Sistem yang kami buat ini juga merupakan pengembangan dari sistem-sistem yang sudah ada
sebelumnya yang hanya mampu melakukan entry data pasien saja. Oleh karena itu, pada sistem yang
kami buat ini, memiliki banyak keunggulan didalam penggunaan dan manfaatnya. Diantaranya yaitu
sistem ini dapat memudahkan bagian Receptionist dalam melakukan proses registrasi pasien baru
serta pencetakan KTP (Kartu Tanda Penduduk). Selain itu, sistem ini juga dapat memudahkan bagian
Asisten Dokter untuk melakukan entry data serta print-out hasil diagnose pasien. Sedangkan untuk
bagian Administrasi juga memudahkan tugasnya untuk mencatat dan menyimpan data karyawan,
penyakit dan obat di Puskesmas Dayeuh Kolot, pencatatan data transaksi keuangan Puskesmas, serta
pencatatan dan pencetakan bukti gaji karyawan Puskesmas Dayeuh Kolot.
3. Who(pengguna sistem)
Adapun pengguna sistem ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu :
- Admin = Bagian Administrasi
- Operator = Bagian Administrasi, Receptionist dan Asisten Dokter
PUSKESMAS
1. Definisi Puskesmas :
Menurut Depkes 1991,Suatu kesatuan organisasi fungsional yang merupakan pusat pengembangan
kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan
kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk
kegiatan pokok.
2. Fungsi Puskesmas:
Fungsi puskesmas itu sendiri meliputi
a. Fungsi Pokok
1) Pusat pengerak pembangunan berwawasan kesehatan Pusat pemberdayaan
2) masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan
3) Pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama
b. Peran Puskesmas
Sebagai lembaga kesehatan yang menjangkau masyarakat diwilayah terkecil dalam hal
pengorganisasian masyarakat serta peran aktif masyarakat dalam penyelenggaraan kesehatan secara
mandiri
c. Cara-cara yang ditempuh
1) Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka menolong
dirinya sendiri.
2) Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggunakan sumber daya secara
efisien dan efektif.
3) Memberikan bantuan teknis
4) Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat
5) Kerjasama lintas sektor
Bagi desa yang belum ada fasilitas pelayanan kesehatan ditempatkan seorang bidan yang bertempat
tinggal di desa tersebut dan bertanggung jawab kepada kepala puskesmas.Wilayah kerjanyadengan
jumlah penduduk 3.000 orang. Adapun Tugas utama bidan desa yaitu :
a) Membina PSM
b) Memberikan pelayanan
c) Menerima rujukan dari masyarakat
3. Tujuan Puskesmas
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah untuk mendukung
tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran , kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi orang yang bertempat tinggal diwilayah kerja puskesmas agar terwujud
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesiam Sehat 2010.
4. Tugas Puskesmas
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas (UPTD) kesehatan kabupaten / kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunankesehatan disuatu wilayah. Puskesmas sebagai
pusat pelayanan kesehatan strata pertama menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan tingkat
pertama secara menyeluruh, terpadu , dan berkesinambungan, yang meliputi pelayanan kesehatan
perorang (private goods) dan pelayanan kesehatan masyarakat (public goods). Puskesmasw
melakukan kegiatan-kegiatan termasuk upaya kesehatan masyarakat sebagai bentuk usaha
pembangunan kesehatan.
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang langsung memberikan pelayanan secara
mrnyeluruh kepada masyarakat dalam satu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha
kesehatan pokok.Jenis pelayan kesehatan disesuaikandengan kemampuan puskesmas, namun terdapat
upaya kesehatan wajib yang harus dilaksanakan oleh puskesmas ditambah dengan upaya kesehatan
pengembangan yang disesuaikan dengan permasalahan yang ada serta kemampuan puskesmas.
Upaya-upaya kesehatan wajib tersebut adalah ( Basic Six):
a. Upaya promosi kesehatan
b. Upaya kesehatan lingkungan
c. Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana
d. Upaya perbaikan gizi masyarakat
e. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
f. Upaya pengobatan
Berdasarkan pertimbangan diatas maka pada tahun 1994 dibangunlah Puskesmas Wangisagara yang
beralamat di Jln Raya Wangisagara dengan nomor kode Puskesmas yaitu 2904. Status puskesmas
Wangisagara saat ini yaitu TTP. Adapun status puskesmas dalam program TB Paru yaitu PRM. PRM
ini dibentuk dengan harapan bisa menciptakan sebuah kecamatan yang sehat untuk menuju Indonesia
Sehat 2010.
Jawab:
Ketentuan Depkes
TAK hanya pengguna kartu Askes, seluruh masyarakat yang hendak ke rumah sakit harus
menggunakan surat rujukan Puskesmas. Pelayanan dasar kesehatan melalui Puskesmas.
Jika Puskesmas tak lagi mampu memberi pelayanan karena keterbatasan alat-alat kesehatan, akan
memberi surat rujukan ke rumah sakit atau dokter spesialis.
Berdasarkan ketentuan Depkes, jika tak ada surat rujukan, peserta dikenakan dua kali lipat dari tarif
awal. Puskesmas yang tak bisa memberi surat rujukan, dikarenakan pasien tak terdaftar di Puskesmas
karena daftar riwayat kesehatannya tak ada.
Daftar kesehatan pasien tercantum pada Puskesmas pertama kali dipilih dan tak bisa diganti, sehingga
pelayanan surat rujukan tak dapat diberikan. Surat rujukan hanya dapat dibuat di Puskesmas, atau
telah terdaftar di Askes.
Alur pelayanan kesehatan untuk pelayanan dasar, peserta Askes dapat berobat di Puskesmas dengan
menunjukkan kartu peserta. Rawat inap dapat dilakukan di Puskesmas atau dengan tempat tidur
berdasarkan indikasi medis.
Pelayanan kesehatan lanjutan, peserta dapat datang ke Askes Center di rumah sakit dengan
menunjukkan kartu peserta dan menyerahkan surat rujukan atau surat perintah kontrol dari
Puskesmas.
Apabila peserta diharuskan melanjutkan ke rumah sakit khusus, harus menunjukkan kartu dan surat
rujukan rumah sakit. Dalam keadaan gawat darurat tak diperlukan surat rujukan, dapat langsung ke
UGD rumah sakit dengan menunjukan kartu peserta.
Keadaan sebaliknya terjadi saat pengkoordinasian dan pengawasan fasilitas kesehatan di suatu
wilayah. Tentunya lebih sulit mengkoordinasi dan mengawasi begitu banyak fasilitas kesehatan.
Dibutuhkan suatu sistem yang terintegrasi untuk bisa menangani itu semua. Salah satunya dalam
bentuk pemetaan ketersediaan fasilitas kesehatan di suatu wilayah.
Pemetaan ketersediaan fasilitas kesehatan dapat dilakukan secara manual maupun computerized.
Penggunaan software/perangkat lunak pemetaan dimungkinkan untuk tujuan ini. Ada yang
menggunakan Epi Info, health mapper, dan lain sebagainya. Beberapa perangkat lunak harus
berbayar, namun perangkat health mapper bisa didapatkan secara gratis.
Pada pemetaan ketersediaan fasilitas kesehatan dengan menggunakan perangkat health mapper,
koordinat posisi fasyankes bersangkutan dimasukkan dalan perangkat lunak. Yang dimaksud dengan
koordinat posisi fasyankes adalah titik perpotongan lintang dan bujur dalam garis bumi. Koordinat ini
bisa didapat dengan menggunakan alat GPS (Global Positioning System) dengan merek apapun.
Hasil akhir yang didapat berupa gambar peta dengan titik-titik posisi fasyankes yang telah
dimasukkan. Dari peta ini, kita bisa melihat penyebaran fasilitas kesehatan di wilayah tertentu, sesuai
dengan data yang telah dimasukkan dalam perangkat lunak.
Tidak hanya posisi, perangkat lunak ini mampu memuat data yang berhubungan dengan fasilitas
kesehatan yang sudah dimasukkan tadi. Termasuk ketersediaan tenaga kesehatan, fasilitas layanan,
dan data-data semisal angka kematian, angka kesakitan, dan sebagainya.
Data-data ini akan lebih mudah di update dibandingkan dengan penggunaan cara manual. Ketika ada
perubahan data, penambahan fasilitas, dan lainnya, informasi ini dengan mudah bisa di input ke dalam
perangkat lunak, dan hasilnya bisa langsung ditampilkan bersama atau menggantikan data yang sudah
ada sebelumnya.
Berbeda dengan cara manual yang hanya dapat menampilkan angka-angka diatas kertas, cara
pemetaan dengan perangkat lunak Health mapper ini lebih enak dilihat (eyecatching). Hasil
tampilannya yang berupa gambar peta, memudahkan perencana untuk melihat penyebaran fasilitas,
kebutuhan wilayah, kekurangan dan kelebihan suatau wilayah. Pada akhirnya, akan memudahkannya
untuk membuat perencanaan yang lebih rasional dan tepat sasaran.
Misalnya, rencana pendirian puskesmas baru dapat mengacu pada pemetaan cakupan wilayah
pelayanan dari puskesmas yang telah ada sebelumnya. Puskesmas baru dapat didirikan di daerah yang
tidak/kurang terjangkau oleh pelayanan puskesmas yang sudah ada sebelumnya.
Jadi, dengan pemetaan, akan lebih mudah bagi kita menjawab pertanyaan: dimanakah puskesmas
terdekat yang bisa memberikan pelayanan yang dibutuhkan?
Gambaran Kerja Puskesmas
Kegiatan di Puskesmas nampaknya harus dijabarkan dulu agar ada gambaran tentang masalah ini.
Untuk melihat kegiatan puskesmas kita harus sedikit melihat pada pasal-pasal di Kepmenkes
128/2004. Sebenernya sudah jelas mana yang merupakan fungsi puskesmas di sana. Bahasa dewanya
disana disebutkan bahwa fungsi puskesmas adalah :
1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan
2. Pusat Pemberdayaan Masyarakat
3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Namun pada saat menyusun persyaratan ISO 9001:2000 salah satunya adalah menyusun manual
mutu, yang lebih menggambarkan apasaja gaweannya Puskesmas kami merinci kegiatan menjadi 3
jenis :
1. Kegiatan Manajemen
2. Kegiatan Pelayanan Kesehatan
3. Kegiatan Pelaksanaan Program
Seperti pada posting sebelum ini saya menjelaskan bahwa kegiatan manajemen terdiri dari POAC.
Pelayanan kesehatan dan pelaksanaan program-program sebenarnya ya Promotif Preventif Kuratif
Rehabilitatif dengan penekanan masing-masing pada unsur-unsurnya dan tergantung dari jenis
programnya.
Kegiatan Manajemen dibagi menjadi : Manajemen Personalia (Man), ini kerjaannya TU banget,
meliputi semua urusan kepegawaian sampai dengan pengembangan kemampuan-ketrampilannya
(sekolah, kursus, seminar dan pelatihan) dan peningkatan karirnya (kenaikan pangkat, dll).
Manajemen Keuangan (Money), dilakukan oleh bendahara, secara struktural pengendaliannya ada di
bawah TU, meliputi semua masalah keuangan PKM. Manajemen Sarana dan Prasarana (Material),
sekarang lebih dikenal dengan Obat dan Perbekalan. Yg terakhir Manajemen Pengendalian Dokumen
(Method) meskipun dalam pengendalian dokumen ISO juga lebih banyak lagi yang diurus.
Organizing-Actuating-Controling dilaksanakan simultan dalam bentuk jadwal harian & bulanan
diawasi dengan monitoring dan evaluasi sekali setahun. Bila pembagian tugasnya besar misalnya
siapa yg pegang program promosi kesehatan, itu diadakan di Tinjauan Manajemen (1 tahun sekali).
Kegiatan Pelayanan Kesehatan adalah keseharian Puskesmas, kegiatan antara lain : pelayanan di
Loket, Rawat Jalan (BP, Poli Gigi dan Poli KIA), Rawat Darurat (UGD dan PONED), Rawat Inap,
Laboratorium, Poli Konseling, Apotek dan Rujukan Ambulance.
Kegiatan Pelaksanaan Program, terdiri dari : Promosi Kesehatan, Penyehatan Lingkungan, Kesehatan
Keluarga, Peningkatan Gizi Masyarakat dan P2M ditambah program-program inovatif seperti UKS,
UKGM, Perkesmas, Keswa, Kes Indera, Kes Usila dan Batra.
Di Puskesmas, tenaga fungsional yang ada antara lain adalah : Dokter, Dokter Gigi, Bidan, Perawat,
Perawat Gigi, Sanitarian, Nutrisionis, Asisten Apoteker dan Laboran (itu juga yang lengkap jarang
sekali). Tenaga lain yang asalnya dari umum adalah : tata usaha, pembantu rawat, pembantu bidan,
cleaning service, satpam, staf umum. Dulu ada yang dinamakan juru. Ini adalah pegawai dengan
pengetahuan umum yg dilatih program tertentu, misalnya : juru kusta, juru imunisasi (jurim).
Permasalahan
Teman saya Pak Sjahrir mengatakan :
Dokter menjadi Ka Puskesmas karena penguasaan tindakan pelayanan. Penyehatan masyarakat dan
lingkungan yang punya disiplin ilmu.
Pemisahan tugas tidak dilakukan berdasarkan masalah yang ada untuk lingkup pengambilan
keputusan di tiap tahap/level manajemen.
Proses perencanaan misalnya, hanya copy dan paste dari apa yang terdahulu. Tidak ada pendekatan
rasional. Yang ada pendekatan berdasarkan daftar kebutuhan untuk mendapat anggaran….
Saya setuju dengan pendapat beliau tentang : Dokter menjadi Ka PKM karena penguasaan tindakan
pelayanan. Ya, tapi tidak hanya itu. Dokter, Dokter Gigi dan SKM sama dibekalinya ilmu kesehatan
masyarakat. Sehingga perencanaan kesehatan sampai dengan evaluasi masalah-masalah kesehatan 3
jenis tenaga ini mampu merencanakan dan melaksanakan. Sedangkan kegiatan penyehatan
masyarakat dan lingkungan adalah kegiatan terpadu. Sehingga tidak bisa terpisah dari peran dokter
bila ia ditunjuk sebagai kepala puskesmas.
Pemisahan tugas (pembagian tugas?) sebenarnya sudah dilakukan berdasarkan masalah, bila itu
menyangkut pelayanan sehari-hari. Misalnya di BP, dokter dan perawat; di poli KIA, bidan (+dokter);
di poli Gigi (drg. + Perawat Gigi) dst. Tapi bila yang dibicarakan adalah peningkatan kemandirian
masyarakat, maka program lebur jadi satu.
Masalah TB Paru, misalnya, akan melibatkan bagaimana promokes akan menerapkan advokasi,
penyuluhan, pemberdayaan; bagaimana kesling melihat lingkungannya berpengaruh atau tidak;
perkesmas melaksanakan pendidikan kesehatan kepada keluarga-keluarganya ttg masalahnya,
bagaimana P2M mulai dari pemantauan imunisasi BCG sampai ke program P2TB-nya melaksanakan
DOTS, UKS harus bisa meningkatkan pengetahuan murid-muridnya dst dst.
Yang demikian itu disebut integrasi program-program puskesmas karena diharuskan menganut azas
keterpaduan.
Demikian pula pada saat perencanaan, azas keterpaduan pun menjadi salah satu dasar penyusunan.
Bahwa kemudian ada yang kupipas ini tentu saja harus dilihat individunya dan beban tugasnya.
Pendekatan rasional sudah cukup banyak dan sudah banyak provinsi yang mengembangkan sendiri-
sendiri bagaimana membuat pendekatan rasional. Misalnya ada yang namanya Pendekatan PROSFEK
(evidence based) ini nasional jadi mestinya puskesmas mana aja kalo provinsinya mengembangkan
pasti kebagian minimal sosialisasi. Adalagi yang disebut sebagai Lokakarya A dan B ini juga
evidence based; di KIA ada DTPS, kemudian ada ISO. Bahkan sekarang sampai Balanced Score Card
sudah akan dijadikan pola manajemen di Puskesmas. Tapi tentu saja perlu waktu untuk benar-benar
menjadi matang.
Diperjelas
Inti masalahnya sebenarnya adalah siapakah komandannya. Ini yg oleh cakmoki digarisbawahi pada
pekerjaan fungsionalnya di lapangan, yang oleh Pak Sjahrir karena kemampuan penanganan medisnya
sehingga pilihan mereka jatuh pada dokter.
Ada beberapa cerita tentang kegagalan penerapan kebijakan ini, banyak cerita tentang perseteruan
gara-gara kebijakan ini dan sedikit cerita keberhasilan juga karena kebijakan ini ..
Mungkin ada baiknya kita melihat skalanya lebih luas, barangkali yang gagal karena belum ada
persiapan sebelumnya, misalnya jumlah tenaga, sarana dan anggaran yang tidak memadai sehingga
penggantian manajemen berujung kegagalan, atau mungkin betul bahwa manajer dilatih tapi
pemimpin itu dilahirkan jadi memang udah dari sononya .. atau gaya kepala dinas saya,
kepemimpinan itu intinya komunikasi, komunikasi intinya informasi, informasi intinya data, so siapa
yang menguasai data akan jadi pemimpin .. ??
Mari kita diskusikan, mungkin dengan tambahan diatas akan jadi lebih berkembang atau malah
tambah bingung hehehe ..
Puskesmas (2)
PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
STEP 1
1. Puskesmas : tempat yang berguna dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan tingkat
pertama, unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja
2. BIAS : Bulan Imunisasi Anak Sekolah yaitu program imunisasi untuk anak sekolah
dasar (1-4) yang diselenggarakan oleh puskesmas meliputi dipteri, campak, dan tetanus
3. KIA : Kesehatan Ibu dan Anak, uapaya di bidang kesehatan yang mengenai
pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu menyusui, bayi, dan anak balita serta anak pra sekolah
4. Imunisasi : salah satu program puskesmas yaitu pemberian kekebalan tubuh tehadap
penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan dengan penyakit, pemberian
vaksin yang berguna untuk kekebalan tubuh
5. Posyandu : pos pelayanan kesehatan yang terpadu
STEP 2
Puskesmas
1. Definisi
2. Tugas
3. Tujuan
4. Fungsi pelayanan dan manajemen
5. Program kerja puskesmas
6. Petugas puskesmas
7. Kendala dalam menjalankan puskesmas
Hubungan antara puskesmas dan pelayanan kesehatan primer
STEP 7
Puskesmas
1. Definisi
1) Unit fungsional pelayanan kesehatan terdepan sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kota
atau kabupaten yang melaksanakan upaya penyuluhan, pencegahan dan penanganan kasus-kasus
penyakit di wilayah kerjanya, secara terpadu dan terkoordinasi.
Sistem Informasi dan Manajemen Puskesmas, Depkes RI, Jakarta, 1997
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Tim Prima Pena, Gitamedia Press
2) Puskesmas adalah unit pelaksana tehnis Dinas Kesehatan Kab/kota yang bertanggungjawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di satu atau sebagian wilayah kecamatan
Kebijakan Dasar Puskesmas
2. Tugas
1) PUSAT PENGGERAK PEMBANGUNAN BERWAWASAN KESEHATAN
Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya agar
menyelenggarakan pembangunan yg berwawasan kesehatan
Aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program
pembangunan di wilayah kerjanya
Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan
penyembuhan dan pemulihan
3. Tujuan
Tujuan umum:
Tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yaitu meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar
terwujud kesehatan yang sistem kesehatan setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia
Sehat 2010
Tujuan khusus:
1) Meningkatkan status kesehatan bayi melalui imunisasi dasar
2) Meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan
3) Meningkatkan status gizi masyarakat,balita dan ibu hamil melalui pelayanan gizi
4) Menurunkan angka kesakitan karena penyakit degeratif pada kelompok usila
5) Meningkatkan mutu lingkungan melalui peningkatan sarana dan prasarana
6) Meningkatkan status kesehatan masyarakat melalui pencegahan dan pemberantasan penyakit
menular langsung
7) Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat pada masyarakat
8) Menurunkan angka kematian bayi dan kematian ibu maternal
9) Meningkatkan pertolongan persalinan dan tenaga kesehatan melalui persalinan di ruang bersalin
10) Meningkatkan pelayanan
(www.pu.go.id)
Perencanaan tingkat puskesmas (PTP) yaitu suatu proses kegiatan sistematis untuk menyusun atau
menyiapkan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh puskesmas pada tahun berikutnya, meliputi:
Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
a) Tahap persiapan
Kepala puskesma membentuk tim penyusun dan menginformasikan tentang materi yang akan dibahas
b) Tahap pengumpulan dan analisa data
Data yang dikumpulkan meliputi:
Situasi umum dan lingkungan
Data pencapaian program kegiatan pokok puskesmas dari tahun lalu
Maka akan diperoleh:
Identifikasi masalah
Penyebab masalah
Prioritas masalah
Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) dilaksanakan dalam suatu mini lokakarya dan terdiri dari 2
langkah utama, yaitu:
a) Langkah penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan, menjelaskan secara rinci mengenai:
Lokakarya Mini Puskesmas merupakan suatu pertemuan antar petugas Puskesmas dan petugas
Puskesmas dengan sektor terkait (lintas sektoral) untuk meningkatkan kerjasama tim, memantau
cakupan pelayanan Puskesmas serta membina peran serta masyarakat secara terpadu agar dapat
meningkatkan fungsi Puskesmas. Ditinjau dari fungsi manajemen yang terdiri dari perencanaan (P1),
Penggerakan Pelaksanaan (P2) dan Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3) maka Lokakarya Mini
Puskesmas merupakan penerapan Penggerakan Pelaksana (P2).
Tempat Kegiatan Lokakarya Mini Puskesmas diadakan di Aula Puskesmas
Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan fungsi Puskesmas melalui penggerakan pelaksanaan Puskesmas, bekerjasama
dalam tim dan membia kerja sama lintas program serta lintas sektoral.
2. Tujuan Khusus
Tergalangnya kerjasama dalam tim antar tenaga Puskesmas dan terlaksa
b. Terselenggaranya lokakarya bulanan antar tenaga Puskesmas dalam rangka pemantauan hasil kerja
tenaga Puskesmas dengan cara membandingkan rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan
hasil kegiatannya dan membandingkan cakupan kegiatan dari daerah binaan dengan targetnya serta
teersusunnya rencana kerja bulan berikutnya.
c. Tergalangnya kerjasama lintas sektoral dalam rangka pembinaan dan pengembangan peran serta
masyarakat secara terpadu.
d. Terselenggaranya lokakarya tribulanan lintas sektoral dalam ranngka mengkaji kegiatan kerjasama
lintas sektoral dan tersusunnya rencana kerja tribulan berikutnya.
Manfaat
Manfaat : Mengevaluasi kegiatan yang telah dilakuakan pada bulan lalu dan untuk merencanakan
kegiatan yang akan dilakukan.
Hasil
3. Penggalangan / peningkatan kerjasama dalam Tim.
Lokakarya yang pada dasarnya dilaksanakan setahun sekali dilingkungan Puskesmas sendiri, dalam
rangka meningkatkan kerjasama antar petugas Puskesmas untuk meningkatkan fungsi Puskesmas.
4. Lokakarya Bulanan Puskesmas.
Sebagai tidak lanjut lokakarya pengggalangan / peningkatan kerjasama dalam Tim, setiap awal bulan
berikutnya diadakan pertemuan antar tenaga Puskesmas untuk membandingkan rencana kerja bulan
yang lalu dengan hasil kegiatan serta cakupan daerah binaan.
Stratifikasi puskesmas
Tujuan diadakannya stratifikasi puskesmas adalah untuk mendapatkan gambaran tentang tingkat
perkembangan fungsi puskesmas secara terus-menerus dalam rangka pembinaan dan
pengembangannya.
Aspek yang dinilai:
a. Hasil cakupan program kegiatan pokok puskesmas
b. Proses menejemen (P1, P2, P3)
c. Sumber daya atau sarana (tenaga, dana, perlengkapan, obat-obatan)
d. Aspek lingkungan (fisik non fisik)
SP3 adalah tata cara pencatatan & pelaporan yg lengkap untuk pngelolaan Puskesmas , meliputi
keadaan fisik,tenaga,sarana dan kegiatan pokok yg dilakukan serta hasil yg dicapai oleh Puskemas
Penentuan strata:
Pembobotan thd program-program kegiatan pokok puskesmas terdiri dari 12 variabel. Yang bila
ditotal akan berjumlah 12.000 dan dalam bentuk persentase.
a. Stratifikasi I > 75% baik
b. Stratifikasi II 50 – 75% sedang
c. Stratifikasi III < 50% kurang
Tujuan
a. Mendapatkan gambaran secara menyeluruh perkembangan
puskesmas dalam rangka mawas diri
b. Mendapatkan masukan untuk perencanaan puskesmas dalam
waktu mendatang
c. Mendapatkan informasi tentang masalah dan hambatan
pelaksanaan puskesmas sebagai masukan untuk pembinaan
lebih lanjut
Sumber :
http://www.puskel.com/pelayanan/program-puskesmas/
18 program pokok puskesmas :1.
Upaya kesehatan ibu dan anak2.
Upaya keluarga berencana3.
Upaya peningkatan gizi4.
Upaya kesehatan lingkungan5.
Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular6.
Upaya pengobatan termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan7.
Upaya penyuluhan kesehatan8.
Upaya kesehatan sekolah9.
Upaya kesehatan olahraga10.
Upaya perawatan kesehatan masyarakat11.
Upaya kesehatan kerja12.
Upaya kesehatan gigi dan mulut13.
Upaya kesehatan jiwa14.
Upaya kesehatan mata15.
Upaya laboratorium sederhana16.
Upaya pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi kesehatan17.
Upaya kesehatan lanjut usia18.
Upaya pembinaan pengobatan tradisiona
Latar belakang
• Pelayanan kesehatan (BKIA, BP, BP4) berjalan sendiri sendiri
• Keinginan untuk menyatukan payanan kesehatan tingkat pertama
Rakernas I di Jakarta th 1968
• Puskesmas tingkat desa
• Puskesmas tingkat kecamatan
• Puskesmas tingkat kawedanan
• Puskesmas tingkat kabupaten
Rakernas th 1970
• Pembagian puskesmas A, B dan C dianggap kurang sesuai.
• Ditetapkan satu macam puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi satu kecamatan atau pada suatu
daerah dengan jumlah penduduk antara 30.000 sampai 50.000 jiwa. Yang dikenal dengan konsep
wilayah
• Berdasarkan Inpres No. 5 tahun 1974 dan No. 4 tahun 1976 konsep wilayah diperkecil menjadi suatu
wilayah dengan jumlah penduduk 30.000 jiwa.
• Tahun 1979 dirintis puskesmas di tingkat desa atau kelurahahan yang memiliki jumlah penduduk
30.000 jiwa.
• Untuk koordinasi kegiatan di tingkat kecamatan, salah satu ditunjuk menjadi sebagai penanggung
jawab dan disebut Puskesmas Kecamatan atau Puskesmas pembina
• Dan puskesmas yang ada di desa/kelurahan disebut sebagai puskesmas pembantu
Definisi
Depkes 1991
Suatu kesatuan organisasi fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat
yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan secara
menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
Fungsi Puskesmas
Fungsi Pokok
• Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat.
• Membina peran serta masyarakat
• Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu
Satuan Penunjang
1. Puskesmas Pembantu
2. Puskesmas Keliling
3. Bidan desa
Puskesmas Pembantu
Unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan
kegiatan-kegiatan yang dilakukan puskesmas dalam rung lingkup wilayah yang lebih kecil
Puskesmas Keliling
Unit pelayanan kesehatan keliling yang dilengkapi dengan kendaraan bermotor dan peralatan
kesehatan, peralatan komunikasiserta sejumlah tenaga yang berasal dari puskesmas.
• Memberi pelayanan kesehatan daerah terpencil
• Melakukan penyelidikan KLB
• Transport rujukan pasien
• Penyuluhan kesehatan dengan audiovisual
Bidan desa
Bagi desa yang belum ada fasilitas pelayanan kesehatan ditempatkan seorang bidan yang bertempat
tinggal di desa tersebut dan bertanggung jawab kepada kepala puskesmas.
• Wilayah kerjanyadengan jumlah penduduk 3.000 orang \
• Tugas utama bidan desa
• Membina PSM
• Memberikan pelayanan
• Menerima rujukan dari masyarakat
Micro Planning
Pengertian
Perencanaan micro tingkat puskesmas adalah penyusunan rencana tingkat puskesmas untuk 5 tahun,
termasuk rincian tiap tahunnya
Tujuan
Umum
Meningkatkan cakupan pelayanan program prioritas sesuai dengan masalah yang dihadapi puskesmas
sehingga meningkatkan fungsi puskesmas.
Khusus
• Tersusunnya rencana kerja puskesmas untuk jangaka waktu 5 tahun secara tertulis.
• Tersusunnya rencana kerja tahunan puskesmas, sebagai penjabaran rencana kerja 5 tahunan.
Tingkat kegawatan
• Ganas
• Urgensi
• Kecenderungan
• Skor 0 – 10
Faktor PEARL
Menentukan dapat tidaknya program tersebut dilakukan
P: Appropriatness (tepat guna)
E: Economic feasibility
A: acceptability
R: Resourse availability
L: Legality
Penyusunan POA
• Penjadwalan
• Penentuan waktu
• Penentuan lokasi dan sasaran
• pengorganisasia
• Pengalokasian sumber daya
• Dana: sumber, besarnya dan pemanfaatannya
• Jenis dan jumlah sarana yang diperlukan
• Jumlah dan tenaga yang diperlukan
• Pelaksanaan
• Persiapan
• Penggerakan dan pelaksanaan
• Pengawasan, pengendalian dan penilaian
Penulisan dokumen
1. Pendahuluan
2. Keadaan dan masalah
3. Tujuan dan sasaran
4. Pokok kegiatan dan pentahapan
5. Kebutuhan sumber daya
6. Pemantauan dan penilaian
7. Penutup
Definisi
Upaya untuk menggalang kerjasama tim untuk penggerakan dan pelaksanaan upaya kesehatan
puskesmas sesuai dengan rencanayang telah disusun dari tiap-tiap upaya kesehatan pokok puskesmas,
sehingga dapat dihindarkan terjadinya tumpang tindih dalam pelaksanaan kegiatannya.
Tujuan
Umum
Meningkatkan kemampuan tenaga puskesmas bekerja sama dengan tim dan membina kerjasama lintas
program dan lintas sektoral.
Khusus
• Terlaksananya kerjasama tim lintas program
• Terlaksananya kerjasama lintas sektoran dalam rangka pembinaan PSM
• Terlaksananya rapat kerja bulanan
• Terlaksananya rapat kerja triwulan dan pembinaan kerjasama lintas
Sektoral
Ruang lingkup
• Menggalang kerjasama tim dari masing-masing anggota
• Meningkatkan kebanggaan dan semangat membela keberhasilan tim
•
Komponen
• Penggalangan kerjasama dalam tim puskesmas
• Penggalangan kerjasama lintas sektoral
• Rapat kerja bulanan puskesmas
• Rapat kerja triwulan lintas sektoral
Supervisi
Definisi
Upaya pengarahan dengan cara mendengar alasan dan keluhan-keluhan tentang masalah dalam
pelaksanaan dan memberikan petunjuk serta saran-saran dalam mengatasi permasalan yang dihadapi
pelaksana, sehingga meningkatkan daya guna dan hasil guna serta kemampuan pelaksana dalam
melaksanakan upaya kesehatan puskesmas
Tujuan
Umum
Terselenggaranya upaya kesehatan puskesmas secara berhasil guna dan berdayaguna
Khusus
• Terselenggaranya program upaya kesehatan puskesmas sesuai dengan pedoman pelaksanaan
• Kekeliruan dan penyimpangan dalat diluruskan.
• Meningkatkan mutu pelayanan
• Meningkatkan hasil pencapaian puskesmas
• Meningkatkan hasil pencapaian pelayanan puskesmas
Ruang lingkup
• Bimbingan kepala puskesmas kepada pelaksana meliputi:
• Masukan
• Sarana dan prasarana
• Anggaran
• Keternagaan
• Perlengkapan administrasi
• Proses
• Sesuai pedoman puskesmas
• Keluaran
• Cakupan
• Bimbingan kepala puskesmas kepada tenaga teknis dan tenaga masyarakat dalam bentuk:
1. Pertemuan dalam puskesmas
2. Kunjungan lapangan
3. Pelaksanaan bimbingan
4. Pengaturan waktu
Latar Belakang
1. Amandemen UUD 45 Pasal 28 Ayat H tentang kewajiban pemerintah menyediakan pelayanan
kesehatan bagi penduduk
2. UU Kesehatan no 23 tahun 1992
3. Tuntutan globalisasi
4. Pergeseran paradigma
5. Kebijakan pembangunan kesehatan dan perkembangan puskesmas
Peluan Pengembangan
1. Amandemen UUD 45
2. Tuntutan reformasi
3. Kemajuan IPTEK
4. Desentralisasi
5. Kesepakatan Bupati
Ancaman
1. Transisi epidemiologi
2. Pencemaran lingkungan
3. Perubahan peliralu dan gaya hidup masyarakat
4. Kesehatan masih menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Penyebab masalah
1. Kepemimpinan
2. Sarana tidak memadai
3. Beban berlebihan
Revitalisasi Puskesmas
1. Meningkatkan kepemimpinan Puskesmas
2. Renovasi sarana dan prasarana
3. Reformasi konsep puskesmas yang sedang berjalan
Dulu
1. Tidak ada visi
2. Fungsi
• Pusbangkes
• Pembinaan PSM
• Pusyankes
3. Program pokok
4. Berbasis cakupan
Sekarang
1. Ada visi
2. Fungsi
• Pembangunan berwawasan kesehatan
• Pemberdayaan kel dan mas.
• Pemberi pelayanan tingkat pertama
3. Basis sarana kesehatan, IPTS, IPKS
Pengertian
Unit pelaksana kesehatan di wilayah kerja kecamatan atau bagian dari kecamatan dengan azas:
• Kewilayahan
• Peran serta masyarakat
• Keterpaduan
• Rujukan
Fungsi Puskesmas
1. Pusat penggerakan pembangunan berwawasan kesehatan
2. Pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan
3. Pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama
Program Puskesmas
1. Promosi kesehatan
2. Kesehatan lingkungan
3. P2M
4. KIA/KB
5. Perbaikan Gizi
6. Pengobatan dasar
7. Program pengembangan
Pembiayaan
• Fee for service
• Pra Upaya
• APBD
• Kerjasama Kemitraan
• Hibah atau Grant
Kegiatan Pokok Puskesmas
Oct 11
Posted by puskesmasprimaryhealthcare
Sesuai dengan kemampuan tenaga maupun fasilitas yang berbeda-beda, maka kegiatan pokok yang
dapat dilaksanakan oleh sebuah Puskesmas akan berbeda-beda pula. Namun demikian kegiatan pokok
Puskesmas yang seharusnya dilaksanakan adalah sebagai berikut :
- Kesejahteraan Ibu dan Anak.
- Keluarga Berencana.
- Usaha Peningkatan Gizi.
- Kesehatan Lingkungan.
- Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular.
- Pengobatan Termasuk Pelayanan Darurat Karena Kecelakaan.
- Penyuluhan Kesehatan Masyarakat.
- Kesehatan Sekolah.
- Kesehatan Olahraga.
- Perawatan Kesehatan Masyarakat.
- Kesehatan Kerja.
- Kesehatan Gigi dan Mulut.
- Kesehatan Jiwa.
- Kesehatan Mata.
- Laboratorium Sederhana.
- Pencatatan dan Pelaporan Dalam Rangka Sistem Informasi Kesehatan.
- Kesehatan Lanjut Usia.
- Pembinaan Pengobatan Tradisional.
- Pelaksanaan kegiatan pokok Puskesmas diarahkan kepada keluarga sebagai satuan masyarakat
terkecil. Setiap kegiatan pokok Puskesmas dilaksanakan dengan pendekatan Pembangunan Kesehatan
Masyarakat Desa(PKMD)
è Fasilitas Pendukung
1) Puskesmas pembantu
Adalah unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi menunjang dan membantu
melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil.
2) Puskesmas Keliling
Unit pelayanan kesehatan keliling yang dilengkapi dengan kendaraan bermotor roda 4 atau perahu
bermotor dan peralatan kesehatan, peralatan komunikasi serta sejumlah tenaga yang berasal dari
Puskesmas. Fungsinya menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan Puskesmas dalam
wilayah kerjanya yang belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan.Kegiatan Puskesmas Keliling
adalah :
a) Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah terpencil yang tidak terjangkau
oleh pelayanan Puskesmas atau Puskesmas Pembantu, 4 hari dalam satu minggu.
b) Melakukan penyelidikan tentang kejadian luar biasa.
c) Dipergunakan sebagai alat transpor penderita dalam rangka rujukan bagi kasus gawat darurat.
d) Melakukan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan alat audio-visual.
3) Bidan Desa
4) Posyandu
Merupakan kegiatan keterpaduan antara Puskesmas dan masyarakat di tingkat desa yang diwujudkan
dalam bentuk Pos Pelayanan Terpadu. Semula Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dimana
masyarakat dapat sekaligus memperoleh pelayanan KB dan kesehatan
Dalam pengembangannya Posyandu dapat dibina menjadi forum komunikasi dan pelayanan di
masyarakat, antara sektor yang memadukan kegiatan pembangunan sektoralnya dengan kegiatan
masyarakat, untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memecahkan masalah melalui alih
teknologi. Satu Posyandu sebaiknya melayani sekitar 100 balita (120 kepala keluarga), atau sesuai
dengan kemampuan petugas dan keaadaan setemapt