Anda di halaman 1dari 2

19 Orang Penumpang Kapal KM Catalaya Keracunan Onde Onde

http://kaltim.tribunnews.com/2013/11/29/19-orang-penumpang-kapal-km-catalayakeracunan-onde-onde?page=2
Jumat, 29 November 2013 19:58
NUNUKAN,tribunkaltim.co.id- 17 anak buah kapal (ABK) dan dua penumpang KM Catalya
harus dirawat di Puskesmas Nunukan, lantaran keracunan kue onde-onde. Kue tersebut dibawa
penumpang yang menumpang kapal tersebut dari Pare-Pare tujuan Nunukan.
Semula ada 17 orang ABK termasuk kapten kapal dirawat. Namun belakangan, dua penumpang
kapal yang sempat mencicipi kue dimaksud, juga ikut dirawat di Puskesmas Nunukan. Dari 19
orang dimaksud, empat orang diantaranya harus diinfus karena kondisinya lebih buruk.
Keempatnya Wahyu, yang merupakan kapten kapal serta tiga ABK yakni Usman, Zainal dan
Suparno.
"Itulah onde-onde itu dari Sulawesi kita makan. Penumpang yang bawa. Itu kan dibagi-bagi. Jadi
17 orang semuanya kita yang keracunan," ujar Wahyu ditemui di Puskesmas Nunukan.
Wahyu menceritakan, mereka memakan kue onde onde tersebut satu jam setelah kapal berlayar,
sekitar pukul 20.00. Namun mereka mulai merasakan gejala keracunan sekitar pukul 01.00
dinihari esoknya.
"Mual-mual, mencret, menggigil. Kita ke dokter, dibilangi lagi keracunan," ujarnya sambil
menjelaskan, setelah itu mereka mendapatkan perawatan dan diberikan banyak macam obat.
Dari 17 orang dimaksud, kata Wahyu, hanya ia dan Usman, Zianal serta Suparno yang harus
dirawat inap.
Dengan kondisi yang mulai membaik, ia berencana berangkat kembali ke Sulawesi Selatan,
Sabtu (30/11/2013) malam besok. "Langsung ke kapal sebentar, besok berangkat. Sudah
mendingan kondisinya," ujarnya
Haji Hamdana, rekan penumpang yang membawa kue onde onde dimaksud mengatakan, dari
dua orang yang sempat mengonsumsi kue dimaksud, satu orang diantarnya ke Puskesmas
Nunukan.
Dari cerita yang diperolehnya, onde onde itu dibawa penumpang dimaksud saat berangkat dari
Barru, di Sulawesi Selatan. "Tetangganya yang buatkan, dia bawa ke kapal. Kan biasa mau
berangkat buat kue," ujarnya.
Dokter Herlina Anggreini, yang menangani pasien-pasien itu mengatakan, saat dibawa ke
Puskesmas Nunukan pasien dimaksud mencret dan muntah-muntah.

"Diagnosanya dari makanan yang mengandung bakteri. Karena kita kan juga belum bisa ambil
sampelnya. Harusnya diperiksa bakteri apa? Di sini pasiennya ada juga demamnya. Ada yang
cukup parah empat orang, ini kami infus, kami berikan cairan lewat pembuluh darah. Ini kita
observasi satu sampai dua jam kalau tidak ada perbaikan kita rujuk," ujarnya.
Terhadap para pasien dimaksud, pihaknya memberikan anti biotik dan obat mencret serta
muntah. "Obat-obatan buat buat gejala yang dialami. Karena kekuarangan cairan dan lemas, jadi
diberikan infus dan diberikan obat mual lewat infusan," ujarnya.
Hingga siang ini, kondisi pasien terus membaik. "Ada yang sudah pulang. Kemungkinannya
sudah bagus ini. Jadi mereka tidak perlu dirujuk, bisa pulang," ujarnya

Anda mungkin juga menyukai