Anda di halaman 1dari 7

TRANSCRIPT

d. Bedside Ultrasonography

 Tenderness pada palpasi


 Krepitasi
 Deformitas dinding dada.
 Terlihat gerakan paradoxical apabila terjadi ‘flail chest’

Scoring Systems
SOCIAL

 Fraktur merupakan suatu kondisi dimana terjadi diskontinuitas tulang.


 Penyebab terbanyak fraktur adalah kecelakaan, baik itu kecelakaan kerja,
kecelakaan lalu lintas dan sebagainya. Tetapi fraktur juga bisa terjadi akibat faktor
lain seperti proses degeneratif dan patologi (Depkes RI, 2005).

Chapman et al mendirikan RibScore, sistem penilaian radiografi


yang dapat menilai pada:

 ≥ 6 fraktur tulang rusuk, patah tulang bilateral, flail chest,


 ≥ 3 tulang patah severe, fraktur tulang rusuk pertama, dan adanya fraktur pada
anterior, lateral dan daerah posterior.

IMPLIKASI KEPERAWATAN

 WHO tahun 2000-2015:

orang awam menyebutkan bahwa fraktur tulang rusuk itu menyebabkan sakit parah di dada,
terutama saat bernafas

 Menurut Flagel dkk (2016) terjadi mortalitas 10%: pasien fraktur tulang rusuk lebih
dari 4

34%: pasien fraktur tulang rusuk 8/lebih

Terapi Nyeri Multimodal


Afriana Crusita Sari (17589)
Agata Niken Cahyaningrum (17590)
Agnesta Veiga F H (17591)
Annisa Rachmawati (17592)
Aprilia Trisnawati (17594)
Syoffawati Dewi (18220)
Tezar Nur Khabibi (18221)
Ummi Noor Hasanah (18222)
Vincentia Fanny Gita Rosari (18223)
Winning Canny (18224)
Bagi Perawat

 Mampu menerapkan asuhan keperawatan yang tepat


 Mampu bekerjasama dengan baik bersama tenaga medis lainnya

Social
e. CT Scan Dada
c. Radiografi Kosta/rib

 Fraktur tulang rusuk : 9-10% pasien trauma & menjadi marker pada cidera organ
 Menyebabkan Komplikasi
 Penentuan Lokasi & Pola Fraktur penting -> Kematian

Komplikasi
g. MRI

Hasil Jangka Panjang


Rumusan Masalah
Intervensi Terapeutik Berbasis Evidence:

Kesimpulan
THANK YOU
SEO
Tujuan
Chateter-based Analgesia??
ANALISIS EBN
CMS
“Comprehensive approach to the management of the patient with
multiple rib fractures: a review and introduction of a bundle rib
fracture management protocol”
Analisa Jurnal
a. Manajemen nyeri
b. Manajemen Ventilasi
c. Manajemen Sirkulasi
d. Pembedahan

Ada 2 studi yang mengembangkan :

 Pape et all -> sistem penilaian dengan kurva karakteristik operasi dengan nilai 0,916-
0,924

Komplikasi dada atau kematian berdasarkan jumlah fraktur tulang


rusuk, arterian oxygen tention : lung contuisions, rasio oksigen,
pleural involvement
Hubungan dengan Sistem Respirasi
.

 Analgesi Berbasis Kateter


 Terapi Nyeri Multimodal
 Pulmonary Hygiene
 Stabilisasi Operatif

Identitas Jurnal
Tampilan Fisik:
.
Untuk pasien fraktur tulang rusuk yang parah

Sistem ini mengombinasikan opioid dengan non opioid tambahan


yang telah diadvokasikan.

 trauma benda tumpul (kecelakaan atau jatuh dari tangga),


 coughing spells,
 trauma non-aksidental pada kasus pediatri,
 trauma minor repetitive,
 fraktur stress pada throwing athletes
 Mengetahui konsep mengenai fraktur tulang rusuk
 Mengetahui berbagai manajemen pasien dengan fraktur tulang rusuk melalui
berbagai penelitian yang terdapat pada jurnal
 Mengetahui berbagai implikasi keperawatan untuk kasus fraktur tulang rusuk

a. Laboratorium

BAB I
Latar Belakang
Kelompok 1

 Marasco et al menilai dari : multiple fraktur rusuk & politrauma memiliki nilai Glasgow
Outcome Score Extended (GOS-E) 7-8 (good covery)

 Jennet et al juga melakukan studi yang menilai hasil jangka panjang dari disabilitas
kronik dan nyeri kronis pada pasien fraktur tulang rusuk.

 Dada pucat atau chest flail


 Kontusi paru
 Hemothorax
 Pneumotoraks
 Hemopneumotoraks
 Pneumonia
 Gagal ginjal akut
 Perdarahan gastrointestinal
 Delirium
 Kematian

 Analgesia berbasis kateter : epidural paravertebral kateter

 Epidural kateter -> penurunan mortalitas pasien lansia dan dewasa muda,
mengurangi komplikasi, pemeliharaan fungsi paru, mengurangi atelectasis dari belat,
mempermudah pelepasan ventilator.

 Analgesia epidural kondisional -> kontrol nyeri membaik, frekuensi pneumonia lebih
rendah, masa pemasangan ventilator lebih pendek, ICU LOS memendek

Latar Belakang:
Pasien berusia ≥ 65 tahun memiliki resiko yang lebih tinggi, angka
kematian lebih tinggi, LOS di ICU lebih lama, resiko gagal nafas
akut, pneumonia, dan efusi pleura lebih tinggi, serta pemasangan
kateter ventilator lebih lama
 Perawat dapat melakukan pengkajian dengan PIC score tools untuk mengkaji tingkat
nyeri, kemampuan inspirasi, dan batuk dari pasien yang dapat digunakan sebagai
monitoring sistem respirasi pasien

 Perawat dapat melakukan management nyeri kepada pasien secara non-farmakologi


dengan metode yang dapat disesuaikan dengan kondisi pasien seperti
deepbreathing, guided imagery dll.

 Perawat dapat melakukan pelatihan pada pasien dan menganjurkan untuk


mebiasakan deep breathing (nafas dalam) dan batuk efektif dengan benar.

 Perawat dapat melakukan perawatan kateter analgesia yang terpasang pada pasien
sebagai langkah dalam pencegahan infeksi.

Penatalaksanaan
Pulmonary hygiene
PLATFORMS

 Boyles, Aaron D. Taylor, Benjamin C. Ferrel, Jason R. (2013). Posterior rib fractures
as a cause of delayed aortic injury: A case series and literature review. Injury Extra.
44 (May) pp. 43-45.
 Byun, Joung Hun and Kim, Han Young. (2013). Factors Affecting Pneumonia
Occurring to Patients with Multiple Rib Fractures. The Korean Journal of Thoracic
and Cardiovascular Surgery. Apr; 46(2): 130–134.
 World Health Organization. WHO methods and data sources for global burden of
disease estimates 2000-2015. 2015.
http://www.who.int/healthinfo/global_burden_disease/GlobalDALYmethods_2000_20
15.pdf?ua=1

 Apa itu fraktur tulang rusuk (rib fracture)?


 Bagaimana manajemen fraktur tulang rusuk (rib fracture)?
 Apa saja implikasi keperawatan yang dapat diperoleh?

TAMPILAN FISIK

KESIMPULAN
Fraktur tulang rusuk merupakan indikator penting dari luka yang berat dan pasien dengan
fraktur tulang ganda beresiko tinggi mengalami morbiditas dan mortalitas. Berdasarkan
literatur, direkomendasikan kateter yang menggunakan analgesia, managemen nyeri,
intervensi terapi respirasi, dan mengevaluasi secara teratur.
b. Radiografi dada
Bagi Mahasiswa
 Memilih dan memahami asuhan keperawatan yang tepat untuk pasien dengan
penyakit respiratory yang berhubungan dengan rib fraktur
 Mencari literatur-literatur atau EBN

BAB II
Tinjauan Pustaka

Penyebab:
BAB V
Penutup
Saran
Pendahuluan
BAB IV
Implikasi Keperawatan
Fraktur Kosta
Metode ini diadvokasikan untuk menghambat perkembangan komplikasi akibat fraktur tulang
rusuk atau trauma thorak.

Pemeriksaan Diagnosis
Referensi

BAB III
Analisa Jurnal
 Sistem Scoring
 Outcome Jangka Panjang
 Pasien Lansia

Bagi Keluarga/Masyarakat

 Mengenali tanda dan gejala penyakit respiratory yang diakibatakan oleh rib fraktur
 Memberi dukungan maupun perawatan yang diajarkan oleh tenaga kesehatan

Penstabilan operative
Dalam kamus kedokteran, fraktur adalah keadaan
patah/diskontinuitas terutama pada tulang (Ramali & Pamoentjak,
2005).
Fraktur kosta adalah keadaan patah/diskontinuitas yang terjadi
pada kosta/rib.
Fraktur kosta/rib tunggal dan non-displace= fraktur simple.
Fraktur multiple dapat menjadi masalah kompleks karena dapat
terjadi 'flail chest'.

 Dengan fakta bahwa rib fraktur dapat membahayakan nyawa maka jurnal yang kami
ambil yang berjudul “ Comprehensive approach to the management of the patient
with multiple rib fractures: a review and introduction of a bundled rib fracture
management protocol” menyajikan banyak sekali fakta menggenai rib fraktur. Jurnal
menjelaskan bagaimana penanganan yang efektif bagi pasien dengan rib fracture.
 Dalam jurnal ini penulis telah menyusun pula suatu protocol untuk penangan pasien
dengan permasalahan respiratory yang berhubungan dengan rib fraktur yang
terintegrasi dari semua tenaga kesehatan.
 Pada intinya kateter yang menggunakan analgesia, managemen nyeri, intervensi
terapi respirasi, dan mengevaluasi secara teratur adalah tindakan yang
direkomendasikan. Penagganan tersebut telah dijelaskan secara rinci dalam suatu
protocol yang telah di rujuk dari berbagai literature.

Judul :
"Comprehensive approach to the management of the patient with multiple rib fractures: a
review and introduction of a bundle rib fracture management protocol"
Penulis :
Cordellia E Witt dan Eillen M Bulger
Tahun terbit :
2016

Anggota
f. Angiografi

Pasien Usia Lanjut


http://tsaco.bmj.com/ published by group.bmj.com
Truma Surg Acute Care Open 201

Anda mungkin juga menyukai