LIPID MCT/LCT
Kelompok 6:
Arum Winda Setyorini
Dilah Rahmah Rububiyah
Kartiko Wicaksono W
Khalisa Nurfajri
Mita Nurdiana
Resta Dwi Syachfitri
Sri Wahyuni Lestari
Yeyet Durotul Yatimah
1406664202
1406664322
1406664493
1406664505
1406664581
1406664676
1406664751
1406664846
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah berjudul
Lipid MCT/LCT. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Dispensing Sediaan Aseptik. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah banyak membantu dalam penulisan makalah ini.
Makalah ini berisi mengenai jenis jenis pemberian lipid MCT/LCT. Penulis
menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini namun penulis
berharap makalah ini dapat berguna bagi setiap pembaca.
Tim Penulis,
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Pendahuluan
Nutrisi yang cukup sangat penting untuk pertumbuhan dan menjaga
1.3
Metode Penulisan
Makalah ini disusun berdasarkan penelusuran literatur terkini, baik melalui
buku teks, jurnal-jurnal ilmiah, serta artikel ilmiah lainnya baik yang tercetak
ataupun melalui penelusuran secara elektronik pada situs-situs ilmiah yang
terpercaya.
BAB II
ISI
ml/kgBB/jam
Neonatal: sampai dengan 3 g/kgBB/hari
Kecepatan Infus : sampai dengan 0.15 g/kgBB/jam
jantung dekompensasi
Kondisi yang tidak
stabil
misalnya
kondisi
pasca-trauma
yang
metabolik
dan
sepsis
parah
dan
hipotonik
dehidrasi)
gangguan
metabolisme lipid, yang mungkin terjadi pada pasien dengan gagal ginjal ,
diabetes mellitus , pankreatitis , gangguan fungsi hati , hipotiroidisme dan
sepsis . Data klinis pada pasien dengan diabetes mellitus atau gagal ginjal
sangat terbatas terkait pemberian LCT /MCT.
Sistem imun:
Dengan adanya kandungan minyak kedelai, minyak ikan atau fosfolipid telur
kemungkinan akan menyebabkan reaksi
dilakukan secara teratur. Ini termasuk kadar glukosa darah, tes fungsi hati,
trigliserida, metabolisme asam-basa, keseimbangan cairan, hitung darah lengkap
dan elektrolit.
2.8 Reaksi yang Tidak Diinginkan
Reaksi akut
Reaksi tertunda
hepatomegali,
ikterus
trombositopenia,
hati,
sistem
dan
karena
centrallobular
leukopenia,
overloading
retikuloendotel
Peningkatan
sindrom.
yang
kolestasis,
Pengendapan
disebut
splenomegali,
nilai
tes
pigmen
"pigmen
lemak
fungsi
coklat
di
intravena
Hipertensi, hipotensi
Gangguan pencernaan
Mual muntah
priapism
Demam
Panan dingin
Keadaan umum
Frekuensi
Jarang
(>0.01% 0.1%)
Jarang
(>0.01% 0.1%)
Sering
(0.1% < 1%)
Sangat jarang
( 0.01%)
Umum terjadi
(1% < 10%)
Sering
(0.1% < 1%)
Jarang
(>0.01% 0.1%)
2.9 Farmakokinetik
Karena pemberian administrasi LCT/MCT secara intravena, maka
bioavaibilitas dari LCT/MCT adalah 100%. Konsentrasi serum trigliserida
antara
lain
jarum
suntik,
syringe,
filter, alkohol
70%,
dasar pada LCT + MCT adalah lemak (lipid). Lemak biasanya diberikan dalam
bentuk emulsi lemak. Dipasaran lemak tersedia dalam konsentrasi 10 % atau 20
%. Sedangkan komponen additive (tambahan) merupakan nutrisi dalam jumlah
kecil
Elektrolit ini biasanya diberikan dalam bentuk garamnya seperti NaCl, KC1,
Kalium Fosfat, Kalium Asetat. Jumlah elektrolit yang diberikan kepada penderita
disesuaikan dengan hasil tes laboratorium pasien yang bersangkutan. Dapat pula
lemak ini dicampurkan dengan komponen larutan nutrisi parenteral lain seperti
protein dan karbohidrat. Campuran ini disebut larutan 3-in 1 atau total nutrient
admixture.
Penyiapan proses pencampuran:
1. Terima resep dari dokter, periksa kesesuaian resep dengan identitas pasien
dan kebenaran jenis emulsi lipid yang diresepkan apakah sudah sesuai
kebutuhan pasien atau tidak. Lakukan perhitungan kebutuhan sediaan.
Buat etiket.
2. Periksa kebutuhan alat dan bahan yang dibutuhkan sesuai literature yang
dirujuk. Pastikan hal ini terhadap sedian lipid nya: Expiration Date, ada
3.
4.
5.
6.
2.12 Monitoring
bersifat
individual
bergantung
kebutuhan
pasien.
Vitamin
sehingga
lipid
harus
diberikan
dengan
hati-hati
untuk
mencegah
hipertrigliseridemia
Daftar Pustaka