Anda di halaman 1dari 2

SUPERVISI OPERASI

LAPORAN DAN PENILAIAN TINDAKAN


BAGIAN THT-KL FKUP
Operator / Asisten I / Asisten II (coret yg tidak perlu)
Nama Peserta PPDS-I
Semester
Nama Supervisor
Jenis Tindakan
Tempat dan Tgl.
Nama Pasien
Med Rec.
Diagnosis
Laporan Operasi
-

:
:
:
:
:
:
:
:

.
.
.
Reposisi Fraktur Maksila
.
.
.
.

Pemasangan Arch Bar, dimulai dari gigi #2 sampai #15 dan dari #18 sampai #31. Wiring
menggunakan kawat ukuran 24 untuk gigi-gigi molar dan premolar dan kawat ukuran 26 untuk
gigi Canina.
Oklusi yang akurat diinspeksi secara hati-hati. Oklusi dipertahankan minimal dengan 2 kawat
ukuran 24, pada sisi kiri dan kanan untuk menghasilkan fiksasi intermaksilaris.
Bila oklusi yang adekuat tidak bisa dipertahankan(misalnya karena ada impaksi fraktur atau
fibrous union), diperlukan reduksi menggunakan Rowe Disimpaction Forceps. Caranya : Satu
bagian alat tadi ditaruh di nares dan satu bagian alat lain di mulut. Alat tersebut lalu digerakkan
secara gentle sehingga palatum dapat digerakkan kearah atas dan bawah. Setelah reduksi fragmen
fraktur tadi berhasil dan oklusi sudah stabil, potongan fraktur distabilisasi dengan platting kaku
atau interoseous wiring.
Daerah operasi diirigasi. Incisi ditutup dengan menggunakan jahitan benang chromic 3-0, dengan
jahitan matras horisontal
Dibuat insisi sublabial sepanjang sulkus superior gingivobuccal dengan pisau no 15. Kauter (Bovie
cauther) dapat digunakan untuk meneruskan incisi ini sampai bagian terdalam dari maksila. Insisi
sebaiknya terletak superior kira-kira 3 4 mm dari tepi mukosa sehingga memungkinkan
penutupan yang adekuat.
Dengan Freer elevator, periosteum dielevasi sehingga terlihat permukaan maksila.
Identifikasi dan dijaga dengan hati-hati : n. Infraorbita
Garis fraktur diidentifikasi dan jaringan lunak dibuang seperlunya untuk memudahkan reduksi
Setelah garis fraktur teridentifikasi dan bagian bantalan (Butresses) bagian lateral dan medial
sudah terekspose (terlihat), dipasang plate titanium 1,5 sampai 2 mm untuk menstabilkan fraktur.
Dapat dipasang 2 baut pada 2 sisi fraktur. Plate ini harus dipasang pada medial dan lateral bantalan
(butress).
Apabila platting tidak ada, dapat digunakan interosseous wiring dengan cara : dibuat lubang
dengan cara dibor di area superior dari garis fraktur dan kawat ukuran 24 dilewatkan melalui
lubang tersebut untuk stabilisasi fraktur. 2 kawat dipasang pada setiap bantalan.
Teknik lain : dibuat 4 titik fiksasi di palatum (misalnya bantalan medial dan lateral pada setiap sisi)
yang berperan dalam imobilisasi adekuat.
Daerah operasi diirigasi. Incisi ditutup dengan menggunakan jahitan benang chromic 3-0, dengan
jahitan matras horisontal

Catatan Supervisor :

Nilai :
Tanda Tangan Supervisor

Tanda Tangan PPDS-I

(.)

()

Anda mungkin juga menyukai