Pengarahan adalah suatu tindakkan untuk mengusahakan agar semua anggota
kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi.
Organisasi yang tidak secara maksimal, menerapkan fungsi pengarahan, dapat
mengakibatkan antara lain : karyawan kurang disiplin , karyawan dalam bekerja tida sesuai dengan standar operasional prosedur yag telah ditetapkan, atau bahkan karyawan kurang bisa menghargai peran dan fungsi pimpinan.
Manajemen keperawatan sangat menentukan pelayanan keperawatan di Unit
Gawat Darurat oleh perawat dalam melaksanakan manajemen asuhan keperawatan kepada klien. Di ruang Unit Gawat Darurat mempunyai seorang kepala ruangan (Pengawas UGD) yang membawahi ruang Unit Gawat Darurat. Seorang pengawas memimpin 3 tim (regu), dimana 1 tim (regu) terdiri dari 3 – 5 orang yang bertugas selama 24 jam dibagi menjadi 3 shift, yaitu pagi, sore dan malam. Metode kerja yang diterapkan adalah metode kerja tim (regu). Setiap tim (regu) mempunyai seorang kepala tim/regu (Assisten Pengawas Regu) dan bertanggung jawab dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien selama mereka bekerja atau bertugas kurang lebih 8 – 10 jam, yang selanjutnya akan diserahterimakan kepada tim (regu) yang bertugas berikutnya.
Kepala ruangan juga harus menguasai dan mengerti tentang kebijakan,
peraturan dan standar prosedur operasional (SPO) yang ditetapkan oleh rumah sakit. Hal ini untuk menghindari terjadinya kesalahan dan kekeliruan di dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan kepada klien, yang mengakibatkan kerugian baik terhadapan klien, keluarga dan rumah sakit. Setelah melakukan fungsinya dalam mengarahkan, pengawas Unit Gawat Darurat selanjutnya mengevaluasi rencana tindakan keperawatan yang diberikan kepada klien, agar kebutuhan dan kepuasan klien terpenuhi.