PENDAHULUAN
Ikterus adalah perubahan warna kulit / sclera mata (normal beerwarna putih)
menjadi kuning karena peningkatan kadar bilirubin dalam darah. Ikterus pada bayi
yang baru lahir dapat merupakan suatu hal yang fisiologis (normal), terdapat pada
25% 50% pada bayi yang lahir cukup bulan. Tapi juga bisa merupakan hal yang
patologis (tidak normal) misalnya akibat berlawanannya Rhesus darah bayi dan
ibunya, sepsis (infeksi berat), penyumbatan saluran empedu, dan lain-lain. 1
Ikterus fisiologis timbul pada hari ke-2 dan ke-3 dan tidak disebabkan oleh
kelainan
BAB II
LAPORAN KASUS
A. Identitas Pasien
No.RM
Nama
Tanggal lahir/Umur
Jenis kelamin
Agama
Anak ke
Alamat Orang Tua
Bangsa/suku
Orang tua
Ayah
Nama
Umur
Pekerjaan
Pendidikan terakhir
: 09.75.00
: By. H
: 22 juni 2015
: Laki-laki
: Islam
: 2 dari 2 saudara
: Parepare
: Indonesia/Bugis
: Tn. R
: 29 tahun
: Swasta
:-
Ibu
Nama
Umur
Pekerjaan
Pendidikan terakhir
Tanggal masuk Rumah Sakit
Ruang perawatan
Tanggal/jam pemeriksaan
: Ny. H
: 28 tahun
: Ibu rumah tangga
:: 22 Juni 2015
: NICU
: 24 Juni 2015/11.00 WITA
B. Status Umum
Pembuatan status didasarkan aloanamnesis dari keluarga pasien (ibu pasien)
Keluhan utama:
Kulit bayi berwarna kuning
Anamnesis:
- Dialami sejak 1 hari setelah masuk ruang NICU, kuning yang
dialamai dari kepala, dada, perut sampai pada kedua lengan dan
tungkai.
Merangkak
Bicara
Duduk
Berdiri
Berjalan
D. Status Gizi
Makanan
Belum mendapatkan makanan lain, selain Susu Formula
ASI
ASI mulai dari hari ke 6 namun hanya sedikit sampai sekarang
Antropometri
BB
: 3,2 Kg
LK
: 33 cm
TB
: 50 cm
LD
: 34 cm
E. Status Imunisasi
Imunisasi
BCG
Hep B
Polio
DPT
Campak
Hib
PCV
Rotavirus
Influenza
MMR
Varisela
Hep A
Tifoid
HPV
Belum
Pernah
Booster
1
18 bln 2
thn
F. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Tanda Vital
Tekanan darah
Nadi
Pernapasan
Suhu
BBL
Trauma lahir
: tidak ada tanda trauma lahir,
Kelainan kongenital : tidak ada tanda kelainan kongenital,
Caputsuksedeaneum : tidak ada
Sefal hematom
: (+)
Sisitem saraf pusat:
Demam
: tidak ada
Kejang
: tidak ada
Refleks moro
: +/+
Refleks isap
: + menurun
Refleks garp
: +/+
Refleks babinski
:+
Respirasi
Sesak
: tidak ada / -
Expiratory grunting
: tidak ada /-
Sianosis
: tidak ada
Bunyi pernapasan
: Vesikuler
Bunyi tambahan
Kardiovaskuler
Peristaltik
BAB
Metabolisme
Edema
Ikterus
BAK
Lain-lain
Ballard score
Down Score
: + kesan normal
: warna kuning +
:: + Kramer IV
: + warna kuning
: 35
:0
Usia kemanilan
Sesak napas
: 38 minggu
:-
G. Resume
By. H, laki-laki usia 2 hari, dirawat di rumah sakit dengan keluhan kulit bayi
kuning 1 hari setelah dirwat di rumah sakit. Disertai BAB berwarna
kuning(+), ASI (-) Riwayat hipertensi saat kehamilan (+) . Pada pemeriksaan
fisik ditemukan Berat badan lahir (BBL) 3280 gram. Panjang badan lahir 50
cm. Apgar score:7/9 ballard score 35 dengan usia kehamilan 38 minggu,
keadaan umum sakit sedang, komposmentis, Nadi : 142 x/menit, Pernapasan:
40x/ menit, Suhu: 36,8C, Sefalhematom (+), Ikterus (+) kremer IV.
Berdasarkan penilaizn pertumbuhan bayi pada klasifikasi neonatus maka bayi
termasuk dalam bayi cukup bulan dan sesuai masa kehamilan.
H. Rencana pemeriksaan
Pemeriksaan bilirubin tanggal 23 Juni 2015
Pemeriksaan
Hasil
Nilai Rujukan
Bilirubin Direct
0,6 mg/dl
0.0-0,5 mg/dl
Bilirubin Total
12.3 mg/dl
0,2-1.2 mg/dl
Pemeriksaan bilirubin tanggal 27 Juni 2015
Pemeriksaan
Hasil
Nilai Rujukan
Bilirubin Direct
Bilirubin Total
0,6 mg/dl
17.9 mg/dl
0.0-0,5 mg/dl
0,2-1.2 mg/dl
I. Diagnosis kerja
Ikterus Neonatorum + cephal hematome + BCB - SMK
J. Terapi
Foto Terapi 2 x 24 jam
6
Multivitamin 1 x 0,3 cc
K. FOLLOW-UP
Tangga
(A)
Planning
22/06/1 S:
O: Keadaan umum: Composmentis
5
Tekanan Darah : Respirasi: 48x/
menit
Nadi : 140 x/ menit
Suhu : 36,70 C
BB : 3.300 gram
Sefal hematom : (-)
Sisitem saraf pusat:
Demam
: tidak ada
Kejang
: tidak ada
Refleks moro
: +/+
Refleks isap
:Refleks garp
: +/+
Refleks babinski
:+
Respirasi
Sesak
: tidak ada / -
: Vesikuler
Kardiovaskuler
BAB
: warna kuning +
Metabolisme
Edema
:Ikterus
:+
BAK
: + warna kuning
Lain-lain
Ballard score
: 35
Usia kehamilan : 38 minggu
Down Score
: 0, Sesak napas: 23/06/1
5
Pasang OGT
Periksa bilirubin total dan
direct
: tidak ada / -
: Vesikuler
Kardiovaskuler
OGT lepas
Foto Therapy
Multivitamin 1x0,3 cc
: tidak ada / -
: Vesikuler
Kardiovaskuler
Foto therapi
Multivitamin 1x0,3 cc
menit
Nadi : 128 x/ menit
Suhu : 36,60 C
Sefal hematom: (+)
Sisitem saraf pusat:
Demam
: tidak ada
Kejang
: tidak ada
Refleks moro
: +/+
Refleks isap
: + baik
Refleks garp
: +/+
Refleks babinski
: +/+
Respirasi
Sesak
: tidak ada / -
10
Bunyi pernapasan
: Vesikuler
Kardiovaskuler
: 0, Sesak napas:-
+ BCB - SMK
S: kulit bayi kuning
O: Keadaan umum: aktif, Composmentis
Tekanan Darah : Respirasi: 42x/
Foto therapi
Multivitamin 1x0,3 cc
menit
Nadi : 130 x/ menit
Suhu : 370 C
Sefal hematom: (+)
Sisitem saraf pusat:
Demam
: tidak ada
Kejang
: tidak ada
Refleks moro
: +/+
Refleks isap
:+
Refleks garp
: +/+
Refleks babinski
:+
Respirasi
Sesak
: tidak ada / -
: Vesikuler
Kardiovaskuler
- ASI on demand
- Foto therapi
menit
Nadi : 104 x/ menit
Suhu : 370 C
Sefal hematom: (+)
Sisitem saraf pusat:
Demam
: tidak ada
Kejang
: tidak ada
Refleks moro
: +/+
Refleks isap
:+
Refleks garp
: +/+
Refleks babinski
:+
Respirasi
Sesak
: tidak ada / -
12
Sianosis
: Vesikuler
Kardiovaskuler
ASI on demand
Kontrol bilirubin direct
dan total
: tidak ada / -
13
: Vesikuler
Kardiovaskuler
ASI on demand
Kontrol bilirubin
Pasien pulang paksa
14
Sesak
: tidak ada / -
: Vesikuler
Kardiovaskuler
15
BAB III
DISKUSI
Seorang bayi laki-laki berusia 2 hari, Lahir operasi sectio cesaria, cukup
bulan, di Rumah Sakit ditolong oleh dokter dan segera menangis. Berat badan
lahir (BBL) 3280 gram. Panjang badan lahir 50 cm. Apgar score: 7/9, Ballard
score 35 dengan usia kehamilan 38 minggu. Riwayat pemberian vitamin K1 (+),
riwayat inisiasi menyusui dini (-). Dirawat di rumah sakit dengan keluhan kulit
bayi kunig 1 hari setelah dirwat di rumah sakit. BAB berwarna kuning(+), ASI (-).
Pada
pemeriksaan
fisik
ditemukan
keadaan
umum
sakit
sedang,
16
Diagnosis kemungkinan
- Inkompatibilitas darah Rh, ABO, atau golongan
lain
- Infeksi intrauterin (virus, TORCH,dan bakteri)
perdarahan
tertutup
(perdarahan
17
sampai
akhir
pertama
- Pengaruh obat
- Sindrom Crigler-Najjar
- Sindrom Gilbert
Akhir minggu pertama dan - Obstruksi
selanjutnya
- Hipotiroidisme
- 'Breast milk jaundice'
- Infeksi
- Hepatitis neonatal
- Galaktosemia
Gejala klinis yang paling mencolok adalah pewarnaan kuning pada kulit,
sklera dan mukosa bayi. Ikterus dapat berbentuk fisiologis atau patologis.
Perbedaan penting adalah waktu timbulnya ikterus tersebut. Pada ikterus
fisiologis, penampakan kuning pada kulit bayi timbul setelah 24 jam sesudah lahir
sedangkan pada ikterus patologis penampakan kuning pada kulit bayi timbul
dalam 24 jam pertama kelahiran. Ikterus fisiologis hilang dalam 14 hari tanpa
pengobatan sedangkan ikterus patologis berlangsung lebih dari 14 hari. 4,5
18
19
20
Penatalaksanaan
Bilirubin total serum 24 jam pertama > 4,5 mg/dL dapat digunakan
sebagai faktor prediksi hiperbilirubinemia pada bayi cukup bulan sehat pada
minggu pertama kehidupannya. Hal ini kurang dapat diterapkan di Indonesia
karena tidak praktis dan membutuhkan biaya yang cukup besar.
Tatalaksana awal ikterus neonatorum menurut WHO:
a. Mulai terapi sinar bila ikterus diklasifikasikan sebagai ikterus
berat.
b. Tentukan apakah bayi memiliki faktor risiko berikut: berat lahir <
2,5 kg, lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu, hemolisis atau
sepsis.
c. Ambil contoh darah dan periksa kadar bilirubin serum dan
hemoglobin, tentukan golongan darah bayi dan lakukan tes
Coombs:
21
22
Bayi dengan kadar hemoglobin talipusat < 14 mg/dL dan uji Coombs direk
positif.
Pada kasus ini, pasien diterapi dengan fototerapi dengan tujuan melakukan
dekomposisi bilirubin. Sesuai dengan teori WHO merekomensikan memulai
fototerapi bila ikterus diklasifikasikan sebagai ikterus berat dan penatalaksanaan
hiperbilirubinemia pada bayi cukup bulan dan sehat bahwa pasien dengan usia 48
jam dengan kadar bilirubin 12.3 harus dipertimbangkan untuk dilakukan foto
terapi dan pada usia > 72 jam dengan kadar bilirubin 17.9 juga harus
dipertimbangkan untuk dilakukan fototerapi. Namun pada kasus, kadar bilirubin
pasien masih belum tinggi untuk dilakukan transfusi tukar
Pada pasien ini juga diberikan multivitamin yang merupakan produk
suplemen multivitamin yang berperan membantu memenuhi kebutuhan nutrisi
yang diperlukan anak pada masa pertumbuhannya. Dengan formula baru yang
dilengkapi
oleh
tiga
unsur
nutrisi
penting
untuk
pertumbuhan
anak
yaitu DHA, FOS dan Lysine. kandungan lisyne didalamnya juga membantu
memperbaiki dan meningkatkan nafsu makan anak.
23
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
24
4.
5.
6.
7.
Kosim MS, dkk. Buku Ajar Neonatologi, edisi pertama. Jakarta: Ikatan
Dokter Anak Indonesia. 2012; h.147-169
8.
9.
Bina
Pustaka Sarwono
Prawirohrdjo.
25
10.
26