Anda di halaman 1dari 4

Evidence-Based Practice adalah penggunaan bukti untuk mendukung

pengambilan keputusan di pelayanan kesehatan”. Practice in Nursing adalah


penggunaan bukti ekternal, bukti internal (clinical expertise), serta manfaat dan
keinginan pasien untuk mendukung pengambilan keputusan di pelayanan
kesehatan.

PICOT memang adalah bagian dari analisa masalah, tapi kedudukannya


adalah untuk memperjelas dan mempertajam masalah sebelum masalah ini
siap dihidangkan dimeja untuk dicarikan solusinya.

P= patient population. Siapa yang menjadi populasi yang menderita


masalah ?

I=Intervention dapat berupa new evidence-based intervention. Intervensi


keperawatan seperti apa yang kira-kira menyebabkan masalah bagi pasien,
bagi organisasi, bagi perawat?

C= Comparison intervention, dapat berupa intervensi standard atau


intervensi yang biasanya dilakukan.

O= Outcome(s), dapat berupa pengetahuan, praktik/process dan pasien.

T=time.

Kasus 1

Rumah sakit jiwa S yang terletak di kota L sering mendapatkan pasien yang
datang dengan masalah yang sama, yaitu tidak mampu beradaptasi dengan
lingkungan diluar rumah sakit dan tidak disiplin minum obat. Rumah sakit jiwa
s masih menerapkan kebijakan untuk rawat terpisah antara pasien dan
keluarganya. Pasien juga wajib untuk mengenakan pakaian yang diberikan
oleh rumah sakit. Pasien tinggal bersama pasien lainnya dalam bangsal
keperawatan. Gaya perawatan seperti ini dapat digolongkan sebegai
perawatan tradisional. Meskipun rumah sakit sudah menerapkan kebijakan
untuk pembatasan hari rawat, tapi rumah sakit juga tidak dapat melakukan
apa-apa, karena pasien yang kebanyakan adalah pasien yang sama/pasien
lama terus datang dan terkadang datang dengan masalah yang sangat serius
dan membutuhkan perawatan rawat inap atau inpatient. Rumah sakit sudah
melakukan banyak cara seperti melatih pasien untuk melakukan asuhan
keperawatan jiwa kepada pasien dan juga kepada keluarga dengan
melakukan home visit. Pasien dan keluarga bahkan sudah diajarkan untuk
menghafal obat-obatan yang harus diminum secara rutin oleh pasien. Tapi,
semua hal yang diupayakan tetap tidak dapat menurunkan jumlah pasien yang
kembali ke rumah sakit (lagi). Kepala rumah sakit bahkan mengatakan bahwa,
“Terapi gagal!”. Untuk memecahkan masalah ini, Perawat M yang
merupakan kepala ruangan A membawa gagasan agar manajemen rumah
sakit mulai menerapkan atau menggunakan Millieu Therapy untuk merawat
pasien. Manajemen rumah sakit setuju dengan ide ini dan mulai
mendiskusikan persiapannya.

Dari kasus diatas, kita dapat menyusun pertanyaan dengan menggunakan rumusan
PICOT sebagai berikut.

P= Terjadi peningkatan dan tidak ada tanda-tanda penurunan jumlah pasien lama
yang masuk ke rumah sakit karena masalah tidak mampu beradaptasi dan gagal
manajemen obat.

I= Perawatan tradisional yang masih memisahkan keluarga dengan pasien.

C= Millieu therapy adalah meningkatkan fungsi lingkungan sebagai media untuk


mencapai kesembuhan.

O= pasien mampu beradaptasi dengan cepat dan mudah dari lingkungan rumah
sakit menuju lingkungan rumah/social diluar rumah sakit.
T= Masa perawatan pasien di rumah sakit.

Berdasarkan rumusan PICOT diatas, kita dapat merumuskan kalimat masalah


menjadi sebagai berikut.

Untuk pasien yang dirawat di rumah sakit jiwa, apakah efek dari perawatan
pasien secara tradisional jika di bandingkan dengan perawatan pasien dengan
menerapkan millieu therapy dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan
beradaptasi pasien dari lingkungan rumah sakit menuju lingkungan
rumah/social di laur rumah sakit ?.

KASUS 2

CONTOH KONDISI PASIEN DI RS YANG MEMBUTUHKAN INTERVENSI


KEPERAWATAN BERDASAR BUKTI ILMIAH
Perawat di ruang X tidak pernah memperhatikan kondisi pasien dan
resiko pasien mengalami dekubitus. Perawat hanya memberikan perhatian
pada pasien yang benar-benar tidak mampu mobilisasi
 Patient Care Question
Apakah pasien yang dirawat di RS dengan defisit neurologik, penurunan
kesadaran dan immobilisasi mempunyai resiko mengalami dekubitus?
Untuk menentukan intervensi yang sesuai berdasarkan bukti ilmiah yang
diperoleh, perawat dapat menggunakan metode PICO dengan bantuan
pertanyaan seperti dibawah ini :
 Ask a Clinical Question
Apakah pasien yang yang dirawat di RS mempunyai resiko terjadinya
dekubitus?
P (Patient Problem) = immobilisasi
I (Intervention) = perubahan posisi tidur( mobilisasi)
C (Comparison) = massage bony prominence
O (Outcome) = pencegahan dekubituS
T (TIME)= Masa perawatan pasien di rumah sakit.
Berdasarkan contoh kasus tersebut, perawat dapat membuktikan bahwa
intervensi keperawatan dapat dilakukan dengan menggunakan bukti-bukti
ilmiah sebagai dasar pemilihan / penentuan intervensi keperawatan.
Dengan menggunakan intervensi keperawatan berdasarkan bukti-
bukti ilmiah, maka perawat dapat berperan serta dalam upaya
melaksanakan gerakan nasional “ patient safety”  yaitu dengan cara
mencegah kejadian dekubitus setelah diperoleh bukti ilmiah bahwa
immobilisasi sebagai salah satu faktor resiko dekubitus sehingga perawat
dapat menentukan bahwa perubahan posisi tidur secara teratur merupakan
tindakan/intervensi yang tepat untuk mencegah dekubitus( meningkatkan
keselamatan pasien).

Anda mungkin juga menyukai