Kristalisasi
Disusun oleh :
Ika Rahmawati
2013430085
Semester 4
KRISTALISASI
I.
Kristalisasi penguapan
Kristalisasi penguapan dilakukan jika zat yang akan dipisahkan tahan terhadap
panas dan titik bekunya lebih tinggi daripada titik didih pelarut.
Kristalisasi pendinginan.
Kristalisasi pendinginan dilakukan dengan cara mendinginkan larutan. Pada
saat suhu larutan turun, komponen zat yang memiliki titik beku lebih tinggi
akan membeku terlebih dahulu, sementara zat lain masih larut sehingga
keduanya dapat dipisahkan dengan cara penyaringan. Zat lain akan turun
bersama pelarut sebagai filtrat, sedangkan zat padat tetap tinggal di atas
saringan sebagai residu.
Pembentukan kristal dapat juga terjadi bila suatu larutan telah melampaui titik
jenuhnya. Titik jenuh larutan adalah suatu titik ketika penambahan partikel terlarut
sudah tidak dapat menyebabkan partikel tersebut melarut, sehingga terbentuk larutan
jenuh. Larutan jenuh adalah larutan yang mengandung jumlah maksimum partikel
terlarut pada suatu larutan pada suhu tertentu. Contohnya adalah NaCl ketika
mencapai titik jenuh maka akan terbentuk kristal. Berkurangnya air karena
penguapan, menyebabkan larutan melewati titik jenuh dan mempercepat terbentuknya
kristal.
II.
1.
Pembentukan Inti
Inti kristal adalah partikel-partikel kecil bahkan sangat kecil yang dapat
terbentuk secara cara memperkecil kristal-kristal yang ada dalam alat
kristalisasi atau dengan menambahkan benih kristal ke dalam larutan lewat
jenuh.
2.
Pertumbuhan Kristal
Pertumbuhan kristal merupakan gabungan dari dua proses yaitu :
a. Transportasi molekul-molekul atau (ion-ion dari bahan yang akan di
kristalisasikan) dalam larutan kepermukaan kristal dengan cara difusi.
Proses ini berlangsung semakin cepat jika derajat lewat jenuh dalam larutan
b.
semakin besar.
Penempatan molekul-molekul atau ion-ion pada kisi kristal. Semakin luas
total permukaan kristal, semakin banyak bahan yang di tempatkan pada kisi
kristal persatuan waktu.
III.
Syarat-Syarat Kristalisasi
1.
2.
3.
IV.
sekali lewat. Bila kenaikan titid didih yang diharapkan untuk mendapatkan kristal
yang baik tidak sesuai, maka dapat digunakan beberapa evaporator untuk
menaikan titik didih, dimana kosentrasi zat terlarut akan meningkat juga. Karena
mengalir secara paksa menggunakan pompa, maka kecepatan aliran cukup tinggi,
sehingga akan mengakibatkan ketinggian permukaan larutan pada crystallizer
tidak tetap atau naik turun. Umumnya crystallizer jenis ini dibangun dengan
diameter 2 feet atau pada skala industri sekitar 4 feet atau lebih.
Draft tube baffle (DTB) crystallizers atau plat buang/tabung isap kristalisasi
merupakan salah satu dari beberapa jenis alat kristalisator yang didasarkan pada
pemisahan debu/uap dari bahan melalui fase lewat - jenuh yang ditingkatkan sehingga
diperoleh kristal kristal yang besar. Alat ini dilengkapi dengan tabung junjut fungsi
sekat untuk mengendalikan sirkulasi magma dan dilengkapi pula oleh alat penggerak
(argitator).
Proses kerja Draft Tube Baffle (DTB) Crystallizers dapat dibedakan menjadi
dua bagian. Bagian pertama adalah proses kristalisasi dan bagian kedua adalah proses
klarifikasi. Pada bagian kristalisasi, bahan sample dan cairan induk (mother liquid)
dimasukkan kedalam tangki DTB Crystallizers melalui sebuah pipa Superheated
Solution From Hearter and Recirculation Pump, komponen ini akan mendorong bahan
naik ke atas dalam Draft Tube (suatu tabung isap). Didalam tabung isap bahan akan
tercampur dan mengalami sirkulasi dengan bantuan Agitator (pemutar/pengaduk)
yang berada di dalam tangki bagian bawah, Kedua bahan ini akan membentuk magma
melalui fase lewat-jenuh yang ditingkatkan. Magma yang terbentuk akan mengalami
perubahan density sehingga uap yang terkandung di dalamnya akan terlepas
kepermukaan magma menuju ke Vapors Separation (pemisahan uap). Magma yang
mengalami perubahan density akan mengalami proses nukleasi (pembentukan inti
kristal), kristal yang terbentuk akibat proses nukleasi akan mengendap ke dasar
larutan dan sebagian akan naik ke permukaan. Kristal yang mengendap akan
mengalami pemisahan antara kristal halus dan kristal kasar pada settling zone (zona
penyelesaian), dimana sebagian Kristal akan dikeluarkan dari dasar tangki dan
selebihnya dijadikan umpan bersama cairan induk untuk melakukan proses sirkulasi
guna melarutkan partikel-partikel halus yang masih mengendap. Pada bagian
klarifikasi akan terjadi pemisahan pada bentuk kristal, Kristal yang sesuai dengan
keinginan akan diambil dan kristal yang belum sesuai (ukurannya besar/kasar) akan
dikembalikan ke zona kristalisasi untuk proses lebih lanjut.
Dengan menggunakan alat Draft Tube Baffle (DTB) Crystallizers dapat diperoleh produk :
Adapun Keuntungan menggunakan Draft Tube Baffle (DTB) Crystallizers antara lain :
dikontrol antara kerja pompa untuk mengalirkan cairan induk dengan perubahan panas
campuran tersebut. Pada bagian B terjadi proses pencampuran antara keadaan
supersaturasi dengan kedaan penguapan, maka sering timbul scale atau kerak garam,
sehingga akan mengganggu proses sirkulasi dari aliran tersebut. Sering kali diberikan
bibit kristal pada bibit kristal untuk mempercepat pembentukan kristal-kristal yang
kita harapkan.
6.
7.
2.
3.
4.
Twinned Crystallizer
Jenis crystallizer ini sebenarnya berbentuk tangki yang didalamnya terdapat
dua pengaduk yang dipisahkan oleh sekat atau baffle. Pada tiap pengaduk terdapat
medium pemanas dimana yang salah satunya berkerja pada suhu saturasi, sedangkan
satunya bekerja pada suhu supersaturasi atau lewat jenuh. Namun bila suhu operasi
pada crystallizer ini sama pada kedua medium pemanas, umumnya akan didapatkan
keseragaan ukuran. Tetapi waktu yang diperlukan akan lebih lama, walaupun terdapat
dua pengaduk dalam satu tangki tersebut.
Sesuai dengan namanya bahwa seolah-olah terdapat dua macam jenis
crystallizer yang beroperasi pada suhu yang berbeda namun dalam satu tangki
crystallizer (pada gambar diatas). Terlihat bahwa umpan masuk dari sebelah kanan
atas, karena adanya pergerakan pengaduk, cairan induk bersikulasi dan juga
disebabkan karena adanya sekat antara kedua pengaduk tersebut. Bila kita melihat
jenis alirannya, sudah pasti cukup turbulen, sebab cairan bersikulasi cukup panjang
didalam crystallizer tersebut. Semakin cepat gerakan pengaduk dan semakin tinggi
perbedaan suhu yang ditukarkan, maka semakin cepat dan baik kristal yang
didapatkan. Produk berupa kristal dapat diambil pada bagian bawah crystallizer,
karena kristal akan jatuh atau mengendap dibawah adanya gaya gravitasi dan
perbedaan massa jenis.
5.
Daftar Pustaka
http://kimiacorner.blogspot.com/2013/04/kristalisasi.html
http://ancamaulanasangadji.blogspot.com/2013/12/proses-pembentukan-kristal.html
http://domas09.blogspot.com/2013/02/alat-kristalisasi.html