Anda di halaman 1dari 10

BIRO HUKUM DAN GCG

Kajian Hukum No 09 tahun 2015


Perjanjian Kerja Waktu Tertentu di PTSB

KAJIAN HUKUM
PEMBERIAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
PT SEMEN BATURAJA (PERSERO) Tbk

A. KRONOLOGIS
Bahwa PT Semen Baturaja (Persero) Tbk selanjutnya PTSB, Sehubungan dengan adanya
Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, Undang-Undang
Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun
2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara oleh karena itu
diperlukan kajian hukum untuk mengetahui korelasi pengaturan di perusahaan PT. Semen Baturaja
(Persero) Tbk terkait dengan Izin Usaha Pertambangan yang diterbitkan untuk daerah Sarolangun.

B. DASAR HUKUM
Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, UndangUndang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dan Peraturan Pemerintah Nomor 23
Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara

C. PERTANYAAN
1. Bagaimanakah status Izin Usaha Pertambangan yang telah di perpanjang oleh PT.Semen Baturaja
(Persero) Tbk tertanggal 31 desember 2014?
Halaman
1

BIRO HUKUM DAN GCG


Kajian Hukum No 09 tahun 2015
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu di PTSB

2. Siapakah yang berwenang dalam penandatangananIzin Usaha Pertambangan yang telah di


perpanjang tersebut?
3. Bagaimana Mekanisme terhadap Izin Usaha Pertambangan yang harus di terapkan oleh PT.Semen
Baturja (Persero) Tbk sesuai dengan aturan yang berlaku?

D. ANALISA HUKUM
1.

Bahwa berdasarkan Pasal 1 ayat (7) Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang
Pertambangan Mineral dan Batubara yang berbunyi Izin Usaha Pertambangan, yang selanjutnya
disebut IUP,adalah izin untuk melaksanakan usaha pertambangan.

2.

Bahwa berdasarkan Pasal 1 ayat (14) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan

Daerah

yang

berbunyi

Urusan

Pemerintahan

Wajib

adalah

Urusan

Pemerintahanyang wajib diselenggarakan oleh semua Daerah.


3.

Bahwa berdasarkan pasal Pasal 37 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan
Mineral dan Batubara, IUP diberikan oleh: a. bupati/walikota apabila WIUP berada di dalam
satuwilayah

kabupaten/kota;

b.

gubernur

apabila

WIUP

berada

pada

lintas

wilayahkabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi setelah mendapatkan rekomendasi dari


bupati/walikota setempat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan; dan c.
Menteri apabila WIUP berada pada lintas wilayah provinsi setelah mendapatkan rekomendasi
dari gubernur dan bupati/walikota setempat sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
4.

Bahwa berdasarkan Pasal 117 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan
Halaman
2

BIRO HUKUM DAN GCG


Kajian Hukum No 09 tahun 2015
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu di PTSB

Mineral dan Batubara IUP dan IUPK berakhir karena dikembalikan, dicabut, atau habis masa
berlakunya.
5.

Bahwa berdasarkan pasal Pasal 120 Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang
Pertambangan Mineral dan Batubara, Dalam hal jangka waktu yang ditentukan dalam IUP dan
IUPK telah habis dan tidak diajukan permohonan peningkatan atau perpanjangan tahap kegiatan
atau pengajuan permohonan tetapi tidak memenuhi persyaratan, IUP dan IUPK tersebut
berakhir.

6.

Bahwa berdasarkan pasal Pasal 123 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang
Pertambangan Mineral dan Batubara apabila IUP atau IUPK berakhir, pemegang IUP atau IUPK
wajib menyerahkan seluruh data yang diperoleh dari hasil eksplorasi dan operasi produksi
kepada Menteri,gubernur,atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.

7.

Bahwa berdasarkan Keputusan Bupati Sarolangun Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pemberian
Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi Bantuan (Limestone dan Clay) kepada PT. Semen Baturaja
(Persero) Tbk pada point ketiga keberlakuan Keputusan tersebut sampai dengan tanggal 31
desember 2014.

8.

Bahwa Kewenangan pemberian Izin Usaha Pertambangan Usaha seperti yang disebutkan diatas
adalah merupakan turunan dari Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah.

9.

Bahwa Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah diganti
dengan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, sehingga UndangUndang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah tidak berlaku lagi.

Halaman
3

BIRO HUKUM DAN GCG


Kajian Hukum No 09 tahun 2015
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu di PTSB

10. Bahwa berdasarkan Pasal 14 ayat 1 (satu) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, penyelenggaraan Urusan Pemerintahan bidang Kehutanan, serta Energi
dan Sumber Daya Mineral dibagi antara Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi.
11. Bahwa berdasarkan Lampiran Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah pada Halaman 124, Penerbitan izin usaha pertambangan mineral bukan logam dan
batuan dalam rangka penanaman modal dalam negeri pada wilayah izin usaha pertambangan
yang berada dalam 1 (satu) Daerah provinsi termasuk wilayah laut sampai dengan 12 mil laut
adalah kewenangan dari Pemerintah Provinsi.
E. KESIMPULAN
1.

Setelah lahirnya undang-undang nomor 23 tahun 2014, maka izin di bidang pertambangan
menjadi kewenangan pusat dan pemprov, berdasarkan lampiran dalam undang-undang tersebut,
kewenangan IUP menjadi wewenang pemprov hal ini berdasarkan Pasal 14 bahwa Urusan
pemerintahan di bidang energi dan sumber daya mineral hanya ada pada pemerintah provinsi
dari pusat.
Kewenangan Pusat

Menetapkan wilayah tambang (WP) yang terdiri dari wilayah usaha pertambangan (WUP),
wilayah pencadangan negara (WPN), dan wilayah usaha pertambangan khusus (WUPK)

Menetapkan WIUP mineral logam dan batubara serta WIUPK

Menetapkan WIUP mineral non logam lintas provinsi

Menerbitkan IUP mineral logam, mineral nonlogam, dan batubara yang wilayah tambangnya
lintas provinsi, berbatasan negara lain, serta wilayah laut dari 12 mil.

Menerbitkan IUP penanaman modal asing


Halaman
4

BIRO HUKUM DAN GCG


Kajian Hukum No 09 tahun 2015
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu di PTSB

Penerbitan IUPK

Penerbitan IUPL pengolahan dan permurnian untuk penanaman modal asing

Penetapan produksi mineral logam dan batubara untuk tiap provinsi

Penetapan harga patokan mineral logam dan harga patokan batubara

Pengelolaan inspektur tambang


Kewenangan Provinsi

Penerbitan WIUP mineral non logam dan batuan

Penerbitan IUP mineral logam dan batubara

Penerbitan IUP mineral non logam dan batuan

Penerbitan IPR

Penerbitan IUPK pengolahan dan pemurnian untuk penanaman modal dalam negeri

Penetapan harga patokan mineral non logam dan batuan

2.

Wewenang pemberian Izin Usaha Pertambangan berdasarkan Undang-Undang Nomr 23 Tahun


2014 merupakan wewenang dari pemerintah provinsi dengan demikian yang berhak
menandatangani IUP tersebut ialah Gubernur.

3.

Untuk menindak lanjuti perubahan kewenangan pemberian IUP pertambangan mineral non
logam dari Pemerintah kabupaten menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi, harus diatur
melalui Peraturan Pelaksana baik itu Peraturan Pemerintah, maupun Peraturan Menteri, namun
Peraturan Pelaksana tersebut saat ini belum ada, sehingga pemberian IUP belum bisa dilakukan
sampai Peraturan Pelaksana tersebut dibuat.

4.

Untuk mekanisme Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi PT. Semen Baturaja saat ini tetap
berpedoman pada Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara mengenai jangka waktu IUP tersebut berlaku selama 3 (tuga) tahun dengan masa
Halaman
5

BIRO HUKUM DAN GCG


Kajian Hukum No 09 tahun 2015
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu di PTSB

perpanjangan satu kali dengan masa berlaku satu tahun.


5.

Mengenai Teknis dan Pedoman Izin Usaha Pertambangan untuk sementara ini masih
menggunakan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Tahun 2010 tentang
Pedoman Perizinan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral Bukan Logam dan Batuan.

6.

Dalam pemberian Izin berdasarkan pasal 36 ayat (1) Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009
tentang Pertambangan Mineral dan Batubara IUP terdiri atas dua tahap:
a. IUP Eksplorasi meliputi kegiatan penyelidikan umum,eksplorasi, dan studi kelayakan;
b. IUP Operasi Produksi meliputi kegiatan konstruksi,penambangan, pengolahan dan
pemurnian, sertapengangkutan dan penjualan.

Pasal 23 PP 23/2010 mengatur bahwa persyaratan IUP Eksplorasi meliputi persyaratan:


Administratif; Teknis; Lingkungan; dan Finansial
A. Persyaratan administratif sebagaimana dimaksud dalam huruf a untuk badan usaha meliputi:
a.

b.

Untuk IUP Eksplorasi mineral logam dan batubara:


1.

surat permohonan;

2.

susunan direksi dan daftar pemegang saham; dan

3.

surat keterangan domisili.

Untuk IUP Eksplorasi mineral bukan logam dari batuan:


1.

surat permohonan;
Halaman
6

BIRO HUKUM DAN GCG


Kajian Hukum No 09 tahun 2015
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu di PTSB

2.

profil badan usaha;

3.

akta pendirian badan usaha yang bergerak di bidang usaha pertambangan yang telah

disahkan oleh pejabat yang berwenang;


4.

nomor pokok wajib pajak;

5.

susunan direksi dan daftar pemegang saham; dan

6.

surat keterangan domisili.

Persyaratan administratif sebagaimana dimaksud dalam huruf a untuk koperasi meliputi:


a.

b.

Untuk IUP Eksplorasi mineral logam dan batubara:


1.

surat permohonan;

2.

susunan pengurus; dan

3.

surat keterangan domisili.

Untuk IUP Eksplorasi mineral bukan logam dan batuan:


1.

surat permohonan;

2.

profil koperasi;

3.

akta pendirian koperasi yang bergerak di bidang usaha pertambangan yang telah

disahkan oleh pejabat yang berwenang;

Halaman
7

BIRO HUKUM DAN GCG


Kajian Hukum No 09 tahun 2015
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu di PTSB

4.

nomor pokok wajib pajak;

5.

susunan pengurus; dan

6.

surat keterangan domisili.

Persyaratan administratif sebagaimana dimaksud dalam huruf a untuk orang perseorangan, meliputi:
a.

b.

Untuk IUP Eksplorasi mineral logam dan batubara:


1.

surat permohonan; dan

2.

surat keterangan domisili.

Untuk IUP Eksplorasi mineral bukan logam dan batuan:


1.

surat permohonan;

2.

kartu tanda penduduk;

3.

nomor pokok wajib pajak; dan

4.

surat keterangan domisili.

Persyaratan administratif sebagaimana dimaksud dalam huruf a untuk perusahaan firma dan
perusahaan komanditer meliputi:
a.

Untuk IUP Eksplorasi mineral logam dan batubara:


1.

surat permohonan;

Halaman
8

BIRO HUKUM DAN GCG


Kajian Hukum No 09 tahun 2015
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu di PTSB

b.

2.

susunan pengurus dan daftar pemegang saham; dan

3.

surat keterangan

Untuk IUP Eksplorasi mineral bukan logam dari batuan:


1.

surat permohonan;

2.

profil perusahaan;

3.

B.

akta pendirian perusahaan yang bergerak di bidang usaha pertambangan;

4.

nomor pokok wajib pajak;

5.

susunan pengurus dan daftar pemegang saham; dan

6.

surat keterangan domisili.

Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud dalam huruf b untuk IUP Eksplorasi, meliputi:
1. daftar riwayat hidup dan surat pernyataan tenaga pertambangan dan/atau geologi yang
berpengalaman paling sedikit 3 (tiga) tahun;
2. peta WIUP yang dilengkapi dengan batas koordinat geografis lintang dan bujur sesuai
dengan ketentuan sistem informasi geografi yang berlaku secara nasional,

C.

Persyaratan lingkungan sebagaimana dimaksud dalam huruf c untuk IUP Eksplorasi meliputi

pernyataan untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan dan


pengelolaan lingkungan hidup.

Halaman
9

BIRO HUKUM DAN GCG


Kajian Hukum No 09 tahun 2015
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu di PTSB

D.

Persyaratan finansial sebagaimana dimaksud dalam huruf d untuk IUP Eksplorasi, meliputi:
1. bukti penempatan jaminan kesungguhan pelaksanaan kegiatan eksplorasi; dan
2. bukti pembayaran harga nilai kompensasi data informasi hasil lelang WIUP mineral
logam atau batubara sesuai dengan nilai penawaran lelang atau bukti pembayaran biaya
pencadangan wilayah dan pembayaran pencetakan peta WIUP mineral bukan logam atau
batuan atas permohonan wilayah.

Halaman
10

Anda mungkin juga menyukai