Anda di halaman 1dari 16

BAGIAN ANESTESI

FAKULTAS KEDOKTERAN

JOURNAL READING
MARET 2015

UNIVERSITAS PATTIMURA

Penyebab, Pencegahan dan Manajemen dari


Nyeri Punggung Pasca Spinal: Peninjauan
Mohammad Kashif Rafique, FCPS, Arshad Taqi, FCPS

Di susun oleh :
Indah Zulhijma Wattiheluw
(2009-83-024)
Pembimbing
dr. Fahmi Maruapey, Sp. An
DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK
PADA BAGIAN ANESTESI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2015

RINGKASAN
O Nyeri punggung adalah salah satu masalah

yang paling sering dikeluhkan


O 13,4% pasien yang menerima anastesi
spinal mengalami nyeri punggung
O Banyak faktor yang terkait dalam
patogenesis dari nyeri punggung pasca
operatif
Kata kunci: nyeri punggung, nyeri punggung pasca
operasi, jarum spinal, gejala transiat neurologi

PENDAHULUAN
.

Diperkiraakan 9 dari 10 orang dewasa


merasakan nyeri punggung sekurangnya 1x
seumur hidup

Nyeri punggung setelah operasi mungkin timbul


dari banyak faktor: posisi saat operasi, kondisi
medis atau trauma jarum selama melakukan
blok sentral
Komplikasi serius yang dapat terjadi adalah
abses dan hematom epidural.

INSIDEN
O 13,4% pasien yang menerima anastesi spinal

mengalami nyeri punggung, dalam hal ini lebih


dari 1000 pasien
O Gejala: sensasi ditusuk pd tempat jarum
dimasukan, nyeri punggung atas atau bawah
dan nyeri yang menjalar sampai di bokong dan
tungkai.
O Nyeri yang terjadi bisa berdurasi pendek,
kurang dari 72 jam per minggu atau menetap
hingga 3 bulan

O Randel

dkk dari Universitas Michigan


membandingkan 3 teksik anastesi pada
pasien operasi ortopedi, mereka menemukan
penggunaan
teknik
anastesi
epidural
memiliki insiden tertinggi yang diikuti oleh
anastesi spinal dan general
O Perlu dibedakan nyeri punggung yang sudah
ada sebelumnya dengan yg disebabkan oleh
anastesi.

PATOFISIOLOGI
O Nyeri punggung tidaklah mudah.
O Deyo dkk telah menyimpulkan bahwa

sumber dari nyeri punggung tidak dapat


diidentifikasi pada 85% pasien
Banyak factor yang ikut berperan:
1. tipe dan durasi operasi
2. durasi dari imobilisasi
3. dan posisi pasien selama pungsi
spinal

O Faktor lain: trauma jarum, posisi pasien,

injeksi larutan salin atau anastesi local ke


ligamentum intraspinosus akan menyebabkan
hematoma
Table 1. Jaringan yang sensitive terhadap nyeri di
spinal
Jaringan yang sensitive terhadap nyeri di spinal
Kulit, jaringan subkutaneus dan jaringan adipose
Faset kapsilar dan sendi sakroiliaka
Ligament: longitudianal spinal, interspinosus
(utama bagian posterior), sacroiliac
Periosteum
Jaringan fibro adipose duramater dan epidural
Vaskularisasi: kedua arteria dan vena
Otot paravertebral

Nyeri punggung dan gejala transit neurologi


O Kondisi nyeri yang dapat timbul dengan

segera pasca operasi dimanakan gejala


transiet neurologi (TNS)
O Penggunaan lignocaine untuk anastesi spinal
meningkatkan resiko TNS dibandingkan
bupivacaine, prilocain atau procain
O Resiko TNS juga tidak berubah walaupun
penggunaanya telah diturunkan (2% & 5%)
O Tidak ada bukti dari kondisi nyeri ini yang
dihubungkan dengan gejala patologis
neurologi, gejala dapat hilang tiba-tiba pada
hari ke 5 setelah operasi

Faktor anastesi yang mempengaruhi nyeri


pasca bedah
survey yang diselenggarakan pada 274 pasien yang
menjalani anastesi spinal menggunakan ukuran 23G atau
25G pada anastesi ditemukan tidak ada perbedaan
insiden dari nyeri punggung pasca operasi
Tarkkila dkk membandingkan jarum sportte dan quinckle
pada frekuensi nyeri kepala pasca bedah dan nyeri
punggung: kedua jarum tsb tidak menunjukan keuntungan
untuk menurunkan insiden nyeri kepala dan punggung

Shutt dkk membandingkan dimana jumlah insersi dari


jarum pada komplikasi pasca operasi: insersi setelah
lebih dari 2 kali percobaan menunjukan adanya nyeri
punggung karena diasumsikan menyebabkan trauma
jaringan atau periosteal
Lowery dan Oliver: membandingkan ukuran jarum 22G
tipe quincke dan 26G ujung pensil pada 99 pasien
pediatric, hasilnya nyeri punggung terjadi 11% dengan
jarum 22G tipe quincke dan tidak ada satupun laporan
dari penggunaan jarum 25G ujung pensil

PENCEGAHAN
O Ukuran jarum dan bantuknya tidak

mempengaruhi kemungkinan pasien


mendapatkan nyeri punggung pasca operasi
O Pada pasien yang mendapatkan terapi
antiplatelet, hindari melakukan anastesi blok
neuroaksial karena akan meningkatkan resiko
trauma epidural
O Insersi jarum >2x akan meningkatkan resiko
trauma dan kemungkinan nyeri punggung
pasca operasi

O hampir semua pasien memiliki

sekurangnya satu kali episode nyeri


punggung. Riwayat ini harus ditanyakan
sebelum anastesi

MANAJEMEN
Self limited selama 7
hari tanpa menggunakan
pengobatan
Pijatan dengan terapi panas dan
dingin, penggunaan analgesic ringan
seperti parasetamol/NSAID salep
topical mungkin dapat diberikan

KESIMPULAN
O Penyebab nyeri punggung pasca spinal

masih belum diketahui lebih lanjut


O Faktor yang mempengaruhi: termaksut
posisi pasien pasca operasi, lamanya
operasi dan nyeri punggung yang sudah
ada sebelumnya
O Nyeri punggung ini merupakan kondisi yang
dapat sembuh sendiri

O Ada hubungan antara lidokain spinal dengan

kejadian TNS
O Tanyakan riwayat nyeri punggung sebelumnya
pada pasien yang menerima anastesi spinal

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai