Vitamin
Vitamin
vitamin
akan
menimbulkan
penyakit
defensiensi
atau
hipovitaminosis.
Vitamin setelah dapat diisolasi dalam bentuk murni diketahui mempunyai
sifat kelarutan yang berbeda, yaitu ada yang bersifat larut dalam air dan ada
yang bersifat larut dalam lemak. Dengan demikian pembagian vitamin secara
umum didasarkan atas sifat kelarutan tersebut.
Ketika vitamin pertama kali diklasifikasikan, setiap komponen diberi nama
dengan urutan huruf dalam alphabet. Kemudian, ada kecenderungan untuk
mengganti nama yang hanya dengan huruf tersebut dengan nama kimia.
Penggunaan nama kimia menjadi lebih beralasan ketika vitamin diketahui
merupakan formula kimia, sebagai contoh adalah kelompok vitamin B dimana
masing-masing
vitamin
didalamnya
juga
memiliki
nama
kimia
untuk
2 - Vitamin A (Retinol)
Sifat kimiawi vitamin A yaitu:
a. Vitamin larut dalam lemak dan pelarut lemak tetapi tidak larut dalam air.
Oleh karena sifatnya yang demikian maka vitamin A banyak terdapat
pada makanan berlemak seperti dalam ikan, minyak hati ikan, dalam hati
dan dalam bagian sayuran hijau yang berlemak ataupun umbi yang
berwarna kuning oranye seperti wortel dan ketela rambat.
b. Vitamin A cukup
stabil
dalam
pemanasan yang
dilakukan dalam
pemasakan makanan.
c. Vitamin A dapat mengalami kerusakan karena oksigen ataupun sinar.
Aktivitas vitamin A yang terdapat dalam minyak yang dicampur dengan
tepung akan berkurang apabila campuran yang mempunyai luas
permukaan yang besar tersebut mengalami kontak dengan oksigen.
d. Struktur dan aktivitas vitamin A
Molekul vitamin A berisi atom karbon dan hidrogen yang berikatan
dengan gugus hidroksil (OH) menjadi struktur yang kompleks. Stuktur
yang demikian ini menyebabkan vitamin disebut sebagai retinol.
Aktivitas vitamin A menggunakan satuan internasional (SI) ataupun unit
aktivitas.
unit aktivitas vit A =1 retinol ekivalen
= 1 ug retinol
1 retinol ekivalen
= 3 SI d.
e. beta karoten
Komposisi retinol haya tedapat dalam bahan pangan hewani, sedangkan
dalam pangan nabati terdaat zat warna karotenoid. Senyawa karoten
akan dirubah menjadi vitamin A dalam usus halus. Struktur kimiawi beta
karoten serupa dengan dua molekul retinol.
Aktivitas vitamin A yang dinyatakan sebagai retinol ekivalen dapat
diperoleh dari:
1 ug retinol
6 ug beta karoten
12 ug karotenoid yang lain
C20H32O
Defisiensi vitamin A
a. Xeropthalmi
Penyakit mata ini banyak berjangkit di Asia Timur. Xeropthalmi berasal
dari xeros = kering dan opthalmus = mata. Penyakit ini diawali dengan
selaput tanduk atau kornea menjadi kering dan buram, apabila tidak
diobati dapat mengakibatkan kebutaan.
b. Rabun senja
Rabun senja merupakan stadium awal xeropthalmi. Kekurangan vitamin A
mengakibatkan kemampuan seseorang untuk beradaptasi dari keadaan
terang ke keadaan gelap ataupun sebaliknya sangat rendah. Retina mata
yang merupakan organ mata yang sangat sensitif terhadap cahaya
kurang berfungsi.
c. Keratomalacia
Merupakan salah satu penyakit mata yang terdapat di Asia dan Afrika.
Penyakit ini banyak diderita oleh anak-anak yang tinggal di daerah
kumuh, anak-anak yang kurang mengkonsumsi susu ataupun yang
mengkonsumsi susu kental manis keratomalacia menyebabkan infeksi
pada bagian luar kornea.
d. Keratosis
Merupakan stadium awal dari keratomalacia. Kulit menjadi kasar dan
bersisik. Keringat dan air mata tidak lancar keluar.
Kelebihan vitamin A:
Kelebihan vitamin A kurang baik karena akan mengakibatkan terjadinya
penimbunan vitamin A dalam organ tubuh yang akan mengakibatkan nafsu
makan menjadi menurun, rambut rontok, kulit menjadi gatal, tulang pada tangan
dan kaki berasa sakit.
Pemakaian beta karoten yang berlebihan dapat mengakibatkan kulit menjadi
kuning, telapak tangan banyak mengeluarkan keringat.
Fungsi vitamin A:
a. Menjaga kesehatan mata
Fungsi vitamin di dalam menjaga kesehatan mata terutama pada retina.
Retina manusia mempunyai dua macam sel penerima (receptor), yaitu sel
batang dan sel kerucut. Sel batang gunanya untuk melihat pada malam
hari (keadaan gelap) dan sel kerucut digunakan untuk melihat pada sing
hari (keadaan terang). Hewan yang hanya dapat melihat pada siang hari
seperti burung merpati hanya mempunyai sel kerucut, sedangkan hewan
yang hanya dapat melihat pada malam hari seperti burung hantuhanya
mempunyai sel batang. Apabila hanya sel batang yang dipunyai, maka
3 - Vitamin D (Calciferol)
Vitamin D bersifat larut dalam lemak dan tidak larut dalam air. Vitamin D
banyak ditemukan dalam minyak hati ikan. Ada dua macam vitamin D, yaitu
vitamin D3 atau kholekalsiferol, terdapat dalam minyak hati ikan, sangat cocok
untuk anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Vitamin D2 atau kalsiferol
berasal dari ergosterol yang telah mengalami radiasi oleh sinar ultraviolet.
C23H44O
C27H44O
Kebutuhan vitamin D:
Kebutuhan vitamin D setiap hari untuk anak berusia 0-5 tahun sebesar 10 -ug
kholekalsiferol, 6-18 tahun sebesar 2,5 ug, untuk ibu mengandung dan menyusui
sebanyak 10 ug kholekalsiferol.
4 - Vitamin E
Vitamin E diketahui sebagai zat gizi esensiel yaitu setelah dilakukan
percobaan dengan tikus. Kekurangan vitamin E mengakibatkan kemandulan
pada tikus jantan sedangkan pada tikus betina terjadi keguguran pada saat
bunting. Zat gizi esensiel tersebut dikenal sebagai tokoferol atau vitamin E. Ada
empat macam tokoferol yaitu alpha, beta, gamma, dan delta tokoferol. Alpha
tokoferol mempunyai aktivitas sebagai vitamin E sedangkan gamma dan delta
tokoferol mempunyai aktivitas yang besar sebagai antioksidan. Kekurangan
vitamin E mengakibatkan terjadinya oksidasi asam lemak berikatan rangkap
membentuk peroksida dan hidrogen peroksida, yang bersifat meracuni sel dan
mengakibatkan keracunan sel. Konsumsi vitamin E yang tinggi dianjurkan untuk
mencegah penyakit kronis dan usia lanjut. Vitamin juga mencegah kanker prostat
dan melindungi kulit.
Sumber vitamin E:
Vitamin E umumnya terdapat pada pangan nabati yang kaya akan lemak,
misalnya minyak sayur, kacang-kacangan (kacang tanah, hazelnuts, almonds),
biji-bijian (biji bunga matahari, pistachio, pine), dan gandum. Vitamin E juga
banyak terdapat pada salad dressing, peanut butter, margarine, dan produkproduk susu dengan lemak penuh (susu, butter dan cream). Saat ini sangat
populer untuk memfortifikasi vitamin E ke dalam berbagai jenis makanan seperti
breakfast sereal, margarine, susu dan jus.
Rekomendasi asupan:
Kebutuhan vitamin E tergantung dari kandungan beberapa asam lemak
(polyunsaturated fatty acids, PUFAs) yang mudah bereaksi dengan molekulmolekul turunan oksigen dan terdapat pada jaringan membran di dalam tubuh
(seperti sistem syaraf atau mata).
Amerika Serikat menganjurkan asupan vitamin E per harinya adalah 15 mg untuk
orang dewasa.
Karena vitamin E secara alami hanya terdapat pada makanan berlemak, asupan
vitamin E terkait dengan asupan lemak. Terlebih lagi, lemak diperlukan untuk
penyerapan vitamin E di dalam usus. Hal ini berarti bahwa makanan bebas
lemak (fat-free) bukanlah sumber yang baik untuk vitamin E.
Pengaruh terhadap kesehatan dan fungsi di dalam tubuh:
Fungsi utama vitamin E di dalam tubuh sangat terkait dengan sifat uniknya
sebagai antioksidan khususnya mencegah oksidasi lemak di dalam sel, dengan
demikian:
Kekurangan vitamin E:
Kekurangan atau defisiensi vitamin E sangat jarang terjadi. Gejala kekurangan
vitamin E pertama kali terlihat pada bayi prematur, oleh karena itu makanan
formula bayi saat ini mengandung konsentrasi vitamin E yang cukup.
Kekurangan vitamin E akan menimbulkan pengaruh terhadap ketidakmampuan
5 - Vitamin K (Phylloquinone)
Vitamin K disebut juga dengan phylloquinone, merupakan salah satu
vitamin larut dalam lemak yang diperlukan untuk penutupan luka dan sangat
penting untuk menghentikan darah terus keluar saat terluka. Vitamin K juga
terlibat dalam metabolisme protein tulang dan diperlukan untuk pertumbuhan
tulang pada anak-anak dan remaja.
C31H16O2
Rekomendasi asupan:
Kebutuhan akan vitamin K pada orang dewasa relatif rendah sehingga kecil
kemungkinan bagi seseorang untuk mengalami defisiensi. Amerika Serikat
menganjurkan asupan untuk vitamin K tiap harinya adalah 120 jag untuk laki-laki
dan 90 jag untuk wanita.
6 - Vitamin B1 (Thiamine)
Vitamin B1 merupakan vitamin yang larut dalam air. Dengan demikian
vitamin ini banyak mengalami penurunan pada saat dilakukan persiapan
pengolahan seperti pencucian. Vitamin B! disebut juga anti neuritis karena dapat
menyembuhkan radang saraf tertentu. Vitamin B! atau tiamin banyak terdapat
dalam kulit ari butir beras ataupun gandum. Roti putih tidak banyak mengandung
tiamin. Demikian pula beras giling kurang mengandung tiamin.
Tiamin merupakan komponen enzim Tiamin Piro Fosfat (TPP) yang berperanan
dalam
metabolisme
karbohidrat.
Kekurangan
tiamin
atau
TPP
akan
Rekomendasi asupan:
Badan Pangan dan Nutrisi Amerika Serikat menganjurkan 1,1 mg tiamin per hari
untuk wanita dan 1,2 mg untuk laki-laki. Kebutuhan akan bergantung pada
kebutuhan energi setiap individu (0,3-0,5 mg per 1000 kcal) dan meningkat jika
seseorang semakin aktif, selama masa kehamilan dan menyusui, saat sakit yang
disertai dengan demam, dan pada individu yang banyak mengkonsumsi alkohol.
Tidak ada kemungkinan untuk penyimpanan tiamin di dalam tubuh akibat
kelarutannya yang tinggi dalam air. Umur tengah (half-life) tiamin di dalam tubuh
hanya 2-3 minggu, sehingga asupan tiamin secara reguler sangat penting untuk
kesehatan tubuh. Oleh karenanya, sangat dianjurkan untuk selalu mengkonsumsi
makanan kaya folat seperti breakfast sereal, roti, biji-bijian, dan makanan
fortifikasi.
7 - Vitamin B2 (Riboflavin)
Vitamin B2 disebut riboflavin, atau sering pula disebut laktoflavin atau
hepatoflavin, ovoflavin, dan renoflavin sesuai dengan sumber vitamin tersebut
yaitu berasal dari susu, hati, telur maupun ginjal. Riboflavin berasal dari kata latin
flavus yang berarti kuning. Riboflavin bersifat stabil terhadap pemanasan kecuali
pada kondisi alkalis. Riboflavin dapat menglami kerusakan karena sinar.
Riboflavin merupakan komponen Flavin Adenin Dinukleotida (FAD) dan Flavin
Mono Nukieotida (FMN). FAD dan FMN berperanan pada reaksi oksidasi reduksi
pada metabolisme karbohidrat dan protein.
Rekomendasi asupan:
Badan Pangan dan Nutrisi Amerika Serikat menganjurkan 1,1 mg tiamin per hari
untuk wanita dan 1,3 mg untuk laki-laki. Kebutuhan akan riboflavin akan
meningkat jika dalam kondisi hamil (1,4 mg/hari) dan menyusui (1,6 mg/hari).
8 - Vitamin B3 (Niacin)
Vitamin B3 atau sering disebut juga niacin juga merupakan salah satu
vitamin yang larut dalam air. Istilah niacin meliputi nicotinic acid dan
nicotinamide, dimana merupakan bagian reaktif dari co-enzim NAD dan NADP.
Niacin sebenarnya bukan vitamin murni karena dapat dibentuk di dalam tubuh
dari asam amino tryptophan. Namun demikian, suplai asupan tryptophan yang
cukup diperlukan untuk menjamin tersedianya niacin secara cukup guna fungsi
esensial dalam metabolisme dan untuk memperbaiki DNA.
Sumber vitamin B3
Niacin dapat ditemukan di hati, ginjal, daging sapi, daging unggas, ikan, kopi
instant, roti yang d iperkaya, sereal dan produk-produk susu. Niacin juga dapat d
ibentuk dari asam amino tryptophan dan 60 mg tryptophan dapat menghasilkan 1
mg niacin.
Rekomendasi asupan:
Amerika Serikat merekomendasikan asupan niacin 14 mg/hari untuk wanita dan
16 mg/hari untuk laki-laki. Anak-anak dan remaja memerlukan niacin lebih
sedikit. Dalam kondisi hamil dan menyusui dianjurkan untuk mengkonsumsi lebih
4 dan 3 mg/hari.
Pengaruh terhadap kesehatan dan fungsi di dalam tubuh:
niacin menjadi esensial dalam bentuk co-enzim NAD dan NADP, yang
terlibat dalam pembentukan energi dari karbohidrat, lemak dan protein.
Defisiensi niacin:
Defisiensi niacin menyebabkan penyakit yang disebut pellagra. Pellagra banyak
terjadi di awal tahun 1900-an di negara dengan diet utamanya adalah jagung.
Saat ini pellagra sangat jarang terjadi, namun masih dapat ditemukan di India
dan sebagian dari Cina dan Afrika. Gejala dari pellagra meliputi dermatitis dan
luka seperti terbakar matahari karena sensitif terhadap sinar matahari, kelelahan,
dementia, diare, insomnia dan ketidak-normalan pencernaan. Selain mencegah
pellagra, niacin juga mencegah munculnya histamine yang menjadi pemicu alergi
dan bronkitis.
asam lemak,
kolesterol,
asam
pantotenat
penting
dalam
penyembuhan
luka,
mendorong
perilaku,
turunnya
kekebalan,
gangguan
pencernaan,
dan
pertumbuhan terhambat atau berat badan turun. Orang lanjut usia, orang yang
mengkonsumsi obat penurun kolesterol dan alkoholik merupakan kelompok yang
paling beresiko terkena defisiensi.
10 - Vitamin B6 (Pyridoxine)
Vitamin B6 adalah vitamin larut air yang terdiri dari sebuah group dengan
enam komponen terkait: pyridoxal, pyridoxine, pyridoxamine, dan 5'-phasphates
(PLP, PNP, PMP: komponen-komponen inl saling berubah dari satu menjadi
lainnya melalui reaksi metabolik). Seperti halnya vitamin B lainnya, vitamin B6
juga menjadi faktor esensial pada berbagai reaksi biokimia metabolisme
karbohidrat, protein dan lemak. Vitamin B6 juga penting dalam menurunkan level
homosistein darah sehingga membantu mencegah penyakit jantung dan penyakit
Alzheimer's.
Rekomendasi asupan:
Rekomendasi asupan untuk vitamin B6 dapat bervariasi tergantung dari usta,
jenis kelamin dan kelompok beresiko. Kelompok beresiko tersebut meliputi
wanita hamil dan menyusui, alkoholik, wanita dengan pil kontrasepsi tinggi
estrogen dan orang dengan konsumsi protein tinggi dimana kebutuhan vitamin B6
akan meningkat seiring dengan banyaknya protein yang dikonsumsi. Amerika
Serikat merekomendasikan: bayi 0,1-0,3 mg/hari, anak-anak 1-8 tahun 0,5-0,6
mg/hari, 9-13 tahun 1,0 mg/hari, umur 14-50 tahun 1,3 mg/hari dan lebih dari 50
tahun 1,5 mg/hari. Wanita hamil dianjurkan 1,9 mg/hari sedangkan ibu menyusui
dianjurkan untuk meningkat hingga 2,0 mg/hari.
Pengaruh terhadap kesehatan dan fungsi di dalam tubuh:
Vitamin
terlibat
kebutuhannya
akan
sejalan
dengan
jumlah
amino
yang
Rekomendasi asupan:
Saat ini, Amerika Serikat menetapkan rekomendasi asupan untuk vitamin B12
adalah 2,4 jag/hari untuk setiap orang yang berumur lebih dari 14 tahun. Bayi
dan anak-anak memerlukan kurang dari jumlah tersebut. W anita hamil
disarankan hingga 2,6 j^g/hari, namun lebih penting diperhatikan untuk wanita
menyusui sebaiknya hingga 2,8 jag/hart Asupan tambahan melalui supplement
vitamin adalah vital jika anda seorang vegetarian. Vitamin B12 disimpan dalam
jumlah yang cukup untuk mencukupi kebutuhan tubuh selama beberapa tahun.
Gejala yang jelas dari defisiensi vitamin B12 muncul pada orang dewasa setelah
5-10 tahun mengkonsumsi diet kurang vitamin B12 sebagaimana yang
dikonsumsi vegetarian. Namun demikian hal tersebut tidak berlaku bagi bayi
yang lahir dari ibu yang vegetarian karena mereka tidak memiliki simpanan yang
mencukupi di hatinya.
Supplement juga dianjurkan bagi lanjut usia khususnya lebih dari 60 tahun,
dibawah pengawasan dokter, orang-orang usia tersebut umumnya tidak
mengeluarkan getah lambung yang cukup untuk mengabsorpsi vitamin B12 dari
dietnya secara efisien. Hal ini dapat berakibat meningkatnya resiko penyakit
jantung dan penyakit Alzheimer's.
Pengaruh terhadap kesehatan dan fungsi di dalam tubuh:
Vitamin B12 diperlukan hanya untuk tiga fungsi khusus di dalam tubuh. Perannya
dekat dengan fungsi dari asam folat sehingga memegang peranan penting dalam
metabolisme. Vitamin B12 menghasilkan folat sehingga:
turun,
kehilangan
keseimbangan,
depresi
ringan,
dan
masalah
pendengaran.
12- Vitamin C
Vitamin C atau asam askorbat merupakan salah satu vitamin yang
bersifat larut dalam air, tidak dapat disintesis dalam tubuh manusia, kera ataupun
kelelawar pemakan buah-buahan.
Peranan vitamin C yang banyak dikenal yaitu dapat mencegah dan
mengobati penyakit sariawan. Penyakit-penyakit yang ditimbulkan karena
kekurangan vitamin C meliputi juga nyeri pada tulang, otot-otot sakit, udema,
lemah, anemia dan hiperkeratosis.
Rekomendasi asupan:
Rekomendasi asupan untuk vitamin C dapat bervariasi tergantung dari usia, jenis
kelamin dan kelompok beresiko. Kelompok yang mungkin tidak mendapatkan
vitamin C yang cukup adalah perokok, peminum berat, dan lanjut usia.
Kemungkinan juga jika anda tidak mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran
dalam jumlah yang cukup maka dapat kekurangan vitamin C. Amerika Serikat
merekomendasikan asupan vitamin C sebesar 75 mg/hari untuk wanita dan 90
mg/hari untuk laki-laki. Dianjurkan juga bagi wanita hamil untuk melebihkan
asupannya hingga 10 mg/hari, sedangkan wanita menyusui kenaikkannya 40-45
mg/hari.
Dengan maksud untuk mencegah penyakit kronis, asupan vitamin C yang tinggi
tampaknya juga dianjurkan. Untuk pengurangan resiko penyakit kronis yang
optimal dianjurkan untuk mengkonsumsi 120 mg/hari (bahkan lebih bagi
perokok). Tampaknya bagi individu yang rentan terhadap stres oksidatif, para
orang tua dan pasien yang telah mengalami penyakit kronis (misal penyakit
jantung, diabetes, katarak) dapat mengambil keuntungan dengan mengkonsumsi
supplement vitamin C.
Konsumsi vitamin C yang terlalu tinggi kurang baik karena di dalam tubuh vitamin
C akan dirubah menjadi asam oksalat. Asam oksalat bersama kalsium dapat
membentuk kalsium oksalat yang dapat mengendap dan membentuk batu dalam
ginjal. Badang Pangan dan Nutrisi Amerika Serikat telah menetapkan batas atas
sebesar 2000 mg/hari vitamin C sebagai batas yang aman untuk dikonsumsi.
Pengaruh terhadap kesehatan dan fungsi di dalam tubuh: Vitamin C memiliki
fungsi yang luas di dalam tubuh.
infeksi.
Diperkirakan
kemampuannya
menjaga
sistem
vitamin C merupakan salah satu antioksidan penting dan oleh karena itu
dapat melindungi sel-sel dalam tubuh dari stres oksidatif akibat turunan
oksigen.
Defisiensi vitamin C:
Kekurangan vitamin C yang serius dapat mengakibatkan suatu penyakit
menakutkan yang sering disebut scurvy. Gejala awal scurvy adalah luka pada
kepala dan diantara gigi gusi menjadi merah dan membengkak. Hal ini dapat
menyebabkan tanggalnya gigi. Penyembuhan luka juga akan tertunda dan sakit
tulang yang serius juga dapat terjadi jika mengalami defisiensi vitamin C. Gejala
umum jika mengkonsumsi diet yang rendah vitamin C menyebabkan gejala awal
dari kekurangan gizi seperti hilangnya nafsu makan, kelelahan, insomnia, iritasi,
mudah mengalami infeksi dan penyembuhan luka yang lama.
berlema rendah, susu kental, susu bubuk dan mentega. Dua cangkir atau
lebih susu (488 atau 0,40 liter) perhari, atau susu pengganti yang
dianjurkan dengan jumlah yani setara.
b. Kelompok sayuran dan buah-buahan. Semua jenis sayuran dan buahbuahai termasuk dalam kelompok ini, Dianjurkan menyajikan kelompok ini
sebanyak 4 ka sehari atau lebih, sebagai berikut : sekali penyajian
sebagai sumber vitamin C sekali penyajian sebagai sumber vitamin A
atau dua hari sekali, dan dua kali atai lebih penyajian sayuran dan buahbuahan yang bernilai sebagai sumber vitamin / dan C. Satu kali penyajian
1
biasa disajikan misalnya apel, pisang, jeruk atau kentang ukurai sedang.
c. Kelompok daging. Kelompok ini meliputi daging sapi, kambing, babi,
organ-orgai daging seperti hati, jantung dan ginjal, unggas dan telur, ikan
dan kerang, dar pengganti daging seperti biji-bijian dan kacang-kacangan.
Pilih dua atau lebrf penyajian setiap hari, satu kali penyajian sebanyak 1623 g daging unggas dan ikar tanpa tulang. Setara dengan protein dalam
16 g daging adalah 2 butir telur (terbata; pada 3-4 butir per minggu), 1
cangkir atau 250-260 g biji-bijian masak, atau t sendok makan atau 64 g
mentega kacang.
d. Kelompok serealia. Makanan yang termasuk dalam kelompok ini adalah
semua jenis roti dan serealia yang berupa biji-bijian. yang telah diperkaya