningkatan resiko kehilangan perlekatan
interproksimal (Fisher, et al., 2005)

Dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan,

terdapat perbedaan dengan hasil penelitian ini. Hal


ini dikarenakan pada penelitian sebelumnya tidak
dibedakan pengguna snuff dan penginang tembakau.

Zat toksik yang terdapat pada snuff dengan cara

diisap lebih banyak mempengaruhi organ


internal daripada jaringan periodontal walaupun
tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat kelainan
minimal pada daerah mukosa yang di tempatkan
snuff

Foto radiografi bitewing pada regio pre-molar dan


molar digunakan untuk penilaian ketinggian
tulang alveolar

Kekurangan pada penelitian ini adalah pada

jumlah subjek penelitian. Jika subjek penelitian


selanjutnya lebih banyak mungkin akan terdapat
perubahan yang lebih bermakna

Masalah yang dihadapi pada penelitian ini adalah


para pengguna snuff sebagian besar merupakan
mantan perokok sebelumnya di Swedia

Kesimpulan
Hasil penelitian ini menunjukkan
tidak ada hubungan antara
penggunaan Swedish moist snuff dan
hilangnya tulang periodontal serta
resiko terjadinya kanker kepala dan
leher sangat kecil

Anda mungkin juga menyukai